Anda di halaman 1dari 25

Badan Pembinaan Hukum Nasional

Kementerian Hukum dan HAM RI

MEMBANGUN BUDAYA HUKUM


MASYARAKAT
MELALUI PEMBENTUKAN
DESA/KELURAHAN Disampaikan Oleh :
SADAR HUKUM SUMARNO, S.H., M.H.
(Kepala Bidang Pembudayaan Hukum, BPHN
Kementerian Hukum dan HAM R.I.)

SOSIALISASI PEMBINAAN DAN PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Pontianak, 3 Mei 2018
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

SEKRETARIAT BADAN

PUSAT ANALISIS DAN PUSAT PENYULUHAN PUSAT DOKUMENTASI DAN


PUSAT PERENCANAAN
EVALUASI HUKUM DAN BANTUAN JARINGAN INFORMASI
HUKUM NASIONAL
NASIONAL HUKUM HUKUM NASIONAL

2
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

PENDAHULUAN

Pembangunan hukum sebagai bagian


integral Sistem Pembangunan Nasional,
secara strategis merupakan landasan dan
menjadi perekat serta sebagai faktor
integratif pembangunan bidang lainnya .

3
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

PEMBANGUNAN HUKUM

MATERI
HUKUM
Aktualisasi fungsi hukum :

- sebagai sarana pemba-


PEMBANGUNAN haruan & pembangunan;
- instrumen penyelesaian
STRUKTUR
HUKUM HUKUM
masalah secara adil;
- sebagai pengatur perilaku
masyarakat untuk
menghormati hukum;

dapat dicapai
BUDAYA
HUKUM

4
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

Hukum dianggap efektif


jika hukum mampu mengkondisikan dan merubah kualitas
serta perilaku masyarakat sesuai dengan prasyarat
pembangunan.

tingkat kesadaran hukum masyarakat tinggi atau rendah


dapat dilihat pada budaya hukumnya

5
PEMBANGUNAN BUDAYA HUKUM

MEMBANGUN Kegiatan
BUDAYA MASYARAKA
Penyuluhan
T CERDAS
HUKUM Hukum langsung
HUKUM
MASYARAKAT dan tidak
langsung
KELOMPOK
KADARKUM

DESA/KELURAHAN
BINAAN
DESA SADAR HUKUM atau KELURAHAN
SADAR HUKUM adalah desa/kelurahan yang DESA/KELURAHAN
telah dibina atau karena swakarsa dan
swadaya, memenuhi kriteria sebagai desa
SADAR HUKUM
sadar hukum atau kelurahan sadar hukum
6
PROSES PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM

KELOMPOK DESA/
KELUARGA
KELURAHAN DESA/KELURAHAN
SADAR HUKUM SADAR HUKUM
(KADARKUM) BINAAN

Kegiatan Penyuluhan Hukum langsung dan tidak langsung dan


kegiatan Temu Sadar Hukum; Simulasi Hukum serta Lomba
KADARKUM

DUKUNGAN ANGGARAN DAN PROGRAM


KEGIATAN SERTA ADANYA SINERGISITAS SELURUH
STAKEHOLDER
7
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

KEGIATAN PEMBINAAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
DAN KELOMPOK KADARKUM

PENYULUHAN HUKUM :
Kegiatan penyebarluasan informasi dan pemahaman terhadap
norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk aparatur Negara.

TUJUAN PENYULUHAN HUKUM :


Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran hukum demi
terwujudnya budaya hukum masyarakat, sehingga setiap anggota
masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya
sebagai warga masyarakat dan warga Negara, dalam sikap dan
perilaku yang sadar, patuh, dan taat terhadap hukum serta
menghormati HAM.
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

METODE PENYULUHAN HUKUM :


Penyuluhan Hukum Langsung dan Penyuluhan Hukum Tidak
Langsung.

MATERI PENYULUHAN HUKUM :


Materi hukum yang disuluhkan didasarkan pada :
- hasil evaluasi;
- peta permasalahan hukum;
- kepentingan Negara; dan
- kebutuhan masyarakat.
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

KEGIATAN PEMBINAAN
PADA KELOMPOK KADARKUM DAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM :

- Temu Sadar Hukum;


- Simulasi Hukum; dan
- Lomba KADARKUM.
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

INDIKATOR KESADARAN HUKUM


PENGETAHUAN PEMAHAMAN SIKAP PERILAKU
HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM

Seseorang atau
Seseorang me-
warga masy. Seseorang mem-
ngetahui bahwa Seseorang atau
telah mempu- punyai kecende-
perilaku-perilaku kelompok/warga
nyai pengetahu- rungan untuk
tertentu itu te- masyarakat
an dan pemaha- mengadakan
lah diatur oleh mematuhi
man thd aturan- penilaian ter-
hukum (baik peraturan yang
aturan tertentu. tentu terhadap
tertulis maupun berlaku.
Mis. tentang UU hukum.
tidak tertulis)
No. 1/1974

DIPENGARUHI FAKTOR NON HUKUM :


Faktor Politik; Ekonomi; Sosial Budaya; Adat Istiadat; Agama dan lainnya.

11
TAHAPAN PROSES PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN
SADAR HUKUM
(Perka BPHN No. PHN.HN.03.05-73 Th 2008 ttg Pembentukan
dan Pembinaan Kadarkum & Desa/Kelurahan Sadar Hukum)

12
1. Dapat dibentuk di Pusat dan Daerah
KELOMPOK 2. Setiap anggota masyarakat dapat menjadi anggota
Kadarkum
KELUARGA SADAR
3. Setiap Kadarkum mempunyai anggota sekurang-kurangnya
HUKUM (KADARKUM) 25 (duapuluh lima) orang.
dan KADARKUM 4. Pembentukan di Daerah (Tingkat Propinsi oleh Gubernur,
BINAAN di Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota) atas usul
Kepala Kantor Wilayah KEMENKUMHAM RI

1. Desa/Kelurahan Binaan adalah Desa/Kelurahan yang dipilih


untuk dibina menjadi Desa/Kelurahan Sadar Hukum.
2. Pembinaan Desa/Kelurahan Binaan dilakukan oleh Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM bekerjasama
DESA/KELURAHAN dengan Bupati/Walikota
BINAAN 3. Pembinaan dilakukan melalui kegiatan TSH atau kegiatan
lain dengan materi berbagai peraturan perundang-
undangan dan norma hukum yang berlaku.

1. Pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum dilakukan oleh Kantor


Wilayah Kementerian Hukum dan HAM bekerjasama dengan
Bupati/Walikota
2. Pembinaan dilakukan melalui kegiatan TSH atau kegiatan lain
DESA/KELURAHAN dengan materi berbagai peraturan perundang-undangan dan
SADAR HUKUM norma hukum yang berlaku.
3. Diresmikan sebagai Desa/Kelurahan Sadar Hukum oleh
MENKUMHAM atas usul Kepala Kantor Wilayah
13
Kemenkumham dan persetujuan Gubernur.
PEMBINA KELOMPOK KADARKUM
(Perka BPHN No. PHN.HN.03.05-73 Thn 2008 ttg Pembentuk-
an dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum dan Desa/Kelurahan
Sadar Hukum) :
1. PEMBINA TKT. PUSAT.

2. PEMBINA DI DAERAH
a. TINGKAT PROVINSI
- Gubernur selaku Penasehat;
- Ka. Kanwil Kemenkumham selaku Ketua;
- Kadiv Yankum Kanwil Kemenkumham selaku Sekretaris;
- Kepala Biro Hukum Pemprov; Kejaksaan, Kepolisian,
Tokoh Ormas/Tokoh Agama selaku Anggota.
b. TINGKAT KABUPATEN/KOTA

- Bupati/Walikota selaku Ketua;


- Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten/Kota
selaku Sekretaris;
- Wakil Kejaksaan, Kepolisian, Tokoh Ormas/Tokoh
Agama selaku Anggota.
KRITERIA DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
(Perka BPHN No. PHN.HN.03.05-73 Thn 2008 ttg Pembentukan
dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum dan Desa/Kelurahan Sadar
Hukum) :
1. Pelunasan kewajiban membayar PBB mencapai 90% atau lebih;
2. Tidak terdapat perkawinan di bawah usia berdasarkan ketentuan
UU Nomor 1 Tahun 1974 ttg Perkawinan;
3. Angka kriminalitas rendah;
4. Rendahnya kasus narkoba;
5. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan
kelestarian lingkungan; dan
6. Kriteria lain yang ditetapkan Daerah.

KRITERIA TERSEBUT TELAH DIREVISI DISESUAIKAN DGN PERKEMBANGAN


HUKUM DAN MASYARAKAT SAAT INI, MELALUI SURAT EDARAN KEPALA BPHN
NO. PHN-05.HN.04.04 TAHUN 2017 TTG PERUBAHAN KRITERIA PENILAIAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERDESAAN
(sumber: Bappenas)

Belum optimalnya pe-


Kemiskinan dan keterbatasan ketersediaan ngelolaan dan peman-
kerentanan pelayanan dasar minimum faatan sumber daya
ekonomi yang jauh tertinggal dari alam dan lingkungan
perkotaan hidup di perdesaan

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN


TAHUN 2015-2019

Mengembangkan Penghidupan Berkelanjutan Bagi Masyarakat Miskin dan


Rentan di Desa

Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum


di perdesaan.

Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan

Mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik

17
PENINGKATAN KUALITAS DESA/KELURAHAN
SADAR HUKUM
(SE Ka.BPHN No. PHN-05.HN.04.04 Tahun 2017 ttg. Perubahan Kriteria
Penilaian Desa/Kelurahan Sadar Hukum)

ISU STRATEGIS DIMENSI AKSES


PEMBANGUNAN INFORMASI HUKUM
PERDESAAN (20%)

DIMENSI
IMPLEMENTASI
HUKUM (40%)
PERUBAHAN
ARAH PARADIGMA
KEBIJAKAN DESA/KELURAHAN
PEMBANGUNAN DIMENSI AKSES
SADAR HUKUM
PERDESAAN KEADILAN (20%)
TAHUN 2015- DALAM UPAYA
2019 MEMPERLUAS
AKSES KEADILAN
DIMENSI
DEMOKRASI DAN
REGULASI (20%)
18
AKSES INFORMASI Kadarkum, Penyuluh Hukum, Paralegal,
Media Informasi Hkm, Program
HUKUM (20%)
Kegiatan

Pajak, Perkawinan, Narkoba,


IMPLEMENTASI Perdagangan Orang, Pertanahan,
HUKUM (40%) Perlindungan Anak, Kamtibmas, KDRT,
Kebersihan/ LH, Penguatan Kerukunan

KETERSEDIAAN Lembaga Penyelesaian Sengketa diluar


AKSES KEADILAN proses hukum, Proses Penyelesaian
INFORMAL (20%) Sengketa diluar proses hukum

PEMBENTUKAN
Proses Pembentukan Perdes, dan
PERDES DAN
Pelayanan Publik oleh Aparat
PELAYANAN PUBLIK Desa/Kelurahan
(20%)

19
TATA CARA MELAKUKAN PENILAIAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
(SE Ka.BPHN No. PHN-05.HN.04.04 Tahun 2017 ttg. Perubahan Kriteria
Penilaian Desa/Kelurahan Sadar Hukum)

- Penilaian Desa/Kelurahan Sadar Hukum meliputi 4 dimensi yaitu :


- Dimensi Akses Informasi Hukum;
- Dimensi Implementasi Hukum;
- Dimensi Akses Keadilan; dan
- Dimensi Akses Demokrasi dan Regulasi.
Bobot prosentase penilaian Dimensi Implementasi hukum sebesar 40% sedangkan dimensi
lainnya masing-masing 20 % dari nilai yang diperoleh berdasarkan Kuesioner Indeks
Desa/Kelurahan Sadar Hukum.

- KATEGORI DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM, terdiri atas :


- Desa/Kelurahan yang memiliki kesadaran hukum “TINGGI”;
- Desa/Kelurahan yang memiliki kesadaran hukum “CUKUP”; dan
- Desa/Kelurahan yang memiliki kesadaran hukum “RENDAH”.
PENILAIAN DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
NILAI SYARAT
DESA/KEL. DESA/KEL. SADAR DESA/KEL.
DIMENSI TERTINGGI
TERTINGGI
SADAR HUKUM HUKUM DENGAN SADAR HUKUM
LOLOS
DSH SESUAI SEBAGAI
DENGAN TINGKAT DENGAN
TINGKAT KESADARAN TINGKAT
INDEKS* DESA/KELURAH KESADARAN “CUKUP” KESADARAN
AN SADAR “TINGGI” “KURANG”
HUKUM SESUAI
PROSENTASE**
AKSES 180 36
INFORMASI
HUKUM NILAI TOTAL NILAI TOTAL NILAI TOTAL
IMPLEMENTASI 325 130 SEMUA SEMUA SEMUA
HUKUM
DIMENSI : DIMENSI : DIMENSI :
AKSES 90 18
KEADILAN 141 S/D 101 S/D 140 0 S/D 100
AKSES 90 18
202
(50 % - 69%) (0 % - 49%)
DEMOKRASI
DAN REGULASI (70 % - 100%)
685 202
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI
INVENTARISASI DESA / KELURAHAN SADAR HUKUM
TAHUN 1993 S/D NOPEMBER TAHUN 2017

NO PROPINSI TAHUN JUMLAH


1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1Aceh 9 24 31 48 112
2Sumatera Utara 13 9 15 37 72 146
3Sumatera Barat 2 26 15 5 2 2 2 6 15 18 21 114
4Riau 4 2 6 12
5Jambi 1 5 6 5 17 7 41
6Sumatera Selatan 12 19 18 49
7Bengkulu 73 73
8Lampung 7 3 18 28
9Bangka Belitung 7 2 15 12 36
10Kepulauan Riau 2 10 12
11DKI Jakarta 5 10 42 32 33 29 151
12Jawa Barat 4 13 44 14 20 35 60 32 675 775 766 235 2673
13Jawa Tengah 1 35 22 120 43 221
14DI. Yogyakarta 4 11 32 52 99
15Jawa Timur 36 11 25 72
16 Banten 3 1 4 1 68 77
17Bali 16 3 8 29 14 21 54 23 168
18Nusa Tenggara Barat 6 21 40 67
19Nusa Tenggara Timur 119 55 174
20 Kalimantan Barat 11 10 93 114
21Kalimantan Tengah 12 13 21 46
22Kalimantan Selatan 1 17 18
23Kalimantan Timur 11 11 21 43
24Sulawesi Utara 45 81 126
25Sulawesi Tengah 2 9 29 10 50
26Sulawesi Selatan 4 9 3 4 7 21 48
27Sulawesi Tenggara 4 5 55 64
28Gorontalo 7 53 60
29Sulawesi Barat 1 1 11 44 57
30Maluku 23 23
31Maluku Utara 7 7
32Papua 13 16 14 43
33Papua Barat 16 6 6 28
JUMLAH 16 14 28 34 218 53 27 20 53 43 46 7 22 12 17 13 23 101 396 349 393 706 1233 974 264 5.052
22
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NO. KABUPATEN / KOTA JUMLAH JUMLAH DESA/


KECAMATAN KELURAHAN
1 KABUPATEN BENGKAYANG 17 124
2 KABUPATEN KAPUAS HULU 23 282
3 KABUPATEN KAYONG UTARA 6 43
4 KABUPATEN KETAPANG 20 249
5 KABUPATEN KUBU RAYA 9 116
6 KABUPATEN LANDAK 13 156
7 KABUPATEN MELAWI 11 169
8 KABUPATEN MEMPAWAH 9 67
9 KABUPATEN SINTANG 14 287
10 KABUPATEN SAMBAS 19 193
11 KABUPATEN SANGGAU 15 169
12 KABUPATEN SEKADAU 7 87
13 KOTA SINGKAWANG 5 26
14 KOTA PONTIANAK 6 29
174 1.997
Luas Wilayah : 147.307,00 Jumlah Penduduk :
km²(BPS 2017) 5.311.692(DKCS 2017)

23
UPAYA-UPAYA PENINGKATAN
DESA/KELURAHAN SADAR HUKUM
1.Meningkatkan pembinaan terhadap Kelompok Keluarga
Sadar Hukum (Kelompok KADARKUM) di setiap
Desa/Kelurahan Binaan maupun Desa/Kelurahan Sadar
Hukum yang telah terbentuk;
2.Melakukan evaluasi terhadap Desa/Kelurahan Sadar Hukum
yang telah dibentuk terkait kriteria yang harus dipenuhi;
3.Memberdayakan tenaga Penyuluh Hukum dan paralegal di
setiap Desa/Kelurahan/wilayah untuk melakukan pembinaan
terhadap Kelompok KADARKUM.
4.Meningkatkan sinergisitas antara Kementerian Hukum dan
HAM dan seluruh stakeholder terkait di Pusat dan Daerah.

24
Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI

TERIMA
KASIH
25

Anda mungkin juga menyukai