Anda di halaman 1dari 18

Perlindungan Terhadap

Korban Kekerasan Seksual


dan Korban Kekerasan
Berbasis Gender
Basic Structure of Victimology
• Dealing with

– Victims : siapa saja yang mengalami


penderitaan dan/atau kerugian

– Victimizations : semua tindakan yang


menimbulkan korban

– Reactions to both,
• To victims
• To victimizations

09/08/2019 Jakarta 2011 - Prof. Dr. Kirchhoff 2


Data Statistik
• Komnas Perlindungan Anak : Tahun 2011 ada
2509 laporan kekerasan, 59% nya adalah
kekerasan seksual. Sementara tahun 2012, ada
2637 laporan, 62% nya kekerasan seksual“.
Untuk tahun 2013 saja di bulan Februari sudah
menerima 80 laporan kasus
• Komnas Perempuan : sepanjang 2011 menerima
4.377 laporan tentang kekerasan seksual
terhadap perempuan. Dengan kata lain, setiap
hari ada 12 perempuan yang menjadi korban
kekerasan seksual. Kasus kekerasan seksual
paling sering terjadi di ruang publik dengan
2.937 kasus.
Jumlah kasus Kekerasan terhadap Perempuan
2001-2012

216156

143586

119107
105103

54425

22512 25522
20391
14020
5163 7787
3169

2001 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 2012
Ruang Lingkup

• Perlindungan : victim oriented


• Korban
• Kekerasan Seksual
• Kekerasan Berbasis Gender
Perlindungan
Segala upaya yang ditujukan untuk
memberikan rasa aman kepada korban
(yang dilakukan oleh pihak keluarga, advokat,
lembaga sosial, kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, atau pihak lainnya baik sementara
maupun berdasarkan penetapan pengadilan).
Perlindungan (anak)

Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi


anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
Kekerasan (UU PKDRT)
Kekerasan adalah setiap perbuatan penyalahgunaan
kekuatan fisik dengan atau tanpa menggunakan sarana
secara melawan hukum dan menimbulkan bahaya bagi
badan, nyawa , kemerdekaan, termasuk menjadikan orang
pingsan atau tidak berdaya terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, ekonomi
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum.
Kekerasan (RKUHP)
• Kekerasan adalah setiap perbuatan
penyalahgunaan kekuatan fisik dengan
atau tanpa menggunakan sarana secara
melawan hukum dan menimbulkan
bahaya bagi badan, nyawa,
kemerdekaan, penderitaan fisik, seksual,
psikologis, termasuk menjadikan orang
pingsan atau tidak berdaya.
Ada 14 Bentuk Kekerasan Seksual
1. Perkosaan
2. Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
3. Pelecehan seksual
4. Penyiksaan seksual
5. Eksploitasi Seksual
6. Perbudakan Seksual
7. Intimidasi/serangan bernuansa seksual, termasuk
ancaman/percobaan perkosaan
8. Kontrol seksual, termasuk pemaksaan busana dan
kriminalisasi perempuan lewat aturan diskriminatif beralasan
moralitas dan agama
9. Pemaksaan Aborsi
10. Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
11. Pemaksaan perkawinan, termasuk kawin paksa dan kawin
gantung
12. Prostitusi paksa
13. Pemaksaan kehamilan
14. Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau
mendiskriminasi perempuan
Dampak KS bagi Anak
• Dampak jangka pendeknya akan mengalami
mimpi-mimpi buruk, ketakutan yang berlebihan
pada orang lain, dan konsentrasi menurun yang
akhirnya akan berdampak pada kesehatan.
• Dampak jangka panjangnya, ketika dewasa nanti
dia akan mengalami fobia pada hubungan seks
atau bahkan yang parahnya lagi dia akan terbiasa
dengan kekerasan sebelum melakukan hubungan
seksual. Bisa juga setelah menjadi dewasa, anak
tesebut akan mengikuti apa yang dilakukan
kepadanya semasa kecilnya.
CEDAW
(Committee on the Elimination of Discrimination against Women)
Pasal 1 Konvensi CEDAW, Kekerasan Berbasis Gender,
yaitu Kekerasan yang langsung ditujukan terhadap
perempuan karena ia adalah perempuan, atau
tindakan-tindakan yang memberi akibat pada
perempuan secara tidak proporsional. Tindakan-
tindakan tersebut termasuk tindakan-tindakan yang
mengakibatkan penderitaan fisik, mental dan seksual
atau ancaman-ancaman seperti itu, paksaan atau
perampasan kebebasan lainnya;
Kekerasan Berbasis Gender (Butir 7) :
kekerasan yang merusak, menghalangi atau
meniadakan penikmatan oleh perempuan atas hak
asasinya dan kebebasan-kebebasan fundamental
berdasar hak asasi manusia adalah diskriminasi dalam
pengertian pasal 1 konvensi.
Kekerasan berbasis gender
Konferensi Regional di Bangkok adalah :
• Kekerasan yang melibatkan pria dan perempuan,
korbannya pada umumnya perempuan
• Yang timbul karena hubungan kekuasaan/relasi kuasa
yang tdk seimbang antara gender pria dan gender
perempuan, tjd ketimpangan
• Yang berkembang antara lain karena status
subordinasi perempuan dalam masyarakat yang
patriarkhis
• Dalam masyarakat yang patriarkhis, banyak budaya,
kepercayaan tradisional, norma dan institusi sosial
melegitimasi kondisi sub-ordinasi ini, yang
menyebabkan kekerasan terhadap perempuan
dilanggengkan.
Aturan Hukum
• KUHP
• UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
• UU No. 23/2004 tentang PKDRT
• UU No. 13/2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban
• UU No. 21/2007 tentang PTPPO
• RUU KUHP
• RUU Kekerasan Seksual
Perlindungan dan Bantuan apa saja
yang dapat kita berikan ?
• Preventif : hak atas rasa aman, hak atas kebebasan pribadi, sosialisasi hak-
hak korban dan akses terhadap APH/keadilan (panduan bagi masyarakat :
mudah dipahami)
• Represif : hak atas jaminan perlindungan
– Unit Pelayanan Perempuan Anak, RPK
– P2TPA
– APH wanita dan APH yang berperspektif gender
– Pertolongan pertama : fisik dan psikis (pertolongan psikologis pertama
) & Pemulihan : pelayanan kesehatan, pendampingan korban,
konseling, rehabilitasi psikososial, bimbingan rohani, relokasi,
repatriasi, ganti kerugian : restitusi dan/atau konpensasi, dll.
Siapa pemberi perlindungan ?
• Negara  aparaturnya : semua Petugas Penegak Hukum dalam sistem
peradilan pidana dan unit pelaksana (plus tenaga profesional : mis
psikolog, psikiater) yg relevan, LPSK, KPAI, KP, Kemeneg PPA, Kemenkes,
Pemda, dll
• Partisipasi Masyarakat  keluarga, orang-orang dewasa, pemuka
agama/adat, pemerhati masalah kekerasan seksual dan kekerasan
berbasis gender, NGO, serta tenaga profesional yang relevan/terkait.
Media?.

Memastikan bahwa korban dilindungi dan


dipulihkan serta diperlakukan
adil/mendapatkan keadilan di muka hukum.
JAMINAN ?
Asas perlindungan terhadap korban
kekerasan seksual

• Penghargaan atas harkat dan


martabat manusia
• Rasa aman
• Keadilan
• Non diskriminasi
• Kepastian hukum
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai