Kesehatan reproduksi
berkualitas
2. pelayanan prenatal, persalinan dan pos partum yg aman, termasuk
menyusui
3. pencegahan dan pengobatan kemandulan
bertj
3. menguasai uang
4. menyalahkan wanita
5. menggunakan anak2
6. karena ia seorang lelaki menganggap
yg akan datang
2. anggapan yg keliru akan tetap lestari bahwa
pria lebih baik dr wanita
3. kualitas hidup manusia akan berkurang krn
wanita tdk berperan serta dlm masy bila wanita
dilarang bicara atau terbunuh krn tind
kekerasan
Tanda2 bahaya:
1. apakah dia sangat cemburu bila anda bertemu
dgn orlain atau menuduh anda bohong
2. apakah dia mencoba u/ melarang anda bertemu
dgn teman2 dan kel atau dr pek anda sendiri
3. apakah dia sering melecehkn anda atau
mempermainkn/menjatuhkn harga diri anda
didepan orla
4. apakh yg dilakukan bila marah? Apakah
memecahkn benda2 sekitar? Apakah pernah
berbuat kasar scra fisik atau dia mengancam
anda, apakah dia pernah melukai atau memukul
wanita lain
anda
2. berteman bergabung dgn kelompok wanita dn
berhsl atau tdk, ksh tau ank2 tdk memberi tahu orla
3. rumah aman
4. proyek pendptn kel
5. program pendidikn kel
Bagi petugas kesehatan:
1. cari tanda2 kekerasan
2. catat semua hsl temuan
3. bantulah pria , bicara dgn tomaatau
Indikator langsung
1. umur harapan hidup
2. angka kematian by
Angka kematian ibu hml dan bersalin
Persentasi by dg bbl min 2500gr
5. persentasi bumil dn pengawasan by yg
dilakukn o/ tenaga terlatih minimal 1 thn setelh
by dilahirkn
Termasuk:
persen
bh
2. distribusi penduduk tdk merata
3. medan u/ konsul dn rujukn sangt brt krn jurang. Ngarai,
sungai gunung, daratn yg luas, tanpa sarana yg memadai
4. distribusi para ahli yg tdk merata, sebgian bsr ngumpul
dikota yg lebih menjanjikn penghsilan
5. jumlah dr ahli obgin br mencapai 2000 orang dgn jumlah
penduduk 220 jt orang
6. masyarakt msh terbiasa dgn dukun krn tarip murah
7. sarana kes jauh dn mahal
8. alokasi dana kes dgn jumlah penduduk pincang dn msh
kurang
9. akibt rendhnya pendptn perkapita, kemiskinan dn kebodohn,
akhirnya tdk sanggup membiaya diri dn kel ini kendala
menentukn tinggi rendahnya kematian ibu dn perinatal
sosial
1. kesanggupan dlm memberikan pely gawat
darurat
2. keadaan gizi bumil-laktasi yg terkait dgn
status sos ekonomi
3. kebodohan kemiskinan sehingga masih
tetap berorientasi pd pely tradisional
4. penerimaan gerakan KB masih kurang yg
nyata mdpt menurunkn AKi dn AKP
5. masalh prilaku sex terjd hml yg tdk dikehndk
sehingga cari jln pintas terminasi anadekuat
bides
2. meningkt penerimaan KB, sehingga bumil
berkurang serta diikuti komplikasi yg menurun
3. meningktkn kesejahteraan masy umumnya
4. menyebarkan obgin yg berorientasi pd aspek sosial
5. meningktkn upaya rujukn, sehingga diterima di fas
kes dlm keadaan optimal
1.jender
3.Penddkn yg rendh
Kemiskinan mempengaruhi kesemptn u/ dpt
4. Kawin muda
Negara berkemng bnyk yg wanita menik muda
1. Membuat mandul.
2. Menyebabkan keguguran menimbulkan
kanker leher rahim merusak penglihatan, otak
dan hati. Jadi, jangan pernah coba-coba
walau satu sekali untuk aborsi atau
menggugurkan jabang bayi karena seks
bebas atau karena selingkuh.
Bertanggungjawablah, atas adanya jabang
bayi.
3. Bisa menular kepada bayi.
4. Lebih mudah tertular HIV/AIDS
5. Bisa menyebabkan kematian.
Banyak masalah kesehatan yang harus dihadapi oleh kaum lansia. Dalam hal
dampak negatif terhadap peran aktif perempuan tersebut dalam lingkup keluarga,
masyarakat, dan pekerjaan. Ujung-ujung-nya, kualitas hidup menurun.
Contoh lain, infeksi. Paus Yohanes Paulus II adalah salah satu tokoh dunia yang
meninggal karena menderita penyakit infeksi yaitu infeksi saluran nafas dan saluran
kemih
Terakhir, hipertensi. Bisa dibilang, penyakit ini menjadi santapan para lansia.
Studi Framingham melaporkan bahwa setelah usia pertengahan dan lansia,
sekitar 90% dari mengalami hipertensi sepanjang sisa hidupnya. Semua
karena penuaan pada pembuluh darah. Pembuluh darah yg dulu elastis
menjadi kaku. Kemampuan autoregulasi berkurang. Malah yang terjadi
adalah penyempitan pembuluh darah karena penimbunan lemak.
Maka dari itu, jelas terlihat kaum lansia mudah sakit-sakitan. Ironisnya,
kondisi itu malah membuat mereka semakin dikucilkan karena anggota
keluarga merasa kerepotan untuk mengurus mereka. Pergeseran nilai-nilai
budaya telah membawa perhatian masyarakat terhadap masalah lansia
berkurang.
Segelintir orang mengganggap panti jompo sebagai solusi. Panti jompo bak
dua sisi mata uang. Di satu sisi, kaum lansia memperoleh kebahagiaan
karena berada di lingkungan yang senasib dengan mereka. Tapi di sisi lain,
mereka merasa kesepian dan tidak berguna (etena syndrome). Mereka
akan merasa lebih nyaman berada di tengah keluarga, berkumpul bersama
anak dan cucu. Padahal, meski usia dan fisik sudah uzur, mereka masih
dapat berkarya. Tinggal bagaimana cara kita memotivasi agar mereka dapat
mengaktualisasi diri secara optimal, seperti halnya Paus Yohanes Paulus II
yang masih mampu memimpin sakramen di tengah kondisi kritisnya.
(Felix)
a.
1)
3)
Vagina Kering
dapat menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan intim. Selain itu, akibat
berkurangnya estrogen menyebabkan keluhan gangguan pada epitel vagina,
jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina. Padahal, epitel vagina
mengandung banyak reseptor estrogen yang sangat membantu mengurangi
rasa sakit dalam berhubungan seksual.
4)
Ketika usia bertambah, air seni sering tidak dapat ditahan pada saat bersin
dan batuk. Hal ini akibat estrogen yang menurun sehingga salah satu
dampaknya adalah inkonsitensia urin (tidak dapat mengendalikan fungsi
kandung kemih). Perlu diketahui, dinding serta lapisan otot polos uretra
perempuan juga mengandung banyak reseptor estrogen. Kekurangan
estrogen menyebabkan terjadinya gangguan penutupan uretra dan
perubahan pola aliran urin menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi
pada saluran kemih bagian bawah.
5)
6)
mereka coba dipenuhi dengan cara membahas bersama temanteman, buku-buku tentang seks, atau mengadakan percobaan dengan
jalan masturbasi, bercumbu atau berhubungan seksual. Kebanyakan
masih ada anggapan, seksualitas dan kesehatan reproduksi dinilai
masih tabu untuk dibicarakan remaja.
informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan implikasi pada
perilaku seksual dalam rangka menumbuhkan rasa tanggung jawab
dan kesadaran terhadap kesehatannya.
Remaja sendiri merupakan kelompok umur yang sedang mengalami
Waspada !
Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya
Kiat:
- Dalam membicarakan masalah seksual adalah yang
1. Kurang:
a. Sarana/Prasarana : Jumlah, Mutu, dan Penyebaran
b. Kompetensi Managerial
c. Etika, Dedikasi dan Kinerja
2. PENDEKATAN: Terlalu BIOMEDIS, kurang
memperhatikan faktor lingkungan
3. Titik berat pelayanan
a. Kuratif Medis
b. Sistem Rujukan belum efektif
c. Dedikasi dan Kinerja masih kurang
d. Bentuk Pelayanan Terbatas: PNC, IPC, PPC
(MATERNITY CARE)
e. Lebih banyak memberikan CURE (kenyamanan
fisik) daripada Care(kenyamanan emosional)
STRATEGI PERBAIKAN
TUJUAN :
a. Memperbaiki derajat kesehatan reproduksi
b. Mempersiapkan generasi penerus (SDM)
yang baik
c. Melestarikan umat manusia
PARAMATER:
a. Angka Kesakitan Ibu dan Bayi
b. Harapan Hidup
c. Quality Of Life
METODOLOGI:
Visi
Tujuan
Target proses
Strategi
Safe Motherhood
Hak Asasi Manusia
Pemberdayaan perempuan
Sektor kesehatan
Pendidikan
MPS
Pembangunan sosio-ekonomi
Fokus pada:
Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan
terampil
Akses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi
komplikasi
Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
Strategi
c. Kegiatan masyarakat
b. Empat terlalu.