2021
“Each time a woman stands up for herself,
without knowing it possibly, without claiming it,
she stands up for all women”.
Maya Angelou
Mulai dari merasa risih di-catcall di jalan, dilarang sekolah tinggi-tinggi
karena dianggap tak perlu pendidikan tinggi, menjadi korban sunat
perempuan hingga dinikahkan di usia dini, hak perempuan di seluruh
dunia masih terancam.
Hak Perempuan
HAM berlaku secara universal untuk semua orang. Artinya, semua orang
berhak atas perlindungan hak asasi dan kebebasannya. Pemenuhan
setiap hak kita juga harus setara untuk semua orang, dan bebas dari
diskriminasi.
“There is one universal truth, applicable to all countries,
cultures, and communities; violence against women is
never acceptable, never excusable, never tolerable”.
Ban Ki-Moon
Apa saja pelanggaran hak perempuan yang kerap terjadi?
Pat Benatar
#2 Kekerasan Seksual
- Pemerkosaan
- Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan
- Pelecehan seksual
- Eksploitasi seksual
- Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual
- Prostitusi paksa
- Perbudakan seksual
- Pemaksaan perkawinan, termasuk cerai gantung
- Pemaksaan kehamilan
- Pemaksaan aborsi
- Pemaksaan kontrasepsi seperti memaksa tidak mau menggunakan kondom
saat berhubungan dan sterilisasi
- Penyiksaan seksual
- Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
- Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau diskriminasi
terhadap perempuan (misalnya sunat perempuan)
- Kontrol seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas
dan agama
“It’s not our fault, but it’s still
our responsibility”.
Sudah nonton film 27 Steps of May? Film ini menceritakan May,
seorang perempuan korban pemerkosaan yang harus melawan trauma
kekerasan seksual. Saat berusia 14 tahun, masih mengenakan seragam
sekolah, May pulang dari pasar malam dan menjadi korban
pemerkosaan di perjalanan pulang. Sejak malam itu hingga delapan
tahun setelahnya, May tidak pernah mengucap sepatah kata. May
bahkan tak mau keluar dari kamar, apalagi rumah, bahkan saat rumah
tetangganya sedang kebakaran.
Setiap hari, para perempuan korban kekerasan seksual seperti
May menghadapi trauma dan stigma negatif dari masyarakat yang
kerap tidak berpihak pada perempuan. Jika ketidaksetaraan gender
dibiarkan, ketimpangan kuasa antara laki-laki dan perempuan bisa
melanggengkan kekerasan seksual dan merugikan kehidupan korban.
Mary Wollstonecraft
#4 Diskriminasi di Tempat Kerja
Pat Benatar
Kapan perjuangan hak perempuan mulai dirintis?
Jinggan Anggun.
Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Referensi:
Unknown