PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal tersebut dapat diketahui dari pemberitaan di mass media baik media
cetak maupun media elektronik.Mengingat luasnya kontek kekerasan terhadap
perempuan, namun dalam tulisan ini dibatasi hanya kekerasan terhadap
perempuan dalam rumah tangga dalam kedudukannya sebagai istri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
4. Pemerkosaan
Pemerkosaan didefinisikan sebagai fisik paksa atau dipaksa
penetrasi vulva atau anus dengan penis, bagian tubuh lain atau objek vital.
"
5. kekerasan pasangan intim
Kekerasan pasangan intim adalah Sebuah Pengalaman yang
dilaporkan sendiri dari satu atau lebih tindakan kekerasan fisik dan atau
seksual oleh pasangan atau mantan pasangan di usia 15 tahun keatas.
6. Kekerasan fisik
Kekerasan fisik didefinisikan sebagai: ditampar atau sesuatu yang
dilemparkan pada Anda yang bisa menyakiti Anda, didorong atau
mendorong, dipukul dengan kepalan tangan atau sesuatu yang lain yang
dapat merugikan, ditendang, diseret atau dipukuli, dicekik atau terbakar
atau diancam dengan atau tanpa senjata yang digunakan kepada anda.
7. kekerasan seksual
Kekerasan seksual didefinisikan sebagai upaya secara fisik dipaksa
untuk melakukan hubungan seksual yang tidak anda inginkan guna
melakukan hubungan seksual karena Anda takut apa yang mungkin
dilakukan pasangan Anda atau dipaksa untuk melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan seksual yang berdampak memalukan pada anda serta
merendahkan martabat anda dan kekerasan pasangan intim yanng berat
didefinisikan atas dasar beratnya tindak kekerasan fisik.
8. Komnas Perempuan
Komnas Perempuan mengenali 14 bentuk kekerasan seksual.
Keempat belas jenis kekerasan seksual tersebut adalah (1) perkosaan; (2)
pelecehan seksual; (3) eksploitasi seksual; (4) penyiksaan seksual; (5)
perbudakan seksual; (6) intimidasi/serangan bernuansa seksual termasuk
ancaman atau percobaan perksoaan; (7) prostitusi paksa; (8) pemaksaan
kehamilan; (9) pemaksaan aborsi; (10) pemaksaan perkawinan; (11)
perdagangan perempuan untuk tujuan seksual; (12) kontrol seksual
termasuk pemaksaan busana dan kriminalisasi perempuan lewat aturan
diskriminatif beralasan moralitas dan agama; (13) penghukuman tidak
manusiawi dan bernuansa seksual; (14) praktik tradisi bernuansa seksual
yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan.
C. Risiko yang ditimbulkan terhadap kekerasan pada perempuan
Risiko yang ditimbulkan terhadap kekerasan pada perempuan meliputi;
1. HIV dan infeksi menular seksual lainnya.
2. ABORSI
Perilaku kekerasan terhadap perempuan berdampak besar pada
kesehatan seksual dan reproduksi perempuan serta penggunaan
kontrasepsi seperti kondom ketidakmampuan perempuan untuk
menolak paksaan laki-laki dalam penggunaan kondom mengakibatkan
kelahiran yang tidak diinginkan, diperkirakan dari 80 juta kehamilan
yang tidak diinginkan setiap tahun, setidaknya setengah dihentikan
melalui aborsi dan hampir setengah dari mereka berlangsung dalam
kondisi aborsi yang tidak aman. kehamilan yang tidak diinginkan
dilakukan dengan risiko bagi ibu dan bayi karena aborsi ilegal dan
risiko kematian akan mengacam.
3. Berat Badan Lahir Rendah Dan Prematur
Berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur atau pembatasan
pertumbuhan dalam rahim sangat berhubungan dengan stres dan
lingkungan yang tidak mendukung yang berakibat pada tingkat stres
kronis menjadi faktor risiko utama kesehatan ibu dan akan
mempengaruhi janin, studi observasional yang yang dilakuakan untuk
menyelidiki kekerasan pada pasangan intim berpotensial
mengakibatkan bayi lahir berat rendah serta lahir prematur.
1. Bekerja dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lintas sektor
untuk menumbuhkan diskusi masyarakat tentang masalah ini dan disert
kampanye peningkatan kesadaran lokal (siaran misalnya radio dan drama)
2. Kemitraan dengan media untuk mencapai sebagian besar penduduk
dalam rangka mengatasi stereotip gender dan mempromosikan pelaporan
yang peka gender tentang kekerasan terhadap perempuan
3. menarik olahraga organisasi melalui program-program yang
mempromosikan partisipasi dan kepemimpinan perempuan
4. Kemitraan dengan pengusaha dan organisasi pekerja untuk
mengatasi kesetaraan gender dalam tempat kerja di mana kekerasan
terhadap perempuan sering terjadi
5. Promosi keselamatan perempuan dan anak perempuan di ruang
publik, Termasuk melalui infrastruktur perkotaan (transportasi yang
aman), serta identifikasi daerah yang tidak aman.
6. melibatkant guru, murid, serta orang tua dan anggota masyarakat
setempat, untuk mempromosikan hubungan saling menghormati dan
sekolah yang aman bebas dari kekerasan dan diskriminasi
7. Perkembangan dari kurikulum pendidikan bahwa keterampilan
membangun kehidupan dan mempromosikan hak-hak perempuan,
hubungan salin menghormati dan solusi kedadamaian dari konflik, dan
mempertanyakan stereotip peran gender
8. pemberdayaan Program ekonomi untuk perempuan (misalnya
program keuangan mikro), dengan melibatkan laki-laki serta masyarakat
yang lebih luas
9. intervensi dengan pasangan yang mendorong pemikiran kritis
tentang peran gender; mempromosikan posisi perempuan; peran yang
sama antar tugas antara laki-laki dan perempuan, dan hubungan
kekeluargaan
10. Program Parentinguntuk mempromosikan non-kekerasan dalam
praktek pengasuhan terhadap anak prempuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bahwa Kekerasan terhadap perempuan tindakan
kekerasan berbasis gender yang mengakibatkan, atau mungkin
mengakibatkan, bahaya seksual dan mental fisik atau penderitaan
perempuan, termasuk ancaman tindakan seperti itu, pemaksaan atau
perampasan sewenang-wenang baik yang terjadi di depan umum atau
dalam kehidupan pribadi. Yang meliputi kekerasan pasangan intim,
Kekerasan seksual, Pemerkosaan, kekerasan pasangan intim, Kekerasan
fisik, kekerasan seksual yang menimbulkan risiko pada perempuan antara
lain penyakit HIV dan penyakit kelamin lainya, BBLR, Abortus,
Penggunaan alkohol dan obat terlarang, stres sampai bunuh diri karena hal
tersebut perlu adanya pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang
melibatkan masyarakat, sekolah dan pasangan masing-masing.
B. Saran
Menurut kami kekerasan terhadap perempuan di Indonesia harus di tindak
lanjuti harus kita perhatikan jangan di abaikan, jangan rendahkan
perempuan di Indonesia, hidup perempuan Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
https://ayuresanf.wordpress.com/2014/11/14/makalah-kekerasan-terhadap-
perempuan/
http://saharkesmas.blogspot.com/2016/12/kekerasan-terhadap-perempuan.html