Elis Shofiyatin
karimaelkarim96@gmail.com
2. Kekerasan psikologis/emosional
Kekerasan psikologis atau emosional adalah perbuatan yang
mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan/atau
penderitaan psikis berat pada seseorang. Perilaku kekerasan yang
termasuk penganiayaan secara emosional adalah penghinaan,
komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan harga diri,
mengisolir isteri dari dunia luar, mengancam atau menakut-nakuti
sebagai sarana memaksakan kehendak.
3. Kekerasan seksual
Kekerasan jenis ini meliputi pengisolasian (menjauhkan) isteri dari
kebutuhan batinnya, memaksa melakukan hubungan seksual,
memaksa selera seksual sendiri, tidak memperhatikan kepuasan pihak
isteri.
4. Kekerasan ekonomi
Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah
tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau
karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,
perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Contoh dari
kekerasan jenis ini adalah tidak memberi nafkah isteri, bahkan
menghabiskan uang isteri.
Pembunuhan
kehormatan Mutilasi
alat
kelamin
Trafficking Pemaksaan
dan
pernikahan
dini
Dampak Konsekuensi
Dampak pada anak-anak dari Angka kematian bayi & kematian bayi lebih
wanita yang mengalami tinggi
kekerasan • Cedera fisik
• Masalah perilaku
• Kecemasan, depresi, bunuh diri
• Kinerja sekolah yang buruk
• Meningkatnya kemungkinan mengalami &
melakukan kekerasan pada saat dewasa
Mengurangi kemampuan untuk bekerja
Dampak pada keluarga • Upah yang hilang
• Gangguan fungsi keluarga
Biaya layanan yang ditimbulkan oleh korban
Dampak sosial dan ekonomi & keluarga mereka
• Kehilangan produktivitas di tempat kerja
• Berlangsungnya kekerasan antar-generasi
& co sosial-ekonomi
Sumber: (Chandra-Mouli & Amin, 2017)
Komisi nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (2018)
menyebutkan bahwa dampak kekerasan terhadap perempuan meliputi
dampak fisik, psikis, sosial, dan ekonomi.
1. Dampak fisik
Dampak fisik yang ditimbulkan meliputi luka atau kerusaan fisik
perempuan, bahkan bisa melibatkan kecacatan seumur hidup.
2. Dampak psikis
Kekerasan fisik, selain ada luka atau kerusakan fisik yang mungkin
memerlukan penanganan segera oleh pelayanan medis, juga dapat
membawa pengaruh pada kondisi kejiwaan atau setidaknya pada
kesehatan emosional seseorang. Pengaruh psikologis biasanya tidak
terlihat langsung sehingga cenderung diabaikan. Jika luka fisik telah
sembuh, begitu saja dianggap telah pulih. Jika luka fisiknya tidak
Referensi
Chandra-Mouli, V., & Amin, A. (2017). Violence Against Women and Girls:
Forms, Levels, Consequences, Causes & Growing Commitment to Address
It. New York: Department of Reproductive Health & Research,
World Health Organization.
Ellsberg, M., Arango, D. J., Morton, M., Gennari, F., Kiplesund, S.,
Contreras, M., et al. (2014, November). Prevention of Violence
Against Women and Girls: What Does the Evidence Say? Violence
Against Women and Girls 1, pp. 1-12.
Guruge, S., Roche, B., & Catallo, C. (2012). Violence against Women: An
Exploration of the Physical and Mental Health Trends among
Immigrant and Refugee Women in Canada. Nursing Research and
Practice, 1-15.
Michau, L., Horn, J., Bank, A., Dutt, M., & Zimmerman, C. (2014).
Prevention of Violence Against Women and Girls: Lessons from
Practice. Violence Against Women and Girls 4, pp. 1-13.