Prodi D III Keperawatan Solok PENDAHULUAN Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan,umur manusia sebagai makhluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam, maksimal sekitar 6 (enam) kali masa bayi sampai dewasa, atau 6 x 20 tahun,sama dengan 120 tahun. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari 3 fase yaitu: 1) Fase progresif 2) Fase stabil 3) Fase regresif dalam fase regresif mekanisme lebih kearah kemunduran yang dimulai dalam sel komponen terkecil dari tubuh manusia. Sel-sel menjadi aus karena lama berfungsi sehingga mengakibatkan kemunduran yang dominan dibandingkan terjadinya pemulihan. Didalam struktur anatomik proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran didalam sel. Pada tahun 1977 Birren dan Jenner mengusulkan untuk membedakan antara: 1. Usia Biologis yaitu kemampuan seseorang sejak lahir berada dalam keadaan hidup,tidak mati. 2. Usia Psikologis yaitu kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya. 3. Usia Sosial yaitu peran yang diharapkan atau diberikan masyarakat kepada seseorang sehubung dengan usia nya. Ketiga hal tersebut saling berkaitan. Menjadi tua ditandai oleh: Kemunduran-kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik antara lain: a. Kulit menjadi mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap. b. Rambut mulai beruban dan menjadi putih c. Gigi mulai ompong d. Penglihatan dan pendengaran mulai berkurang e. Mudah lelah f. Gerak menjadi lamban dan kurang lincah g. Kerampingan tubuh menjadi menghilang, disana-sini terjadi timbunan lemak terutama dibagian perut dan pinggul. Kemunduran kemampuan-kemampuan kognitif antara lain sebagai berikut: a. Suka lupa, ingatan tidak berfungsi baik. b. Ingatan kepada hal-hal dimasa muda lebih baik dari pada kepada hal-hal yang baru terjadi, yang pertama dilupakan adalah nama-nama. c. Orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang tempat juga mundur dan juga karena pandangan biasanya sudah menyempit. d. Meskipun telah mempunyai banyak pengalaman, skor yang dicapai dalam test-test intelegensi menjadi rendah. e. Tidak mudah menerima hal-hal atau ide-ide baru. GERONTOLOGI Gerontologi adalah suatu pendekatan ilmiah dari berbagai aspek proses ketuaan yaitu kesehatan, sosial, ekonomi, perilaku lingkungan, dan lain- lain. • Aspek Biologik Aspek biologik dalam gerontologi mencakup perubahan-perubahan anatomi dalam sel, jaringan dan organ-organ serta fisiologis yang berhubungan dengan perubahan-perubahan tersebut. Perubahan anatomik dalam sel terdiri dari: a. Mengurangnya parenchym (parenkim) b. Ketidak teraturan besarnya sel c. Ketidak teraturan jumlah sel Pada sel-sel syaraf (ganglion) secara khusus terjadi: a. Pengurangan butir nissi b. Pengumpalan chromatin c. Penambahan pugmen lipofuscin d. Vacualisasi proto plasma sel e. Pengurangan organel-organel f. Pengurangan mitochondra Perubahan-perubahan makro yang jelas diantaranya adalah: a. Mengecilnya mandibula b. Menipisnya discus intervertebralis c. Erosi facies articularis sendi-sendi d. Osteoporosis e. Atrofi otot-otot f. Emphysema pilmonalis g. Presbyop h. Presbycustic i. Keriput pada kulit j. Rambut menjadi putih k. Gigi geligi secara bertahap copot • Aspek psikologik Pada umumnya setiap lanjut usia menginginkan keadaan sebagai berikut: a. Panjang umur b. Menghemat tenaga c. Tetap berperan sosial d. Mempertahankan hak dan hartanya e. Tetap berwibawa f. Meninggal secara terhormat g. Masuk surga Psikologi kehilangan merupakan salah satu sindroma atau gejala multikompleks dari proses lanjut usia. Hal ini dapat ditekan dengan persiapan berupa bekal agama, peraturan kerja atau pendekatan psikologik, namun tetap merupakan suatu faktor tekanan jiwa dalam perjalanan hidup lanjut usia. • Kemandirian pada lanjut usia Kemandirian pada lanjut usia di nilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari ( activities of daily life = ADL). • Salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat kemandirian pada lanjut usia adalah keadaan mental, karena pada lanjut usia sering mengalami apa yang disebut dementia yaitu kemunduran dalam fungsi berfikir. Dementia tersebut disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: a. Berkurangnya sel-sel neuron otak b. Kemunduran dalam sel-sel syaraf sendiri c. Berkurangnya peredaran darah karena pembuluh darah mengapur atau tidak elastis lagi d. Kekurangan enzim, vitamin dalam nutrisi • Aspek sosial Perubahan status sosial lanjut usia pasti akan membawa akibat bagi yang bersakutan dan perlu dihadapi dengan persiapan yang baik menghadapi perubahan tersebut. • Aspek ekonomi Konsisi lanjut usia akan menyebabkan kemunduran dibidang ekonomi, masa pensiun akan berakibat turunnya pendapatan, hilangnya fasilitas-fasilitas, kekuasaan, wewenang dan penghasilan lain. • Aspek kesehatan Gangguan kesehatan pada lanjut usia seringkali disebabkan oleh proses degeneratif yang dialami oleh lanjut usia. GERIATRI • Geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontologi dalam kedokteran yang mempelajari kesehatan lanjut usia dalam berbagai aspek yaitu: preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. • Pada prinsipnya geriatri mengusahakan masa tua yang berbahagia dan masa tua yang berguna, sehingga mereka tidak menjadi beban bagi masyarakat yang mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Tujuan pelayanan geriatri adalah: 1. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan aktifitas mental yang mendukung. 2. Melakukan diagnosa dini secara tepat dan memadai 3. Melakukan pengobatan yang tepat 4. Memelihara kemandirian secara maksimal Prinsip-prinsip pelayanan geriatri adalah: 1. Pendekatan yang menyeluruh (biopsikososial) 2. Orientasi terhadap kebutuhan penderita 3. Diagnosa secara holistik (terpadu) 4. Team work dengan dokter 5. Melibatkan keluarga dalm pelaksanaannya Masalah Kesehatan Lanjut Usia A. Perubahan faall akibat proses menua • Gangguan penglihatan a. Degenerasi manucular senilis b. Katarak. c. Glaukoma • Gangguan pendengaran a. Presbikusis b. Gangguan komunikasi • Perubahan komposisi tubuh Dengan bertambahnya usia maka massa bebas lemak(terutama terdiri atas otot) berkurang ±6,3% berat badan perdekade seiring dengan penambahan massa lemak ± 2% perdekade, massa air mengalami penurunan sebesar 2,5% perdekade. • Saluran cerna a. Dry mouth (mulut kering) b. Disfagia (susah Menelan) c. Dispepsia (maag) • Hepar Hepar atau hati mengalami penurunan aliran darah sampai 35%. • Ginjal Pada lanjut usia terjadi penurunan jumlah nefron sebesar 5-7% perdekade mulai usia 25 tahun. • Sistem kardiovaskuler Perubahan pada jantung terlihat dengan bertambahnya jaringan kolagen,ukuran miokard bertambah, jumlah miokard berkurang dan jumlah air jaringan berkurang. • Sistem pernafasan Kemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan penambahan usia. • Sistem hormonal Pada laki-laki produksi testosteron dan sperma menurun mulai usia 45 tahun namun tidak mencapai titik nadir. Pada, wanita karena jumlah ovum dan folikel yang sangat rendah, maka kadar esterogen akan sangat menurun setelah menopause. • Sistem muskulo-skeletal Dengan bertambahnya usia maka jelas terhadap sendi dan sistem muskulo-skeletal semakin banyak. Ruang lingku gerak sendi yang berkurang dapat diperberat pula dengan tendon yang semakin kaku. MASALAH-MASALAH PASIEN GERIATRI • DELIRIUM ( Acute Confusional State) Salah satu karakteristrik pasien geriatri adalah gejala dan tanda penyakit tidak khas sesuai organ/sistem organ yang sakit. Penyebab Gejala Stroke Kurang perhatian Tumor otak Gelisah Pneumonia Gangguan pola tidur ISK Murung Dehidrasi Perubahan kesadaran Diare Disorientasi Hiperglikemi Halusinasi Hipoglikemi Sulit konsentrasi Hipoksia Sangat mudah lupa Putus obat Hipoaktif Hiperaktif • JATUH Jatuh akan menyebabkan cedera jaringan lunak bahkan fraktur pangkal paha atau pergelangan tangan. Faktor resiko: Faktor resiko internal Faktor risiko external a. Gangguan penglihatan a. Turun tangga b. Gangguan adaptasi gelap b. Benda-benda yang harus c. Infeksi telinga dilangkahi d. Vertigo c. Lantai licin e. Perkapuran vetebrata d. Alas kaki kurang pas servikal e. Kain/celana terlalu f. Gangguan aliran darah panjang otak f. Tali sepatu g. Artritis,artrosis lutut g. Tempat tidur terlalu h. Neuropati perifer tinggi/rendah i. Lemah otot tungkai h. Kursi roda tak terkunci j. Hipotensi postural i. Penerangan kurang k. Pneumoni • GIZI KURANG/BURUK Status kekebalan tubuh sangat ditentukan oleh keadaan gizi, demikian pula dengan mobilitas, kemampuan melakukan ADL dan penyembuhan penyakit. Faktor Risiko Depresi Berkabung Gejala Immobilisasi Riwayat masukan makanan ˅ Penyakit kronik Indeks Masa Tubuh (IMT ˅) PPOK IMT= BB (kg) Gagal jantung (TB)²(m) Gagal hinjal HB < 1 gr/dl Gangguan hati Albumin < 3 gr/dl Rematik Diabetes Dispepsia Dementia • OSTEOPOROSIS Jatuh dari osteoporosis menyebabkan tingginya angka kematian dan hendaya serta tingkat ketergantungan. Faktor Risiko Terlalu kurus Kurang aktivitas Gejala Merokok Nyeri Akibat Fraktur Tak pernah melahirkan Deformasi akibat fraktur Menopause dini Skoliosis Menarche terlambat Daerah cendrung fraktur Intoleransi susu pergelangan tangan Vegetarian panggul/pangkal paha Tirotoksikosis vetebrata lumbal • DEPRESI dan DEMENTIA Faktor risiko depresi: Gejala depresi: 1) Kehilangan 1) Afek depresif 2) Sikap pesimistik 2) Hilang minat 3) Kecendrungan 3) Penurunan berat badan/ berasumsi negatif penambahan berat badan terhadap pengalaman 4) Insomnia/hipersomnia mengecewakan 5) Aktivitas psikomotor 4) Kehilangan integritas menurun/meningkat pribadi 6) Kelelahan/lemas 5) Berpenyakit 7) Rasa tak berguna lagi degeneratif kronik, 8) Sulit konsentrasi tanpa dukungan sosial 9) Keinginan untuk mati yang adekuat Karakteristik dementia: 1) Gangguan daya ingat Faktor risiko dementia: jangka pendek dan 1) Riwayat keluarga jangka panjang 2) Sindroma down 2) Gangguan proses pikir 3) Trauma kepala abstrak 4) Penyakit tiroid 3) Gangguan dalam 5) Stroke “judgement” 4) Afasia, apraxia, agnosia 5) Perubahan kepribadian 6) Aktivitas sosial terganggu 7) Tidak dalam keadaan delinium • INKONTINENSIA URIN Mengompol tidak hanya menimbulkan problem higiene seperti penyakit kulit,dekubitus dan bau tak sedap, namun lebih dari itu dapat pula mengakibatkan perasaan rendah diri dan isolasi. Faktor risiko akut: Delirium Retensi,gangguan mobilitas Infeksi, Inflamsi, fecolith Poliuri Inkontinensia urin persiten: Kelemahan otot dasar panggul Kelemahan otot sfinker uretra Instabilitas sensorik/motorik otot detrusor Pembesaran prostat, struktur uretra, sistokel Diabetes lama Depresi berat • IMMOBILISASI immobilisasi memanjakan lansia “bed ridden” sehingga dapat timbul atrofi otot, dekubitus dan malnutrisi serta pneumoni Faktor Risiko: Hipotensi postural Osteoartritis Anemia Fraktur Nyeri Decomp.cordis Stroke Lemah otot Dementia Keterbataan ruang Vertigo lingkup gerak sendi PPOK Sesak nafas Hipotiroid Gangguan penglihatan • DEKUBITUS Dekubitus merupakan keadaan yang dapat dicegah, namun bila telah terlanjur terjadi akan memerlukan perawatan khusus yang merupakan beban tambhan tersendiri. Dekubitus mengakibatkan anemia perdarahan, hipoalbuminemia bahkan sepsis dan kematian Faktor risiko: Immobilisai Inkontinensia Malnutrisi, hipoalbuminemia Gangguan kesadaran Kulit sangat kering Demam
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis