MgSO4 By :
Eria Nahrani Pranadita - 201810401011024
• Magnesium menunjukkan peran besar dalam eklamsia untuk mencegah kejang
berulang.
• Magnesium bekerja sebagai vasodilator serebral dan stabilitator membran,
mengurangi iskemia dan kerusakan neuron yang mungkin terjadi.
• Magnesium dapat bekerja sebagai anti konvulsan sentral yang memblok reseptor
N-methyl-D-aspartat (NMDA)
• Kontrol kejang dengan pemberian magnesium sulfat intravena dipilih karena
kerjanya di perifer tidak menimbulkan depresi pusat pernapasan diberikan sampai
24 jam pasca persalinan atau 24 jam bebas kejang.
• Magnesium memegang peranan penting dalam berbagai proses fungsi
fisiologis didalam tubuh yaitu
• Proses pembekuan darah
• Bersama dengan natrium dan kalium mempertahankan potensial membran sel
• Tranduksi sinyal antara reseptor hormon eksitabilitas neuromuskular
• Integritas membran sel
• Proses neurotransmisi
• Membentuk struktur tulang dan sebagai cadangan kalsium tubuh
3
• MgSO4 merupakan pilhan pertama dalam menurunkan kadar
Ach.
• Transmisi neuromuskular membutuhkan Ca pada sinaps untuk
depolarisasi.
• MgSO4 akan menggeser Ca (inhibitor kompetitif) sehingga
aliran rangsang tidak terjadi. Kadar Ca yang tinggi dapat
menghambat kerja MgSO4
4
• Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
preeklamsia/eklamsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia pada
pasien preeklamsia berat
• Merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat
dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah
terjadinya kejang atau kejang berulang
5
Indikasi Kontraindikasi
•Untuk mencegah kejang pada PEB
•Untuk menghentikan kejang pada
eklamsia
Syarat pemberian
•Ada antidotum (Ca glukonas 10%) 1 g 10% dalam 10 cc diberikan IV dalam 3
menit
•Refleks patella + kuat
•RR > 16x/menit, tidak ada tanda-tanda distres nafas
6
Cara kerja MgSO4 pada Preeklamsia
7
MgSO4 sebagai Antikonvulsan
• Kejang terjadi akibat pelepasan
berlebihan terhadap neurotransmitter
eksitotoksik meliputi glutamat.
8
• Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis
dalam 30 menit (73 tts/menit)
• Maintenance dose : 6 g MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer
Laktat selama 6 jam (28 tts/menit)
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas dan reflex patella setiap
jam
• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada
setiap pemberian MgSO4 ulangan
• Bila ada kejang ulangan : berikan 2 g MgSO4 40% IV
9
• Magnesium Sulfat - Overdosis
– observasi efek samping
• lemas, paralisis pernapasan, somnolen
• Perasaan panas, double vision, blured speech
• Hilangnya reflek tendon
• Depresi nafas, henti nafas
• Cardiac arrest, pada konsentrasi yang sangat tinggi
– risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat penyekat
kanal Ca2+
ANTIDOT
– hentikan infus magnesium
– Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit
10
Efek samping Dihentikan
• Flushing •Tanda intoksikasi (hilangnya
• Nausea refleks tendon, henti nafas, henti
• Vomiting jantung)
• Kelemahan otot •Setelah 24 jam paska persalinan
• Iritasi lokal injeksi (nyeri) dengan eklamsia
•Setelah 24 jam paska kejang
terakhir
•Setelah 12 jam paska persalinan
pada PEB
11
12