Anda di halaman 1dari 23

Laporan Peraturan Zonasi Desa Moncongloe Bulu,

Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros

Nama Kelompok 3 :

Sukmawati Yusuf
Surya Mandala Putra
Wiwik Budiarti
Ahri Arianto
A. Muh. Fauzan Alfisyahr
Aryadi Syam
Ulfa Amalia Kalsum

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Gambaran umum kawasan penelitian

Letak dan Luas Geografis


Kawasan penelitian terletak di Desa Moncongloe Bulu, dengan luas kawasan
Penelitian adalah 12,76 km2. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah utara berbatasan Desa Bonto Bunga
 Sebelah selatannya berbatasan Kabupaten Gowa
 Sebelah barat, berbatasan dengan Desa Moncongloe Lappara dan Desa
Moncongloe
 Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanralili
PETA ADMINISTRASI KECAMATAN MONCONGLOE BULU
Kondisi fisik wilayah

 Pola Penggunaan lahan

 Topografi Kawasan Penelitian terletak pada ketinggian antara 0-50 mdpl No. Jenis Penggunaan Lahan Luasan (Ha) (%)
(meter diatas permukaan laut). Sedangkan untuk kemiringan lerengnya
yaitu 0-2%. 1. Kebun Campur 90.05 5.3
2 Kesehatan 4.50 0.4
 Kondisi Jenis Tanah dan Kondisi Geologi Jenis tanah di kawasan 3. Lahan Kosong 216.68 17.0
penelitian yaitu jenis Litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan 4. Pendidikan 5.79 0.5
lapian tanah yang tidak begitu tebal.Tanah litosol disebut sebagai tanah 5. Perdagangan 5.59 0.4
yang paling muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) 6. Peribadatan 4.58 0.4
dan sering tampak dipermukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. 7. Perkantoran 3.70 0.3
Kondisi geologi pada kawasan penelitian yaitu basal, kerikil, pasir, batuan 8. Permukiman 630.76 51.0
sedimen 9. Ruang Terbuka Hijau 74.80 5.9

10. Persawahan 231.00 18.1


11. Semak Belukar 1.09 0.1
12. Sungai 10 0.8
Jumlah 1276,0 1276
Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya

Data penduduk 5 tahun terakhir


Jumlah penduduk Desa Moncongloe Bulu yaitu 3.820
jiwa, dengan luas wilayah 12,76 km2 dan jumlah kepadatan No Tahun Jumlah (jiwa)
penduduk 299 jiwa/ km2. Jumlah penduduk Desa Moncongloe
Bulu yaitu 3.820 jiwa, dengan komposisi jumlah penduduk laki 1 2013 3.353
laki yaitu 1.917 jiwa dan perempuan yaitu 1.903 jiwa. Adapun
2 2014 3.765
masyrakat Moncongloe Bulu menggunakan bahasa bugis
Makassar.
3 2015 3.624

4 2016 3.744

5 2017 3.820
 Sarana Pendidikan
Di Kawasan penelitian memiliki sarana Pendidikan yang
sudah tersebar pada setiap desa yang terdiri dari TK, SD,SMP,dan
SMA

Desa PAUD SD/MI SMP/ MTs SMA/ MA

Moncongloe Bulu 5 2 2 1

jumlah sarana pendidkan yang terdapat di Desa Moncongloe


Bulu yaitu 10 unit bangunan, diantaranya yaitu 5 unit PAUD/TK , 2
unit SD, 2 unit SMP/Mts dan 1 unit SMA.
Sarana dan Prasarana

jumlah saran Perkantoran di Desa Moncongloe yaitu terdapat 5


 Sarana Perkantoran unit, diantaranya yaitu Kantor Kecamatan, Kantor Desa, dan Kantor
Sarana perkantoran yang berada di kawasan Dinas Pendidikan.
penelitian meliputi kantor kecamatan, kantor desa dan
beberapa kantor Instansi Lainya.

No Jenis Perkantoran Jumlah (unit)

1 Kantor Kelurahan 1

2 Perakntoran Umum 4
 Sarana kesehatan
jumlah sarana kesehatan yaitu 2 unit yaitu puskesmas dan
Untuk menunjang pelayanan dan peningkatan mutu kesehatan
masyarakatdi Kawasan penelitian maka pemerintah poskedes/posyandu yang terletak di desa Moncongloe Bulu.
menyediakan Sarana kesehatan berupa posyandu dan
beberapa apotek untuk menunjang keperluan kesehatan
masyarakat
No. Jenis sarana Jumlah (unit)

1. Poskedes/posyandu 1
2. Puskesmas 1
 Sarana Perdagangan dan Jasa Dapat dilihat pada hasil dokumentasi yang merupakan
Sarana perdangan jasa meliputi warung makan, kios, pasar dan salah satu sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Desa
sarana perdagangan lainnya tersebar di berbagai lokasi di
Moncongloe Bulu, hasil dokumentasi tersebut merupakan
kawasan penelitian
tampak luar dari kios.
No. Jenis sarana Jumlah (unit)

1 Warung/kios 42
 Sarana Peribadatan
jumlah sarana peribadatan jumlah masjid yang terdapat di Desa
Sarana peribadatan merupakan tempat untuk menjalankan ibadah
umat beragama secara berjamaah untuk memenuhi kebutuhan rohani, Moncongloe Bulu yaitu ada 10 unit masjid dan 2 gereja.
dapat dilihat di kawasan penelitian
Jenis sarana Jumlah (unit)

Masjid 10

Gereja 2
Prasarana

 Jaringan Jalan
Jaringan jalan merupakan moda transportasi yang berperan
penting dalam mendukung pembangunan terutama dalam
kontribusinya untuk melayani mobilitas manusia maupun koleksi
dan distribusi barang

Jenis Lebar Kondisi


Nama Jalan Fungsi
Konstruksi (M)

Jalan Poros
Beton 6 Baik Primer
Moncongloe
Kondisi jaringan Drainase di Desa Mongcongloe Bulu
 Jaringan Drainase
yang berada di ada di jalan lingkungan baik dan masih
Jaringan drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan
air permukaan ke badan penerima air dan atau ke bangunan berfungsi dengan baik pula.
resapan buatan, yang harus disediakan pada lingkungan
perumahan di perkotaan.

Kanan dan Kiri


Kondisi Fungsi
Ruas Jalan Penampang Draina Drainas
Penampang Tinggi
Bawah se e
Atas (Cm) (Cm )
(Cm)

Kiri 70 60 80 Baik Primer


 Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan yang ada di Desa Moncongloe Bulu adalah komunal. Belum tersedianya container sampah sehingga masyarakat
hanya membakar sampah di sekitar lingkungan tempat tinggal eureka.

 Jaringan Air Minum


Jaringan air minum yang ada di Desa Moncongloe Bulu yaitu sumur bor dan PDAM.

 Jaringan Listrik
Listrik merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari dari berbagai kegiatan suatu penduduk .Pada umumnya
Rata warga di Desa Moncongloe Bulu rata-rata menggunakan tegangan listrik 900 Watt.
Hasil Analisis
Daya Dukung Fisik
 Analisis Stategis Geografi  3). Kemampuan Lahan
Dari sudut tata letak geografis, lokasi penelitian memiliki jarak ± 0,7 Km dari Analisis kemampuan lahan ini bermaksud untuk mengkaji tingkatan kemampuan lahan pada
desa ke Ibukota Kecamatan dan ± 26,5 km dari desa ke Ibukota Kabupaten. Hal
ini menandakan strategisnya lokasi penelitian karena ditunjang dengan daerah studi berdasarkan aspek fisik dasar. Aspek dasar ini merupakan salah satu materi
aksesibilitas yang memadai. Selain itu wilayah topografi pada lokasi penelitian yang diperlukan dalam rencana pengembangan suatu kota, hal ini seperti tertuang dalam
memiliki ketinggian 50 m diatas permukaan laut, sehingga wilayah ini mudah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M.2007 tentang pedoman teknik analisis
dalam proses pembangunan. fisik dan lingkungan, ekonomi serta sosial budaya dalam penyusunan Rencana Tata Ruang.
 Kesesuaian Terhadap Topografi dan Kelerengan  Berdasarkan hasil analisis metoda tumpang tindih atau overlay dan
Bila ditinjau dari klasifikasi kemiringan lereng yang dikeluarkan oleh Direktorat pembobotan menunjukkan kemampuan lahan di lokasi penelitian dalam kategori
Tata Kota dan Tata Daerah Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum D dengan total nilai 114 dimana kategori D ini menunjukkan kemampuan lahan
Tahun 1992. Keadaan topografi dan kelerengan di wilayah penelitian berdasarkan Kemampuan Pengembangan Agak tinggi untuk di peruntukan sebagi lahan
data yang diperoleh berada pada ketinggian 50 meter diatas permukaan laut,
dengan kemiringan lereng 0 – 2 %, kondisi ini menunjukan bahwa lahan yang pengembangan perkotaan.
ada di wilayah studi merupakan daerah datar yang memiliki daya dukung lahan
tinggi bagi pengembangan kota.  Analisis Satuan Kemampuan Lahan Bencana
 Kesesuaian terhadap Jenis tanah Analisis kemampuan lahan ini bermaksud untuk mengkaji tingktan kemampuan lahan untuk
Bencana pada daerah kawasan penelitian berdarkan aspek fisik dasar. Aspek dasar ini
Jenis tanah yang ada di lokasi penelitian adalah jenis tanah Latosol dimana
jenis tanah ini berkategori tidak peka dengan struktur adalah tekstur liat, merupakan salah satu materi yang diperlukan dalam rencana pengembangan suatu kota,
mempunyai sifat ,kimia dan fisik relatif lebih baik, jenis tanah ini biasanya hal ini seperti tertuang dalam peraturan menteri pekerjaan umum nomor 20/PRT/M.2007
berada di wilayah dengan kemiringan 0 – 15 %. Dari uraian tersebut, maka Tentang pedoman teknik analisis fisik dan lingkungan, ekonomi, serta social budaya dalam
kondisi tanah ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai areal pengembangan penyusunan tata ruang.
dimana kondisi eksisting jenis tanah tersebut pada wilayah penelitian
merupakan areal sudah terbangun dan masih dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan metode overlay terhadap penilaian atau
pembobotan dari setiap variable yang ada. Maka diketahui Satuan Kemampuan Lahan
Bencana di Desa Moncongloe Bulu Potensi Bencana Alam Kurang.
Analisis Pertumbuhan dan Proyeksi Penduduk

Tahun Jumlah penduduk


Tahun Jumlah Penduduk
2013 3.353
2014 3.765 𝑷𝒕 = 𝑷𝒐. 𝒆𝒓𝒕 2017 3.820
2023 4.202
2015 3.624
2028 4.622
2016 3.744
2033 5.084
2017 3.820
2038 5.592

Analisis Kebutuhan Sarana Permukiman


Tipe Rumah (Unit)
•Tipe besar sebanyak 10% dengan luas kapling per unit 600 m2
Jumlah
(20 m x 30 m).
Tahun Penduduk Jumlah Rumah
Besar Sedang Kecil •Tipe sedang sebanyak 30% dengan luas kapling per unit 200 m2
(Jiwa)
(10 m x 20 m).
2017 3.820 805 81 241 483
•Tipe kecil sebanyak 60% dengan luas kapling per unit 150 m2
2038 5.592 1.118 112 335 671
(10 m x 15 m).
Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan

Jenis Sarana Jumlah Penduduk Sarana Kesehatan Penambahan Untuk kebutuhan fasilitas PUSKESMAS di Lokasi Penelitian dengan acuan perhitungan
Kesehatan (Jiwa) (Unit) (Unit)
5.592 : 4.800 x luas lahan min maka tidak perlu penambahan untuk SMP jiwa :120.000
2017 2038 2017 2038
jiwa = 0 unit.
PUSKESMAS 3.820 5.592 1 0 0
Posyandu 1 5 4 Untuk kebutuhan fasilitas Posyandu di Lokasi Penelitiandengan acuan perhitungan
5.592 : 1.250 x luas lahan min maka perlu penambahan untuk posyandu sebanyak 4
posyandu.

Analisis Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Jenis Sarana Jumlah Penduduk Sarana Penambahan Warung/ Kios, penduduk pendukungnya adalah 250 jiwa. Kriteria lokasi di pusat
Perdagangan (Jiwa) Perdagangan dan (Unit) lingkungan yang mudah dicapai dengan radius maksimal 500 meter.
Jasa (Unit)
2017 2038 2017 2038

Warung/Kios 3.820 5.592 42 42 0


Analisis Kebutuhan Sarana Peribadatan

Jenis Sarana Jumlah Sarana Penamba


Peribadatan Penduduk (Jiwa) Peribadatan(Unit) han Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan.
2017 2038 2017 2038 (Unit)
Jenis Jumlah Penduduk Sarana Pendidikan Penambahan
Masjid 3.820 5.592 10 10 0 Sarana (Jiwa) (Unit) (Unit)
Pendidikan 2017 2038 2017 2038
Gereja 3.820 5.592 2 2 0
PAUD 5 0 0
SD 3.820 4.044 2 3 1
SMP 2 2 0
Proyeksi jumlah kebutuhan Masjid berdasarkan Standar Nasional Indonesia dengan nomor seri SMA 1 1 0
03-1733- 2004 dengan mengacu pada jumlah penduduk di Lokasi Penelitian pada tahun 2038
yang berjumlah 5.592 : 2.500 x luas lahan min maka tidak perlu penambahan untuk masjid
1) Untuk jumlah sarana Taman Kanak-Kanak (TK/PAUD) jumlah Penduduk pendukung 1.250 (jiwa) jumlah penduduk pada
tahun 2038 sebanyak 5.592 jiwa, dapat dihitung 5.592: 1.250x luas lahan min.
2) Untuk jumlah sarana Sekolah Dasar (SD) berdasarkan aturan setiap jumlah Penduduk pendukung 1.600 (jiwa) .
3) Melihat banyaknya populasi anak usia 7-14 maka diperkirakan membutuhkan 1 unit lagi untuk tambahan SD di Desa
Moncongloe Bulu.
4) Untuk jumlah sarana SMP jumlah penduduk pendukung 5.592 : 4.800 x luas lahan min.
5) Untuk jumlah sarana SMA di Lokasi Penelitian pada tahun 2018 adalah 1 unit, dan berdasarkan aturan setiap jumlah
penduduk pendukung 5.592 : 4.800 x luas lahan min.
Analisis Kebutuhan Prasarana Wilayah
a. Analisis Kebutuhan Energi Listrik
Kebutuhan listrik
Jumlah Sarana  Perumahan dengan golongan type besar adalah 1.300 Watt/unit, type sedang adalah 900 Watt/unit
No. Fasilitas di Tahun 2038
(unit)
(Watt) dan type kecil sebesar 450 Watt/unit.
1. Perumahan/tipe
 Fasilitas sosial dan pelayanan umum membutuhkan suplay energi listrik sesuai standar yakni 60%
a. Tipe besar 112 145.000
a. Tipe sedang 335 301.500
dari kebutuhan rumah tangga.
a. Tipe kecil 671 301.950  Fasilitas ekonomi yakni 25% dari kebutuhan rumah tangga
Jumlah 1.624 748.450
 Penerangan jalan membutuhkan 10% listrik dari total kebutuhan rumah tangga.
1. Fasilitas sosial 60% dari kebutuhan 60% x 748.450 =
listrik perumahan 449.070  Perkiraan kehilangan listrik dalam transmisi diperkirakan 30 % dari total listrik yang dibutuhkan.

2. Fasilitas Ekonomi 25% dari kebutuhan 25% x 748.450=


listrik perumahan 187.113

3. Penerangan jalan 10% dari kebutuhan 10% x 748.450=


listrik perumahan 74.845

4. Perkiraan kehilangan energi 30% dari kebutuhan 30% x 16.314=


listrik dalam transmisi listrik perumahan, 4.894
sosial, ekonomi,
dan penerangan
b. Analisis Kebutuhan Air Bersih
Tipe Rumah (Unit)
Jumlah Penduduk
Tahun Jumlah (Ltr/Org/Hari)
(Jiwa)
Besar Sedang Kecil Analisis Estimasi kehilangan Air Bersih di Lokasi Penelitian Tahun 2021
2038 5.592 112 335 671 559.200
Kebutuhan Air Bersih di
No. Jenis
Tahun 2021 (Liter/Hari)

• Analisis Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga adalah 100 liter/orang/hari 1. Permukiman 559.200
• Analisis Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan (TK, SD, SLTP/MTs, SLTA/MA) adalah 10
2. Kesehatan 4.500
liter/orang/hari
• Analisis Kebutuhan air bersih untuk fasilitas kesehatan menurut jenisnya adalah Rumah Sakit Bersalin 3. Perdagangan 10.500
5.000 liter/hari, Puskesmas 3.000 liter/unit/hari, PUSTU 1.500 liter/unit/hari, Balai Pengobatan
4. Peribadatan 110.000
8.000 liter/unit/hari, Tempat Praktek Dokter 300 liter/unit/hari dan Apotik 30 liter/unit/hari.
• Analisis Kebutuhan air bersih untuk fasilitas perekonomian menurut jenisnya adalah warung 250 Jumlah 669.215
liter/unit/hari, pertokoan 10.000 liter/unit/hari dan pusat perbelanjaan 86 m 3/ha/hari
• Analisis Kebutuhan air bersih untuk fasilitas peribadatan adalah Mesjid 10.000 liter/unit/hari dan Estimasi Kehilangan Air 669.215x 20% = 133.843

Mushollah/langgar 2.000 liter/unit/hari


• Air Bersih untuk fasilitas permukiman
• Kebutuhan air bersih untuk permukiman digolongkan untuk kebutuhan perjiwa. Diasumsikan bahwa tiap
satu rumah terdapat 1 KK dengan 5 jiwa.Tiap 1 jiwa membutuhkan 100 liter/orang/hari.
PENGEMBANGAN KAWASAN

Rencana Kawasan Penelitian


Tujuan Perencanaan Kawasan :
Desa Moncongloe Bulu dengan luas kawasan yaitu 1276 Ha, yang merupakan daerah kawasan berkmbang, yang mempunyai
ketinggian yang datar 0-50 mdpl, dan jenis tanah litosol. Jenis tanah litosol ini beserta dengan ketinggiannya tidak terlalu tinggi, maka kami
menarik sebuah rencana Desa Moncongloe Bulu menjadi Kota Tani Modern, yang artinya dari kota tani yaitu kehidupan perkotaan daerah
pertanian untuk mengubah suasana desa menjadi desa-kota ( suasana perkotaan ditengah tengah daerah pertanian ).

Adapun tujuan dari program kota tani ini yaitu;


• Ketahanan pangan keluarga bias dilakukan mulai sesuatuyang mudah dengan lahan sempit
• Sebagai sumber ekonomi atau sumber penghasilan keluarga, ketika hal ini sudah dilakukan oleh suatu komunitas yang besar dengan jenis
tanaman yang beragam maka akan menjadi komoditas yang mempunyai nilai jual.
• Anggaran belanja rumah tangga berkurang.
• Menumbuhkan kesadaran lingkungan ditingkat masyarakat, karena dengan menanam berarti kita sudah melakukan sesuatu terhadap
lingkungan, selain usaha konservasi lahan juga mengurangi sampah rumah tangga karena mengolah menjadi kompos.
1. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang Desa Moncongloe Bulu terdiri atas;

 Zona Lindung yang meliputi zona sungai dan zona sempadan sungai.
 Zona Budisaya yang meliputi:
a) Zona permukiman yang dapat dirinci kedalam perumahan dengan kepadatan tinggi, sedang dan rendah
b) Zona perdagangan dan jasa yang meliputi zona perdangan dan jasa
c) Zona perkanrotaran yang meliputi perkantoran pemerintah.
d) Zona sarana pelayanan umum yang meliputi sarana peayanan umum pendidikan, sarana pelayanan umum kesehatan, dan
sarana pelayanan umum peribadatan.
2. Rencana Jaringan Prasarana
Rencana jaringan prasarana di Desa Moncongloe Bulu yaitu jaringan persampahan yang akan di tambah sebanyak 4 kountener. Selain
rencana jaringan persampahan, adapun rencana jaringan drainase yang di buat disepanjang jalan Desa Moncongloe Bulu.

3. Rencana Pemanfaatan Ruang

Di Desa Moncongloe Bulu berdasarkan hasil analisis maka, terdapat dua jenis sarana yang harus di bangun yaitu permukiman dan
perdangan. Desa Moncongloe Bulu setiap 5 tahun kedepan dibutuhkan penambahan jenis sarana permukiman dan perdagangan. Untuk sarana
permukiman pada 20 tahun kedepan di butuhkan 1110 unit, sedangkan untuk sarana perdagangan dibutuhkan tidak dibutuhkan tambahan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai