Anda di halaman 1dari 11

ZAT PEWARNA ERITROSIN

Siti Hufi Hutami 15416248201106 FM15C


1. Gambaran Umum
 Eritrosin adalah sebuah
senyawa iodo-anorganik
terutama turunan dari flor.
Zat pewarna ini merupakan
senyawa sintetis warna
cherry-pink. Biasanya
digunakan sebagai pewarna
makanan. Serapan
maksimumnya terjadi pada
panjang gelombang 530 nm
dalam larutan dengan
akuades.
Cont…

 Eritrosin bernama kimia 9-(o-karboksifenil)-


6-hidroksi-2,4,5,7-tetraiodo-3-isoxanthone
monohidrat garam dinatrium.
 Zat pewarna ini larut dalam air dan
ethanol. Ketika dilarutkan di air, terdapat
kurang dari 0,2% bahan yang tidak larut.
 Zat pewarna ini mengandung seng (Zn)
tidak lebih dari 50mg/kg dan
mengandung timbal (Pb) kurang dari
2mg/kg. Melalui pengeringan pada suhu
1350C, terjadi kehilangan bahan kurang
dari 13% bersama dengan klorida dan
sulfat yang dihitung sebagai garam
natrium. Eritrosin juga mengandung iodium
anorganik sebesar tidak lebih dari 0,1%
yang dihitung sebagai natrium iodida.
2. Asal Pewarna dan Cara
Memperoleh
 Senyawa iodo-anorganik terutama turunan dari flor.
 Zat pewarna ini berupa tepung coklat, larutannya dalam alkohol 95%
menghasilkan warna merah yang berfluoresensi, sedangkan larutannya
dalam air berwarna merah cherry tanpa fluoresensi. Larut dalam gliserol
dan glikol, bersifat kurang tahan terhadap cahaya dan oksidator, tetapi
tahan terhadap reduktor dan NaOH. Mudah diendapkan oleh asam,
karena itu tidak dapat dipakai dalam produk minuman (beverages).
Eritrosin juga dapat diendapkan oleh tawas dan FeSO4. Logam Cu hanya
sedikit berpengaruh terhadap warna larutan.
 Zat pewarna ini terdaftar dengan nama sebagai berikut.
 FD&C Red No. 3
 E number E127 (Food Red 14)
 Color Index no. 45430 (Acid Red 51)
 Indian Standards No. 1697
3. Kegunaan
 Eritrosin biasanya digunakan untuk mewarnai
makanan.
 Zat pewarna ini juga digunakan pada obat gigi
yang meninggalkan noda merah pada gigi untuk
mengindikasi area dimana adanya plak gigi.
 Selain itu, eritrosin juga sering digunakan oleh
industri percetakan untuk berbagai jenis tinta merah
atau cherry-pink.
 Dulunya zat pewarna ini digunakan sebagai
sensitizer untuk film fotografi ortokromatik
4. Batas Maksimum Penggunaan
 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor: 722/MENKES/PER/IX/88 tentang
Bahan Tambahan Makanan, penggunaan eritrosin
didasarkan pada makanan yang akan diberi
warna.

 Tabel 1. Jenis Makanan dan Batas Penggunaan


Eritrosin
No Jenis Bahan Pangan Batas Penggunaan
100 mg/kg produk akhir (total campuran
1. Es krim dan sejenisnya
pewarna 300mg/kg)
200 mg/kg, tunggal atau campuran
2. Buah pir kalengan
dengan pewarna lain

300 mg/kg, tunggal atau campuran


3. Buah prem (plum) kalengan dengan Ponceau 4R, hanya untuk buah
prem merah atau ungu

200 mg/kg, tunggal atau campuran


4. Selai dan jeli; saus apel kalengan
dengan Ponceau 4R
30 mg/kg, tunggal atau campuran dengan
5. Udang kalengan
pewarna lain

30 mg/kg, tunggal atau campuran dengan


6. Udang beku pewarna lain, hanya pada produk yang
telah dipanaskan

Yoghurt beraroma dan produk yang 27 mg/kg, berasal dari aroma yang
7.
dipanaskan setelah fermentasi digunakan

8. Irisan daging 15 mg/kg


300 mg/kg, tunggal atau campuran
9. Makanan lain
dengan pewarna lain
 Tabel 2. Perbandingan antara ADI dan Jumlah yang Diserap Tubuh [6]

Jumlah maksimum ADI Perkiraan


jumlah
maksimu
Zat mg/70kg m yang
pewarna mg/kg berat diserap

badan tubuh
(mg/hari/
kapita)
FD & C Red
1,25 87 1,9
no. 3
5. Contoh Jenis Makanan
6. Efek Samping
 Manfaat kesehatan dari eritrosin termasuk meningkatnya produksi susu
pada ibu menyusui.

 Mengonsumsi eritrosin dalam dosis tinggi dapat bersifat kasinogen. Selain


itu juga dapat mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada
sesak, sakit kepala, dan iritasi kulit.

 Efek samping lainnya adalah pada beberapa kasus berakibat pada


meningkatnya hiperaktivitas, juga adanya kemungkinan hubungan dengan
mutagenisitas. Eritrosin mengakibatkan kenaikan sensitivitas cahaya pada
orang yang sensitif terhadap sinar matahari. Pada konsentrasi yang tinggi,
eritrosin mengganggu metabolism iodium. Akan tetapi, konsentrasi tinggi ini
tidak dapat dicapai melalui konsumsi makanan yang mengandung eritrosin.

 Zat pewarna ini aman dikonsumsi oleh orang yang vegetarian atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai