Anda di halaman 1dari 9

Alasan pewarna erythrosine

Eritrosin,juga dikenal sebagai Merah No.3 adalah senyawea organoiodine


khususnya turunan dari fluorone. Pewarna ini adalah pewarna cerih merah muda
sintetis, dan terutama digunakan untuk pewarna makanan. Eritrosin berbentuk garam
dinatrium dari 2,4,5,7-tetraiodo fluorescein. Serapan maksimum adalah pada 530 nm
dalam larutan air,dan tunduk pada fotodegradasi.

Pewarna eritrosin ini digunakan sebagai pewarna makanan,dan dalam


pencetakan tinta atau sebagai noda biologis, agen pengungkap plak gigi.pewarna ini
juga digunakan sebagai sensitizer untuk film orthochromatic dalam dunia fotografi.
Eritrosin umumnya digunakan dalam pengolahan permen seperti beberapa permen
dan es loli, dan bahkan lebih banyak digunakan dalam menghias kue gel. Pewarna ini
juga digunakan untuk mewarnai kacang pistachio. Sebagai tambahan
makanan,eritrosin memiliki nomor E E127(Praja,2015).

Eritrosin merupakan sebuah zat pewarna sintetis yeng memberikan warna


cherry-pink, biasanya digunakan sebagai pewarna makanan. Zat pewarna ini berupa
tepung coklat, larutannya dalam alkohol 95% menghasilkan warna merah, sedangkan
larutannya dalam air berwarna merah cherry. Batasan penggunaan yang tidak
menimbulkan bahaya jika dikonsumsi manusia yaitu 30 – 300 mg batas PerMenKes
RI per kg makanan, dan 0 – 0,6 mg batas ADI per kg berat badan. Mengonsumsi
eritrosin dalam dosis tinggi dapat bersifat kasinogen. Selain itu juga dapat
mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada sesak, sakit kepala, dan iritasi
kulit. Efek samping lainnya yaitu meningkatnya hiperaktivitas. Selain eritrosin ada
pewarna makanan karmoisin.

Eritrosin merupakan zat pewarna sintetis yang memberikan warna cherry-pink


jika ditambahkan pada makanan. Eritrosin tidak dapat dipakai dalam produk
minuman karena eritrosin mudah diendapkan oleh asam. Eritrosin termasuk jenis
pewarna yang masih diperbolehkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan
dalam batas aman penggunaan (30 - 300 mg/kg makanan, dan 0 – 0,6 mg/kg berat
badan.) Jika eritrosin dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dapat bersifat kasinogen.
Selain itu eritrosin juga dapat mengakibatkan reaksi alergi seperti nafas pendek, dada
sesak, sakit kepala, dan iritasi kulit(karunia,2013).

(BPOM, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

BPOM. Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia No.37 Tahun 2013
tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
Pewarna.Jakarta : Direktorat SPKP, Deputi III, BPOM ; 2013.

Karunia,F.I.2013.Kajian Penggunaan Zat Adiktif Pangan( Pemanis dan Pewarna)


Pada Kudapan Bahan Pangan Lokal Di Pasar Kota Semarang.Food Science
and Culinary Education journal.Vol 2(2).

Praja. D.I.,2015. Zat Aditif Makanan Manfaat Dan Bahayanya. Garudhawaca :


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai