Anda di halaman 1dari 60

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

PERILAKU HIDUP SEHAT DI TEMPAT KERJA

JELSI NATALIA MARAMPA, SKM, MKKK


Kasubdit Kemitraan Kesehatan Kerja
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
Ditjen Bina Gizi dan KIA-Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada:

Pertemuan Sosialisasi PHBS di Tempat Kerja


di Hotel Soll Marina Serpong Utara, Tangerang Banten tanggal 18-19 Mei 2015 1
SISTEMATIKA PENYAJIAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

1. Pendahuluan
2. Landasan Hukum
3. Pengertian dan Ruang Lingkup PHBS di Tempat Kerja:
4. Program PHBS & Perilaku Sehat dan Selamat
Kementerian Kesehatan
5. Implementasi di Perusahaan
6. Harapan dan Rekomendasi
6. Simpulan

2
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA’S POPULATION PYRAMID

3
BONUS DEMOGRAFI
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Indonesia diperkirakan memiliki penduduk dengan usia


produktif atau yang disebut bonus demografi puncaknya
pada tahun 2020.
• Mayoritas penduduk adalah usia produktif, sehingga
kualitas generasi di masa tersebut akan menentukan
peluang Indonesia menjadi negara maju.
• Perbaikan gizi pada anak usia dini menjadi penting untuk
menciptakan SDM yang berkualitas agar bonus demografi
dapat dimanfaatkan secara optimal.

4
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN PERMASALAHAN TERKAIT PHBS


DI TEMPAT KERJA

5
MASALAH KESEHATAN POTENSIAL
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
DI TEMPAT KERJA

1. KECELAKAAN KERJA

2. PENYAKIT AKIBAT KERJA

3. PENYAKIT TIDAK MENULAR

4. PENYAKIT MENULAR
PENYAKIT TIDAK MENULAR %

Hipertensi
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
25,8 PENYAKIT TIDAK MENULAR
Diabetes mellitus 2,1
& FAKTOR RISIKO

Penyakit Paru Obstruktif Kronik 3,8


FAKTOR RISIKO %

Kanker 1,4 Kurang aktifitas 52,8

Obesitas Sentral 26,6 Kebiasaan merokok 21,2

Penyakit Jantung Koroner 1,5 Konsumsi sayur dan buah tiap 10,7
hari

Stroke 1,21
Sumber: Riskesdas 2013

Prevalensi PTM penduduk di usia produktif akan berpengaruh pada produktifitas


kerja kelompok tersebut. Tingginya prevalensi PTM sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor risiko antara lain perilaku hidup yang tidak sehat.
LANDASAN HUKUM
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PHBS DI TEMPAT KERJA
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

RPJPN 2005 - 2025


NAWACITA KABINET KERJA - RPJMN III 2015-2019
RENSTRA 2015 - 2019
NUSANTARA SEHAT:
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan

RPP TENTANG KESEHATAN KERJA:


Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Perilaku Kerja Sehat dan Selamat di
Tempat Kerja

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011


TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA TERKAIT UPAYA KESEHATAN DI TEMPAT KERJA:
GP2SP, KESEHATAN REPRODUKSI DAN ASI , GIZI DI TEMPAT KERJA; PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA (PKDTK)

Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Tempat Kerja.


POKOK BAHASAN KETIGA

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


PHBS DI TEMPAT KERJA

9
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

• adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar


kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seorang
keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat
Tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain):
Ruang Lingkup (Permenkes No. 2269/Menkes/Per/XI/2011)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA  mencuci tangan dengan sabun,
 mengonsumsi makanan dan minuman sehat,
 menggunakan jamban sehat,
RUANG LINGKUP  membuang sampah di tempat sampah,
PHBS  tidak merokok,
DI TEMPAT KERJA  tidak mengonsumsi NAPZA,
 tidak meludah sembarang tempat,
 memberantas jentik nyamuk
 dan lain-lain.

RPP Kesehatan Kerja:


 Pembudayaan PHBS serta Perilaku Kerja Sehat dan Selamat wajib
diselenggarakan di tempat kerja
PEMBUDAYAN  Perilaku Kerja Sehat dan Selamat:
PHBS DAN  membaca dan menerapkan prosedur operasi kerja,
PERILAKU KERJA
SEHAT DAN  penerapan tempat kerja kawasan tanpa rokok,
SELAMAT  larangan penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman alkohol,
DI TEMPAT KERJA
 aktivitas fisik di tempat kerja dan peningkatan kebugaran,
 keanekaragaman makanan dengan gizi seimbang
 menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja beserta seluruh fasilitas
tempat kerja
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI PEMBINAAN PHBS

Perlu dilaksanakan Strategi Promosi untuk pembinaan


PHBS secara menyeluruh

A. Advokasi
B. Bina suasana
C. Pemberdayaan
PROGRAM TERKAIT PHBS DI TEMPAT KERJA YANG
SEDANG DIKEMBANGKAN KEMENKES
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

1. PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA


2. WELLNES PROGRAM (Aktivitas Fisik di tempat kerja,
Gizi pekerja, stop merokok, pelayanan kesehatan
reproduksi dan ASI di tempat kerja)
3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEKERJA
1. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA CPR and First Aid Training Physical Fitness
• Dasar-dasar pertolongan • Latihan aerobik
pertama • Ketahanan dan kekuatan
• Pelatihan CPR dan otot Nutrition and Weight
aplikasinya di lapangan • Kelenturan tulang sendi Control
• Petunjuk yg benar dan
informasi terbaru ttg kontrol
Health Education berat badan & gizi sehat
• Masalah medis umum • Diit faktor risiko p.jantung,
• Memelihara kesehatan diri ELEMEN
• Hazard kesehatan di deteksi
ELEMEN
PROGRAM
diabetes dan kegemukan
• Kondisi-kondisi yang mem PROGRAM
PKDTK
pengaruhi kondisi kesehatan Stress Management
dapat dicegah & dikontrol • Dukungan & motivasi
• Membantu pekerja melalui
Alcohol and Drug Abuse Smoking Cessation petunjuk/nasehat
• Sifatnya pencegahan • Menerapkan teknik • Psikoterapi
• Berbagai pendekatan berhenti merokok yang
sep ; demonstrasi, film sifatnya membantu
dsbnya.
Contoh Program Promosi Kesehatan di
MENTERI KESEHATAN

Tempat Kerja
REPUBLIK INDONESIA

Pengenda Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pencegah Manajem


asap rokok di (control) (control) berat Deteksi
lian tempat kerja penggunaan badan/olah awal an dan en stres
(control) obat-obatan raga/fitness
kanker investigasi
tekanan dan alkohol kecelakaa
darah n
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

a. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas


b. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
c. Keluarga Berencana
d. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS
e. Pencegahan dan Deteksi dini kanker pada organ
reproduksi dan/atau Osteoporosis
Contoh Program Promosi Kesehatan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Pengenda Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pencegah Manajem


asap rokok di (control) (control) berat Deteksi
lian tempat kerja penggunaan badan/olah awal an dan en stres
(control) obat-obatan raga/fitness
kanker investigasi
tekanan dan alkohol kecelakaa
darah n
Contoh Program Promosi Kesehatan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

a. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas


b. Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
c. Keluarga Berencana
d. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS
e. Pencegahan dan Deteksi dini kanker pada organ
reproduksi dan/atau Osteoporosis
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

1. AKTIVITAS FISIK

Setiap
gerakan pengeluaran
tubuh tenaga / energi

 Membersihkan rumah
 Mencuci
 Menyeterika
 Memasak
 Berkebun
 Naik-turun tangga
 Mencuci mobil

19
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

LATIHAN FISIK
AF
Terstruktur
Terencana  KJ
Berkesinambungan

 Jalan kaki
 Jogging
 Berenang
 Senam aerobik
 Bersepeda
 Dansa

20 ERT120416
MENTERI KESEHATAN
LF BAIK
REPUBLIK INDONESIA

Pemanasan
& Peregangan

10-15 menit
Latihan Inti:
• Daya tahan Jantung Paru
• Kekuatan
• Keseimbangan, dll

Peregangan 20-60 menit


& Pendinginan

5-10 menit
ERT120416 21
LF BENAR
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

sesuai :
• kondisi kesehatan
• tingkat aktivitas fisik
• tingkat kebugaran

Pemeriksaan
Pra Partisipasi

ERT120416 22
MENTERI KESEHATAN
LF TERATUR
REPUBLIK INDONESIA

3-5x  1 minggu selang sehari

SETIA

Berkesinambun
gan

23 ERT120416
OLAHRAGA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

AF  Sepakbola
Terstruktur
 Bulutangkis
Terencana
 Bola basket
Berkesinambungan
 Tenis meja
 Balap sepeda

Aturan2 tertentu

 KJ
 PRESTASI

24 ERT120416
MENTERI KESEHATAN
PELAKSANAAN AKTIVITAS FISIK
REPUBLIK INDONESIA
DAN LATIHAN FISIK BAGI PEKERJA
A. Aktivitas Fisik Harian
B. Latihan Peregangan
C. Pengukuran Kebugaran Jasmani
D. Program Peningkatan Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja
E. Pemantauan dan Evaluasi Latihan Fisik Terprogram

25
ALUR KEBUGARAN JASMANI
MENTERI KESEHATAN
TERPROGRAM DI KEMENKES
REPUBLIK INDONESIA

RI

- Pengukuran tinggi badan Penjelasan pelaksanaan tes


Mengisi Formulir Kelayakan
(PAR Q and You) - Pengukuran berat badan Kebugaran Jasmani metode
- Pengukuran nadi Rockport
- Pengukuran tekanan darah

-- Pendinginan
Pemanasan & stretching Jalan/jogging/lari 1,6 km

26 ERT 140609
2. PROGRAM PENURUNAN BB
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

 Tujuannya untuk mengkontrol BB dengan cara memberi


petunjuk yang benar mengenai BB secara proporsional
dan mencegah terjadinya penyakit serta menciptakan
pekerja sehat dan produktif

• Tujuan khususnya:
–  Jumlah pekerja over weight dan obesitas
– Memasyarakatkan olahraga yang benar
– Memasyarakatkan pola makan sehat dan diet terkontrol
SEBAB BB BERLEBIH PELAKSANAAN  BB
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Suka makan enak • Pendataan pekerja BB lebih


• Banyak makanan berlemak, • Penetapan peserta
gurih, manis • Penjelasan/penyuluhan program
• Suka makanan kecil/snack • Pemeriksaan kesehatan
• Kurang OR • Pelaksanaan diet
• Makan sebagai pelatian stress • Pelaksanaan OR teratur dan
• Ada gangguan organ tubuh terukur
• Keturunan • Evaluasi program
• Pelaksanaan maintenance
MENTERI KESEHATAN
3. STOP MEROKOK
REPUBLIK INDONESIA

• Menerapkan berbagai teknik membantu pekerja


berhenti merokok
• Penyusunan program didasarkan atas informasi yang
didapat dari pekerja yang berhenti merokok
• Metoda penghentiannya:
– Metode cepat/langsung  berhenti dalam waktu 5 – 10 hari
– Metode lambat bertahap selama beberapa minggu
Fujimoto
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
(Tokyo Sanatorium Hospital)
• Metode berhenti merokok 5 hari
• Kursus sudah 20 tahun, 3 x setahun, menyembuhkan 7000 perokok.
• Aspek psikologi, motivasi keinginan berhenti merokok ditulis sendiri
oleh peserta, berdasarkan hal yang positif dan telah tertanam dibenak
mereka  berhasil
• Gejala kecanduan nikotin puncaknya pada hari ke-3, diatasi dengan:
– Terapi diet
• mengurangi daging, ikan dan karbohidrat
• memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan
• diet ketat 2 hari pertama
– Senam, menarik nafas panjang dengan gerakan-gerakan relaksasi
– Banyak minum air, makan permen bila ‘nagih’
METODA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Menurut Fujimoto dorongan untuk merokok hanya beberapa


menit, tetapi sungguh sulit dihindari. Untuk menanggulangi
dorongan ini, American Cancer Society mengeluarkan
petunjuk, antara lain:
– Kegiatan melompat  lompat tali, lompat jauh dsb
– Berenang  di kolam renang, di sungai dll
– Membaui  minyak wangi, makanan, minuman, asal jangan rokok
– Berolahraga
– Mendengar musik, kicauan burung, menyanyi, menggambar, dll
Pelayanan Konsultasi Berhenti Merokok
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Materi program PKBM terdiri atas :


1. Pemahaman tentang rokok dan kesehatan
2. Masalah merokok dipandang dari sudut agama
3. Latihan fisik/terapi relaksasi bagi peserta (menurunkan BB
akibat berhenti merokok mengatasi ketagihan dll)
4. Pengaturan/penyusunan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan
bekas perokok, termasuk “juice therapy “ dan “water treatment”
5. Ceramah khusus dari mantan perokok mengenai kiat
menghentikan kebiasaan merokok.
6. Latihan-latihan khusus dari pembimbing PKBM
4. PENYALAHGUNAAN OBAT
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN ALKOHOL
1. Nikotin Gum dan Nikotin Patch
(Nicotine Replacement Therapy)
• Nikotin dosis rendah dan bentuk Gum (permen) dan bentuk
Patch (plester).
• Mengatasi efek balik akibat penghentian merokok, dengan
mengunyah-ngunyah permen nikotin ataupun menempelkan
plester nikotin di kulit bila rangsangan ingin merokok muncul.
• Pemberian preparat nikotin dosis rendah ini terutama dalam
bentuk patch biasanya bereaksi segera. Dosis dikurangi secara
bertahap sampai gejala teratasi.
• Hasil dicapai dilaporkan cukup baik dengan kemungkinan
kambuh kurang lebih 30%.
MENTERI KESEHATAN
PENYALAHGUNAAN OBAT DAN ALKOHOL
REPUBLIK INDONESIA

Sifatnya pencegahan dengan memberikan program


bantuan berupa informasi untuk meningkatkan
kesadaran sendiri melalui berbagai pendekatan
(demonstrasi, film, bahan cetakan)
MENTERI KESEHATAN
TIPS KEBERHASILAN
REPUBLIK INDONESIA

• RAPKPIEK
• Orang dewasa
– Tidak suka dilarang  ngenye? Hilang kebebasan, harga diri
– Kebutuhan akan kesehatan  perlu pemahaman besar masalah
• Komitmen pimpinan untuk mendukung
• Adiksi  bukan hal mudah tetai bisa  perlu
pendampingan dan dukungan
• Penerangan tentang bahaya merokok (akibat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA langsung/tidak langsung terhadap kesehatan)
• Adanya suasana yang mendukung bagi mereka yang
ingin berhenti merokok (kawasan bebas rokok di
tempat-tempat umum/kantor)
• Pembatasan iklan produk rokok di media elektronik
(radio dan TV)
• Sanksi yang berat bagi pelanggar peraturan larangan
merokok di area bebas rokok
• Pendidikan mengenai bahaya rokok yang diberikan
sedini mungkin di sekolah-sekolah
MENTERI KESEHATAN
5. PELAYANAN KLINIS
REPUBLIK INDONESIA

• Pelayanan klinis diperlukan untuk menunjang kegiatan


PKDTK
• Jenis pelayanan klinis antara lain meliputi pemeriksaan
kesehatan, program screening, diagnosis dini penyakit
tertentu (mamografi, pap smear, kadar
kholesterol/profil lemak, imunisasi), konseling dan
modifikasi perilaku kesehatan  pengendalian BB,
kebugaran, upaya stop merokok serta faktor risiko pola
hidup
MENTERI KESEHATAN
6. PENDIDIKAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran tentang


penyakit yang potensial, dan berperilaku bekerja yang sehat.
• Diberikan perorangan, kelompok
• Lokasi bisa di kelas, tempat kerja, kantin atau dimana saja dengan
syarat suasana tenang
• Materi disampaikan secara oral/tatap muka, media
cetak/elektronik dengan bahasa yang dimengerti oleh pekerja
• Informasi disediakan secara berkala
• Materi-materi antara lain kanker, penyakit jantung, muscuskeletal,
diabetes, AIDS, gangguan mental, pengendalian BB, berhenti
merokok, olah raga untuk kebugaran, pola makan rendah lemah
tinggi serat, prosedur kerja yang baik dan benar,
SALAH SATU MEDIA KIE PHBS DI TEMPAT KERJA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
7. PROGRAM PENGENDALIAN STRESS

Fokus elemen ini memberikan:


• dukungan dan motivasi pada pekerja dalam menghadapi stress dalam
kehidupan kerjanya sehari-hari
• Kadang-kadang dukungan pada kejadian tertentu yang menimbulkan
stress
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Kondisi kerja penyebab STRESS


• The Design of task
• Management style
• Interpersonal Relationship
• Works Roles
• Career Concerns
• Environmental Conditions

• Faktor yang dapat mengurangi stress


• Keseimbangan
• Dukungan jaringan kerja dari teman
• Santai dan berfikiran positif
PROGRAM PENGENDALIAN STRESS DENGAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

1. MANAJEMEN STRESS

- Melakukan training dan asistensi pekerja


-  kemampuan  pekerjaan yang sulit
- Program meliputi
- pengetahuan dasar dan sumber stress
- pengetahuan efek stress bagi kesehatan
- kemampuan indvidu menurunkan stress
- Dapat menurunkan gejala stress
- Ada kesempatan, murah dan mudah untuk
diimplementasikan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN ORGANISASI
- Konsultan dari luar
- Langsung menurunkan stress
 identifikasi penyebab stress, aspek pada
pekerjaan
 mendisain strategi untuk menurunkan
penyebab stress
- Pendekatan ini kadang-kadang tidak disukai para manager,
karena dapat menyebabkan:
 perubahan pekerjaan rutin
 jadwal produksi dan perubahan struktur organisasi
MENTERI KESEHATAN

Upaya mencegah stress dengan mengubah


REPUBLIK INDONESIA

organisasi:
 Beban kerja sesuai kemampuan dan sumber daya
 Disain kerja, menyediakan, mendorong pekerja dalam
menggunakan kemampuan
 Peran dan tanggung jawab jelas
 Pekerja diberi kesempatan berpartisipasi
 Meningkatkan komunikasi
 Interaksi sosial antar pekerja
 Membuat jadwal kerja sesuai kebutuhan dan tanggung
jawab di luar pekerjaan
LANGKAH-LANGKAH
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PROSES PROGRAM PENCEGAHAN STRESS

1. Identify the problem


– adakan group diskusi
– disain survei pekerja
– pengukuran persepsi pekerja
– kumpulkan data objektif
– adakan group diskusi
– analisis data untuk mengidentifikasi problem, lokasi dan
penekanan kondisi kerja

2. Design and implement intervention


– target sumber stress untuk perubahan
– perioritas strategi intervensi
– komunkasikan rencana pada pekerja
– Implementasikan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

3. Evaluasi intervensi
– lakukan evaluasi jangka pendek, jangka panjang
– pengukuran persepsi
– pengukuran secara langsung
– menyaring strategi intervensi
– kembali ke langkah 1
MENTERI KESEHATAN
8. PELATIHAN P3K DAN CPR
REPUBLIK INDONESIA

Prinsipnya memberikan program


pelatihan 
• Pekerja paling sedikit mengetahui dasar-dasar P3K
• Pekerja harus tahu mengenal Cardiac Pulmonary Respiratory (CPR)
MENTERI KESEHATAN
9. PENGENDALIAN HIPERTENSI
REPUBLIK INDONESIA

• Hipertensi  faktor risiko yang paling dominan dan


signifikan dengan timbulnya serangan jantung dan
stroke
• Sifatnya memberikan program bantuan pada pekerja
dalam mengendalikan hipertensi seperti:
– Pemantauan hipertensi dan kepatuhan minum obat
– Jadwal konsultasi
– Praktek perilaku hidup/bekerja yang sehat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEKERJA

1. DI SEKTOR FORMAL ( PERUSAHAAN DAN KANTOR) -


KOMITMEN PIMPINAN PERUSAHAN DAN MANAJEMEN
2. SEKTOR INFORMAL - MELALUI PENDEKATAN PKMD --> UKBM –
POS UKK
IV. PENDEKATAN PKMD
(sektor informal)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Pertemuan tingkat kecamatan


• Pertemuan tingkat desa
• Telaah mawas diri
• Musyawarah tentang risiko kesehatan pekerja
• Pembentukan Pos UKK
• Pembinaan
VII. PENUTUP
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

1. PKDTK merupakan bagian dari UKK


2. PKDTK dapat dilakukan baik di sektor formal maupun informal.
3. Langkah pengelolaan PKDTK
 Formal  pendekatan manajemen sesuai struktur organisasi
 Informal  sama, pendekatan PKMD
4. Hambatan upaya meningkatkan K3  pendidikan, pendampingan
dan partisipatif
5. Perilaku  dukungan anggota keluarga
6. Dukungan
 Manajemen, pekerja
 Dorongan pemerintah  perundangan, low enforement
 Ikatan profesi
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

52
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

sebagai bentuk contoh latihan


peregangan di tempat kerja

ERT 140418 53
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140418 54
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140418 55
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140418 56
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140418 57
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140418 58
ALUR KEBUGARAN JASMANI
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
TERPROGRAM DI KEMENKES
RI

- Pengukuran tinggi badan Penjelasan pelaksanaan tes


Mengisi Formulir Kelayakan
(PAR Q and You) - Pengukuran berat badan Kebugaran Jasmani metode
- Pengukuran nadi Rockport
- Pengukuran tekanan darah

-- Pendinginan
Pemanasan & stretching Jalan/jogging/lari 1,6 km

ERT 140609 59
Fitness
MENTERI KESEHATAN
Center
REPUBLIK INDONESIA

ERT 140609 Senam setiap 60

Anda mungkin juga menyukai