R - OH 3 2 1
CH3 -CH2 -CH2-OH
4 3 2 1
CH3 –CH - CH-CH3 3-metil 2-butanol
CH3 OH
metil
OH
1 2
CH3 –C –3 CH2 4-CH3 2-metil 2-butanol
CH3
metil
OH 1
4 3 2
CH3 –CH-CH-CH2-OH 3-metil 1,2-butanadiol
CH3
metil
CH2 OH
CH OH 1,2,3 –propanatriol (gliserol)
CH2 OH
CH2 OH
CH2 OH 1,2 –etanadiol (glikol)
TATA NAMA ALKOKSI ALKANA (ETER)
O
CH3 – CH2 -C-H propanal; propionaldehid
4 3
O
2
1
CH3 –CH-CH2-C -H 3-metil butanal
CH3
metil
Tata nama alkanon (Keton)
O
CH3 -C-CH3 Propanon
O
CH3 –C –CH2–CH2- CH3 2-pentanon
O
CH3 – CH2 -C-CH3 2-Butanon (Butanon)
O
CH3 –CH-C –CH3 3-metil 2-butanon
CH3
ASAM ALKANOAT / AS. KARBOKSILAT
O
R–C–O–H
Alkanoat Asam
O
H – C – OH Asam metanoat /Asam formiat
O
CH3 –C -OH Asam etanoat /Asam asetat
Asam cuka
O
CH3 –CH-C –OH Asam 2-metil propanoat
CH3
ALKIL ALKANOAT / ESTER
O
R–C–O–R
Alkanoat Alkil
O
H – C – O-CH3 metil metanoat /metil formiat
O
CH3 –C –O-CH3 metil etanoat /metil asetat
O
CH3 –CH-C –O-CH3- CH3 etil 2-metil propanoat
CH3
KEISOMERAN
Keisomeran Keisomeran
Struktur Ruang
Alkanol R-OH
CnH2n +2O
Alkoksi alkana R-OR
Alkanal R-C-H
O ISOMER
CnH2n O
FUNGSI
Alkanon R-C-R
O
Asam.Alkanoat R-COOH
CnH2n O2
Alkil alkanoat R-COOR
ISOMER GEOMETRI
Isomer geometri hanya dimiliki oleh senyawa turnan alkena
Polarimeter
Zat optis aktif
Cahaya
terpolarisasi
CONTOH:
2-Butanol
CH2-CH3 CH3-CH2
CH3 C OH OH C CH3
H H
COOH HOOC
C C CH3
CH3 OH HO
H
H
(d) Asam laktat (l) Asam laktat
CH3
3. Alkohol Tersier.
Gusus OH terikat pada atom C Tersier.
CH3
CH3 CH -C CH2- CH3 2,3-dimetil 3-pentanol
CH3 OH
OH O
R-CH – CH3 Oks R-C-CH3 Oks
Alkohol tersier Oks
CH3
Oks Mengapa tidak
CH3 C OH teroksidasi ?
CH3
4. Reaksi Alkohol + asam alkanoat Alkil alkanoat + air
O O
R-C –OH + HO- R’ R-C –OR’ + H2O
H2O
180oC
5. Reaksi Alkohol + asam Sulfat (pekat) Alkena
130oC
H2SO4
Eter
CH3 CH2 OH 180oC CH2=CH2 + H2O
O O Merah bata
Ag2O
R-C-H R-C –OH + Ag(s)
Cermin perak
2. Reduksi Aldehid.
Reduksi aldehid (dereaksikan dengan H2) akan
menghasilkan alkohol primer.
O OH
R-C-H + H2 R-CH2
Alkanal Alkanol
Minyak bumi mengandung
alkana rantai lurus dan rantai
• Alkana adalah bercabang mulai dari fraksi yang
komponen utama dari tersusun dari satu atom karbon
hingga lebih dari dua puluh atom
gas alam dan minyak karbon. Komponen penyusun minyak
bumi. bumi dapat dipisahkan dengan
Kegunaan alkana, distilasi bertingkat (distilasi
fraksional).
sebagai :
Komponen minyak bumi banyak
• Bahan bakar digunakan sebagai bahan bakar,
• Pelarut karenanya komponen dengan jumlah
karbon tinggi banyak yang diubah
• Sumber hidrogen menjadi komponen dengan jumlah
• Pelumas karbon yang lebih rendah dengan
cara Cracking.
• Bahan baku untuk Cracking biasanya dilakukan
senyawa organik lain pada tekanan tinggi dengan
penambahan suatu katalis.
• Bahan baku industri
FRAKSI HIDROKARBON HASIL PENYULINGAN MINYAK BUMI
KOMPOSISI MINYAK BUMI
B. Aromatic/senyawa cincin.
1. Naphtena (CnH2n) sikloheksana
• Banyak dalam minyak mentah
• Senyawa siklis jenuh & tidak reaktif
• MR rendah dimanfaatkan sebagai bahan bakar
• MR tinggi berada dalam fraksi gas
2. Aromatis (CnH2n-6)
• Berjumlah sedikit dalam minyak mentah
• Dibutuhkan dalam bensin (premium) karena mempunyai anti
knocking
• Sering dipisahkan dari minyak bumi sebagai bahan baku
petrokimia
C. Pengotor
1. Senyawa Sulfur dan Nitrogen
• Merupakan kotoran
• Sulfur berbau dan dapat menimbulkan korosi
• Pada bensin dan minyak tanah kedua senyawa ini dipisahkan
dari produk
IV. PRODUK – PRODUK MINYAK BUMI
Dibedakan berdasarkan titik didih
1. Gas kilang
• C1 & C2 : untuk bahan bakar di kilang
• C3 : las propana, bahan bakar rambu
laut
• LPG campuran propana (C3H8) dan butana (C4H10) : bahan bakar
rumah tangga
2. Kerosin
• Untuk bahan bakar keperluan rumah tangga
4. Aviation gasoline
• Untuk bahan bakar pesawat terbang
5. Motor gasoline
• Untuk bahan bakar kendaraan bermotor (premium, premix-TT, Super-TT)
6. High speed diesel fuel (minyak solar)
• Untuk mesin disel
7. Industrial diesel fuel (minyak disel)
• untuk mesin disel berat
8. Residu
• Untuk bahan bakar industri petrokimia, bahan bakar
industri (umum), bahan baku perlumas dsb.
Produk-produk samping
1. Pelarut (benzena,toluena, xilena)
2. Lilin (membatik)
3. Aspal
4. Petroleum coke
V. PENGOLAHAN
• PROSES UTAMA
1. Penyulingan
• Untuk memisahkan jenis-jenis minyak berdasarkan titik didih dalam kolom destilasi
2. Perengkahan (cracking)
• Untuk memecah hidrokarbon berat menjadi kecil
• Hasil : gasoline dengan mutu baik
• Hasil samping : butana, iso butana & olefin ringan
3. Reforming
• Perubahan bentuk/struktur molekul
• Memanaskan bensin, uap dilewatkan tumpukan katalisator sehingga terjadi perubahan
bentuk
4. Alkilasi
• Penggabungan molekul-molekul 2 jenis
• Molekul-molekul gas :
butylene & isobutane menjadi akylate (bahan avtur)
5. Polimerisasi
• Penggabungan molekul-molekul sejenis
• molekul-molekul gas digabung menjadi polimer
• Untuk pembuatan bensin mutu tinggi
6. Pemurnian
• Pembuangan kotoran pada produk
• Pemurnian berdasarkan sifat produk
misal :
• “copper sweetening” & “doctor treating” untuk menghilangkan kotoran penyebab
karat dan bau
• “acid treatment” untuk membuang lumpur sambil memperbaiki warna dan
daya tahan
• “desulfurizing” untuk menghilangkan Sulfur yang dapat menyebabkan karat
7. Blending (pencampuran)
• Bensin untuk dijual harus diberi :
• Additive : TEL (Tetra Ethyl Lead) untuk menambah tenaga dan mengurangi knocking
Atau MTBE (methyl tertiary butyl ether)
• Inhibitor : agar tahan lama