Anda di halaman 1dari 29

PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VII
SEMESTER II

Puisi Rakyat
Disusun Oleh :

Yeni
Rusnita
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Pendahuluan
Salam Jumpa,
Pernahkah kamu mendengar orang membaca pantun atau syair?
Atau bahkan kamu pernah membuat pantun untuk digunakan
berkelakar dengan teman-teman di sekolah. Nah, pada materi
pokok ini kamu akan mempelajari teks puisi rakyat.
Pada materi pokok ini, kita akan melakukan pembelajaran dengan
beberapa tahapan materi yang dibahas, yaitu: pertama kamu akan
belajar membangun konteks tentang puisi rakyat, kedua pemodelan
puisi rakyat, ketiga ciri umum puisi rakyat (pantun, gurindam dan
syair), keempat: cara menyimpulkan isi puisi rakyat, dan kelima:
mengidentifikasi ciri bahasa atau unsur kebahasaan yang ada
dalam teks tersebut.
Selain mempelajari teks puisi rakyat kamu juga akan mempelajari
unsur kebahasaan yang meliputi:
a. kalimat perintah,
b. saran,
c. ajakan,
d. larangan, dan
e. pernyataan santun.

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Indikato
r
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10 Menelaah struktur dan 3.10.1 Menyimpulkan variasi pola
pengembangan isi pantun
kebahasaan 3.10.2 menyimpulkan prinsip penggunaan kata/
kalimat pada
puisi  rakyat
pantun
(pantun, syair, dan
bentuk
puisi rakyat setempat)
yang
dibaca dan didengar.
4.10 Mengungkapkan 4.10.1  Menulis  dan menyajikan puisi rakyat
gagasan, dengan memperhatikan pilihan kata,
perasaan, pesan kelengkapan
dalam bentuk struktur, dan kaidah puisi rakyat
puisi  rakyat secara (pantun)
lisan dan
tulis dengan
memperhatikan
struktur, rima, danRakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
“Puisi
Membangun Konteks

m mempelajari materi tentang teks puisi rakyat, cobalah kamu simak vid

Pertanyaan ya tida
k
Saya pernah mendengar orang
membaca pantun
Saya pernah membaca pantun di
depan kelas
Saya senang mendengar orang
membaca pantun
Orang tua pernah menasehati
saya dengan pantun

Setelah kamu melihat tayangan video tersebut cobalah kamu jawab pertanyaan
berikut!

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Pemodelan Teks
Puisi rakyat dikenal juga sebagai puisi lama atau
puisi tradisional. Puisi rakyat ditandai oleh
bentuknya yang tetap, terikat oleh jumlah larik
per bait, jumlah kata per baris, dan rima akhir.
Ada beberapa macam puisi rakyat yang ada di
Indonesia sejak masa sastra Melayu lama, di
antaranya adalah mantra, pantun, peribahasa,
bidal, pepatah, perumpamaan, gurindam,
seloka, syair, serta puisi saduran dari Arab parsi.
Puisi rakyat yang akan dipelajari pada materi
pokok ini yaitu pantun, gurindam, dan syair.
Pantun adalah puisi rakyat yang paling popular
dalam sastra Melayu. Pantun digemari oleh
seluruh masyarakat baik anak-anak, remaja,
maupun orang tua. Hampir setiap daerah di
Indonesia mempunyai bentuk teks pantun
walaupun dengan nama yang berbeda.
Penyebaran pantun sampai ke pelosok
Nusantara menjadi bukti bahwa pantun
merupakan salah satu sastra lama yang hidup
dalam kebudayaan Indonesia, masih disukai
sebagian masyarakat Indonesia, serta
merupakan salah satu kekayaan budaya
Indonesia
“Puisi Rakyat” Bahasa yang
Indonesia perlu
Kelas kita lestarikan.
VII semester II
Definisi

 jenis puisi yang lahir dari tradisi masyarakat tertentu


 berisi NILAI-NILAI BUDAYA warisan leluhur dari
masyarakat tersebut
 disebut juga sebagai PUISI LAMA/PUISI TERIKAT
 terikat oleh aturan (suku kata, kata, baris, bait, dan
rima)

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Jenis-Jenis
Puisi rakyat terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1.Pantun
2.Gurindam
3.Syair

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


1. Pantun
CIRI-CIRI: CONTOH:
•berasal dari Indonesia Ji-ka-lau tu-an ta-juk cen-da-na,
(Melayu) Am-bil gan-tang su-kat-kan pa-di,
•setiap bait terdiri dari 4 Ji-ka-lau tu-an bi-jak bi-jak-sa-na,
baris Bi-na-tang a-pa ber-tan-duk di ka-ki?
•baris 1 & 2 merupakan
Mana mungkin ada buaya
sampiran
Coba lihat dengan cermat
•baris 3 & 4 merupakan Mana mungkin hidup bahagia
isi Jika pada orang tua tiada hormat
•8-12 suku kata/baris
•rima akhir a-b-a-b Pohon kelapa tumbuh berjajar
•mendidik sambil Tumbuh berjajar ditepi pantai
menghibur Barang siapa rajin belajar
Tentu dia lekas pandai
Persamaan
Pantun, Gurindam, dan Syair
• merupakan puisi rakyat
• terikat aturan penulisan
• memiliki rima/persamaan bunyi
• memiliki irama
• memiliki/mengandung pesan/makna
• terdiri dari bait-bait
• menggunakan bahasa kiasan

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Jenis Pantun
Berdasarkan Tema atau Isi

1.Perkenalan 6. Nasihat
2.Berkasih –
kasihan
7. Adat
3.Perceraian / 8. Agama
perpisahan 9. Jenaka
4.Berduka Cita 10. Teka -
5.Bersuka Cita
teki
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Jenis Pantun
Berdasarkan Struktur

1.Pantun
kilat/karmina
2.Pantun biasa
3.Pantun talibun
4.Pantun
berkait/seloka
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
1. Pantun Kilat
CIRI-CIRI: CONTOH:

• disebut juga karmina Sudah gaharu cendana pula


1 bait hanya terdiri dari
Sudah tahu bertanya pula
2 baris
• baris 1 adalah sampiran
Kura-kura dalam perahu
• baris 2 adalah isi
Pura-pura tidak tahu
• berima a-a

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


2. Pantun Biasa
• disebut juga pantun 4 baris
• yaitu pantun yang sering digunakan masyarakat

Contoh :
Adik kecil diam termenung
Kurang makan kurang minum
Mencari ilmu jangan murung
Carilah dengan wajah tersenyum

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


3. Pantun Talibun
CIRI-CIRI: CONTOH:

disebut juga pantun 6 Kalau Anda pergi ke barat


baris 1 bait terdiri dari 6 Janganlah pernah membawa anak-anak
baris Anak menangis, tentulah tak ada batas
• baris 1-3 adalah Kalau Anda ingin sukses dunia akhirat
sampiran Belajar yang rajin, beribadah yang banyak
• baris 4-6 adalah isi Kelak surga menunggu di atas
• berima a-b-c-a-b-c

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


4. Pantun Berkait
CIRI-CIRI: CONTOH:
•disebut juga pantun seloka
Jalan-jalan kekota bertemu umi Pipik
•terdiri dari beberapa bait Naik motor milik si Dahlan
•1 bait terdiri dari 4 baris Jadilah pengendara yang baik
•Baris 2 & 4 pada bait 1 Agar selamat sampai tujuan Naik
diulang menjadi baris 1 & motor milik si Dahlan Pergi ke
pasar membeli nanas Agar
3 pada bait 2, dan
selamat sampai tujuan Selalu
seterusnya. taatilah lalu lintas
•baris 1-2 adalah sampiran Pergi ke pasar membeli nanas
•baris 3-4 adalah isi Saat dijalan ketemu trantib
•berima a-b-a-b Selalu taatilah lalu lintas
Supaya jadi pengendara yang tertib
Menyampaikan kembali isi pantun
Contoh:

Pantun 1
Air surut memungut
bayam,
Sayur diisi kedalam
kantung,
Jangan diikuti tabiat
ayam,
Pantun tersebut berisi nasihat yang diumpamakan melalui
Bertelur sebiji
perilaku seekorriuh
ayam betina. Sebelum dan sesudah bertelur,
sekampung,
biasanya ayam betina akan berkotek selama beberpa menit.
Tentunya hal tersebut membuat keributan. Padahal, ia hanya
mengeluarkan sebutir telur.
Perumpamaan ini menyadarkan kita tentang perbuatan
manusia di kehidupan nyata. Ada orang yang suka
memamerkan apa yang mereka punya meskipun itu tidak
seberapa. Orang seperti ini adalah orang yang sombong.
Ada juga orang yang suka membesar-besarkan masalah
sepeleh sehingga menimbulkan keributan. Kita tidak boleh
memiliki sifat seperti itu.
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Makna/nasihat/nilai moral dalam pantun
Contoh:

Pantun 1
Air surut memungut
bayam,
Sayur diisi kedalam
kantung,
Jangan diikuti tabiat
ayam,
Bertelur sebiji riuh
sekampung,
Dari pantun tersebut, saya diajarkan
untuk memiliki sikap rendah hati dan
tidak sombong. Selain itu, saya juga
belajar untuk menyelesaikan masalah
daripada menciptakan masalah.

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Menyampaikan kembali isi syair
Syair Perahu
Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu
indah,
membetuli jalan tempat Syair disampimg ini berisi tuntunan kepada
berpindah, kaum muda. Kaum muda adalah kaum yang
di sanalah i'tikat diperbetuli
sudah
sedang mencari jati diri. Tidak jarang
pribadinya terombang-ambing oleh berbagai
Wahai muda kenali dirimu, godaan. Karena itu, di dalam syair ini, kaum
ialah perahu tamsil tubuhmu, muda diibaratkan sebagai sebuah perahu yang
tiadalah berapa lama hidupmu, sedang berlayar di lautan luas. Melalui syair ini,
ke akhirat jua kekal diammu. sang penyair mengajak kaum muda untuk
menentukan arah hidup yang benar dan pasti.
Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan
Tujuannya adalah agar mereka tidak tersesat
pedoman, pada kenikmatan duniawi. Kaum muda
alat perahumu jua kerjakan, dinasihati untuk bersikap bijak dalam
itulah jalan membetuli insan. mengambil berbagai keputusan. Kaum muda
disadarkan bahwa perjalanan hidup ini akan ada
Perteguh jua alat perahumu, akhirnya, yaitu kembali kepada Sang Pencipta.
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,


angkatlah pula sauh dan layar,
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Kosakata
• surut : reda, berkurang
• tabiat : sifat, karakter, perilaku, watak
• riuh : ribut, suasana ramai
• galas : tongkat yg diletakkan di bahu utk
memikul beban
• keladi : sejenis umbian, daunnya bentuk hati
• iktikad : niat, maksud, kehendak
• buli : wadah utk mengisi air
• umpat : maki, ejek/ sembunyi
• insan : manusia, individu, pribadi

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Kosakata
• rantau: daerah/negeri orang lain
• jemu : bosan, jenuh
• hujung : ujung
• selasih : sejenis tumbuhan yang digunakan sebagai
obat
tradisional
• tergelincir: terpeleset
• gerangan: itu, kiranya
• tamsil : ibarat, umpama, laksana
• arif : bijaksana
• jua : juga
• niscaya : pasti, tentu, semoga
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Kosakata
•ayar : air
•kabir : Yang Mahabesar
•dengki : dendam
•madah : pujian
•sauh : jangkar
•kemudi : penentu arah, tujuan
perjalanan
•kendala : halangan, hambatan,
rintangan
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II
Menelaah Beragam Pola
Pengembangan Pantun
Menelaah Struktur Pantun
Ada beberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam
pemahaman struktur kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Aspek-
aspek yang dimaksud seperti kalimat perintah,kalimat ajakan, kalimat
seru,dan kalimat larangan.
Kalimat Perintah.
1. Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi
perintah atau
suruhan. Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya
2. Kalimat saran. Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran
kepada orang lain
untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya). Contoh:
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
3. Kalimat ajakan. Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan
kepada orang lain untuk
melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari). Contoh: Marilah kita jaga
agar lestari
4. Kalimat seru Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa
hati, seperti kagum,
heran, senang, “Puisi
dan sedih
Rakyat” (alangkah, betapa,
Bahasa Indonesia Kelas VII dan bukan
semester II main). Contoh:
Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat. Contoh Pagi-
pagi saya sarapan.
2. Kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau
predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
3. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.
4. Kalimat majemuk hubungan syarat. Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila,
andaikan Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.
5. Kalimat majemuk hubungan tujuan. Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Agar hidup
tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
6. Kalimat majemuk konsensip. Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun,
sungguh pun Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
7. Kalimat majemuk hubungan penyebaban. Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena
berpisah dengan orang terkasih.
8. Kalimat majemuk hubungan perbandingan. Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan,
laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.
9. Kalimat majemuk hubungan akibat. Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.
10. Kalimat majemuk hubungan cara. Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan
uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda mengga

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Contoh 1 :

Bacalah pantun berikut!


Ambillah kapas menjadi benang
Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang
Berbuat baiklah dengan orang lain

Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi
pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk
pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3
dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat
perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.
Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan
syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3
dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Contoh 1 :

Bacalah pantun berikut!


Buanglah sampah pada tempatnya,
Jangan membuang di tengah jalan;
Kalau kita tidak mau bertanya,
Tidak bisa mencapai semua harapan.

Contoh telaah
Struktur pantun diatas terdapat 2 larik sampiran dan 2 larik isi.
Larik 1 dan 2 merupakan sampiran,sedangkan larik 3 dan 4
merupakan isi. Bersajak akhiran a-b-a-b. Pantun larik pertama
(buanglah) merupakan kalimat perintah Pantun larik kedua
merupakan kalimat larangan (jangan). Pantun larik ketiga
merupakan kata penghubung syarat (kalau). Sedangkan pada
larik keempat merupakan akibat /jawaban dari larik ketiga.

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Unsur Kebahasaan

ur Kebahasaan dalam Teks Puisi Rakyat, diuraikan sebagai berikut.

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Latihan
1. Cermati teks puisi rakyat
berikut!
Manakah yang merupakan
pantun !

A. Jika hendak mengenal


orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia

B. Beta menunggu tidak


tersabar,
Dalam hati berdebar –
debar,
Rasa rindu tidak
terkhabar, c. Pakai seragam baju
Bila bersua tersenyum batik
lebar Pergi kesekolah pukul
satu
Siap ingin hati yang
“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VIIcantik
semester II
2. Tentukan jawaban yang tepat !
Manakah yang merupakan ciri – ciri pantun !

A. - Terdiri atas empat baris dalam satu bait


- Terdiri atas sampiran dan isi
- Dalam satu baris terdiri atas empat kata
- Bersajak atau berirama a-b-a-b
- Satu bait cukup
- Terikat dengan aturan

B. - Terdiri atas empat baris dalam sebait


dengan isi semua disetiap barisnya
- Bersajak a-a-a-a
- Lebih dari satu bait
- Satu baris terdiri atas empat kata
- Tidak terikat dengan aturan

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II


Selamat
Belajar!!

“Puisi Rakyat” Bahasa Indonesia Kelas VII semester II

Anda mungkin juga menyukai