Anda di halaman 1dari 64

SKENARIO 3

5.3

Copyright © 2018 by Dextra


STATISTIKA

dr. Luvita

Copyright © 2018 by Dextra


DESIGN PENELITIAN
Klasifikasi Rancangan/Desain penelitian
1. Berdasarkan ruang lingkup penelitian
a. Klinis (Clinical Trial)
b. Lapangan
c. Laboratorium (Field Trial)
2. Berdasarkan pendekatan waktu
a. Transversal (cross sectional)
b. Longitudinal
i. Prospektif (Cohort)
ii. Retrospektif (Case Control)
3. Berdasarkan ada tidaknya analisis hubunga antar variabel
a. Deskriptif
b. Analitik
4. Berdasarkan keterlibatan peneliti
a. Observasional
b. Intervensional
i. Eksperimental
ii. Eksperimental semua
iii. Non eksperimental
RESEARCH DESIGN Non randomized
(Quasi Experimental)
Experimental
Intervention Randomized
(Randomized Controlled Trial)

Descriptive Case report


NO group
Case series
comparison
Case study
Natural exposure
Observational
Cross-sectional
Group comparison Case control
Analytical Cohort
DESKRIPTIF ANALITIK
• Bertujuan untuk • Penelitian yang bertujuan untuk
menggabmbarkan proporsi atau mengetahui hubungan antara
rerata suatu variabel. Pada variabel
penelitian ini peneliti tidak perlu • Dilakukan analisis terhadap data
menganalisis bagaimana dan yang dikumpulkan karena
mengapa hal itu bsia terjadi penelitian ini butuh dibuat
karena tidak dibutuhkan suatu hipotesis
hipotesa
Berdasarkan pendekatan waktu

1. Cross Sectional (Prevalensi)


 Peneliti melakukan observasu atau pengukuran variabel pada satu saat dan
tidak melakukan tindak lanjut
 Pada studi ini paparan dan penyakit yang disebabkan ditentukan bersamaan
 Kasus yang diidentifikasi adalah kasus prevalens
 Tingkat kepercayaanya rendah
Berdasarkan pendekatan waktu

2. Case Control
 Untuk mengetahui apakah suatu paparan berkaitan dengan timbulnya suatu
penyakit atau masalah tertentu
 Dengan membandingkan frekuensi paparan suatu faktor resiko pada suatu
kelompok yang menderita (kasus) dan kelompok yang bebas penyakit
(kontrol)
 Pada studi ini variabel bebas (retros) dan terikat dilakukan pada saat yang
berbeda
Berdasarkan pendekatan waktu

3. Cohort
 Studi insidensi
 Dimulai dengan kelompok sehat atau bebas penyakit dimana yang
diidentifikasi awal adalah penyebabnya (faktor resiko) kemudian baru diikuti
oleh pencarian diagnosis penyakitnya
 Selalu diikuti dalam jangka waktu periode yang tidak sebentar (prospektif)
ODDS RATIO

RELATIVE RISK
Disease
(+) (-)
Exposure
(+) a b

(-) c d

Case Control OR = ad/bc


Cohort  RR = a/a+b =1 Exposure does not affect outcome
c/c+d >1 Exposure associated with higher
outcome
Cross sectional  PR = a/a+b <1 Exposure associated with lower
outcome
c/c+d
Berdasarkan pendekatan waktu

4. Case Report
 Adalah tulisan ilmiah yang berisi laporan terperinci tentang gejala,
penegakkan diagnosis dan pengobatan serta follow up seorang
pasien
 Biasanya pada kasus-kasus penyakit yang jarang
Berdasarkan pendekatan waktu

5. Case Series
 Tulisan yang melaporkan kasus lebih dari satu karena mengikuti perjalanan
penyakit beberapa pasien yang mengalami penyakit yang sama
UJI VARIABEL
MACAM VARIABEL

INDEPENDENT / BEBAS DEPENDENT/TERIKAT


• Input • Efek
• Treatment • Respon
• Stimulus • Outcome
KLASIFIKASI VARIABEL

KATEGORIK NUMERIK
• Variabel yang hasil • Variabel yang hasil
pengukuranya dikelompokkan pengukuranya berupa angka
berdasarkan klasifikasi tertentu atau nilai asli tanpa
dikelompokkan
KLASIFIKASI VARIABEL

BERPASANGAN TIDAK BERPASANGAN


• Variabel yang sama diambil dari • Variabel yang diambil dari
individu yang sama kelompok yang berbeda
• Terjadi pada pengukuran
berulang
Apa yang dimaksud dengan data berpasangan?
• Dua kelompok tidak berpasangan
– Contoh : membandingkan GD perokok dan bukan perokok
• Dua kelompok berpasangan
– Contoh : membandingkan berat badan sekelompok mahasiswa pada
bulan Januari dan Februari
• Kelompok berpasangan karena desain cross over
– Contoh : Subjek penelitian menerima obat A. Setelah menyelesaikan
obat A, subjek yang sama diberi obat B. Kemudian outcome
penggunaan obat A dan obat B dibandingkan
Karakteristik Skala Variabel
SKALA VARIABEL SIFAT CONTOH
Kategorikal
Nominal Bukan peringkat Golongan darah
Jenis kelamin
Ordinal Peringkat Derajat penyakit
Status sosial ekonomi
Numerik
Interval Tidak punya 0 alamiah Suhu
(mudahnya : nilai terendahnya bukan nol)
Ketinggian CARA MUDAHNYA
Rasio Punya 0 alamiah Kadar Hb BISA MINUS TIDAK?
(mudahnya : nilai terendahnya nol)
Penghasilan
SAMPLING
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
• Sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik ditentukan
sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian.
• Populasi target
• Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian (domain). Biasa
ditandai dengan karakteristik demografis (kelompok usia, jenis kelamin) dan
karakteristik klinis (sehat,osteoporosis, dsb). Misal: pasangan usia subur
• Populasi terjangkau/ sumber
• Bagian populasi target yang dapat dijangkau peneliti, dibatasi tempat dan waktu.
Misal: pasangan usia subur yang tinggal di kelurahan pondok pucung.

Sampel
• Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili
populasinya.

sampling

POPULASI, UANG, WAKTU


Probability Sampling
Simple random sampling
• Semua diberi nomorambil secara acak

Systematic sampling
• Semua diberi nomorambil dengan pola tertentu (ex: kelipatan 5)

Stratified sampling
• karakteristik bertingkat (pendidikan rendah – menengah – tinggi)random
• Proportional tiap strata memiliki sampling fraction yang sama
• Disproportional sampling fraction berbeda di tiap strata
Cluster sampling
• kelompok setara (dari 100 SMP diambil hanya 20 SMP)

Area/Multistage sampling
• Populasi besar, nationwide surveybertahap, agar mewakili seluruhnya (provinsi  kabupaten 
kecamatan  kelurahan)
Nonprobability/ Nonrandom Sampling
Consecutive sampling
• Diambil yang memenuhi kriteria dan berdasar dalam kurun waktutertentu
• ALL accessible subjects
Convenience/ Accidental/ Captive sampling
• Convenience to access. Sample dipilih berdasar kemudahan/suka-suka
• Easiest, cheapest, least time consumingpilot research
Purposive/ Judgemental sampling
• berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampelpenelitiannya
(dianggap dapat memberi informasi)
Quota sampling
• Dibuat strata grup sesuai representasi subjek dan diambil sejumlah orang secara subjektif / tidak acak sampai
jumlah sampel terpenuhi.
Snowball sampling
• Bermula dari sedikit sampel menjadi banyak (dgn network)
UJI NORMALITAS
UJI NORMALITAS
• Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui data yang kita
punyai berdistribusi normal atau tidak
• Terdapat dua metode, deskriptif dan analitik
• Yang populer digunakan adalah metode analitik
• Uji normalitas dengan metode analitik dibagi menjadi dua
berdasarkan jumlah sampelnya, yaitu :
– Kolmogorof Smirnov, bila jumlah sampel > 50
– Saphiro-wilk, bila jumlah sampel ≤ 50
Makna p-value dalam berbagai uji
UJI HIPOTESIS
UJI HIPOTESIS
• Uji Hipotesis adalah metode untuk mengetahui hubungan
(association) antara variabel yang bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara komparatif dan korelatif (Sopiyudin, 2014)
• Untuk menunjukkan bahwa metode yang dipakai untuk mencari
hubungan antarvariabel adalah metode komparatif digunakan kata
perbedaan atau perbandingan
• Untuk menunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk mencari
hubungan antar variabel adalah metode korelatif, digunakan kata
korelasi
• Sementara itu, kata hubungan digunakan untuk komparasi dan
korelasi
UJI HIPOTESIS
• Perbedaan mendasar lain pada metode komparatif dan
korelatif adalah pada output nya yang ingin diperoleh
• Jika peneliti ingin mengetahui asosiasi dengan parameter
koefisien korelasi (r), gunakanlah hipotesis korelatif. Namun
apabila parameter yang diinginkan bukan koefisien korelasi
melainkan ‘parameter yang lain’ (perbandingan rerata,
perbedaan rerata, perbandingan proporsi, perbedaan proporsi,
dst.), gunakanlah hipotesis komparatif
UJI HIPOTESIS

Ho Ha
• Adalah simbol dari hipotesis nol • Adalah simbol dari hipotesis
yaitu jawaban sementara pada alternatif atau hipotesis kerja,
uji hipotesis yang menyatakan yaitu ajwaban sementara pada
tidak adanya hubungan atau uji hipotesis yanng menyatakan
tidak adanya perbedaan atau ada hubungan atau adanya
tidak adanya korelasi perbedaan atau adanya korelasi.
• P < 0.05 = Ho DITOLAK Artinya Ha adalah kebalikan dari
Ho
• P > 0.05 = Ho DITERIMA
UJI HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS NEGATIF HIPOTESIS POSITIF


• Jawaban sementara atas • Jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang pertanyaan penelitian yang
menyatakan adanya hubungan atau
menyatakan tidak adanya perbedaan
hubungan atau tidak adanya • Satu arah : Jawaban sementara yang
perbadaan menyatakan kategori tertentu lebih
banyak proporsinya dari kategori lain
• Dua arah : Jawaban sementara yg
menyatakan ada perbedaan rerata
proporsi antara satu kategori dengan
kategori lain
Resume Uji Statistika
Variabel Bebas Variabel Uji normalitas Uji normalitas
Tergantung (>0,05) (<0,05)
Berpasangan Kategorik Numerik Pair T-Test Wilcoxon
2 kelompok Tidak Independent T-
Kategorik Numerik Mann Whitney
berpasangan Test
Berpasangan Kategorik Numerik Repeated ANOVA Friedman
Uji Komparatif
> 2 kelompok Tidak
Kategorik Numerik ANOVA Kruskal-Wallis
berpasangan
Chi-Square,
Kategorik Kategorik
Fischer
Korelasi Pearson Korelasi
Uji Korelasi Numerik* Numerik*
*(A↔B) Spearman
2 Kelompok >2 Kelompok
Uji Korelatif Regresi
Uji Regresi Numerik Numerik Regresi Linier
Multiple
Kategorik /
Kategorik Regresi Logistik Regresi Logistik
numerik
UJI KOMPARATIF (kategorik-numerik)
Jangan lupa 3 hal yang harus kita perhatikan untuk memilih uji yang tepat! (slide 53)

• 2 kelompok, tidak berpasangan


Variabel A , kategorik (universitas) Variabel B, numerik (berat badan)
UGM 54kg; 62kg; 45 kg; 70kg
UMY 66 kg; 80kg; 72kg
– Jika uji normalitas menunjukkan p≥0,05 (normal) , maka menggunakan uji parametrik yaitu T-Independent
– Jika uji normalitas menunjukkan p<0,05 (tidak normal) , maka menggunakan uji non-parametrik yaitu Mann-whitney
• > 2 kelompok, tidak berpasangan
Variabel A , kategorik (universitas) Variabel B, numerik (berat badan)
UGM 54kg; 62kg; 45 kg; 70kg
UMY 66 kg; 80kg; 72kg
UII 57kg; 44kg; 50kg; 48kg

– Jika uji normalitas menunjukkan p≥0,05 (normal) , maka menggunakan uji parametrik yaitu ANOVA
– Jika uji normalitas menunjukkan p<0,05 (tidak normal) , maka menggunakan uji non-parametrik yaitu Kruskal-wallis
UJI KOMPARATIF (kategorik-numerik)
Jangan lupa 3 hal yang harus kita perhatikan untuk memilih uji yang tepat! (slide 53)

• 2 kelompok, berpasangan
Variabel A , kategorik (universitas) Variabel B, numerik (berat badan)
Sebelum koas Naruto: 54kg; Sakura: 62kg; Sai: 45 kg; Aditya: 70kg
Setelah koas Naruto: 64kg; Sakura: 64kg; Sai: 55 kg; Aditya: 60kg
– Jika uji normalitas menunjukkan p≥0,05 (normal) , maka menggunakan uji parametrik yaitu T-pair
– Jika uji normalitas menunjukkan p<0,05 (tidak normal) , maka menggunakan uji non-parametrik yaitu Wilcoxon
• > 2 kelompok, berpasangan
Variabel A , kategorik (universitas) Variabel B, numerik (berat badan)
Sebelum koas Naruto: 54kg; Sakura: 62kg; Sai: 45 kg; Aditya: 40kg
Setelah koas Naruto: 64kg; Sakura: 64kg; Sai: 55 kg; Aditya: 60kg
Setelah internship Naruto: 74kg; Sakura: 66kg; Sai: 65 kg; Aditya: 80kg

– Jika uji normalitas menunjukkan p≥0,05 (normal) , maka menggunakan uji parametrik yaitu repeated ANOVA
– Jika uji normalitas menunjukkan p<0,05 (tidak normal) , maka menggunakan uji non-parametrik yaitu Friedman
UJI KOMPARATIF (kategorik-numerik)
Jangan lupa 3 hal yang harus kita perhatikan untuk memilih uji yang tepat! (slide 53)

Distribusi normal Distribusi tidak


(p≥0,05) normal (p<0.05)
ATAU variabel
tergantung ordinal

Berpasangan Pair T-Test Wilcoxon

2 kelompok Pada uji komparatif 2 kelompok


Tidak berpasangan Independent T-Test Mann Whitney tidak berpasangan dapat
digunakan uji Z apabila
memenuhi syarat berikut.
Berpasangan Repeated ANOVA Friedman
• Sampel besar (n > 30)
> 2 kelompok • Diketahui nilai mean dan
Tidak berpasangan ANOVA Kruskal-Wallis
standar deviasi
• Data terdistribusi normal
UJI KOMPARATIF (kategorik-kategorik)
Jangan lupa 3 hal yang harus kita perhatikan untuk memilih uji yang tepat! (slide 53)
• Mengulang 3 hal penting : • Apabila kelompok yang dibandingkan 2
kelompok, tidak berpasangan dan
– Jumlah kelompok yang dibandingkan : 2 kelompok atau >2 kelompok expected count ≥5, maka digunakan uji
– Subjek yang dibandingkan : berpasangan atau tidak berpasangan Chi Square (tambahan syarat pada
– Expected count : expected count pada tiap sel ≥5 atau <5 penggunaan Chi Square : jumlah subjek
• Cara mencari expected count : harus > 40, apabila kurang gunakan
Fischer
Semisal peneliti ingin membandingkan pengaruh makanan dengan kelulusan ujian
• Apabila kelompok yang dibandingkan 2
Kelulusan Ujian
kelompok, tidak berpasangan dan
Lulus Tidak Lulus expected count < 5, maka digunakan uji
Makanan Nasi 60 20 80 Fischer
Pokok
Micin 16 4 20 • Untuk metode uji hipotesis kategorik vs
76 24 100 kategorik berpasangan ada pilihan uji
– Expected count sel nasi-lulus :(80x76)/100 = 60,8 berikut:
– Expected count sel nasi- tidak lulus :(80x24)/100 = 19,2 • mc nemar : 2x pengulangan untuk 2
– Expected count sel micin-lulus :(20x76)/100 = 15,2 kategori
– Expected count sel micin- tidak lulus :(20x24)/100 = 4,8 • marginal homogeneity atau wilcoxon :
2x pengulangan untuk >2 kategori
• cochran : >2x pengulangan untuk 2
kategori
Maka, pada contoh kasus di atas uji yang tepat digunakan adalah Fischer! • friedman : >2x pengulangan untuk >2
kategori
One-Way ANOVA
• The one-way analysis of variance (ANOVA) is used to determine
whether there are any significant differences between the
means of two or more independent (unrelated) groups
(although you tend to only see it used when there are a
minimum of three, rather than two groups).

Contoh:
Menilai apakah nilai ujian berbeda dipengaruhi oleh tingkat kecemasan (rendah, sedang, tinggi).
Two way ANOVA
• compares the mean differences
between groups that have been
split on two independent
variables (called factors)

Contoh: hubungan jenis kelamin dan tingkat


pendidikan terhadap ketertarikan politik (dalam
persen)
Three Way ANOVA
• The three-way ANOVA is used to
determine if there is an interaction
effect between three independent
variables on a continuous dependent
variable

Contoh: hubungan jenis kelamin, risiko, dan jenis


obat terhadap kadar kolesterol (dalam mmol/L)
UJI KORELATIF
Apa beda uji korelasi dengan uji regresi?

• UJI KORELASI • UJI REGRESI


– teknik statistik yang digunakan untuk – metode untuk menentukan sebab akibat
mencari hubungan antara dua variabel antar variable, yakni variable independen
atau lebih yang sifatnya kuantitatif (variabel X) dan variable dependen
– Mempelajari keeratan hubungan antar (variable Y)
2 variabel kuantitatif yang bisa dilihat – Mempelajari bentuk hubungan antar
dari besarnya angka, bukan tandanya variabel melalui suatu persamaan (RLS,
– Dapat mengetahui arah hubungan yang RLB, Regresi non Linier). Hubungan bisa
terjadi (berbanding lurus jika tandanya berupa hubungan sebab akibat
positif, dan berbanding terbalik jika – Dapat mengukur seberapa besar suatu
tandanya negatif) variabel mempengaruhi variabel lain
– Tidak bisa menyatakan hubungan sebab – Dapat digunakan untuk melakukan
akibat peramalan nilai suatu variabel
berdasarkan variabel lain
REGRESI LINEAR
• Regresi linear digunakan untuk menguji • Jika p<0,05 berarti variabel independen
variabel independent numerik dengan berpengaruh signifikan terhadap variabel
variabel dependent yang numerik dependen.
• Perhatikan 3 hal, yaitu nilai p • Jika nilai r “positif” berarti semakin tinggi
(signifikansi), arah korelasi dan nilai variabel independen akan
besarnya nilai r meningkatkan nilai variabel dependen
• Jika p≥0,05 berarti variabel independen • Jika nilai r “negatif” berarti semakin tinggi
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai variabel independen akan
variabel dependen. menurunkan nilai variabel dependen

Kita pakai yang


pembagian kuat
hubungannya dibagi
menjadi 3, yaitu :
kuat; sedang; dan
lemah
REGRESI MULTIPEL
• Slide sebelumnya menunjukkan • Misalnya peneliti ingin
penggunaan Regresi Linear untuk menghitung hubungan tinggi
analisi bivariat badan (cm), berat badan (kg),
• Regresi Linear pun dapat digunakan dan usia (tahun) terhadap
untuk analisis multivariat kebutuhan kalori harian (kkal)

Regresi Linear yang


memiliki lebih dari 1
variabel bebas
(dependent) disebut
regresi multipel
REGRESI LOGISTIK
• Regresi logistik digunakan • Contoh analisis bivariat :
untuk menguji variabel – Hubungan antara faktor resiko
independent numerik maupun hipertensi (ya dan tidak) terhadap
kategorikal dengan variabel kejadian stroke (ya dan tidak)
dependent nominal dikotom • Contoh analisis multivariat :
• Regresi logistik ini sering – Hubungan antara faktor resiko hipertensi
digunakan untuk analisis bivariat (ya dan tidak), kadar LDL (tinggi dan
sendiri- sendiri, atau bisa juga normal), kadar gula darah (diabetes dan
normal), terhadap kejadian stroke (ya
dipakai untuk analisis multivariate dan tidak)
yaitu banyak Variabel independent
yang mempengaruhi variabel
satu dependent
UJI KORELASI
• Korelasi Pearson • Korelasi Spearman
– untuk mencari hubungan antara – Untuk mencari hubungan antara
dua variabel (numerik-numerik) dua variabel (numerik-numerik
– Tidak mengenal variabel dependent dengan distribusi tidak
maupun independent normal/ordinal)
– Tidak mengenal variabel dependent
maupun independent
Definisi
Sensitivitas
• Kemampuan alat diagnostik untuk menunjukkan proporsi pasien yang
menderita sakit dari seluruh populasi yang benar-benar sakit.
Spesifisitas
• Kemampuan alat diagnostik untuk menunjukkan proporsi pasien yang
tidak menderita sakit dari mereka yang benar-benar tidak sakit.
Nilai Duga Positif (PPV)
• Kemungkinan pasien benar-benar sakit jika hasil tesnya positif.
• Contoh: Jika hasil pemeriksaan mamografi positif, berapa probabilitas
pasien betul-betul menderita penyakit Ca mamae?
Nilai Duga Negatif (NPV)
• Kemungkinan pasien benar-benar tidak sakit jika hasil tesnya negatif
• Contoh: Jika hasil PP test negatif, berapa probabilitas dia betul-betul tidak
hamil?
LANGKAH PENELITIAN
1. Memilih dan atau mengidentifikasikan masalah
2. Menetapkan tujuan penelitian
3. Studi literatur
4. Merumuskan kerangka konsep penelitian
5. Merumuskan hipotesis
6. Merumuskan metode penelitian
7. Pengumpulan data
8. Mengolah dan menganalisis data
9. Membuat laporan
PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN
Sesuatu yang dicari pemecahannya.
Masalah ada/muncul kalau ada:
Perbedaan antara yang diinginkan dengan kenyataan
Potensi yang tidak dimanfaatkan
Pertayaan yang belum terjawab
Salah satu tugas peneliti yang amat menentukan keberhasilan kegiatan
penelitiannya adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
Perumusan masalah membawa konsekuensi pada tahap prosedural
berikutnya.
Rumusan masalah yang jelas dan tajam akan membimbing peneliti
untuk mengembangkan kerangka teoritik bagi perumusan hipotesis,
identifikasi variabel penelitian, pemilihan rancangan penelitian dll.
1. Memilih atau Mengidentifikasi
Masalah
• Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada
dan tersedia cukup banyak , peneliti tinggal mengidentifikasi, memilih dan
merumuskan.
• Sumber masalah :
- bacaan, terutama laporan hasil penelitian
- Seminar, diskusi, pertemuan ilmiah
- Pernyataan pemegang otoritas
- Pengamatan sepintas
- Pengalaman pribadi
- Intuisi
Pertimbangan dari arah masalahnya

• Apakah berguna untuk dipecahkan?


• Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan
• Pemecahan masalah praktis
• Memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
Pertimbangan dari arah calon peneliti

• Biaya
• Waktu
• Peralatan
• Bekal kemampuan teoritis
• Relevan dengan disiplin ilmu peneliti
• Penguasaan metode
Cara merumuskan masalah

• Jelas dan tegas, sehingga keseluruhan proses penelitian dapat benar-benar


terarah dan terfokus ke alamat yang jelas.
• Dirinci ke dalam rumusan rumusan yang lebih spesifik dan operasional,
diujudkan dalam kalimat tanya
2. Menetapkan Tujuan Penelitian

• Tujuan penelitian pada hakekatnya adalah suatu pernyataan tentang


informasi apa yang akan digali melalui penelitian
• Tujuan penelitian mendasari dilakukannya suatu penelitian
• Rumusan harus konsisten dengan rumusan masalah yang diajukan
• Diuraikan secara singkat
3. Studi literatur

• Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih


• Mempermudah perumusan kerangka konsep pemikiran
• Gunakan pustaka terbaru, yang relevan dengan masalah yang diteliti
• Sumber pustaka yang dapat digunakan :
- Journal, buletin, review, disertasi, proseding  merupakan informasi
terbaru mengenai kemajuan penelitian dan teknik terbaru dalam pengumpulan
dan analisis data.
- Texbook : untuk mengetahui teknik standar dan konsepdasar.
- Kamus
4. Merumuskan Kerangka Konsep
Penelitian

• Adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel


yang akan diukur
• Agar memperoleh gambaran secara jelas kearah mana penelitian
berjalan, atau data apa yang dikumpulkan
5. Merumuskan Hipotesis

Tidak selalu ada, tergantung tujuan penelitiannya.


Jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih
harus diuji secara empiris
Suatu pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara dua
variabel atau lebih yang memungkinkan pembuktian secara empirik.
Berfungsi untuk menentukan arah pembuktian (merupakan
pernyataan yang harus dibuktikan)
• Ciri hipotesis yang baik :
- Menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih
- Sesuai dengan fakta
- Dirumuskan secara jelas, padat dan dapat diuji
- Sederhana
- Dinyatakan dalam kalimat deklaratif
6. Merumuskan Metode Penelitian

• Mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan


• Populasi dan sampel penelitian yang akan diukur (sasaran/materi penelitian)
• Penentuan variabel dan cara pengumpulan data
- Identifikasi apa yang akan diukur
- Bagaimana cara memperoleh data/cara mengukur variabel
- Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data
• Rencana analisis
7. Pengumpulan Data

• Dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data yang telah


dijelaskan dalam metode penelitian
8. Mengolah dan menganalisis data

• Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah


dan manganalisis data
• Dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan komputer

Anda mungkin juga menyukai

  • Kasus 24 DHF
    Kasus 24 DHF
    Dokumen2 halaman
    Kasus 24 DHF
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Draft
    Draft
    Dokumen11 halaman
    Draft
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Laporan Etik Sandi
    Laporan Etik Sandi
    Dokumen13 halaman
    Laporan Etik Sandi
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus 20 Hipertensi
    Kasus 20 Hipertensi
    Dokumen3 halaman
    Kasus 20 Hipertensi
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Laporan Etik Sandi
    Laporan Etik Sandi
    Dokumen13 halaman
    Laporan Etik Sandi
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus 3 Heg
    Kasus 3 Heg
    Dokumen2 halaman
    Kasus 3 Heg
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Laporan KET Sandi
    Laporan KET Sandi
    Dokumen28 halaman
    Laporan KET Sandi
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Laporan KET Sandi
    Laporan KET Sandi
    Dokumen28 halaman
    Laporan KET Sandi
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus 21 Tifoid
    Kasus 21 Tifoid
    Dokumen2 halaman
    Kasus 21 Tifoid
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus 3 Heg
    Kasus 3 Heg
    Dokumen2 halaman
    Kasus 3 Heg
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • KB IMPLAN
    KB IMPLAN
    Dokumen3 halaman
    KB IMPLAN
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Paket 6 Bimbingan Ukmppd
    Paket 6 Bimbingan Ukmppd
    Dokumen24 halaman
    Paket 6 Bimbingan Ukmppd
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Paket 1 Bimbingan Ukmppd
    Paket 1 Bimbingan Ukmppd
    Dokumen25 halaman
    Paket 1 Bimbingan Ukmppd
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Metode Mini Project
    Bab 4 Metode Mini Project
    Dokumen13 halaman
    Bab 4 Metode Mini Project
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • 4 Juli 2018 - Kulit
    4 Juli 2018 - Kulit
    Dokumen19 halaman
    4 Juli 2018 - Kulit
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penelitian
    Proposal Penelitian
    Dokumen51 halaman
    Proposal Penelitian
    kirnamara
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2 Dermatitis Kontak Iritan
    Kasus 2 Dermatitis Kontak Iritan
    Dokumen2 halaman
    Kasus 2 Dermatitis Kontak Iritan
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus Borang
    Kasus Borang
    Dokumen1 halaman
    Kasus Borang
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kasus 1 Asma Bronkial
    Kasus 1 Asma Bronkial
    Dokumen2 halaman
    Kasus 1 Asma Bronkial
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Lomba Balita Sehat
    Lomba Balita Sehat
    Dokumen3 halaman
    Lomba Balita Sehat
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Kesehatan Terpadu Remaja
    Penyuluhan Kesehatan Terpadu Remaja
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan Kesehatan Terpadu Remaja
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Pos Bindu
    Pos Bindu
    Dokumen3 halaman
    Pos Bindu
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kelas Stunting
    Kelas Stunting
    Dokumen4 halaman
    Kelas Stunting
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Sehat
    Keluarga Sehat
    Dokumen4 halaman
    Keluarga Sehat
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Tinea Korporis
    Tinea Korporis
    Dokumen10 halaman
    Tinea Korporis
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kelas Ibu Balita
    Kelas Ibu Balita
    Dokumen3 halaman
    Kelas Ibu Balita
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Tinea
    Tinea
    Dokumen20 halaman
    Tinea
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Odf
    Kuesioner Odf
    Dokumen1 halaman
    Kuesioner Odf
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat
  • Ceklis Kegiatan Lansia
    Ceklis Kegiatan Lansia
    Dokumen1 halaman
    Ceklis Kegiatan Lansia
    Mbel'z Mbel'z Embil'z
    Belum ada peringkat