Anda di halaman 1dari 24

Pewarisan dan

Perkembangan
Budaya
Wafa Yolanda
Arsada Ilmiah
Contoh budaya yang di wariskan :
o Muslim Haram Makan Babi
o Orang Prancis makan daging kuda dan bekicot, tetapi jijik makan jeroan
o Orang Cina makan ular, monyet, tetapi muak makan keju
o Orang Katolik makan ikan hanya tiap hari Jumat
o Orang Hindu haram makan sapi
o Indian makan laba-laba, semut, ulat
o Orang Budha vegetarian
o Orang Vietnam dan batak makan daging anjing, kelelawar
Enkulturasi
Proses yang bersifat lintas
generasi dan
memungkinkan manusia
untuk menyampaikan dan
belajar tentang kebudayaan
4

ENKULTURASI KEBUDAYAAN SOSIALISASI

Pemahaman tentang Proses belajar


dunia dan bagaimana tentang
kita harus berperilaku norma, sikap,
dalam konteks nilai, dan
pemahaman sistem
tersebut kepercayaan
5

Agen-agen
Enkulturasi Orang
Keluarga
tua
dan
sosialisasi Teman Tetangga

Agama
Brofenbrenner
(1979) MACRO
SYSTEM ▫ Masyarakat, Agama
EXO
SYSTEM ▫ Tempat bekerja
orang tua
MESO
SYSTEM
▫ Sekolah(pendidikan)
MICRO
SYSTEM ▫ Keluarga, teman
Whiting & Whiting (1975)

Dimensi Nuturant- Dependent-


Responsible Dominant
Pola
Asuh Sociable- Authorotarian-
Intimate Aggresive
Orang
Tua
3 gaya pengasuhan anak
(Baumrind,1971)

Authoritarian Authoritative

Permissive
Macam Keluarga

Nuclues Family Extended Family


Budaya dan Teman Sebaya (peers)
Budaya Kofiguratif
Budaya Posfiguratif
▫ Perubahan lebih cepat,
o Perubahan lambat, sosial orang tua merupakan
budaya oleh orang tua sumber utama, tetapi peer
lebih besar
Budaya Prefiguratif
▫ Perubahan sangat cepat,
pengaruh peer lebih
besar, orang tua belajar
dari anak-anak
Budaya dan pendidikan

Penelitian oleh IEA Bahasa


 Anak-anak AS memiliki
kemampuan matematika
yang lebih rendah Sistem sekolah
dibanding negara-negara
lainnya (Jepang, Cina,
Korea Selatan) Gaya mengajar
12

Agama
Penelitian Goosens
Psikologi di AS mengabaikan (1994) terhadap
penelitiannya sepanjang abad remaja
ke-20
Percaya Ritual
Bangsa
tuhan agama
Agama adalah aspek penting
dalan sejarah, budaya, sosial Belgia 30% 10%
dan psikologi yang dihadapi
seseorang setiap hari AS 95% 32%

Polandia 92% 71%

Korea >50%
Budaya dan Proses Perkembangan
1. Budaya dan Temperamen
2. Budaya dan Attachment
3. Budaya dan Perkembangan Kognitif
4. Penalaran Moral
Budaya dan Temperamen
3 macam temperamen menurut pengertian umum
(Thomas & Chess, 1977)

1. Easy Temperament
2. Difficult Temperament
3. Slow-to-warm-up
Berberapa penelitian menunjukkan adanya
perbedaan gaya temperamental pada anak-anak
yang berbeda budaya

Difficult Temperament

• Suku Massai-Afrika • Amerika


• Dinilai positif • Dinilai negatif
• Modal untuk • Tidak ada masalah
bertahan hidup keterbatasan sumber
daya hidup
Goodness of Fit:
interaksi antara temperamen anak
dnegan orang tua.
Budaya dan Attachment

Attachment: ikatan khusus yang terbangun antara bayi dengan


pengasuh utamanya (Matsumoto & Juang, 2004).

Teori Bowlby (1969): anak punya bawaan untuk attachment


pada siapa yang mengasuh dia.
Kualifikasi sistem attachment (Ainsworth, 1963,
1967, 1982):
Secure
Distress → Senang
Ambivalent
Distress → Senang & Marah
Avoidant
Tidak Distress & tidak mencari perhatian
Secure Attachment
• Amerika • Jerman

Ideal Manja
Budaya dan Perkembangan Kognitif

Teori Piaget (1951): perkembangan kognitif anak terbagi dalam


4 tahap.
1. Sensorimotor (Usia 0-2 tahun)
2. Preoperational (Usia2-6/7 tahun)
3. Concrete Operational (Usia 6/7-11 tahun)
4. Foramal Operational (Usia 11 tahun ke atas)
Tahapan perkembangan kognitif
ini tidak seragam di seluruh
budaya

Orang-orang yang tidak pernah


bersekolah atau kuliah di sekolah
barat menunjukkan performa yang
buruk padsa tugas-tugas formal
operational.
Penalaran Moral
Teori Moral dari Lwrence Kohlberg
(1927-1987)
 Perkembangan tingkat moralitas manusia berdasarkan
perkembangan kemampuan berpikirnya (kognisi):

Level 1 (Pre-Conventional)
Level 2 (Conventional)
Level 3 (Post-Conventional)
Level 1 (Pre-Conventional)
 Cara Berpikir anak-anak
1. Obedience and Punishment
2. Self-interest Orientation
Level 2 (Conventional)
 Cara berpikir remaja dan dewasa
3. Interpersonal accord and conformity
4. Authoruty and social-order maintaining orientation
Level 3 (Post-Conventional)
 Cara berpikir orang bijak →bisa melampaui cara berpikir
kebanyakan orang
5. Social contract orientation
6. Universal ethical principle
Thank You

Anda mungkin juga menyukai