Anda di halaman 1dari 2

DEMOGRAFILINGUISTIK

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki keberagaman etnis dan budaya.
Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, Indonesia memiliki terdapat lebih dari 1.340
suku bangsa, yang membentuk 1.211 bahasa di Indonesia sebagai bentuk alat komunikasi
di lingkup rumah tangga dan kegiatan bermasyarakat.
Budaya dari setiap etnis/ suku yang tersebar pada tiap-tiap daerah di Indonesia
mempunyai kekhasan bahasanya masing-masing. Hal ini berarti, bahasa yang tersebar di
tiap-tiap daerah di Indonesia mewakili kekhasan budaya dalam daerah tersebut. Bahasa
sebagai salah satu dari tujuh unsur budaya memegang peran penting dalam aspek
kehidupan bermasyarakat maupun bernegara yang mengikat masyarakat budaya tersebut
dalam bentuk kelompok ataupun individu yang dapat dirasakan secara langsung maupun
tidak langsung. Salah satu wujud langsung dari bahasa mengikat masyarakat dalam
lingkup kelompok atau individu masyarakat tersebut adalah komunikasi verbal yang
dilakukan individu/ kelompok masyarakat tersebut dalam lingkup rumah tangga, dan
wujud tidak langsung dari bahasa yang mengikat masyarakat dalam lingkup kelompok/
individu masyarakat lebih mengarah pada dimensi etis berbahasa yang menjadikan pola-
pola yang disepakati bersama dan membentuk budaya dalam masyarakat tersebut.
Perkembangan sebuah bahasa di dalam suatu daerah dipengaruhi besar oleh
masyarakat pengguna bahasa tersebut. Unsur-unsur dalam suatu bahasa dapat saja
berubah sewaktu-waktu dipengaruhi oleh keadaan penduduk dalam wilayah tersebut
salah satunya ialah kondisi alam. Migrasi penduduk memungkinkan terjadinya
pengacauan pola-pola statis yang ada dalam suatu daerah dan membentuk tatanan yang
berbeda dengan tatanan awal saat sebelum didatangi oleh penduduk migrasi. Perubahan
tersebut merupakan bentuk dari kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

Migrasi penutur bahasa dalam ilmu demografilinguistik merupakan salah satu


variabel utama terjadinya variasi bahasa di suatu daerah tersebut. Dengan mengadaptasi
studi demografi (Mantra, 2015), demografilinguistik memfokuskan kajiannya pada
struktur dan proses demografilinguistik di suatu wilayah tertentu. Struktur
demografilinguistik meliputi jumlah, komposisi, dan persebaran penutur bahasa dalam
satu wilayah tertentu. Proses yang termuat di dalam demografilinguistik meliputi
kelahiran, kematian, dan migrasi penutur bahasa. Struktur bersifat statis sedangkan
proses bersifat dinamis (Suyanto, 2016)

Saat ini, presentase pengguna bahasa daerah terbesar di Indonesia adalah bahasa
Jawa. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu etnik Jawa yang mendiami wilayah Jawa
Tengah dan Jawa Timur, kecali Madura. Akan tetapi, karena jumlah penutur bahasa Jawa
cukup dominan (32 persen dari seluruh penduduk Indonesia) sehingga pemakaian bahasa
Jawa dalam komunikasi sehari-hari menjadi tidak terbatas di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Satu wilayah kantong bahasa Jawa utama di Indonesia di luar Jawa Tengah dan
Jawa Timur adalah Provinsi Bali (BPS, 2010). Bahasa Jawa memiliki peran sebagai alat
komunikasi penduduk di sebagian daerah di Provinsi Bali. Hal ini tidak lepas dari
pengaruh faktor migrasi penutur bahasa Jawa ke berbagai pulau di Indonesia, termasuk
pulau Bali.

Dengan menggunakan studi demografilinguistik, penelitian ini difokuskan pada pada


aspek struktur demografilinguistik yang dikaitkan dengan salah satu faktor proses
demografilinguistik yaitu migrasi penutur bahasa, dalam hal ini penutur bahasa Jawa ke
Provinsi Bali, Bali sehingga dapat mendeskripsikan mengenai hubungan antara penutur
Bahasa Jawa di Bali terhadap arus migrasi penduduk berdasarkan sensus penduduk tahun
2010. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor-faktor
yang berkaitan dengan bahasa terhadap arus migrasi penduduk di suatu daerah tersebut,
dan mampu menjadi sumber rujukan studi pustaka yang berkaitan dengan linguistik
makro, khususnya demografilinguistik.

Anda mungkin juga menyukai