0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
216 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang dislokasi budaya di Bali yang disebabkan oleh perkembangan pariwisata. Kasus contohnya adalah seorang petani bernama Ketut Pugeg yang tanah warisannya di Kerobokan dijual kepada wisatawan asing untuk dibangun villanya. Dampaknya antara lain perubahan mata pencaharian masyarakat dari petani menjadi tenaga pariwisata dan kerusakan lingkungan akibat limbah usaha. Strategi
Dokumen tersebut membahas tentang dislokasi budaya di Bali yang disebabkan oleh perkembangan pariwisata. Kasus contohnya adalah seorang petani bernama Ketut Pugeg yang tanah warisannya di Kerobokan dijual kepada wisatawan asing untuk dibangun villanya. Dampaknya antara lain perubahan mata pencaharian masyarakat dari petani menjadi tenaga pariwisata dan kerusakan lingkungan akibat limbah usaha. Strategi
Dokumen tersebut membahas tentang dislokasi budaya di Bali yang disebabkan oleh perkembangan pariwisata. Kasus contohnya adalah seorang petani bernama Ketut Pugeg yang tanah warisannya di Kerobokan dijual kepada wisatawan asing untuk dibangun villanya. Dampaknya antara lain perubahan mata pencaharian masyarakat dari petani menjadi tenaga pariwisata dan kerusakan lingkungan akibat limbah usaha. Strategi
BAB 1 : Pendahuluan 01 Dislokasi budaya adalah tercerabutnya akar-akar Latar kebudayaan lokal sebagai dampak negatif Belakang 01 perkembangan pariwisata yang pesat. Semua itu tidak terlepas dari berbagai dampak
01 negatif dari perkembangan pariwisata yang pesat
dan globalisasi. hal itu harus dapat diantisipasi dengan baik agar Bali ke depan tetap aman, nyaman, dan kehidupan seni budayanya tetap lestari.
Bali merupakan salah satu potensi kekayaan yang
dimiliki negara Indonesia. Maka dari itu penulis ingin menjelaskan mengenai contoh kasus cultural dislocation di Bali, dampak dari adanya cultural dislocation dan strategi pencegahan cultural dislocation di Bali. B. Rumusan Masalah
1. Apa contoh kasus culture
dislocation? 2. Apa saja dampak culture dislocation di Bali? 3. Bagaimana strategi masyarakat dan pemerintah Bali terhadap pencegahan culture dislocation? 01 Kasus Dislocation culture Bali Ketut Pugeg (65) berjalan menepi saat mobil BMW biru tepat berada di belakangnya dan melihat bule yang sedang melihat lihatlahan kosong. Pugeg berjalan menyusuri sebuah jalan di kawasan Kelurahan 01 Kerobokan, Kabupaten Badung. Pugeg berhenti di sebuah lahan penuh rumput. “Dulu itu tanah saya, tapi sekarang sudah dibeli oleh bule. Sekarang saya hanya di tanah ini mencari rumput untuk makan sapi” ujarnya 01 sambil menunjuk bangunan villa mewah di sebelah lahan penuh rumput, kini, yang tersisa hanyalah tanahnya ini. Itu pun sudah diincar makelar tanah dan dibujuk beberapa saudaranya untuk dijual saja. Memang tanah Pugeg berada di tepi jalan, sementara di sisi kanan dan kirinya sudah terbangun villa-villa mewah. Dalam mimpinya, leluhur Pugeg sangat marah kalau ia sampai menjual tanah warisan ini. Oleh karena itu, hingga saat ini ia bertekad sampai akhir hayatnya tidak akan pernah menjual sisa terakhir tanah warisan leluhurnya ini.Wilayah Kerobokan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, kini memang menjadi primadona kalangan ekspatriat dan kelas menengah Indonesia untuk berinvestasi. Berjejer-jejer villa megah dibangun hingga ke bibir-bibir pantai. Selain villa, CREDITS: Thissarana hiburan presentation seperti template café, was created by diskotik serta ruko-ruko, salon, spa, pusat Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics perbelanjaandan restoran berbagai jenis makanan & images bytanpa jenuh selalu hadir silih berganti di kawasan Kerobokan. Freepik. Maka tidak heran jika sampai pagi buta, geliat kehidupan di Kerobokan tidak pernah terhenti. Semua sarana kebutuhan para ekspatriat telah terpenuhi di Kerobokan. Hanya dengan 10 menit bersepeda motor, mereka bisa menikmati dentum musik para DJ di diskotik-diskotik di wilayah Kuta. DAMPAK CULTURE DISLOCATION BALI Credits 02 SOSIA EKONOM LINGKUNG L I AN Sarana hiburan, seperti café, Dahulunya merupakan daerah diskotik, salon dan spa, pusat persawahan yang subur, namun saat ini perbelanjaan, L restoran, IA dan jenis Sebelumnya hampir seluruh O S sudah beralih fungsi sebagai daerah S usaha lainnya juga mempengaruhi masyarakat setempat bemata bisnis pariwisata, baik pembangunan sarana perkembangan daerah hiburan, seperti café, Kerobokan hotel, villa, restoran, maupun jenis usaha diskotik, salon dan spa, pusatpencaharian sebagai seorang yang dahulu merupakan daerah perbelanjaan, restoran, dan jenis Topic petani. semenjak pesatnya Assignment lainnya. Semakin pesatnya pembangunan yang tenang, namun saat ini pada sektor pariwisata mendatangkan usaha lainnya juga pembangunan Here youdican sektor describe Hereburuk dampak you can describe bagi lahan pertanian para menjadi daerah yang seakan tidak mempengaruhi perkembanganpariwisata, memaksa masyarakat the topic of the section thekarena topic ofmenurunnya the section kualitas air di petani pernah lepas dari daerah keramaian. Kerobokan yang dahulu setempat untuk beralih mata daerah mereka akibat tercemar oleh merupakan daerah yang tenang,pencaharian pada sektor limbah bahan kimia maupun minyak namun saat ini menjadi daerahpariwisata. Saat ini sebagian besar jenuh sisa hasil produksi restoran. Hal itu yang seakan tidak pernah lepasdari masyarakat setempat sudah tentu sangat meresahkan para petani dari keramaian. bekerja pada sektor pariwisata. karena dikhawatirkan akan menyebabkan kegagalan penen. 03 Srategi masyarakat dan pemerintah Bali 03 03 terhadap pencegahan culture dislocation 03
Penanganan dampak dominasi budaya global terhadap budaya lokal salah
satunya dilakukan melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Bali, perluasan akses, dan relevansi pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal Bali. Salah satunya dengan memiliki ketahanan budaya lokal yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat Bali dengan adanya agama Hindu, yaitu Panca Sradha dan filsafat-filsafat kehidupan lainnya, seperti Tri Rna, Tri Guru, Tri Pramana, Tri Mandala, Catur Asmara, Catur Purusartha, dan lain-lain. Nilai-nilai dan orientasi budaya daerah yang memiliki nilai positif bagi pendidikan, menjadi hal yang penting dalam upaya menangkal sisi negatif pengaruh globalisasi yang dapat menyebabkan cultural dislocation. 01