Anda di halaman 1dari 13

COST OF CAPITAL

( Biaya Modal )

Ananda Cinthya Putri (7311415034)


■ Konsep biaya modal
konsep yang penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat
dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung
oleh perusahaan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber.
■ Faktor yang mempengaruhi biaya modal
1. Faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan
a. Tingkat suku bunga b. Pajak
2. Faktor yang dapat dikendalikan perusahaan
a. Kebijakan struktur modal
b. Kebijakan investasi
c. Kebijakan deviden

( Sulindawati et al, 2017:100 )


Jenis Biaya Modal
1. Biaya Modal Individual
a. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang
c. Biaya Modal Saham Preferen
d. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan
2. Biaya Modal Keseluruhan
■ Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of
capital” (WACC).
■ Komponen modal yg sering dipakai adalah saham biasa, saham preferen, utang,
laba ditahan
■ Seluruh komponen modal ( capital components) mempunyai satu kesamaan, yaitu
investor yang menyediakan dana berharap untuk mendapatkan return dari investasi
mereka.
( Atmaja, 2008:115 )
WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.( ks atau ke)

kd = biaya hutang
kps = biaya saham preferen
ks = biaya laba ditahan
ke = biaya saham biasa baru
T = pajak

( Atmaja, 2008:121 )
■ Cost of Debt
Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh
dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang sama dengan Kd atau
Yield To Maturity ( YTM ) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemegang/pembeli obligasi
Biaya hutang setelah pajak = kd - kd T
kd (1-T)

■ Cost of preferred stock


Biaya saham preferen adalah tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli
saham preferen (Kp)
Kp= Dp/Pn
Dp = dividen saham preferen tahunan
Pn = harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah
dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost)

( Atmaja, 2008:115 )
■ Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara:
– Menahan sebagian laba (retained earnings)
– Menerbitkan saham biasa bar

■ Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah


ada biayanya? Ya, opportunity cost. Laba dapat dibagikan berupa
dividen dan investors dapat menginvestasikan uang itu dgn membeli
saham, obligasi, real estate, dll

■ Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan


paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh
pemegang saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko yg sama
dengan risiko perusahaan. (ks)

( Atmaja, 2008:118 )
■ Tiga Cara Menaksir ks
1. Pendekatan CAPM
2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF)
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

( Atmaja, 2008:118 )
1. Pendekatan CAPM
KS = KRF + (KM-KRF)bi

Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i.


Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan portfolio pasar
bi = beta saham perusahaan I

( Atmaja, 2008:118 )
2. Discounted Cash Flow (DCF) model

Ks = (D1 / P0) + g
Jika Dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model:
P0 = D0(1+g)/Ks-g

( Atmaja, 2008:118 )
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko

■ Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada


membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relatif pasti.
Oleh karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan
suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko
besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi
perekonomian.

( Atmaja, 2008:119 )
Cost of retained earnings (Ke)

■ Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan


saham biasa baru karena:
– Biaya flotation yg tinggi
– Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal
negatif
Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka
berpikiran bahwa harga saham skrg lebih tinggi daripada nilai
sesungguhnya
– Supply saham naik, harga saham turun
■ Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan
saham. Biaya ini terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi untuk phak
penjamin emisi saham, penawaran saham, dll.

( Atmaja, 2008:119 )
■ Gordon Model dengan memperhitungkan flotation cost:
Ke = D0 + g
P0(1-F)
Ke:Biaya saham biasa baru
P0: Harga jual saham
F : Flotation cost D0 : Dividen saham pd t=0
g : Dividen growth

( Atmaja, 2008:120 )
Daftar Pustaka
Sulindawati, Ni Luh Gede Erni, Gede Adi Yuniarta & I Gusti Ayu
Purnamawati.(2017). Manajemen Keuangan sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Bisnis.Depok : PT. Rajagrafindo Persada
Atmaja,Lukas Setia.(2008).Teori & Praktik Manajemen
Keuangan.Yogyakarta:Andi

Anda mungkin juga menyukai