Anda di halaman 1dari 17

BIAYA MODAL

(COST OF CAPITAL)

NAMA : CLAUDIA ANGGREINY


NPM : 18210031
FAK/PRODI : EKONOMI/AKUNTANSI
DOSEN : MAS AMAH, SE.M.SI
Pengertian Biaya Modal

Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang


harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproleh dana baik.
yang diperoleh dalam 3 bentuk utama :
1) Utang
2) Saham preferen
3) Ekuitas biasa
10.1 TINJAUAN ATAS BIAYA MODAL RATA-
RATA TERTIMBANG (WACC)

Laporan posisi keuangan Allied Food Product dengan


3 tambahan yaitu :
1. Modal aktual yang disediakan oleh investor
2. Nilai pasar dari modal yang disediakan oleh
investor
3. Struktur modal target yang direncanakan akan
digunakan oleh allied dimasa depan
Struktur modal target
(target capital structure)

 Gabungan utang, saham preferen, dan


ekuitas biasa yang direncanakan perusahaan
saat akan mendanai prokyeknya dimasa
depan
10.2. DEFINISI DASAR

 komponen modal (capital component) adalah salah


satu dari jenis-jenis modal yang digunakan oleh
perusahaan untuk menghimpun pendanaan.
 biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average
cost of capital-WACC) adalah rata-rata tertimbang
dan biaya-biaya komponen seperti utang, saham
preferen dan ekuitas biasa.
Rumus WACC

WACC = Wd rd(1-T) + WP rp + WC rs

 WACC = biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan,


atau keseluruhan biaya modal
 wd, wp, wc = target bobot utang, saham preferen, dan
ekuitas biasa
 rp, rs = biaya komponen saham preferen, biaya komponen
ekuitas biasa
 rd (1-T) = biaya komponen utang setelah pajak, dimana T
adalah tarif pajak marginal perusahaan.
10.3 BIAYA UTANG

1) Biaya utang sebelum pajak (rd)


2) Biaya utang setelah pajak (rd(1-T))
10.4 BIAYA SAHAM PREFEREN
(Cost Of Preferred Stock)

rp = D P
PP

rp = biaya saham preferen


Dp = dividen preferen
Pp = harga saham preferen
10.5 BIAYA SALDO LABA

 Beberapa pendekatan yang ada dalam biaya saldo laba :

1) Pendekatan CAPM
2) Pendekatan imbal hasil obligasi-ditambah-premi risiko
3) Pendekatan imbal hasil dividen-ditambah tingkat
pertumbuhan atau arus kas diskonto
4) Pendekatan Merata-rata alternatif estimasi
10.6 BIAYA SAHAM BIASA BARU

1. Menambahkan biaya emisi kedalam biaya proyek.


Contoh soal :
Kita asumsikan proyek 1 tahun dengan biaya dimuka(tidak termasuk
biaya emisi), sebesar $100 juta. Setelah 1 tahun, proyek tersebut
diperkirakan akan menghasilkan arus kas masuk sebesar $115 juta.
Jadi, pengembalian yang diharapkan adalah:
$115 /$100-1 =0,15= 15%
Namun jika proyek mengharuskan perusahaan menghimpun modal baru
sebesar $100 juta dengan estimasi biaya emisi sebesar $2 juta, total
biaya dimuka akan naik menjadi $102 juta, dan tingkat
pengembalian yang diharapkan akan turun menjadi
$115/$102-1=0,1275 = 12,75%
2. Kenaikan biaya modal

a) Biaya ekuitas dari saham biasa baru (re)

b) Penyesuaian biaya emisi (flotation cost adjusment


(F))

c) Biaya ekuitas ekternal (rs)


10.7 BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
ATAU GABUNGAN (WACC)

Contoh soal:
Sasaran struktur modal allied mensyaratkan utang sebesar
45%, saham preferen 2% dan ekuitas biasa 53%.
Sebelumnya biaya utang allied sebelum pajak sebesar 10%
biaya utang setelah pajaknya adalah rd(1-T) = 10% (0,6)=
0,06=6%, biaya saham preferennya adalah 10,3% biaya
ekuitas biasa dari saldo laba 13,5% dan tarif pajak marginal
sebesar 40%.
Jawab : WACC = Wd rd(1-T) + WP rp + WC rs
= 0.45(10%)(0,6)+0,02(10,3%)+0,53(13,5%)
=10,1%” jika ekuitas berasal dari saldo laba”
Dan ,Jika allied menerbitkan saham biasa baru
sebesar 14,1% maka WACCnya sedikit lebih tinggi

WACC = Wd rd(1-T) + WP rp + WC re
=0,45(10%)(0.6)+0,02(10,3%)+0,53(14,1%)
=10,4%
“dengan ekuitas yang dihimpun dari penerbitan saham
baru “
10.8 FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI WACC

1) Faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan

2) Faktor yang dapat dikendalikan perusahaan


10.9 MENYESUIAKAN BIAYA MODAL UNTUK
RISIKO
Biaya modal merupakan unsur yang sangat penting dalam
proses penganggaran modal. proyek sebaiknya diterima
jika dan hanya jika estimasi pengembaliannya melebihi
biaya modal. Jadi, biaya modal merupakan suatu “tarif
penghambat” tingkat pengembalian yang diharapkan suatu
proyek harus “mampu melampaui hambatan” agar dapat
diterima. Terlebih lagi, investor meminta pengembalian
yang lebih tinggi atas investasi yang lebih berisiko.
Akibatnya, perusahaan yang sedang menghimpun modal
untuk melaksanakan suatu proyek berisiko akan memiliki
biaya modal yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan
yang sedang berinvestasi diproyek yang lebih aman.
10.10 BEBERAPA MASALAH LAIN DALAM
ESTIMASI BIAYA MODAL

1) Dana yang dihasilkan penyusutan


2) Perusahaan pribadi
3) Masalah pengukuran
4) Biaya modal untuk proyek –proyek dengan tingkat risiko
yang berbeda
5) Pembobotan struktur modal
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai