Anda di halaman 1dari 21

BIAYA MODAL

 Biaya Modal (Cost of Capital) memiliki dua sudut pandang ketika dipertanyakan
definisinya:
 Bagi investor: tingkat pendapatan minimum (minimum required rate of return)
yang disyaratkan oleh para pemilik modal
 Bagi manajemen perusahaan: biaya yang harus diperhitungkan atas seluruh
dana yang bisa diperoleh perusahaan dari para pemilik modal
 Dua macam Biaya Modal:
 BiayaModal Individu, terdiri dari Cost of Debt dan Cost of Equity (Cost of
Common Stock & Cost of Preferred Stock)
 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital)
Biaya Modal Saham Biasa
(Cost of Common Stock (Ks)

Biaya Modal Saham Biasa (Cost of Common Stock(Ks)
3. Pendekatan Dividen dengan 3 macam skenario:
a) Jika dividen tidak tumbuh, maka

b) Jika dividen tumbuh konstan selamanya, maka


c) Jika dividen diasumsikan tumbuh tidak konstan, maka dengan permisalan
rumusnya kurang lebih akan termodifikasi seperti ini:
Biaya Modal Saham Preferen
(Cost of Preffered Stock(Kp)


NILAI OBLIGASI

Biaya Modal Utang (Cost of Debt-(Kd)

Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
(Weighted Average Cost of Capital—WACC)


Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
(Weighted Average Cost of Capital—WACC)

 Berdasarkan buku Financial Management karangan Brigham (2013), rumus


WACC juga dinyatakan sebagai berikut
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
WACC (Systematic Risk)
1. Dinamika Pasar Saham dan Pasar Obligasi; meskipun pada umumnya dan
secara long-term kedua pasar ini berada pada posisi equilibrium dan stabil, ada
masanya dimana gejolak ekonomi negara bisa membuat cost of debt dan cost of
common/preferred stock naik ke tingkat yang tak tertahankan.
2. Market Risk Premium; dimana tingkat penghindaran risiko dari sisi investor
lah yang jadi penentu premi risiko pasar. Para manajer perusahaan tidak mungkin
untuk mengontrol hasrat investor secara keseluruhan.
3. Tingkat Pajak; sebagai sesuatu yang diproposalkan oleh kepala negara beserta
kementriannya, dan kemudian disahkan oleh DPR/MPR, perusahaan hanya bisa
menurut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
WACC (Unsystematic Risk)
1. Kebijakan Struktur Modal; jika perusahaan ingin menaikkan porsi utang
sembari menurunkan porsi pendanaan dari saham, WACC-nya bisa saja turun
(meskipun harus diingat bahwa menaikkan utang = menaikkan risiko
solvabilitas, misalnya pada DER & DAR)
2. Kebijakan Dividen; semakin tinggi persentase DPR (Dividend Payout Ratio)
maka semakin besar pula cost of equity yang harus ditanggung perusahaan akibat
keharusan melakukan penawaran saham baru untuk mendanai anggaran
modalnya, dan juga berisiko meningkatkan WACC-nya.
3. Kebijakan Investasi; pada umumnya perusahaan berusaha untuk menjaga
‘asumsi risiko setara’ dengan menginvestasikan dana yang diperolehnya dengan
tingkat risiko rendah (tinggi) ke aset yang memiliki risiko rendah (tinggi) juga.
Marginal Cost of Capital (MCC)

 Katakanlah, perusahaan telah menentukan struktur modal optimalnya yang


terdiri dari: 30% utang, 10% saham preferen dan 60% saham biasa (total
100%)
 Agar struktur modal optimalnya tetap bisa dipertahankan, maka setiap
tambahan dana baru yang diperoleh sebesar Rp 1.000 (marginal), harus
TETAP terdiri dari Rp 300 utang, Rp 100 saham preferen, dan Rp 600
saham biasa
 Jika komponen cost of capital-nya tetap, maka WACC-nya SEHARUSNYA
TETAP SAMA
Break, or Jumps, in The MCC Schedule

 Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang tidak akan bisa tetap


dipertahankan, jika kebutuhan dana perusahaan dalam satu periode
tertentu semakin besar.
 Penyebab: komponen cost of capital juga akan mengalami
peningkatan, sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran.
 Permasalahannya adalah kapan terjadi perubahan WACC ?
Biaya Penggunaan Modal sec. Keseluruhan (Over-all cost of capital)
Penetapan bobot “Weight” didasarkan pada:
1.Jumlah rupiah dari masing-masing kompunen struktur modal
2.Proporsi modal dalam struktur modal yg dinyatakan dalam prosentase.

Weighted average cost of capotal (WACC)

Contoh:
Struktur modal perusahaan ABC sebagai berikut:
Bond Payable Rp. 25.000.000,-
Preferred Stock Rp. 10.000.000,-
C0mmon Stock Rp. 90.000.000,-
-----------------------
Rp. 125.000.000,-
=============
Biaya penggunaan dana masing-masing sumber adalah sbb:
Bond Payable 8% (Before tax)
Preferred stock 10%
Common stock 12%
Tax rates 40%
COC ?
Penyesuaian pajak Bond 8% (1-40%) = 4,8%

Komp Modal (1) Jumlah Modal (2) Biaya (3) Jumlah biaya (4)
Bond Payable Rp. 25.000.000,- 4,8% Rp. 1.200.000,-
Preferred stock Rp. 10.000.000,- 10% Rp10.800.000,-
Common stock Rp. 90.000.000,- 12% Rp 1.000.000,
----------------------- ------------------------------
Rp.125.000.000, Rp.13.000.000,-

Rp. 13.000.000,-
Weighted cost of capital = ------------------------ x 100% = 10,4%
Rp. 125.000.000,-
Dengan menggunakan proporsi modal

Komp Modal (1) Jumlah Modal (2) Biaya (3) Jumlah biaya (4)
Bond Payable 20% 4,8% 0.0096
Preferred stock 8%,- 10% 0.0080
Common stock 72% 12% 0.0864
---------------- ----------- --------------
100% 0,104 WACC = 10,4%
Contoh Kasus:
New Investment
Rp 100.000.000

Saham Preferen UTANG Laba Ditahan

wp = Kp = wd = Kd* wr = Kr =
10% 10% 30% = 6% 60% 15%

WACC = 0,3 (6%) + 0,1(10%) + 0,6 (15%) = 11,8%


Contoh Kasus:
 Jika laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana modal sendiri, maka
perusahan berencana akan menerbitkan saham baru (right issue) dengan tingkat cost of
equity = 16%.
 Dengan menerbitkan saham baru, maka WACC akan berubah menjadi:

WACC = 0,3 (6%) + 0,1 (10%) + 0,6 (16%) = 12,4%

 Dengan demikian akan terjadi peningkatan WACC dari 11,8 % menjadi 12,4%
 NEW PROBLEM: Berapa jumlah dana baru yang dapat diperoleh perusahaan, sebelum
melebihi laba ditahan yang dimiliki perusahaan dan memaksa perusahaan menerbitkan
saham biasa baru?
Contoh Kasus:
 Anggap perusahaan tersebut memperoleh laba sebesar Rp 20
juta, dan perusahaan menetapkan kebijakan DPR (proporasi laba
yang dibagi) sebesar 40% (=Rp 8 juta), dan rasio laba ditahan
sebesar 60% (=Rp 12 juta).
 Berapa banyak jumlah dana baru yang bisa diperoleh sebelum
jumlah laba ditahan terlampaui dan memaksa perusahaan
menerbitkan saham biasa baru (break point), dengan komponen
cost of capital yang terdiri dari utang, saham istimewa dan laba
ditahan Rp 12 juta
Contoh Kasus:

Contoh Kasus:

Jika tambahan kebutuhan dana perusahaan lebih besar dari


Rp 20 juta, maka 60%-nya harus berupa modal sendiri yang
diperoleh dari penerbitan saham baru dengan biaya modal
sebesar 16%, dengan konsekuensi bahwa WACC-nya akan
meningkat menjadi 12,4%.
Marginal Cost of Capital Schedules

 MCC Schedule

WACC(%)

WACC2 = 12,4%
WACC1 = 11,8%
MCC

New capital
0
Point where RE are used
up = Rp 12 juta
Marginal Cost of Capital Schedules (MCC) &
Investment Opportunity Schedule (IOS)
 IOS adalah grafik yang
menunjukkan kesempatan
Projects’ IRR (%)
investasi yang dapat diambil 14
A = 14%
B =13,5%
perusahaan, C= 13%
 Anggaran biaya modal 13 WACC2 = 12,4
perusahaan yang paling MCC
WACC1 = 11,8%
optimal bisa ditetapkan dari 12 D = 11,2%
titik expected return dimana IOS

grafik IOS bertemu dengan 11 optimal


MCC
0 25 50 75 100
New capital raised and invested
during the year

Anda mungkin juga menyukai