Biaya Modal (Cost of Capital) memiliki dua sudut pandang ketika dipertanyakan
definisinya:
Bagi investor: tingkat pendapatan minimum (minimum required rate of return)
yang disyaratkan oleh para pemilik modal
Bagi manajemen perusahaan: biaya yang harus diperhitungkan atas seluruh
dana yang bisa diperoleh perusahaan dari para pemilik modal
Dua macam Biaya Modal:
BiayaModal Individu, terdiri dari Cost of Debt dan Cost of Equity (Cost of
Common Stock & Cost of Preferred Stock)
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital)
Biaya Modal Saham Biasa
(Cost of Common Stock (Ks)
Biaya Modal Saham Biasa (Cost of Common Stock(Ks)
3. Pendekatan Dividen dengan 3 macam skenario:
a) Jika dividen tidak tumbuh, maka
NILAI OBLIGASI
Biaya Modal Utang (Cost of Debt-(Kd)
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
(Weighted Average Cost of Capital—WACC)
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
(Weighted Average Cost of Capital—WACC)
Contoh:
Struktur modal perusahaan ABC sebagai berikut:
Bond Payable Rp. 25.000.000,-
Preferred Stock Rp. 10.000.000,-
C0mmon Stock Rp. 90.000.000,-
-----------------------
Rp. 125.000.000,-
=============
Biaya penggunaan dana masing-masing sumber adalah sbb:
Bond Payable 8% (Before tax)
Preferred stock 10%
Common stock 12%
Tax rates 40%
COC ?
Penyesuaian pajak Bond 8% (1-40%) = 4,8%
Komp Modal (1) Jumlah Modal (2) Biaya (3) Jumlah biaya (4)
Bond Payable Rp. 25.000.000,- 4,8% Rp. 1.200.000,-
Preferred stock Rp. 10.000.000,- 10% Rp10.800.000,-
Common stock Rp. 90.000.000,- 12% Rp 1.000.000,
----------------------- ------------------------------
Rp.125.000.000, Rp.13.000.000,-
Rp. 13.000.000,-
Weighted cost of capital = ------------------------ x 100% = 10,4%
Rp. 125.000.000,-
Dengan menggunakan proporsi modal
Komp Modal (1) Jumlah Modal (2) Biaya (3) Jumlah biaya (4)
Bond Payable 20% 4,8% 0.0096
Preferred stock 8%,- 10% 0.0080
Common stock 72% 12% 0.0864
---------------- ----------- --------------
100% 0,104 WACC = 10,4%
Contoh Kasus:
New Investment
Rp 100.000.000
wp = Kp = wd = Kd* wr = Kr =
10% 10% 30% = 6% 60% 15%
Dengan demikian akan terjadi peningkatan WACC dari 11,8 % menjadi 12,4%
NEW PROBLEM: Berapa jumlah dana baru yang dapat diperoleh perusahaan, sebelum
melebihi laba ditahan yang dimiliki perusahaan dan memaksa perusahaan menerbitkan
saham biasa baru?
Contoh Kasus:
Anggap perusahaan tersebut memperoleh laba sebesar Rp 20
juta, dan perusahaan menetapkan kebijakan DPR (proporasi laba
yang dibagi) sebesar 40% (=Rp 8 juta), dan rasio laba ditahan
sebesar 60% (=Rp 12 juta).
Berapa banyak jumlah dana baru yang bisa diperoleh sebelum
jumlah laba ditahan terlampaui dan memaksa perusahaan
menerbitkan saham biasa baru (break point), dengan komponen
cost of capital yang terdiri dari utang, saham istimewa dan laba
ditahan Rp 12 juta
Contoh Kasus:
Contoh Kasus:
MCC Schedule
WACC(%)
WACC2 = 12,4%
WACC1 = 11,8%
MCC
New capital
0
Point where RE are used
up = Rp 12 juta
Marginal Cost of Capital Schedules (MCC) &
Investment Opportunity Schedule (IOS)
IOS adalah grafik yang
menunjukkan kesempatan
Projects’ IRR (%)
investasi yang dapat diambil 14
A = 14%
B =13,5%
perusahaan, C= 13%
Anggaran biaya modal 13 WACC2 = 12,4
perusahaan yang paling MCC
WACC1 = 11,8%
optimal bisa ditetapkan dari 12 D = 11,2%
titik expected return dimana IOS