Anda di halaman 1dari 18

Biaya Modal (Cost of Capital)

Pengertian biaya modal


Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum
yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang
perusahaan yang memperoleh dana, tingkat pendapatan
yang disyratkan tersebut merupakan biaya atas dana
yang diperoleh perusahaan.

Macam biaya modal:


 komponen biaya modal (Component cost of
 capital)
 biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average
cost of capital)
Component Cost of Capital

Biaya modal saham biasa (cost of common stock) atau sering disingkat (ke),
dapat dihitung dengan beberapa pendekatan:

-Pendekatan pendapatan investasi bebas risiko ditambah premi


risiko
ke = Rf + premi risiko

- Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM)


ke = Rf + βi {E(Rm) – Rf }
ke = biaya modal saham biasa
Rf = pendapatan investasi bebas risiko
E(Rm) = pendapatan pasar yang diharapkan
βi = risiko sistematis saham i

- Pendekatan dividen
a. Jika dividen diasumsikan tetap:
D D
Po = ------ atau ke = --------
ke Po
b. jika dividen diharapkan tumbuh dengan tingkat yang
konstan sebesar g

D1 D1
Po = ----------- atau ke = ---------- + g
ke – g Po
Po = harga saham perdana
ke = tingkat pendpatan yang diharapkan
g = tingkat pertumbuhan dividen dan ke
lebih besar dari g
c. Jika tingkat pertumbuhan dividen tidak tetap

3Do(1+g1)t 6 D3(1+g2)t ~ D7(1+g3)t


Po = Σ ------------ + Σ ------------- + Σ -------------
t=1 (1+ke)t t=4 (1+ke)t t=6 (1+ke)t

g1 = pertumbuhan dividen tahun 1 s/d 3


g2 = pertumbuhan dividen tahun 4 s/d 6
g3 = pertumbuhan dividen tahun 7 dan seterusnya
Biaya Modal Penerbitan Saham Biasa Baru

Dalam proses penerbitan saham biasa baru, perusahaan harus


menanggung biaya emisi (flotation costs / f ), sehingga harga bersih
saham yang diterima perusahaan menjadi:
D1
Net proseeds = Po (1 – f) = ------------ atau
ke – g
D1
ke = ---------------- + g atau
Po( 1 – f )
D1/Po
ke = ------------ + g
(1–f)
Dividen yield
ke = ------------------- + g
(1 – f)
Biaya Modal Utang (cost of debt)

Biaya modal utang (kd) dapat dihitung dengan rumus:

n It + Pt
Po = Σ ----------------
t=1
(1 + kd )t

Po = harga jual surat utang pada saat diterbitkan


n = jangka waktu jatuh tempo
It = besarnya bunga yang dibayarkan pada periode t
Pt = Nilai pelunasan pokok utang pada periode t
kd = biaya modal utang sebelum pajak
kd* = kd ( 1 – t )
kd* = biaya modal utang setelah pajak
Jika obligasi dijual tidak sama dengan nilai nominal
dapat terjadi premi atau diskonto
Besarnya biaya modal setelah pajak dapat dihitung
dengan rumus:

(1- T) { It + 1/n (P – P0) }


kd* = ----------------------------------
½ ( P + P0 )
P = Nilai nominal obligasi
P0 = Harga jual obligasi
n = Umur obligasi
It = Biaya bunga atau kupon obligasi
T = tarif pajak
Biaya Modal Saham Istimewa
(Cost of preferred stock)

Biaya modal saham istimewa (kp) dapat dihitung


dengan rumus :

D
kp = --------- x 100%
P0
P0 = harga jual saham istimewa
D = dividen saham istimewa

Biaya modal laba ditahan (kr), besarnya dianggap sama


dengan biaya modal saham biasa yang telah beredar
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted average
cost of capital) atau disingkat WACC

e d p
WACC = ---------- (ke) + ---------- (kd*) + --------- (kp)
e+d+p e+d+p e+d+p

e = jumlah modal saham biasa


d = jumlah utang
p = jumlah modal saham istimewa
ke = biaya modal saham biasa
kd* = biaya modal utang setelah pajak
kp = biaya modal saham istimewa
Marginal Cost of Capital (MCC)

 Perusahaan yang telah menentukan struktur modal


optimal, misalnya terdiri dari: 30% utang, 10% saham
preferen dan 60% saham biasa, agar struktur modalnya
tetap bisa dipertahankan, maka setiap tambahan dana
baru yang diperoleh sebesar Rp 1 (marginal), harus terdiri
dari 30 sen utang, 10 sen saham istimewa, dan 60 sen
saham biasa.

 Jika component cost of capital-nya tetap, maka biaya


modal rata-rata tertimbangnya akan tetap sama.
Break, or Jumps, in The MCC Schedule

 Besarnya biaya modal rata-rata tertimbang tidak


akan bisa tetap dipertahankan, jika kebutuhan dana
perusahaan dalam satu periode tertentu semakin
besar, karena component cost of capital juga akan
mengalami peningkatan, sesuai dengan hukum
permintaan dan penawaran.

 Permasalahannya adalah kapan terjadi perubahan


WACC ?
Contoh:

 Anggap perusahaan merencanakan investasi sebasar


Rp 100 juta. Kebutuhan dana tersebut akan dibiayai
dengan utang 30%, saham istimewa 10% dan modal
sendiri 60%. Modal sendiri dapat dipenuhi dari dua
sumber,yaitu laba ditahan dan penerbitan saham
biasa baru.

 Biaya utang setelah pajak 6%, saham istimewa 10%


dan laba ditahan 15%

 Jika modal sendiri dipenuhi dari sumber laba ditahan,


maka WACC = 0,3 (6%) + 0,1(10%) + 0,6 (15%) =
11,8%
 Jika laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dana modal sendiri, maka perusahan akan
menerbitkan saham baru dengan biaya 16%.

WACC dengan menerbitkan saham baru menjadi:


WACC = 0,3 (6%) + 0,1 ( 10%) + 0,6 (16%)
= 12,4%
 Dengan demikian akan terjadi peningkatan WACC dari 11,8 %
menjadi 12,4%
 Permasalahannya, berapa jumlah dana baru yang dapat
diperoleh perusahaan, sebelum melebihi laba ditahan yang
dimiliki perusahaan dan memaksa perusahaan menerbitkan
saham biasa baru?
Anggap perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 20 juta,
dan perusahaan menetapkan kebijakan membayar
dividen sebesar 40% atau (Rp 8 juta), dan laba ditahan
sebesar 60% atau (Rp 12 juta).

 Berapa banyak jumlah dana baru yang terdiri dari utang, saham
istimewa dan laba ditahan Rp 12 juta yang bisa diperoleh
sebelum jumlah laba ditahan terlampaui dan memaksa
perusahaan menerbitkan saham biasa baru (break point)?

 Misalkan jumlah dana baru sebesar Rp X, dan 0,6(RpX) = laba


ditahan = Rp 12 juta, maka X dapat dihitung:
Retained earning Rp 12 juta
Break point = X = ---------------------- = ---------------
Equity fraction 0,6
= Rp 20 juta
 Total dana yang dapat diperoleh perusahaan sebelum
terjadi peningkatan WACC adalah sebesar Rp 20 juta,
yang terdiri dari :

- Utang baru (0,30) Rp 20 juta = Rp 6 juta


- Saham istimewa (0,10) Rp 20 juta = Rp 2 juta
- Laba ditahan (0,60) Rp 20 juta = Rp 12 juta
------------------
Rp 20 juta
 Jika kebutuhan dana perusahaan lebih besar dari Rp
20 juta, maka 60%-nya harus berupa modal sendiri
yang diperoleh dari penerbitan saham baru dengan
biaya modal sebesar 16%, sehingga WACC akan
meningkat menjadi 12,4%.
Marginal cost of capital schedules

 MCC Schedule

WACC(%)

WACC2 = 12,4%
WACC1 = 11,8%
MCC

New capital
0
Point where RE are
used up = Rp 12 juta
Combining the MCC and IOS schedule to determining
the optimal capital budget

Percent

A = 14%
14 B =13,5%

C= 13%

13 WACC2 = 12,4
MCC
WACC1 = 11,8%
12 D = 11,2%
IOS

11

New capital
0 25 50 75 100 raised and
invested during
the year
SOAL :1

PT WIDYA, memiliki struktur modal sebgai berikut:


- Utang bank Rp 20 juta
- Saham istimewa Rp 30 juta
- Saham biasa Rp 35 juta
- Laba ditahan Rp 15 juta
Utang bank mensyaratkan perusahaan membayar bunga sebesar Rp 4 juta
tiap tahun dan jatuh tempo 5 tahun yang akan datang. Saham istimewa
memiliki nilai nominal Rp 1.000 dijual dengan harga Rp 2.000 per saham
dan dividen sebesar Rp 500 per saham. Saham biasa dengan nominal Rp
1.000 memiliki nilai beta (β) 2,0 , pendapatan investasi bebas risiko (Rf)
10% dan pendapatan pasar (Rm) 20%. Laba ditahan biaya modalnya
dianggap sama dengan saham biasa. Pajak pendapatan perusahaan sebesar
20%.

Pertanyaan:
a. Berapa biaya modal masing-masing sumber dana
tersebut?
b. Berapa biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan WIDYA?
Soal:2

Pada 1 Januari 2008, nilai pasar perusahaan BENCANA, sebesar Rp 60 juta.


Pada tahun 2008 perusahaan merencanakan untuk melakukan investasi pada
proyek baru senilai Rp 30 juta. Struktur modal perusahaan sebagaimana
disajikan berikut ini dipertimabangkan sebagai struktur modal yang optimal:
- Utang Rp 30 juta
- Saham biasa Rp 30 juta
--------------
Total Rp 60 juta
Utang perusahaan berupa utang obligasi dengan kupon 8% dan dijual dengan
harga sama dengan nominal. Saham biasa sekarang dijual dengan harga Rp 300
per saham dan hasil penjualan bersih yang diterima peusahaan Rp 270 per
saham. Tingkat keuntungan yang disyaratkan pemegang saham 12 %, terdiri
dari dividend yield 4% dan pertumbuhan dividen yang tetap sebesar 8%. Laba
ditahan pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp 3 juta dan tarif pajak
perusahaan 40%.
a. Untuk mempertahankan struktur modal yang sekarang, berapa banyak investasi
baru yang harus didanai dengan modal sendiri ?
b. Barapa banyak modal sendiri baru yang harus diperoleh dari sumber internal
dan eksternal ?
c. Berapa biaya modal masing-masing sumber modal sendiri tersebut ?
d. Berapa batas jumlah investasi, yang akan menaikan WACC perusahaan ?
e. Berapa WACC perusahaan jika: 1) dibiayai dengan laba ditahan ? dan 2)
dibiayai dengan saham biasa baru ?

Anda mungkin juga menyukai