Anda di halaman 1dari 17

Mini Project

Pengadaan Percontohan
TOGA di Puskesmas
Andong
Oleh: dr. Natalia dan dr. Irene
Kepala Puskesmas: dr. Ony H.
Pembimbing: dr. Ida K.

Internship periode 14 September 2018 – 13 Januari


2019
Latar Belakang
 Pelayanan kesehatan tradisional  akhir-akhir ini sedang dikembangkan lebih lanjut
 = WHO “back to nature”1
 PP NO.103/2014  pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
upaya pengembangan kesehatan tradisional.2
 PERMENKES no 75 tahun 2014 dan No 9 tahun 2016  upaya pengembangan kesehatan tradisional salah satunya
melalui asuhan mandiri pemanfaatan taman obat keluarga. 3-4
 TOGA : sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang dapat ditanam pada sebidang tanah di
halaman, di pekarangan, atau di kebun, kumpulan pot atau poly bag sehingga dapat memenuhi kebutuhan ramuan
obat di keluarga, disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah taman yang memiliki nilai keindahan. 5
 Di Indonesia, dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat, namun baru 1.000 jenis tanaman yang telah terdata dan
sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. 6
 Puskesmas Andong  sarana pelayanan kesehatan Pemkab Kabupaten Boyolali, wilayah kerja Puskesmas Andong
terdiri dari 16 desa.  bertanggungjawab atas program asuhan mandiri taman obat keluarga (ASMAN TOGA).
 Sosialisasi pada masyarakat (kader dan ibu – ibu PKK) di 16 desa wilayah kerja Puskesmas Andong  belum
seluruh desa berpartisipasi aktif.
 Menganalisa bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di desa wilayah kerja Puskesmas
Andong mengenai TOGA.
Metodologi
 Survei  Metode simple random sampling
 Jumlah sample yang diambil adalah sebanyak 40 KK  

 Rancangan penelitian ini adalah deskriptif.


 Pengumpulan data  wawancara.
 Data primer  wawancara secara langsung dan dengan kuesioner sejumlah sample yang
diperlukan pada pasien yang datang berobat di poli, IGD dan rawat inap mulai tanggal 3-8 Desember
2018 pukul 08.00 sampai dengan 13.00.
 Data sekunder  data profile Puskesmas Andong dan data ASMAN TOGA Puskesmas Andong
tahun 2017.
 Data yang terkumpul kemudian diolah dan dicari prioritas masalah dengan metode Hanlon
kualitatif. Selanjutnya dilakukan analisis penyebab masalah dengan pendekatan sistem.
 Setelah itu, disusun beberapa program yang dapat dikerjakan dengan melihat situasi dan
kondisi, waktu serta dana yang ada sesuai dengan prioritas masalah. Dibuatlah plan of action
dengan berkoordinasi dengan pihak – pihak yang terkait.
 Pelaksanaan plan of action melibatkan kerjasama dengan pihak puskesmas dan masyarakat.
Hasil Survei
Tingkat Pengetahuan
mengenai pengobatan
tradisional (TOGA)
Sikap terhadap TOGA sebagai
pengobatan tradisional
Sikap terhadap Perbandingan
Pemanfaatan TOGA atau Obat
Warung sebagai Pengobatan Pertama
Sikap terhadap perlunya
sosialisasi dan pelestarian
TOGA
Perilaku terhadap TOGA
sebagai Pengobatan
Tradisional
Identifikasi Masalah
1. Belum tersedianya pelayanan kesehatan tradisional khusus yang
memanfaatkan ramuan di puskesmas.

2. Belum tersedianya percontohan taman obat keluarga di


Puskesmas Andong.

3. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan


tradisional (TOGA) yang masih rendah.

4. Banyaknya masyarakat yang belum memiliki TOGA di lingkungan


sekitarnya.
Prioritas Masalah

Belum tersedianya percontohan


taman obat keluarga di
Puskesmas Andong.
Analisis
Input
Penyebab Masalah
 Man
 Puskesmas Andong sudah memiliki penanggung jawab program ASMAN TOGA yang telah
terlatih, staf kesehatan lingkungan yang berpengalaman.
 Money
 Puskesmas Andong sudah memiliki dana dari BOK.
 Material
 Puskesmas Andong telah memiliki lahan yang dapat digunakan untuk mebentuk taman obat
keluarga, namun belum memiliki tanaman obat keluarga yang bervariasi.
 Methode
 Puskesmas Andong telah memiliki pembantu umum dan staf kesehatan lingkungan yang
berpengalaman dalam pengelolaan lahan.
 Machine
 Puskesmas Andong sudah memiliki peralatan yang diperlukan dalam mengolah lahan.
 Proses
 P1 : Perencanaan pengadaan percontohan taman obat keluarga telah ada.
 Lingkungan
 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 48 ayat 1 menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan tradisional termasuk ke dalam 17 kegiatan dalam upaya kesehatan.
 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 59 ayat 1 menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan tradisional terbagi menjadi keterampilan dan ramuan.
 Permenkes no 75 tahun 2014 menyatakan pemanfaatan TOGA sebagai salah satu UKM
pengembangan pengobatan tradisional, komplementer dan alternatif.
 Permenkes no 9 tahun 2016 menyatakan bahwa upaya pengembangan pelayanan kesehatan
tradisional meliputi ASMAN TOGA dan Akupressure.
 Belum adanya puskesmas di Boyolali yang sudah menyelenggarakan pelayanan pengobatan
tradisional (TOGA).
 Sosialisasi ASMAN TOGA telah dilakukan pada masyarakat di 16 desa wilayah kerja Puskesmas
Andong dengan sasaran utamanya kader dan ibu PKK.
 Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pelayanan pengobatan tradisional (TOGA) masih
tergolong kurang.
 Umpan Balik (Output)
 Belum
adanya percontohan taman obat keluarga di Puskesmas
Andong
 Belum seluruh desa berpartisipasi aktif dalam program ASMAN TOGA.

 Saran Pemecahan Masalah


 Mengadakan percontohan taman obat keluarga di Puskesmas
Andong.
 Mengusulkan untuk penambahan tenaga pengurus untuk
melestarikan taman obat keluarga di puskesmas beserta jadwal
kerjanya.
Kesimpulan
 Terdapat 4 masalah dalam pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Andong:
1) Belum tersedianya pelayanan kesehatan tradisional khusus yang memanfaatkan ramuan di
puskesmas.
2) Belum tersedianya percontohan taman obat keluarga di Puskesmas Andong.
3) Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan tradisional (TOGA) yang masih
rendah.
4) Banyaknya masyarakat yang belum memiliki TOGA di lingkungan sekitarnya.

 Prioritas utama masalah yang ditemukan di Puskesmas Andong adalah belum


tersedianya perontohan taman oabt keluarga di Puskesmas Andong.

 Berdasarkan masalah yang ada dilakukan penyelesaian masalah dengan cara :


 Mengadakan percontohan taman obat keluarga di Puskesmas Andong.
 Membuat papan nama tanaman obat keluarga.
 Mengusulkan penambahan tenaga untuk mengelola dan melestarikan taman obat keluarga
Puskesmas Andong.
Saran
Melengkapivariasi tanaman dan melestarikan taman obat keluarga di
Puskesmas Andong.
Menjadikan TOGA di Puskesmas Andong sebagai salah satu media
sosialisasi untuk meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat mengenai pelayanan pengobatan tradisional.
Melakukan sosialisasi tentang penggunaan rasional ramuan tanaman
obat keluarga sebagai salah satu sarana pengobatan pertama untuk
penyakit ringan, misalnya: bila tidak ada perubahan kondisi dalam 3
hari setelah penggunaan ramuan, maka disarankan memeriksakan diri
ke pelayan kesehatan terdekat. Apabila memanfaatkan ramuan dalam
jangka waktu yang lama, hendaknya diimbangi dengan pemantauan
kondisi fisik dan laboratorium di pelayanan kesehatan terdekat.
Terima Kasih
Internship periode 14 September 2018 – 13 Januari

Anda mungkin juga menyukai