3. Pasang 4. Masukkan
torniquet di IV cath
atas daerah dng sudut
insersi spt di atas
Hal-hal yang perlu diperhatikan ( kewaspadaan)
a. Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus
baru
b. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi
tanda infeksi
c. Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi
lain
d. Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi
penusukan
e. Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir
f. Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut
jarum infus perlahan, periksa ujung kateter terhadap adanya
embolus
g. Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas
plester dibersihkan memakai kapas alkohol
Prosedur Perawatan Kateter Infus
1. Reaksi hemolitik
2. Reaksi febril
3. Reaksi alergi ringan
4. Reaksi alergi berat
5. Kelebihan sirkulasi
6. Sepsis
Reaksi hemolitik
• Kompatibilitas antara darah klien dan darah donor
• Tanda klinis: Menggigil, demam, sakit kepala, sakit
punggung, dispnea, sianosis, nyeri dada, takikardia,
hipotensi
• Intervensi keperawatan:
– Hentikan transfusi
– Pertahankan jalur vena dg infus normal salin
– Kirim darah yg tersisa, contoh darah klien dan urine
klien ke laboratorium
– Pantau TTV , asupan dan haluaran cairan
– Beritahu dokter
Reaksi febril
• Sensitivitas darah klien terhadap sel darah putih,
trombosit, atau protein plasma
• Tanda klinis: Demam, menggigil, kulit hangat,
sakit kepala, cemas, nyeri otot
• Intervensi keperawatan:
– Hentikan transfusi segera
– Beri antipiretik sesuai program
– Beritahu dokter
Reaksi alergi ringan