Anda di halaman 1dari 19

1

SURVEI AKREDITASI SNARS 1


RS MEUTIA BANDA ACEH

KLARIFIKASI HARI KEDUA


20 SEPTEMBER 2019

Surveior Medis
dr. Romay Faizal, SpOG, MARS
Asesmen Pasien (AP)

AP 1.3 dan 1.6 AP 2

 Belum ada Bukti dalam RM  Belum ada bukti RM tentang


tentang pelaksanaan asesmen Asesmen ulang yang dilakukan
awal pasien gawat darurat oleh PPA lainnya
meliputi faKtor bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual
 Tambah Asesmen untuk
pasien/populasi tertentu
(geriatric)
AP 5-AP 5.1 AP 5.2-AP 5.3

 Buat daftar DPJP (patologi  Bukti tentang analisis pola


klinik/patologi anatomi) yang bisa ketenagaan staf lab (kualifikasi
di hub (nama, no tlp) beserta tenaga analisis)
sertifikasi dokter  Belum ada pelatihan POCT (point
of care testing)
 Belum ada bukti tentang
 Bukti laporan ke direktur paling
pelaksanaan program kendali sedikit 1 tahun sekali dan bila ada
mutu kejadian
 Bukti tentang pelaksanaan  Belum ada pelatihan pelatihan
monitoring dan evaluasi berkelanjutan (On going) bagi staf
pelayanan lab lab
AP 5.3.1-AP 5.6 AP 5.9 dan 5.10

 Bukti laporan dan penanganan  Buat SPO pem.lab rujukan


petugas yang terpapar resiko
infeksi  Bukti pelaksanaan tes reagen
 Bukti pencatatan dan evaluasi  bukti pelaksanaan tindakan
waktu penyelesaian lab cyto koreksi cepat dan
 Bukti pelaksanaan uji fungsi oleh dokumentasinya
staf terlatih dengan bukti sertifikat  Bukti laporan tahunan PME
pelatihan
laboratorium rujukan
 Bukti pelaksanaan reagensia
esensial di simpan dan diberi label
AP 6

 Belum ada daftar spesialis dalam bidang


diagnostic khusus
 Lengkapi SPK dan RKK (AP 6.1 point 1)
 Melengkapi buku pelaksanaan pelayanan
RIR (AP 6.1 point3)
 Belum ada bukti kredensial dari staf
pelaksanaan tes termasuk staf klinis
untuk melakukan POTC
 Belum ada bukti supervisi pelayanan RIR
 Buat buku edukasi tentang dosis untuk
pemeriksaan imaging (AP 6.3.1 point 3)
Akses ke Rumah Sakit dan kontinuitas pelayanan (ARK)

ARK 1-ARK 4

 Belum ada bukti tentang proses pelaksanaan


penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan
 Belum ada buktipelaksanaan
 Belum ada bukti pelaksanaan pengaturan alur rujukan untuk kesinambungan
pasien untuk menghindari penumpukan termasuk asuhan
pada keadaan bencana
 Belum ada bukti keikutsertaan staf yang kompeten  Belum ada bukti RS melakukan
dan berwenang menentukan kriteria identifikasi pasien menderita
 Belum ada bukti staf terlatih untuk melaksanakan
kriteria
penyakit yang membahayakan
 Belum ada bukti dalam RM tentang masuk dan dirinya sendiri/lingkungan
keluar sesuai kriteria  Belum ada bukti pemberian
Belum ada bukti tentang pemulangan pasien

 Form transfer kurang lengkap yang memuat
informasi/laporan kepada pihak
indikasi pasien masuk dirawat (AP 3.3 point 2) yang berwenang termasuk
keluarga
ARK 5-ARK 6

 Belum ada bukti pelaksanaan rujukan pasien sesuai


dengan kebutuhan kesinambungan asuhan pasien
 belum ada bukti tentang penunjukan staf yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan rujukan
 Belum ada bukti pelaksanaan staf yang kompeten sesuai
dengan kondisi pasien yang selalu memonitor dan
mencatatnya dalam RM
 belum ada bukti pelaksanaan pemberian informasi apabila
rujukan yang dibutuhkan tidak dapat dilaksanakan

 Belum ada bukti pelaksanaan transportasi sesuai hasil


asesmen

 Belum ada bukti pelaksanaan dekontaminasi alat


transportasi
WAWANCARA KOMITE MEDIS

 KOMITE MEDIS BELUM MENJALANKAN FUNGSINYA DENGAN


BAIK
 PROSES KREDENSIAL BERJALAN TANPA PEDOMAN MEDICAL
STAF BY LAW
WAWANCARA PROGNAS

 SECARA UMUM RS BELUM SIAP DALAM HAL MENJALANKAN


PROGNAS
 PROGRAM KERJA SUDAH DISERTAI DENGAN TIME TABLE
KEGIATAN DAN TARGET PENCAPAIAN
 BELUM DILENGKAPI DENGAN RAB
 RS BELUM PELAYANAN TERKAIT PROGNAS
PONEK

RS BELUM MENYELENGGARAKAN SDM, SARANA DAN PRASARANA


TERKAIT PONEK
HIV/AIDS

 BELUM TERLAKSANANYA PELAYANAN TERKAIT HIV/AIDS


TB DOTS

 BELUM ADA POLI KHUSUS TB YANG SESUAI DENGAN KRITERIA


PPI
 PROGRAM BELUM BERJALAN
PELAYANAN GERIATRI

 BELUM ADA BUKTI PELAKSANAAN KEGIATAN, EVALUASI, DAN


PELAPORAN
PPRA

 BELUM ADA RUANG PPRA YANG DILENGKAPI DENGAN


PERLENGKAPAN ADMINISTRASINYA
TELUSUR KAMAR OPERASI

- Pintu masuk dan keluar pasien harus dibedakan dan cukup lega
- Ruang penerimaan pasien praoperasi dan ruang pemulihan pasien
setelah op harus beda
- Pertegas tingkat sterilitas ruang operasi
Telusur Rawat inap

 RUANG ISOLASI
- Jalan masuk dan keluar harus berbeda
- Syaratnya ada ruang anteroom, utk ditempatkan APD
- Sirkulasi udara di ruang isolasi harus baik
- Tersedianya kamar mandi di dalam
- Ada ruang postroom, ada wastafel antiseptic, tempat sampah infeksius

LINTASAN BRANKAR
- Licin dan terbuka
TELUSUR IGD

 RUANG DEKONTAMINASI TIDAK ADA


 PINTU MASUK UGD MENJADI SATU DENGAN PINTU MASUK
UMUM
 SEBAIKNYA JALAN MASUK HARUS LAPANG DAN MUDAH
DIAKSES DARI LUAR RS
 SEBAIKNYA UGD TIDAK BERSEKAT
 BELUM ADA RUANG ISOLASI
MOBIL AMBULAN

 MASIH KOSONG
 ADA KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR

Anda mungkin juga menyukai