Anda di halaman 1dari 17

Nama-nama anggota kelompok:

-Matthew Menajang
-Eljil Bidulang
-Sheren Sengkey
-Gabrina Zivanka
-Meylitia Mongdong
-Ryan Kojansow
 Berdasarkan survei yang diadakan oleh ‘GfK
NOP’ (sebuah lembaga survei Inggris)
menunjukkan bahwa materialisme
merupakan salah satu penyebab munculnya
masalah mental pada anak-anak dan remaja.
Akibat Kehidupan modern yang serba
materialisme itu, mental anak-anak menjadi
rusak
 Materialisme adalah paham yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi. Pada
dasarnya semua hal terdiri atas materi dan
semua fenomena adalah hasil interaksi
material. Materi adalah satu-satunya
substansi. Dengan mengutamakan substansi
material.
Karl Marx berkata “Perjuangan hidup
manusia bertujuan melakukan produksi dan
memenuhi kebutuhan materi”. Karena
teorinya itu di lantas disebut Bapak
Materialisme(modern). Walaupun jauh
sebelum Karl Marx, seorang filsuf Yunani
bernama Demokritos/Democritus (460-360
SM) sudah lebih dulu disebut sebagai Bapak
Materialisme
 1.Lebih suka berteman dengan teman yang
lebih kaya
 2. Lebih suka/senang menggunakan barang
barang yang bermerk
 3. Tidak mau sekolah di sekolah yang biasa-
biasa saja/tidak bergengsi
 4. Ingin pergi sekolah dengan mobil mewah,
dan tidak mau naik angkot
 5. Sering memamerkan barang-barang
mewah
 6. Memamerkan uang jajannya yang
berlimpah
 1.Melakukan sesuatu hanya karena ingin
mendapat imbalannya/bertindak hanya untuk
imbalan
 2.Jika terkena masalah selalu mengutamakan
uang
 3. Mengaggap uang itu adalah segalanya
 4. Tidak mau bersosialisasi dengan orang
kurang mampu
 5. Mengklasifikasikan orang lain berdasarkan
kekayaan
 Amsal 15:16 “Lebih baik sedikit barang
dengan disertai rasa takut akan Tuhan,
daripada banyak harta dengan disertai
kecemasan.”
 Amsal 22:1 “Nama baik lebih berharga
daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih
baik daripada perak dan emas.”
 Pengkhotbah 5:9 “ siapa mencintai uang
tidak akan puas dengan uang, dan siapapun
yang mencintai kekayaan tidak akan puas
dengan kekayaannya. Ini pun sia-sia.”
 Yehuwa secara tegas memberikan nasihat
kepada Barukh, yang melayani sekretaris Nabi
Yeremia. Barukh sepertinya miskin dengan
keadaan yang ada di Yerusalem dan hubungan
dekatnya dengan Yeremia yang tidak disukai
banyak orang. Meskipun demikian, Yehuwa
mengatakan bahwa,”Engkau, engkau terus
mencari perkara-perkara besar bagi dirimu
sendiri. Jangan terus mencari.” Dimungkinkan
bahwa Barukh bisa menjadi materialistis,
dapat memupuk minat yang sangat kuat akan
memberikan kekayaan atau keamanan materi
orang-orang lain. Yehuwa memberi peringatan
pada Barukh bahwa Ia akan membebaskan dari
kejamnya kebinasaan yang dapat menimpa
Yerusalem akan tetapi Ia tidak akan
melindungi hartanya. Yeremia 45:4,5.
 Yesus memberikan ilustrasi tentang seorang pria yang
dengan cara ayng sama dengan menaruh minat yang kuat
terhadap hal-hal materi. Pria ini lebih memfokuskan diri
kepada kekayaan dibanding dengan menggunakan apa yang
dimiliki untuk keperluan pelayanan Tuhan. Pria ini pernah
mengatakan bahwa,” Aku akan meruntuhkan gudang-
gudangku dan membangun yang lebih besar,… dan aku akan
mengatakan kepada jiwaku,’Jiwa engkau memiliki banyak
barang yang baik tertimbun untuk bertahun-tahun;
bersantailah, makan, minum, bersukarialah.’” lalu Yesus
berkata,” tetapi Allah berfirman kepadanya,’Orang yang
bersikap tidak masuk akal, malam ini mereka menuntut
jiwamu darimu. Maka siapa yang akan memiliki perkara-
perkara yang engkau timbun?’ maka demikianlah jadinya
dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri
tetapi tidak kaya terhadap Allah.”- Lukas 12:16-21.

 Kedua cerita ini mengajarkan kita untuk
melihat bahwa apa yang dimaksud dengan
materialistis bukan hanya tentang banyaknya
harta yang dimiliki tetapi juga karena
memprioritaskan hal-hal materi. Tekad untuk
menjadi orang kaya dan cinta akan hal-hal
materi itulah yang akan menimbulkan
problem dan bukan menjadi tujuan hidup
orang kristen. Jadi pada dasarnya Alkitab
mengatakan bahwa pengejaran akan hal-hal
material/duniawi bukanlah menjadi tujuan
hidup orang kristen.
 Dalam ayat mengenai pengumpulan
harta Matius 6:19-21,24 Yesus mengatakan
bahwa hendaknya harta yang kita kumpulkan
bukan harta duniawi, namun harta untuk di
sorga. Selanjutnya, dalam Matius 6:33
kemudian Yesus menjelaskan bahwa kita
tidak perlu khawatir dalam pemenuhan
kebutuhan kita, tetapi hendaknya kita
mengutamakan mencari Kerajaan Allah dan
kebenarannya, yaitu Yesus, sang jalan dan
kebenaran dan hidup (Yoh 14:6).

 Materilisme adalah pandangan serta
tindakan yang mencari dasar segala sesuatu
yang termasuk kehidupan manusia di dalam
alam kebendaan semata-mata, dengan
mengutamakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan harta. Sementara itu, orang-orang
yang hidupnya berorientasi kepada materi
disebut sebagai materialis.Orang-orang ini
adalah para pengusung paham (ajaran)
materialisme atau juga orang yang
mementingkan kebendaan semata (harta,
uang, dan sebagainya).
 Melalui Alkitab kita mengetahui bahwa
hendaknya kita ingat bahwa Yesus sudah
berjanji akan memelihara hidup kita.
Daripada mengejar harta materiil, marilah
kita sebagai umat Kristen menumbuhkan
kerinduan kita untuk mengenal Yesus Kristus.
 Aplikasinya bagi kita yaitu bahwa selama kita
mengutamakan untuk mengenal Yesus
melalui firman-Nya maka kita tidak perlu
khawatir akan kebutuhan materiil kita.
 Sifatmaterialis yang secara sadar maupun
tidak sadar kita miliki pun akan tergantikan
dengan kerinduan untuk Yesus, seperti orang
yang menjual segala miliknya dengan
sukacita demi memiliki harta dan mutiara
yang jauh lebih berharga.

Anda mungkin juga menyukai