Pneumonia Radiologi
Pneumonia Radiologi
DISUSUN OLEH:
Bayu Hartomi
Tuti Suzaroh
Lokasi infeksi
1. Lobaris
2. Multifocal / lobularis / bronchopneumonia
3. Interstitial (focal diffuse)
Etiologi
Patogenesis
Pertahanan Mikroorganisme
Tubuh patogen
makrofag
Respon Mediator
inflamasi inflamasi
Kebocoran kapiler
Mukosiliaris
dan limfatik
Infiltrat pada
gambaran
IgA radiografik
Manifestasi klinis
Demam tinggi, letargi,
Tanda infeksi
nyeri otot, hilang
akut
Fase nafsu makan dan
prodromal sebagainya
•Cenderung semakin
batuk memberat
•Dahak sedikit atau
sulit dikeluarkan
Manifestasi klinis
Demam tinggi, menggigil,
sesak nafas , pernapasan
cuping hidung
Fase
hepatisasi •Nyeri dada disisi yg
sakit
•Batuk yg semakin
parah disertai dahak
•Hemoptisis
•dehidrasi
Manifestasi klinis
Demam mulai
turun
• Merupakan Pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang tersumbat
oleh eksudat mukopurulen sehingga membentuk bercak konsolidasi dalam lobus.
Pada gambar diatas tampak konsolidasi tidak homogen
• Pada CT Scan tampak gambaran opak/hiperdens, namun tidak menjalar sampai
perifer.
Pneumonia Interstitial (focal diffuse)
• Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial peribronkial.
Tampak bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang
tidak merata.
• (A) Menunjukan area konsolidasi yang irreguler di percabangan peribronkovaskuler. (B)
CT Scan pada hasil follow up selama 2 tahun menunjukan area konsolidasi yang
irreguler tersebut berkembang menjadi bronkiektasis atau bronkiolektasis.
S pneumoniae pneumonia
Pemeriksaan bakteriologis
Bakteri yang predominan pada sputum yang
disertai Polimorfonuklear (PMN)
Pemeriksaan khusus
titer antibodi terhadap virus, legionella, dan
mikoplasma
Differential diagnoses
Bronkiektasis
Bronkitis COPD
Penatalaksanaan
1. Antibiotik
Skenario klinis Pedoman penatalaksanaan
Pasien rawat jalan Makrolida atau doksisiklin atau fluoroquinolon
antipneumokokus (FQ)
CAP, bangsal perawatan (sefalosporin generasi 2/3 ± makrolida) atau
FQ spektrum luas
CAP, bangsal perawatan, ICU (makrolida + sefalosporin generasi 3) atau FQ
spektrum luas
HAP (penisilin antipseudomonas atau sefalosporin
generasi 3)+(aminoglikosida antipneumokokus
(AG) atau FQ) +makrolid jika curiga
Legionella + vankomisin jika curiga Methicilin
resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Gangguan kekebalan Seperti di atas + trimetoprim-sulfametoksazol
(TMP-SMX) ± steroid untuk melawan
Pneumosistis Carinii Pneumonia (PCP)
Humidifikasi Ventilasi
dengan nebulizer mekanis
fisioterapi ionotropik
Pengaturan Kortikosteroid
cairan pd sepsis berat
Nutrisi
cukup kalori
Komplikasi
• Pulmonary gangren, lobar enlargement with
bulging, efusi pleura
• bakteriemi dijumpai pada 10% kasus berupa
meningitis, arthtritis, endokarditis,
perikarditis, peritonitis dan empiema.
• komplikasi ekstrapulmoner noninfeksius
antara lain gagal ginjal, gagal jantung, emboli
paru atau infark paru, dan infark miokard akut.