3
4
6.: kolam depan dermaga 6
Olah gerak kapal keluar pelabuhan
Areal
Penjangkaran
(Anchorage Area)
Batas ekologi ini meliputi
daerah ekosistem di sekitar
lokasi proyek dan batas ini
ditetapkan berdasarkan proses
sebaran dampak tehadap
komponen fisik–kimia dan
biologi
Batas Ekologi =
6
Areal
Penjangkaran
(Anchorage Area)
Tipikal Alur Pelayaran
Areal Penjangkaran (Anchorage Area)
Kedalaman= min. 1,15*draft max < 100 m LWS (Graillot, A.,
1983)
Boleh terletak di luar alur pelayaran atau di dalam kolam
pelabuhan
Diletakkan di luar alur sebagai tempat berlabuh jangkar
sementara untuk mengantisipasi pergerakan kapal yang
mau keluar alur
Alur Pelayaran
Kedalaman Alur
= 1.15 * d
R
P
K
Pengaruh gelombang pada
gerak kapal (squat)
Panjang alur 7 * LOA 10.000 DWT, 16 knots
(stopping distance) 18 * LOA 200.000 DWT, 16 knots
1 * LOA 10.000 DWT, 5 knots
3 * LOA 200.000 DWT, 5 knots
5 * LOA Kapal ballast/kosong
W = 4,8 * B
W = 7,6 * B
W = lebar alur
B = lebar kapal
Layout Alur Pelayaran
• Sedapat mungkin garis lurus
• Garis lurus diantara dua lengkung jaraknya min. 10*LOA
• Trase alur mengikuti arah arus dominan
• Kapal masuk berlawanan arah dengan pergerakan arah arus
• Bila pergerakan kapal banyak dipengaruhi arah angin maka sebaiknya
lebar alur cukup besar
• Kapal tidak diperbolehkan berhenti atau labuh jangkar tepat di depan
pintu masuk alur
• Pelebaran pada tikungan adalah 2 kali s/d 4 kali Lebar Kapal (B) maks.