Kelompok 1 : Dosen :
• M. Alfarizqi Ilham L. Bapak Supriyadi, M. Eng. Sc, Ph. D
• Ahmad Faqih
• Ardan Aulia Mahsyar
• Citra Zulmita Putri
• M. Rifqi Haidari
• Rivaldi Auditya S.
• M. Muhammad Alasyari
• Fiky Hendrawan
Freeport dan Irian Jaya
Pegunungan Kapur Berdiri Tegak Yang Menyimpan Kekayaan Mineral Tersembunyi Berharga lebih
dari $77Milyar yaitu Pegunungan Grasberg Di beri nama Oleh Jaquez Doyz
Pada Tahun 1950 Forbes Wilson Sebagai Pejabat eksplorasi Freeport Sulphur menemukan laporan Jurnal
Dozy,ia Terkesan akan penemuan Dozy Tersebut yang kemudian pada tahun 1960 Mengadakan ekspedisi
untuk melihat kejaiban tersebut.
Karena Apa yang Di beritahu Dozy Dalam Jurnal Tersebut.Pada saat itu pun Wilson Mengabarkan kepada
direktur Freeport untuk menambang endapan Bijih.Kemudian Etsberg memberikan Produksi pertamanya
pada tahun 1972
Masalah Operasi 1.Harga Tembaga yang Terus Menurun
Tambang Freeport 2.Mulai digunakan serat optik dan alluminium sebagai
Setelah 10 tahun pengganti kawat tembaga
Berdiri 3.Investor Ber’anggapan masa depan tembaga sudah
Ber’akhir
“Jim Bob”Moffet
Dalam ambang kerugian pihak dewan mulai memikirkan untuk menjual operasi di Irian jaya dan mencari
Peluang bisnis lain.Namun Seorang CEO Freeport Bernama “Jim Bob”Moffet Menjabat Memerintahkan
Geolog Bernama Dave Potter Untuk meningkatkan upaya eksplorasi.
Pada Tahun 1987 Dave Potter Medarat di dataran puncak Gunung dan Mengumpulkan Contoh Batuan Permukaa
Menghasilkan Uji laboratorium bahwa batuan memiliki kandungan emas Tinggi.
Pada Tahun 1988 Minat Investor tinggi membawa pemikiran Jim Bob Moffet Untuk melakukan pem’boran
di lima titik.
• Kemudian Melakuan Pemboran 5 titik.Dari Semua titik,titik kelima lah yang paling
berhasil,karena dari 611 meter ,591 meter menembus lapisan bijih yang mengandung kadar
tembaga 1,69% dan kadar emas 1,77 gram per ton.Hasil pemboran tersebut mungkin paling
hebat yang pernah ada dalam sejarah industry pertambangan.
• Hal Ini membawa Cadangan Yang dimiliki Freeport dalam tahun 1995 adalah 40,3 Milyar Pon
Tembaga dan 52,1 juta ons (troy) emas.
Freeport-McMoran Copper&Gold
Freeport-McMoran Copper&Gold yang Merupakan anak perusahaan PT.Freeport
Indonesia melakukan sebuah usaha denan perusahaan belerang yang
ber’operasi di sekitar Gulf Coast di Amerika Serikat.Belerang sudah digunakan
manusia selama 2000 tahun lebih.
New Guinea
(792.540 km2)
Bagian Barat
Propinsi Papua
(Daerah koloni
Negara Indonesia
Belanda)
Luas Irian Jaya adalah 421.8981 km2. Di Irian Jaya terdapat pegunungan kapur yang
tinggi berelief curam dengan ketinggian rata-rata 3000 meter. Pegunungan ini diapit
oleh daerah alluvial landau di sisi utara dan selatan. Seluruh deretan pegunungan
menunjukkan tanda-tanda adanya mineralisasi, terutrama bagi tembaga dan emas.
Jan Carstenz
Pada tahun 1623, Jan Carstensz melihat sebuah puncak yang tertutup salju
dilerengnya, yang sekarang menjadi daerah pertambangan Freeport. Laporan
Cartensz diperolokkan oleh orang di Eropa karena cerita tentang adanya gletser
digaris khatulistiwa dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin.
Penjelajahan Irian Abad 17-18
Beberapa nama besar dalam navigasi dan penjajahan yang pernah berlayar
atau singgah di Irian adalah : William Dampier (1700), Louis Antoine de
Bougainville (1768), James Cook (1770) dan Dumont D’Urville (1827). Tidak
satupun dari mereka tinggal untuk waktu yang lama, karena :
Misionaris adalah salah satu penjelajah perintis di Irian. Pada tahun 1852
dua orang pendeta yang dipekerjakan oleh Gereja Protestan Belanda
menjalankan misi di Teluk Dorei. Jumlah pendeta yang meninggal karena
malaria lebih banyak dari pada jumlah penduduk asli yang dikristenisasikan.
Untuk mencegah terjadinya benturan antar agama, pada tahun 1912
diciptakan “batas wilayah”, yang menetapkan penyebaran agama Protestan
di bagian utara dan penyebaran agama Katholik di selatan, persis seperti
pembagian di negeri Belanda.
Cargo Cult
Setelah Perang Dunia Kedua, misionaris Protestan dari Amerika yang dibiayai oleh
gereja-gereja Amerika Barat Tengah mulai berdatangan. Mereka menggunakan
obat-obatan, kepala kapak besi, manik-manik berharga dan tembakau sebagai
sarana untuk mendekati penduduk asli yang akan dipengaruhi.
Gabungan antara penyebaran agama baru dengan kekuatan politik dan keonomi
yang ada pada misionaris, menanamkan cara berpikir “kepercayaan kargo” (cargo
cult). Cargo Cult mengajarkan kepercayaan, bahwa roh dunia telah memberi
kesehatan dan kebendaan, obat-obatan barat, radio serta keajaiban teknologi.
Persengketaan New Guinea
Abad ke-20, garis pantai New Guinea sudah di petakan dengan teratur.
Namun daerah perdalaman tetap menjadi terra incognita atau daerah tak
dikenal membuat para peneliti putus asa tapi tetap menantang yaitu puncak
bersalju yang selalu tertutup awan.
Tanggal 16 Februari 1623, Kapten Jan Carstensz berlayar sepanjang
pantai selatan New Guinea dan mencatat bahwa deretan gunung yang sangat
tinggi, tempat yang kelihatan putih karena salju, dan dekat dengan daerah
khatulistiwa tetap menjadi daerah yang tak dikenal dalam peta dunia.
Awal abad ke-17 sampai akhir abad-19, Belanda menganggap walaupun
New Guinea pulaunya besar tapi pulau ini kurang penting dalam segi ekonomi,
beban biaya berat bagi pemerintah karena jauh dan penduduk yang suka
melakukan kekerasan.
Ahli Burung Inggris
Tahun 1960-an, Pemerintahan Belanda bangga karena orang Belanda dapat menjadi
orang pertama yang berhasil mencapai puncak bersalju di Irian Jaya karena membuka jalan bagi
pihak lain.
Setelah itu Pemerintahan Belanda memberi izin kepada perkumpulan Ornitologis (Ilmuan
Burung) inggris untuk melakukan penelitian di Gunung Bersalju atau Gletser Carstensz. Kisah
Ekspedisi pertama Persatuan Ornitologi Inggris sebelum adanya pesawat terbang, jalan dan
akomodasi memiliki kendala yang besar yaitu masalah bahasa yaitu Melayu, masalah hujan
lebat, banjir yang tiada henti, dan penyakit masalah perbekalan.
Meskipun Pada akhirnya rombongan orang inggris gagal mencapai tujuan tetapi
pengetahuan dunia barat yang disumbangkan kepada New Guinea sangat berarti.
Para ornitologis membawa pulang 2.200 kulit burung terdiri dari 225 spesies bagi ilmu
pengetahuan, kulit hewan menyusui seperti reptil dan serangga, membawa barang-barang
ernografis yang sangat berharga. Dan yang paling berharga yaitu batubara bermutu rendah,
indikasi kehadiran minyak bumi, tanda-tanda kandungan timah putih, tembaga, dan bijih besi.
Dan hasil ekspedisi adalah sebuah peta setempat dengan skala 1: 250.000 yang dibuat rawling
dan E. Marshall sebagai tambahan ilmu pengetahuan geografis yang sangat besar tentang
daerah yang di jelajah.
Berlomba menuju salju
■ Perasaan yang tertantang setelah mendapat tawaran untuk memimpin ekspedisi Perkumpulan
Ornitologi Inggris ke-2, Wollaston langsung mengambil kesempatan itu, kali ini ia membawa orang-
orang dayak yang sudah terbiasa dengan hutan belantara, setelah 4 bulan menyelusuri sungai
otakwa dan sungai Tsing, rombongan Wollaston mulai mendaki pegunungan sepanjang tebing-
tebing yang curam yang terletak antara sungai Nosolanogong dan Beanogong yaitu anak dari
Sungai Tsing.
■ Saat mencapai dataran tinggi, mereka di sambut dengan tari kegembiraan dari orang-orang
amungme yang kemudian menyerang terpaksa rombongan ekspedisi menggunakan tembakan
senjata untuk menghalau orang-orang amungme.
■ Setelah mencapai daaerah tinggi di sebelah selatan gletser pendakian menjadi lebih mudah tapi
kabut asap dan hujan tetap menjadi penghalang. Tanggal 30 Januari 1913, pendaki seudah dekat
dengan gletser sehingga pembawa barang lokal mencapai puncak dan kembali di hari yang sama.
Dua rombongan meninggalkan perkemahan, yang satu di pimpin Willaston dan lainnya oleh Letnan
Van de Water. Awalnya mereka terpisah tapi Van de water setengah jam lebih dulu sampai dari
Wallaston. Penjelajahan ini memandang Puncak Cock’s Comb dan Puncak Carstensz yang
menjulang kearah barat.
Eksplorasi Minyak
■ Tanda-tanda adanya minyak di Semanjung Kepala Burung, yaitu antara tahun 1929-1930
dilakukan eksplorasi lebih detail oleh dua orang ahli geologi dari Bataafsche Petroloem
Maatschappij (BPM) yaitu anak perusahaan kelompok royal Ducth/Shell di Hindia Timur.
■ Tahun 1930, BPM siap melakukan eksplorasi tapi pemerintahan tidak memberi izin konsesi
secara individual tetapi secara eksklusif meliputi seluruh wilayah New Guinea kepada satu badan
usaha. Untuk menolak perusahaan jepang yang mulai mendekati pemerintah agar mendapatkan
konsesi minyak. Sebagai konsekwensi dari kebijakan ini maka 3 perusahaan yang aktif di Hindia
Timur menyatukan kekuatan sebagai Nederlands Nieuw Guinea petroleum Maatschappij atau
NNGPM.
■ Tahun 1935, NNPM mendapat konsesi seluas 100.000 kilometer persegi meliputi wilayah pantai
daratan rendah New Guinea Belanda. Tahun 1936, melakukan pemboran percobaan cebakan
antiklin Klamono di Kepala Burung Barat, berhasil menembus lapisan minyak yang cukup
memberi harapan. Eksplorasi dan pemboran berlangsung di Misool yaitu salah satu di Kepulauan
Raja Ampat di Ujung Barat New Guinea. Tapi seluruh kegiatan terhenti oleh perang dunia kedua
dan konsorsium melanjutkan setelah perang. Kegiatan eksplorasi hanya sumur Klamono yang
berhasil diproduksi itupun hanya dalam skala kecil. Seluruh kegiatan terhenti tahun 1960 setelah
menghabiskan dana sebesar 575 juta gulden Belanda.
Ekspedisi Colijn
■ Pada tahun 1960-an, helikopter dengan mesin turbo yang kuat sudah tersedia dan
sanggup mengangkat beban sampai 450 kilogram untuk penerbangan dengan
ketinggian Ertsberg.
■ Dalam tahun 1960, Ertsberg masih terletak di New Guinea Belanda, namun
dalam tahun 1963 Ertsberg berada di Irian Jaya. Sepanjang tahun 1950-an,
Presiden Soekarno mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa agar Negeri
Belanda ditekan untuk menyerahkan Irian Barat kepada Republik Indonesia.
■ Pada tahun 1963, hampir semua usaha asing diusir dan Indonesia keluar sebagai
anggota PBB. Pada tahun 1965, situasi politik di dalam negeri Indonesia berubah
dengan dramatis. Pengaruh Soekarno lenyap setelah terjadinya pemberontakan
yang gagal.
■ Pada tabun 1966 babak baru mulai terbuka bagi Freeport untuk meneruskan
proyek Ertsberg. Pimpinan tertinggi Freeport pada saat itu Langbourne William,
mendengar tentang perubahan keadaan di ındonesia yang menggembirakan dari
dua pejabat Texaco yang mempertahankan usahanya di Indonesia tetap berjalan,
yang ditentukan oleh peran salah satu manajer Indonesia, yaitu Julius Tahija.
■ Tahija menunjuk Ali Budiarjo untuk mewakili FreePort untuk berunding
dengan pemerintah Indonesia.
■ Pada tahun 1966 beliau mendirikan biro pengacara dan Freeport menjadi
pelanggan asing pertama.
■ Pada tahun 1974 Ali Budiarjo mengambil alih pimpinan dari tangan Forbes
Wilson sebagai Presiden Freeport Indonesia.
■ Para pejabat Freeport pertama kalinya datang di Jakarta pada bulan Juni 1966.
Pada awalnya Menteri Pertambangan Indonesia menawarkan kepada Freeport
kontrak "bagi hasil"
■ Namun diubah menjadi “kontrak karya”
■ Pada bulan Januari 1967, Budiarjo mendapat dukungan lebih kuat lagi dengan
diterbitkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing. Undang-Undang ini
merupakan titik awal perubahan wajah perekonomian Indonesia ciptaan Soekarno
yang selama ini cenderung kekiri-kirian dan tertutup.
■ Pada tanggal 5 April 1967, dibawah sorotan kamera televisi, Menteri Pertambangan
Slamet Bratanata dan Pet-wakilan Freeport menandatangani Kontrak Karya selama
30 tahun untuk pengernbangan tambang Ertsberg. Inilah Kontrak Karya pertama
yang pernah ditandatangani oleh Indonesia dibawah UU Penanaman Modal Asing.
■ Ron Grossman yang bertugas dalam perpajakan dan masalah-masalah keuangan
untuk Freeport, pada saat menghadapi masalah-masalah keuangan yang sulit baik
bagi perusahaan maupun bagi Pemerintah dalam babak awal pelaksanaan kontrak,
kedua belah pihak selalu berhasil duduk bersama mencari jalan keluar.
1. Pada tahun pertama operasi dimana Perusahaan sedang menikmati tax holiday,
harga tembaga mencapai $1.40 setiap pon. Sebenarnya Freeport mendapat banyak
uang sedang Pemerintah tidak menerima apapun. Namun permasalahan tersebut
dapat diselesaikan berdasarkan musyawarah yang saling menguntungkan sehingga
hubungan benar-benar sangat baik.
2. Pada tahun 1970-an harga tembaga jatuh dan perusahaan menghadapi masalah
keuangan yang berat. Sebaliknya Pemerintah Indonesia membantu meyelesaikan
permasalahan ini
■ Free Port melakukan pengaturan dengan Pemerintah Indonesia agar kami dapat
mengatasi kesulitan keuangan dalam waktu dua tahun.
■ Sebagai kontrak karya pertama dibawah Undang-Undang baru Indonesia, perjanjian
Freeport membuka pengalaman baru bagi Pemerintah Indonesia. Bagian
perpajakan Freeport membantu Pemerintah Indonesia menyusun sistem
pemungutan pajak orang asing dimana Indonesia belum mempunyai pengalaman.
Kontrak Karya
■ Darnell selain memimpin pemboran, Darnell juga mencari lokasi untuk pelabuhan,
lapangan udara, kota, pabrik pengolahan, jalan akses serta sumber tenaga air.
■ Pada saat program pemboran berakhir, ternyata dapat dihasilkan "inti" bor dengan
jumlah panjang lebih dari 7.500 meter.
■ Hasil program pemboran pun menunjukkan bahwa perkiraan semula terdapat bijih
tembaga sebanyak 50 juta ton dengan kadar tembaga 3,5%.
■ Setelah hasil pemboran dihitung, ternyata hanya terdapat 33 juta ton bijih dengan
kadar tembaga rata-rata 2,5%.
■ Kenyataan ini merupakan kabar buruk.
■ Tahap selanjutnya adalah tahap Studi Kelayakan yang menghabiskan biaya tidak
kurang dari $2 juta.
■ Untuk mengembangkan Ertsberg diperlukan pendanaan yang luar biasa besar,
sedangkan depositnya tidak cukup untuk menjamin investasi yang
menguntungkan.
■ Memang beresiko, tetapi proyek Ertsberg yang diusulkan Wilson sangat
menjanjikan.
■ Dewan dan Wilson mendapatkan $2 juta yang dia perlukan untuk Studi Kelayakan.
■ Masalah wilson selanjutnya adalah mendapatkan contoh batuan secukupnya dari
Ertsberg untuk penelitian berskala besar.
■ Tujuan penelitian metalurgi adalah untuk menetapkan apakah batuan bijih dapat
diolah secara komersial dan selanjutnya juga untuk menentukan rancang bangun
proses pengolahan.
■ Menurut rencana, penambangan dilakukan dengan sistem
penambangan terbuka dan pemecahan serta penggerusan batuan
dilakukan dekat tambang.
■ Pengolahan dilakukan di tepi pantai. Hasil dari sistem ini berupa dua
macam konsentrat. yaitu konsentrat tembaga dengan kandungan
sedikit emas dan perak serta konsentrat besi.
■ Sistem ini dianggap mahal karena akan memakan biaya sampai $160
juta.
■ Selama tahun 1969, vice president Freeport Minerals Paul Douglas
berusaha untuk mendapatkan kontrak jangka panjang dari perusahaan
peleburan tembaga di Jerman dan Jepang.
■ Direktur Keuangan Nils Kindwall, salah seorang pendukung proyek Gras-
berg yang paling gigih, terbang keseluruh dunia mencari pinjaman dana.
■ Upaya kedua orang ini menghasilkan sebuah paket pinjaman sebesar $100
juta yang dikumpulkan dari partisipasi 30 penyandang dana.
■ Freeport sendiri menuangkan $20 juta.
■ menjelang proyek selesai, biaya membengkak dari $120 juta menjadi $200
juta akibat inflasi, perubahan rekayasa dan berbagai kesulitan dalam
pembangunan jalan.
■ Akses sepanjang 101 kilometer yang menghubungkan daerah rawa sekitar
Sungai Jaramaya dengan lokasi pabrik pengolahan, merupakan pekerjaan
konstruksi yang paling sulit.
■ Kondisi tanah disana juga tidak mudah menerima peralatan.
■ Pada dua gunung juga dijumpai kesulitan karena tidak terdapat cukup ruang untuk
membuat jalan mengelilingi puncaknya;
Yaitu di Gunung Hanekam yang terletak 6 kilometer dari Mile 50, dan Gunung Zaagkam yang
terletak antara Tembagapura dengan pabrik pengolahan.
■ Kesulitan di kedua gunung tersebut diatasi dengan mendatangkan Korea untuk membuat
terowongan sepanjang 1.100 m menembus Hanekam dan 845 mdi Zagkaam yang
terletak pada ketinggian 4.150.
■ Menjelang akhir tahun 1972, jalan rampung dibangun, kereta
kabel berjalan dengan lancar dan jalur pipa konsentrat terpasang
dengan baik.
■ Pada bulan Desember, 10.000 ton bijih Ertsberg yang pertama
berhasil dikapalkan menuju Jepang.
■ Tambang pun berjalan dengan lancar dan membanggakan.