Anda di halaman 1dari 6

GRASBERG : BAGIAN I

Dosen Pengampu

Ir. Supriyadi .Ph.D

Oleh :

Assyifa Maharani Putri Wardoyo 11200980000026

Ahmad Ma’ruf TAufiqul Hakim 11200980000029

Ai Akbar 11200980000030

Abdurrahman 11200980000027

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022 / 1444 H
Resume
FREEPORT DAN IRIAN JAYA
Dibalik bayangan pegunungan kapur yang tegak berdiri setinggi lebih dari seribu meter
diatas hutan tropis irian jaya, tersembunyi kekayaan mineral yang kelak ternyata berharga
lebih dari $77 milyar. Gunung tembaga dan emas ini telah berdiri disana lebih dari tiga juta
tahun dengan dikelilingi jurang jurang dalam yang terbentuk oleh gerusan es abadi yang
mecair dan membeku sesuai dengan pengaruh perubahan musim.. Gunung ini berbentuk
kubah bulat, berdiri lebih rendah dari puncak puncak pegunungan sekitarnya. Bentuknya
sangat menyolok dan terlihat aneh karena tidak ditumbuhi oleh pepohonan.
Pada tahun 1936, seorang geology muda berkebangsaan belanda Bernama Jean Jaques
Dozy mengenali sebuat gunung dalam peta yang dibawanya. Dozy memandang gunung
tanpa pepohonan itu dan menamainya Grasberg atau Gunung Rumput. Sebagai seorang ahli
geologi Dozy menaruh perhatian tersendiri terhadap hunung aneh tersebut dan terdorong
untuk membuat catatan serta mengambil beberapa contoh batuan untuk dianalisis. Hasil
analisis Dozy akhirnya tertuang didalam jurnalnya yaitu Jurnal Geologi Leiden (Leidsche
Geologische Mededeelingen) pada tahun 1939. Namun dalam jurnalnya, Anomali Ertsberg
yang lebih menarik, sebuah gunung dengan kandungan tembaga kadar tinggi, menjulang
180 meter diatas rawa rawa dtaran tinggi.
Forbes Wilson (menejer Eksplorasi Freeport Sulphur, menemukan laporan Dozy
sewaktu dalam perjalanan ke Eropa pada akhir 1950 an. Laporan tersebut membuat ia
terkesan yang membuatnya mengadakan ekspedisi untuk melihat langsung keajaiban Irian
jaya di tahun 1960.
Pada tahun 1972 Ertsberg memberikan produksi pertamanya, dan Grasberg masih tetap
disana sebagai pemandangan alam.
Selama bertahun tahun geology Dave Porter Bersama rekan rekannya mengamati
Grasber dari kantor geologi sederhana didekat operasi Ertsber. Dan pada tahun 1985, tanpa
dukungan anggaran yang memadai untuk melakukan pemboran secara benar, potter
menggunakan alat bor tua untuk melakukan pemboran dikaki gunung, namun hasilnya tidak
meyakinkan. Kemudian pada tahun 1987 dia mencoba lagi dengan mendaratkan
helikopternya diatas gunung dan mulai mengumpulan beberapat contoh batuan permukaan
untuk dianalisis. Dan hasilnya menyatakan bahwa contoh batuan mengandung emas dengan
kadar yang sangat tinggi.
Pada tahun tahun 1988, dilakukan pemboran di lima titik, dimulai dari puncak gunung.
Empat lobang pertama menunjukkan adanya kadar emas dan tembaga, namun tidak
terdapat konsentrasi endapan emas di dekat permukaan. Hasil lobang kelima terkandung
konsentrasi emas yang diharapkan, karena dari 611 meter kedalaman lobang bor, 591 meter
menembus lapisan bijih yang mengandung kadar tembaga 1,69 persen dan kadar emas 1,77
gram per ton. Cadangan yang dimiliki freeport dalam tahun 1995 adalah 40,3 miiyar pon
tembaga dan 52,1 juta ons (troy) emas. Hal ini sangat baik karena juga di dudukung dengan
minat ivestor terhadap Emas yang juga meningkat.
Pada tahun 1970-an operasi Freeport di Indonesia dan di Greenvale mengalami
tekanan yang parah karena harga logam yang sangat rendah dan biaya bahan bakar yang
melonjak tinggi. Harga bahan bakar merupakan factor utama dalam menentukan
keuntungan. Dengan adanya kelangkaan minyak dan tingginya harga, maka Freeport Oil
segera meningkatkan operasinya, sedangkan Freeport Minerals mulai membeli saham
McMoRan Oil and Gas. Dalam tahun1981 kedua perusahaan tersebut berganbung dan
terbentuklah Freeport-McMoRan Incorporated. Harga emas pada tahun 1981 juga tinggi
dan pada waktu itulah perusahaan mendirikan Freeport Gold.
Kegiatan pertambangan maupun eksplorasi Freeport terpusat di Irian Jaya, suatu
tempat yang paling terpencil di Indonesia dan mungkin juga di dunia dan kurang dikenal.
New Guinea dalah pulau terbesar di dunia setelah Greenland dengan pulau dengan luas
792.540 km2. Dari Barat ke Timur Pulau ini mempunyai panjang 2.400 KM dan tempat yang
paling lebar di bagian tengah adalah 740 km dari utara ke selatan. Luas Irian Jaya adalah
421981 km2 kira-kira seluas California yang sebagian besar masih berupa alam ganas.
Demam emas yang pertama di New Guinea terjadi dekat Port Moresby bagian timur pada
tahun 1878. Karena eksplorasi yang dilakukan oleh Inggris dan Australia cukup ekstensif,
maka pertambangan di bagian timur perbatasan sudah berlangsung sejak lama. Di bagian
Barat yaitu di Irian Jaya Freeport adalah yang pertama melakukan penambangan dan sampai
saat ini adalah satu-satunya.
Di Provinsi Irian Jaya terdapat 251 bahasa atau merupakan 40% jumlah bahasa yang
dikenal di Indonesia yang jumlahnya sedikit dibawah 600. bahasa di Irian Jaya digabungkan
dengan 770 bahasa di Papua New Guinea merupakan seperlima dari bahasa yang dikenal di
dunia. sebanyak 140 bahasa di Irian Jaya hanya digunakan oleh kurang dari 1000 orang.
sepertiga dari penduduk asli Irian Jaya menggunakan salah satu dari bahasa Dani (230.000)
atau bahasa Ekagi (100.000) dan hanya kedua bahasa ini dan bahasa Asmat (60.000)
yang banyak dikenal.
Orang Austronesia merupakan kelompok besar terakhir yang datang ke Irian. Mereka
datang dengan menggunakan perahu berlayar yang dilengkapi dengan cadik antara 4000
dan 5000 tahun yang lalu mereka datang dengan membawa organisasi sosial yang sudah
tinggi tingkatnya, dengan menerapkan ciri pergaulan afiliasi bilateral, dimana garis
keturunan ditarik dari pihak Ayah maupun pihak ibu. Orang Papua Irian, sebagaimana juga
orang Amerika dan Eropa menarik garis keturunan hanya dari pihak Ayah. orang Austronesia
juga telah mengenal teknologi yang tinggi: senjata yang lebih baik, cara bertani dan
peralatannya serta memelihara binatang peliharaan. Dibeberapa tempat lain di Indonesia,
orang Austronesia mendesak dan menggantikan penduduk asli yang sudah ada. Di New
Guinea mereka tidak pernah menembus lebih dalam ke daratan melainkan hanya tinggal di
pulau-pulau pantai dan tersebar di sepanjang Pantai Utara.
Orang Belanda datang ke Hindia pada awal abad ke-17 dan pada tahun 1606 kapten
kapan dan navigator William dan mendarat di beberapa tempat di dunia dalam rangka
mencari emas. Dalam tahun 1623 Janzs carstensz sambil berlayar sepanjang pantai selatan
melihat sebuah Puncak yang tertutup salju di lerengnya yang sekarang menjadi daerah
pertambangan Freeport laporan Janzs carstensz diperolok oleh orang Eropa, karena kriteria
tentang adanya gletser di garis khatulistiwa dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin.
PENEMUAN ERTSBERG
Eksplorasi di Babo secara tidak langsung merintis jalan menuju penemuan kandungan
mineral terbesar di New Guinea Belanda. Pada tahun 1936, Jean Jacques Dozydatang di
Babo untuk melakukan pemetaan udara di daerah konsesi NNGPM. Seperti diketahui Dodi
adalah seorang ahli geologi eksplorasi yang masih muda dan merupakan salah satu ahli
pemotretan geologi yang pertama di dunia. Dia pernah melakukan pemetaan di bagian
tertinggi di pegunungan Bergamo Alp di Italia Utara dalam rangka penelitian untuk
mencapai gelar doktoral nya.
Dibulan agustus,Darnell merekrut orang – orang Darwin yang diperlukan,di peroleh
18 orang bertubuh kekar dan dibawa ke timika dengan kapal heremia star,kapal tersebut
berlabuh 150 meter dari pantai. Tugas utama yang dilakukan yaitu menyiapkan lahan di
belakang pantai untuk berkemah di daerah yang berawa – rawa. Di tempat darnell
menyiapkan lahan ada istilah “Pasang Raja”, yaitu dimana air akan pasang yang dating
secara tiba – tiba dengan ketinggian 4-5 kali kaki normal.
Wilson memerintahkan tim pendahulu untuk merapihkan bandara tua yang telah dibaangun
oleh jepang untuk kepentingan logistik agar tidak terganggu,namun semua sia – sia karena
bandara terendam air saat air pasang,sehingga mereka membatalkan untuk menggunakan
landasan udara. Tiga orang penerbang dan dua orang mekanik helicopter dating bersama
Darnell, dan perbekalan dating dengan pesawat kargo.
Pada tanggal 20 September 1967 dilakukan penerbangan percobaan,orang kamoro
maju dalam keadaan panic. La freniere membuka pintu dan memberi arahan mereka untuk
mundur agar dapat menyalakan mesin. Saat mesin pesawat menyala mereka masuk
kedalam hutan bakau disekitar. Darnell memiliki 2 peta tua, yang satu adalah peta seluruh
pantai selatan dengan skala 1 ; 1.000.000 yang tidak terlalu bermanfaat , dia juga memiliki
beberapa gambar erstberg yang di ambil oleh Wilson dan beberapa foto daerah sekitar
gletser carstenz yang dibuat oleh tentara, namun darnell hanya memanfaatkan
kompas,yaitu 30 derajat sebelah timur utara magnit,ditandai oleh daerah yang terosi
dengan jelas disekitar mata air sungai kopi
Cuaca yang terjadi saat ingin penelitian selalu hujan,ketika ada celah mereka
melakukan penelitianmenerobos kabut,jika terlihat pegunungan mereka kan menuju
kesana,mereka terbang berdasarkan VFR ( Visual FIight Rules),setelah 10 hari erstberg baru
ditemukan. Mereka membuat landasan darurat yang dbangun di atas lajur pasir di sungai
Aikwa, mereka mendarat dan menunggu cuaca membaik.
Setelah lokasi ditemukan mereka membuat kemah dan membawa
perlengkapan,diperlukan waktu dua minggu untuk memindahkan delapan orang dan
perlengkapan ke erstberg. Setelah semalam berkemah terdapat delapan tonggak kayu di
sekitar perkemahan, mereka merasa ekspedisi ini bukan suatu permusuhan, mereka terus
melakukan ekspedisi di timika,selama di timika mereka terjebak oleh hujan
Darnell mendapatkan penjelasan dari beberapa anggota misionaris arti dari
tonggak,lalu membuka hubungan radio ke Darwin untuk menanyakan ke Wilson apa yang
harus dilakukan. Kami pun mendirikan tenda. Masalah utama yang dihadapi adalah adanya
rawa – rawa di pegunungan tinggi. Akhirnya terpaksa dipasang pondasi balok ukuran 2 x 12
inch. Setelah alat bor sampai di erstbeg lalu dipasang di atas peluncur (skid).
Dengan menggunakan kompas brunton mereka mulai menetapkan titik pemboran,
dalam tepukan pertama operator dapat member 60 meter pada lubang pertama.
Pemerintah Indonesia meminta kepada perushaan untuk melibatkan 4 insyur Indonesia
dalam identifikasi inti bor dan dalam proses pencatatan hasil bor di lapangan. Dua dari
mereka daoat berbahasa inggris. Pada saat itu bangunan untuk menyimpan inti bor baru
saja selesai dibangun. Semua peralatan antara lain, pemecah dan penggerus batu,berbagai
ukuran ayakan dan alat pembagi contoh,sudah tersedia di tempat.
Hasil pemboran diproses dengan menyusutkan inti bor yang panjangnya tiga meter.
Dalam hasil pemboran di erstbeg,Freeport memutuskan untuk memproses separo inti
bor,Darnell menunjukkan kepada pemerintah bagaimana mengoperasikan alat pemecah
batuan,bagaimana mengayak batuan hingga halus. Setelah pemboran berjalan
lancer,Darnell mencari lokasi untuk sumber tenaga air,pelabuhan, lapangan udara,kota
pabrik pengolahan,serta jalan akses.
Darnell menyarankan lokasi pelabuhan di hilir sungai Aikwa,lokasi lapangan terbang
di tanah datar dekat pertengahan Aikwa ( sekarang bernama lapangan udara Timika),lokasi
kota berada di lembah Muki dan sungai Uteki (sekarang bernama Tembagapura). Pada saat
pemboran berakhir ternyata hasil inti bor dengan panjng 7.500 meter beberapa lubang bor
menembus erstberg sedalam 360 mneter. Sayangnya melesat jauh,dengan perkiraan awal
50 juta ton dengan kadar 3,5% ,terhanya hanya di dapat 33 juta ton dengan kadar 2,5%
Wilson memiliki anggapan bahwa erstberg secara geologi tidak berdiri sendiri, tetapi
dia harus memiliki bukti, dimana flint meneliti batu kapur yang terdapat di erstberg flint juga
menemukan singkapan bijih di permukaan mengarah ke tenggara ,pada ketinggian 4.200
meter singkapan mineral terletak dibawah gunung kapur. Dengan bermodal laporan flint
Wilson mengajukan pengembangan erstberg, dan dewan bersedia dengan usulan Wilson.
Wilson dengan segera menemui perwakilan dua perusahaan yang diperlukan untuk
membangun irian jaya. Dengan semakin meningkat kegiatan proyek,pemerintah tidak dapat
mengandalkan pengangkutan dari Darwin.
Dua perusahaan menyelesaikan studi kelayakan tahap awal,menurut rencana
penambangan dilakukan dengan tambang terbuka,hasil dari penambangan ini ada 2 mcam
konsentrat, yaitu tembaga dengan sedikit emas dan perak dan sedikit besi, system ini di
anggap mahal karena memakan biaya 160 juta dollar.
Jalan akses sepanjang 101 km yang menghubungkan daerah rawa sekitar sungai
Jaramaya dengan lokasi pabrik pengolahan dibawah erstberg,merupakan pekerjaan
konstruksi paling sulit. Pada dua gunung dijumpai kesulitan karena tidak cukup ruang untuk
membuat jalan mengelilingi puncaknya,yaitu gunung Haneka dan gunung Zaagkam, hal ini
diatasi dengan membuat terowongan sepanjang 1100 meter menembus Hanekam dan 845
menembus Zaagkam pada ketinggian 4150 meter
Menjelang akhir 1972,jalan selesai dibangun,kereta kabel berjalan dengan lancer dan
jalur pipa konsentrat terpasang dengan baik,pada bulan desember,10000 ton bijih erstberg
yang berhasil dikapalkan menuju ke jepang. Tambang berjalan dengan lancar. 3 bulan
kemudian presiden Soeharto datang dengan kendaraan jeep melewati jalan yang dapat
dibanggakan beliau melaju ke kota tembaga yang diberi nama Tembagapura serta
meresmikan tambang. Dan tanpa di duga mengganti nama Irian Barat menjadi Irian Jaya

Anda mungkin juga menyukai