EKONOMI MINERAL

Bagian – IV
Sumberdaya dan Masa Depan

KELOMPOK 4
HANAFI SYABRA(11200980000043)
AHMAD TRI WIDIANTO (11200980000044)
AHMAD DAVY FAHREZI (11200980000045)
ILHAM AULIA RIFQY (112009800000046)
 Pengelolaan Lingkungan
DI GRASBERG HANYA SUNGAI AIKWA YANG AIRNYA BERWARNA ABU-ABU. HAL INI
DISEBABKAN OLEH MATERIAL BUANGAN YANG DISEBUT TAILING. TAILING TERSEBUT
BERASAL DARI SISA KONSENTRAT BIJIH TEMBAGA PT FREEPORT DI GRASBERG. MASALAH
YANG DITIMBULKAN DARI BESARNYA JUMLAH TAILING TERSEBUT ADALAH BANJI PADA
PERTENGAHAN 1990. AKIBAT BANJIR DAERAH SUNGAI AIKWA DAN SEKITARNYA MENJADI
GENANGAN LUMPUR SEDIMEN YANG MENYEBABKAN BANYAK POHON-POHON MATI DAN
WARNA SUNGAI MENJADI ABU-ABU. SOLUSI YANG DIBERIKAN FREEPORT YAITU DENGAN
MENYEWA BRUCE MARSH SEBAGAI MANAJER PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
DIBUAT ANALISIS DALAM PENGENDALIAN PENGENDAPAN TAILING PADATAN DAN
ALTERNATIFNYA SEPERTI : PENGALIRAN TAILING LANGSUNG DENGAN PIPA KE LAUT YANG
MEMAKAN HARGA HINGGA $750 JUTA. TETAPI PEMILIHAN CARA INI MEMILIKI KELEMAHAN,
YAITU RAWAN TERJADI GEMPA YANG DAPAT MENYEBABAN KEBOCORAN PIPA DAN DAPAT
BERDAMPAK LEBIH FATAL. OLEH KARENA ITI PT FREEPORT MEMILIH TANGGUL SEBAGAI
PILIHAN. DIBUAT 2 TANGGUL YAITU : TANGGUL BARAT UNTUK MELINDUNGI DAERAH TIMIKA
DAN TANGGUL TIMUR UNTUL MENAHAN AIR SUNGAI AIKWA AGAR TIDAK MELUAP KE ALIRAN
SUNGAI MINAJERWI SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN DAPAT MELINDUNGI TAMAN NASIONAL
LORENTZ. SYSTEM TANGGUL INI AKAN MENCAKUP AREA SELUAS 133 HEKTAR. DAN
MENGAKIBATKAN RUSAKNYA HUTAN BAKAU DAN POHON SAGU.
 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DARI PENIMBUNAN ADALAH AIR ASAM
TAMBANG. HAL YANG MENGUNTUNGKAN ADALAH BAHWA BAUAN DISEKITAR
GRASBERG TIDAK BERPOTENSI MEMBENTUK AIR ASAM TAMBANG. HANYA SETENGAH
DARI JUMLAH BATUAN LIMBAH YANG BERPOTENSI ASAM DAN 5% DARI JUMLAH
TERSEBUT BERPOTENSI TINGGI MEMBENTUK AIS ASAM TAMBANG. TETAPI DENGAN
PERCAMPURAN TELITI BATUAN BERPOWTENSI ASAM DENGAN BATUAN KAPUR, MAKA
DAPAT DIKURANGI TERBENTUKNYA AIR ASAM TAMBANG.

KARENA KEGIATAN PENAMBANGAN YANG MEMBUAT DAMPAK LINGKUNGAN,

FREEPORT DITUDUH ATAS DAMPAK LINGKUNGAN YANG TIDAK BERHUBUNGAN
DENGAN KEGIATAN PENAMBANGAN, SEPERTI ADANYA NODA-NODA HITAM YANG ADA
DIATAS ES.
  

HUBUNGAN MASYARAKAT

Adanya kegiatan operasi penambangan oleh PT Freeport berdampak baik pada masyarakat
sekitar baik untuk suku amungme, suku kamoro, suku sempan, dan masih banyak suku yang
lainnya diberbagai kota yang berbeda. Ini dikarenakan banyaknya penduduk yang ditarik oleh pt
Freeport itu sendiri untuk bekerja meskipun ada juga masyarakat dari luar pulau yang bekerja
akibat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang baik. Ini pun berdampak baik
terhadap pt Freeport dengan penarikan warga lokal tidak harus membiayai angkutan tenaga kerja
yang besar dari daerah lain.
Adanya kontrak karya antar pt Freeport dan pemerintah tidak di libatkan masyarakat setempat
sehingga timbulnya kasus terkait tanah yang digunakan untuk kegiatan operasi penambangan, baik
tanah pemukiman ataupun lahan yang digunakan untuk mereka bekerja. Protes bertibu tubi terjadi
pada tahun 1973 dan di selesaikan dengan adanya perundingan pada tahun 1974 antara pihak
perusahaan dengan 6 kepala suku desa setempat. Menurut perjanjian, sebagai imbalannya
dinyatakan bahwa "penduduk siap dan bersedia memberi izin kepada perusahaan untuk
meneruskan kegiatan penambangan diberbagai lahan daerah tersebut dan perusahaan bersedia
membangun sekolah,klinik, pasar dan pusat belanja, serta membangun sarana perumahan
 MASA DEPAN
MENJELANG MEMASUKI ABAD KE-21, MASA DEPAN FREEPORT INDONESIA TER LIHAT
SANGAT CERAH. DENGAN TELAH SELESAINYA PROGRAM PENGEMBANGAN 115K YANG
KEMUDIAN MENJADI 125K, FREEPORT TERUS MEMPRODUKSI KONSENTRAT TEMBAGA
DENGAN BIAYA YANG MAKIN RENDAH. PERLUASAN PABRIK PELEBURAN MILIK FREEPORT
DI SPANYOL JUGA TELAH SELESAI, SEDANG PEMBANGUNAN PELEBURAN DI GRESIK, JAWA
TIMUR, AKAN SEGERA DIMULAI.

FREEPORT-MCMORAN COPPER & GOLD DENGAN ANAK PERUSAHAAN UTAMANYA PT

FREEPORT INDONESIA, TELAH MENETAPKAN INDONESIA DAN IRIAN JAYA SEBAGAI BASIS
OPERASI UTAMA. KEPUTUSAN INI DIAMBIL BERDASARKAN KESEMPATAN PER TUMBUHAN
YANG DITAWARKAN OLEH KONDISI GEOLOGI DAERAH KONTRAK KARYA DI IRIAN JAYA,
TERUTAMA OLEH POTENSI YANG LUAR BIASA DAERAH SEKITAR GRASBERG, YANG
SEBAGIAN BESAR TELAH TERBUKTI.
 Kondisi operasi Freeport Indonesia yang terus menerus membaik membuka
kesempatan jangka panjang yang makin luas bagi karyawan dan keluarganya.
Cadangan bijih di sekitar Grasberg yang dapat ditambang selama lebih dari 100 tahun,
merupakan kesempatan yang jarang terdapat di daerah pertambangan di manapun di
dunia. Besarnya cadangan Grasberg mengingatkan saya pada keadaan di Afrika
Selatan, di mana para pekerja secara turun temurun selama tiga sampai empat generasi
bekerja di tam bang. Saya sangat berharap hal demikian dapat berlangsung di Irian
Jaya. Sebagaimana di Afrika Selatan, saya juga berharap agar semua orang yang
berkerja di daerah tambang di Irian Jaya dapat menganggap dirinya sebagai penduduk
asli Irian Jaya, dari bagian Indonesia manapun dia berasal.