Anda di halaman 1dari 2

Apa itu land subsidence atau amblesan?

Fenomena amblesan tanah yang secara perlahan-lahan namun pasti ini dikenal dengan istilah
landsubsidance.

Amblesan tanas merupakan fenomena alami karena adanya konsolidasi tanah akibat
pematangan laposan tanah yang masih muda. Hampir semua kota besar di dunia yang duduk
diatas lapisan sedimen akan mengalami amblesan. Cepat lambatnya amblesan tanah ini
sangat bergantung pada kondisi konsolidasi lapisan sedimen itu sendiri dan besarnya beban
bangunan diatasnya. Kejadian amblesan tanah ini bagi kota kota yang tidak berada di pesisir
laut mungkin tidak begitu menimbulkan dampak yang serius, namun bagi kota yang berada di
pesisir laut akan mengalami masalah dengan meluapnya air laut ke daratan.

Apa penyebabnya?

Penyebab land subsidence bermacam-macam, salah satunya adalah konsolidasi atau


pemampatan tanagh dan perubahan air tanah (Wibono, 2006). Sementara Hirose et.al.(2006)
mengemukakan bahwa penyebab utama amblesan adalah akibat campur tangan manusia
seperti pengambilan air tanah yang berlebihan dari lapisan akuifer yang tertekan (confined
aquifers). Akibat pengambilan yang berlebihan (over pumpage), maka air tanah yang
tersimpan dalam porio-pri lapisan penutup akuifer (confined layer) akan terperas keluar dan
mengakibatkan penyusutan lapisan penutup tersebut. Reflesikanya adalah penurunan
permukaan tanah (Hendrayana, 2002). Hendrayana 2002) mengungkapkan bahwa amblesan
tanah tidak dapat dilihat seketika, tetapi teramati dalam kurun watu yang lama dan beraibat
pada daerah yang luas.

Bagaimana cara mengatasinya?

1. Penggunaan ABT- sebisa mungin dengan memanfaatkan pengunaan air bawah tanah
seefisien mungkin dan tidak melaukan eksploitasi yang berlebisan agar tidak terjadi
kekurangan air tanah yang dapat menyebabkan penurunan muka tanah.
2. Membuat sumur resapan- sumur resapan merupaan metode pengolahan air tanah
dengan cara membuat lobang pada permukaan tanah dengan tujuan untuk menampung
air hujan kemudian dialirkan ke tahan agar air di dalam tanah tetap terjaga
3. Penerapan injesi air tanah-injeksi air tanah merupakan kegiatan yang dilakuan
manusia dengan memasukan air tanah dengan metode gravitasu ataupun dengan
pompa. Dengan menerapan prinsip ini maa diharapkan dapat menjaga ketersediaan air
tanah agar tidak terjadi penurusan muka tanah
4. Penerapan prinsip rainwater harvesting – adalah metode yang digunakan dengan
tujuan untuk mengumpulkan air yang berasal dari air hujan yang turun untuk
dimanfaatkann dan diolah kembali menjadi air bersih layak pakai
5. Penerapan ruang terbua hijau 0 penerapan ruang terbuka hijau ini diharapkan dapat
mencegah terjadinya banjir dan dapat meningkatkan efisiensi dari air tanah. Selain itu
diharapkan dapat memberikan ruang interaksi sosial bagi masyarakat
Cara pencegahan

1. Mengklasifikasikan area dimana penurunan tanah yang signifikan dan


mengindentifikasi lapisan lempung dan akuifer terutama yang menyebabkan
penurunan tanah
2. Memfasilitasi pendaftaran sumur air tanah termasuk yang ilegal dan mengambil
data seluruh jumlah pengambilan air tanah
3. Memperluas pelayanan air di kota (SPAM) untuk regulasi pengambilan air tanah
dan mengembangkan alternatif air
4. Melakukan pengukuran untuk mengurangi tingkat kebocoran pelayanan air di kota
(SPAM) untuk pengaturan pengambilan air tanah
5. Memfasilitasi penyimpanan penggunaan air rumah tangga, kota, dan industri
untuk pengaturan pengambilan air tanah
6. Di area dimana penurunan tanah yang signifikan, menguatkan pengaturan
pengambilan air tanah dari sumur yang memompa air dari akuifer, dan
memprioritaskan pengukuran ekspansi pelayanan air di perkotaan. Hal tersebut
dapat mewujudkan pengurangan tingkat kebocoran dan penyimpanan air.

Daftar pustaka

https://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/subsidence/

https://core.ac.uk/download/pdf/296285773.pdf

file:///D:/sumbayak/1926-3873-1-SM.pdf

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/penurunan-permukaan-tanah

https://www.liputan6.com/news/read/2913373/cara-efektif-penanggulangan-penurunan-
muka-tanah-di-jakarta

Anda mungkin juga menyukai