PENGENALAN INSTRUMEN
KUALITAS LINGKUNGAN
Formula :
I
E = --------------- Lux
R2
Pemasangan yg halus
Pekerjaan mesin halus
Semir halus dan pemotongan kaca
Mengukir kayu
Menjahit bh wool warna tua
Akuntan, pemegang buku, steno,
mengetik
Pekerjaan kantor yg lama dan teliti
Membedakan barang sangat halus dgn kontras yg
sangat kurang dlm waktu yg lama Penerangan
minimal : 1000 Lux
Ventilasi alamiah
- Udara luar dingin lebih berat
- Udara dalam panas lebih berat
- Lubang ventilasi 10-15% luas lantai
- Dipasang kasa dan tidak dekat jalan raya
Ventilasi buatan
- Exhaust ventilation
- Air conditioner
IKLIM KERJA
1. Aklimatisasi
2. Baju kerja
3. Kesegaran jasmani
4. Keseimbangan air dan garam
5. Lama kerja dan istirahat
Pengukuran Heat Stress
Formula ISBB :
Keterangan :
SBA = suhu basah alami
SB = suhu bola
SK = suhu kering
KEPMENAKER No: KEP 13/Men/2011
Tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
NAB Iklim Kerja ISBB yang Diperkenankan
Beban Kerja
Bekerja terus
menerus (8
Jam/hari) - 30,0 26,7 25,0
75 % Kerja 25 % Istirahat 30,6 28,0 25,9
50 % Kerja 50 % Istirahat 31,4 29,4 27,9
25 % Kerja 75 % Istirahat 32,2 31,1 30,0
Catatan :
Beban kerja
Asap (Smoke)
terbentuk dari proses pembakaran yang
tidak sempurna terhadap karbon
Fumes
partikel padat yang terjadi karena kondendasi dari
fase gas, biasanya terjadi pada proses penguapan
benda padat yang dipijarkan atau dipanaskan
Pengertian
Kabut (Mists) dan Awan (Clouds)
Kabut (Mists)
partikel yang terbentuk akibat proses kondensasi atau
pengembunan dari fase uap ke fase cair
Awan (Clouds)
partikel cair sebagai hasil kondensasi gas
Jenis Debu
1. Debu organik
yaitu debu yang berasal dari bahan organik
atau terurai
contoh: debu kayu, beras, dan kapas
2. Debu anorganik
yaitu debu yang berasal dari bahan yang
tidak mudah terurai
contoh: debu logam, batu bara dan pasir
Klasifikasi Debu Industri
INORGANIC DUSTS ORGANIC DUSTS
METALLIC NONMETALLIC
(COTTON
(LEAD)
)
CRYSTALLINE AMORPHOU
(SAND) S
Ukuran dan Dimensi Partikel
SIZE RANGE OF VARIOUS DUST AND FUMES (micrometer)
FIELD
SMELTING FURNACE
FURNACE FLY-ACE
SCREENING-GRINDING
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.2 0.4 0.6 0.8 1 2 4 6 8 10 20 40 60 80 100
Airborne Particles
Partikel yang dapat terhirup masuk sistem
pernapasan
Ukuran:
5 – 10 : ditahan oleh pernapasan bagian atas
3–5 : ditahan oleh bagian tengah pernapasan
1–3 : ditempatkan di permukaan alveoli
0,1 – 1 : tidak mudah hinggap di alveoli (tidak
mengendap)
<1 : tidak hinggap di permukaan alveoli atau
selaput
lendir (gerak Brown)
Konsentrasi Debu di Udara
2. FILTRATION
Prinsip : udara kotor dilewatkan melalui
saringan deposit debu dihitung
Metode Pengukuran Debu
3. Pemisahan (Precipitation)
Prinsip : pemisahan partikel debu dengan
menggunakan perbedaan sifat listrik partikel debu
dan perbedaan suhu
4. Sedimentasi (sedimentation)
Prinsip : debu di udara diendapkan
deposit debu dihitung
Alat Pengukur Debu
1. Pencegahan (Preventive)
3. Penghisap Debu
4. Pengumpul Debu
1. Pencegahan (Preventive)
Prinsip : mencegah terjadinya debu
Tindakan yang dilakukan:
Mengganti bahan baku (material)
Contoh: ganti pasir dengan corundum pada proses
sand blasting
Mengisolasi proses atau tempat
Contoh: menggunakan penyekat, ruangan tertutup
Memodifikasi metoda kerja suatu proses
Contoh: menggunakan metode basah
2. Pengurangan Kadar Debu
4. Pengumpul Debu
Prinsip: sama dengan penghisap debu, namun
dilengkapi unit separator antara debu dengan udara
tidak mencemari udara sekitar.
Contoh: kamar pengendap, perangkap kelembaban,
cyclone, presipitator dinamis dan listrik, saringan
Referensi