Anda di halaman 1dari 24

IKLIM KERJA PANAS

DR. Agus Triyono


Disampaikan pada Pelatihan Dokter Hiperkes di Jakarta 2016
1
2
Typical Industries with Heat Stress Potential
Iron & Steel Canneries
Foundries Mining
Brick Firing & Chemical Processing
Ceramics Smelters
Construction Steam Turners
Glass Products Laundries
Rubber Products Fire Fighting
Utilities Haz-Mat Applications
Bakeries Sports
Military
3
DEFENISI IKLIM KERJA
IKLIM KERJA ADALAH KOMBINASI
DARI SUHU UDARA, KELEMBABAN
UDARA, KECEPATAN UDARA, DAN
SUHU RADIASI.
IKLIM KERJA DIBAGI 2 YAITU
PANAS DAN DINGIN.
DI INDONESIA DIFOKUSKAN IKLIM
KERJA PANAS.

4
RUANG LINGKUP
PENGENALAN
PENILAIAN / EVALUASI
PENGENDALIAN
PENGENALAN ALAT LAB

5
PENGENALAN
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI IKLIM KERJA

CLIMATIK FAKTOR

NON CLIMATIK FAKTOR

6
YANG TERMASUK CLIMATIK FAKTOR ADALAH :
SUHU UDARA
HUMIDITY
RADIASI
KECEPATAN GERAKAN UDARA

YANG TERMASUK NON CLIMATIK FAKTOR


ADALAH :
PANAS METABOLISME
PAKAIAN KERJA
TINGKAT AKLIMATISASI

7
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
OLEH SUHU PANAS
HEAT CRAMPS
HEAT EXHAUSTION
HEAT STROKE
DEHIDRASI.
MILIARIA

8
DALAM KEADAAN NORMAL DAN WAJAR SESEORANG
AKAN MENGELUARKAN CAIRAN TUBUH MELALUI :
Saluran pencernaan sebanyak 200 ml
Saluran pernapasan sebanyak 400 ml
Permukaan kulit sebanyak 500 ml
Ginjal sebanyak 1500 ml

TOTAL AKAN KEHILANGAN CAIRAN SEBANYAK 2600 ml


DALAM SEHARI, TETAPI KEHILANGAN INI AKAN DIIMBANGI
SELALU DENGAN INTAKE CAIRAN DARI LUAR SBB :
Sebagai cairan sebanyak 1300 ml
Air di dalam makanan sebanyak 1000 ml
Selama oksidasi sel air yang dibebaskan 300 ml
SEHINGGA TOTAL PER HARI PEMASUKAN AIR 2600 ml

9
Faktor-faktor yg menyebabkan pertukaran panas antara
tubuh dgn sekitarnya :
Konduksi antara tubuh dgn benda atau
lingkungan sekitarnya melalui kontak
langsung
Konveksi gerakan molekul2 gas/cairan
dgn suhu yg rendah
Radiasi energi gelombang dr kedua benda
akan saling berpengaruh
Evaporasi/penguapan keringat yg
dihasilkan pd permukaan kulit melalui
pelepasan uap air

10
PERSAMAAN KESEIMBANGAN PANAS :
M R C E max = A
Harga : A = 0 Suhu Tubuh Konstan
A = + Terjadi penimbunan panas
suhu tubuh naik
A = - Terjadi pelepasan panas.

Untuk mengartikan besar kecilnya pengaruh panas


Terhadap tubuh, perlu dicari harga HSI atau ITP.

HSI = M R C x 100 %
E max

11
PENYEBARAN PANAS
PANAS DARI SUMBERNYA DISEBARKAN KE
DALAM LINGKUNGAN DENGAN CARA CARA:
1. KONDUKSI/HANTARAN.
- Kontak langsung atau melalui benda padat atau cair
- Penyebaran panas melalui cara konduksi dapat
dipahami sbb :

K = k.A t K ; panas yang diterima secara konduksi


x k ; Heat Conductivity bahan
t ; Perbedaan suhu
x ; Jarak
A ; Luas Permukaan

Iklim Kerja & Penerangan 12


Agust.Doc
PENYEBARAN PANAS (lanjutan)

2. KONVEKSI.
- Penyebaran panas dengan perantaraan udara dapat
dipahami sbb :

Konv = kv. A t. v Konv ; panas konveksi


kv ; Konstanta konveksi
t ; Perbedaan suhu
v ; Kecepatan gerakan udara
A ; Luas Permukaan

13
PENYEBARAN PANAS (lanjutan)

3. RADIASI /PANCARAN.
- Penyebaran panas dengan perantaraan gelombang
panas, dapat dipahami sbb :

R = kr. A t. R ; panas radiasi


kr ; Konstanta radiasi
t ; Perbedaan suhu
A ; Luas Permukaan

14
PENYEBARAN PANAS (lanjutan)
4. EVAPORASI /PENGUAPAN.
- Penyebaran panas melalui penguapan, dapat
dipahami sbb :

E max = f. ( v. (Ps Pa) ) f ; konstanta evaporasi


v ; Kecepatan angin
Ps ; Tekanan uap air pada suhu kulit
Pa ; Tekanan uap air pada suhu
udara
Adanya penyebaran ini menjadikan lingkungan kerja mempunyai
panas tertentu dimana sesungguhnya panas yang disebarkan ini
akan mempengaruhi kondisi udara lingkungan kerja tersebut,
sehingga t, Rh, V, R udara lingkungan kerja terbentuk.

15
PENILAIAN TEKANAN PANAS

PENGUKURAN LINGKUNGAN KERJA

Suhu udara dan kelembaban : PSIKROMETER


Suhu radiasi : THERMOMETER GLOBE
Kecepatan gerakan udara : THERMOMETER KATA
STOP WATCH.
ALAT DIGITAL : HEAT STRESS APPARATUS
Db, Wb, Tg, RH, WBGT in,
WBGT out

16
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

ALAT HEAT STRESS MONITOR 17


RUMUS ISBB (INDEX SUHU BASAH & BOLA)

1. UNTUK DILUAR YANG ADA PENGARUH


RADIASI SINAR MATAHARI.
ISBB = 0,7 tb + 0,2 tg + 0,1 ta

2. UNTUK PENILAIAN DIDALAM RUANG KERJA


ATAU GEDUNG
ISBB : 0,7 tb + 0,3 tg
Keterangan :
tb = SUHU BASAH ALAMI
tg = SUHU RADIASI
ta = SUHU KERING
18
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
NOMOR : PER-13/MEN/X/2011, NAB IKLIM KERJA

ISBB (0 C)

Pengaturan Waktu Kerja Beban Kerja


Setiap Jam
Ringan Sedang Berat

75 % - 100 % 31,0 28,0 -

50 % - 75 % 31,0 29,0 27,5

25 % - 50 % 32,0 30,0 29,0

0 % - 25 % 32,2 31,0 30,5


19
PENGENDALIAN IKLIM KERJA
A. Terhadap lingkungan kerja
1. Isolasi peralatan yang menghasilkan panas.
2. Penempatan penghalang
3. Memperbaiki sistim ventilasi
(lokal exhaust &,general ventilation)
4. Penggunaan AC/Fan
B. Terhadap peralatan dengan suhu permukaan
yang tinggi :
1. Isolasi permukaan alat.
2. Pelindung/tirai.
3. Mengecat permukaan.

20
C. Terhadap tenaga kerja

1. Menyediakan minuman dekat tempat kerja yang


memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.

2. Untuk lingkungan kerja panas dengan tingkat panas


radiasi rendah, dianjurkan berpakaian kerja dengan
bahan yang mudah menyerap keringat dan berwarna
cerah.

3. Kualifikasi tenaga kerja yang bekerja di lingkungan


kerja panas, tidak mempunyai penyakit kardiovasculer.

21
TERIMA KASIH
SHORT CURICULUM VITAE

Nama : DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes


Instansi : Direktorat Bina K3 Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420
Email : agustriyono2000@yahoo.com
Pendidikan K3:
1. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja UGM
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer Singapore
5. OSH on SMEs Philipina
6. Ahli K3
7. Pengawas Ketenagakerjaan
8. Operator Radiografi
9. Ahli Radiografi
10. Instrumentasi Nuklir
11. OHSAS 18001
12. Social Acountability Manajemen System 8000
13. Energy Efisiency
14. Assessor Kompetensi
15. Assessor Licensi
23 Ergonomi/Agust.Doc
16. Lead Auditor OHSAS 18001
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Universitas Indonesia - Jakarta
2. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
3. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) Jakarta
5. STIE Lembaga Administrasi Negara Jakarta
6. Magister Manajemen Kesehatan Univ Muhamadiyah Jakarta.

Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat Jakarta (2006-
2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene Industri
Pusat Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Tata Usaha Balatrans Ditjen Lattas Jakarta.
6. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat Jenderal.
7. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 Direktorat Bina K3

KK/Agust.Doc 24

Anda mungkin juga menyukai