Anda di halaman 1dari 21

Standar Kompetensi:

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa memahami konsep dasar


Termofisika dan pengaruhnya pada tubuh
Kompetensi Dasar:
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan konsep setimbang Termal
2. Mengenal prinsip kerja 5 jenis termometer
3. Menjelaskan pengertian kalor
4. Menjelaskan empat hukum termodinamika
5. Menjelaskan proses terjadinyatransfer kalor
6. Mengenal engergi panas pada kedokteran
7. Mengenal energi dingin pada kedokteran
Indikator :
1. Membuat ilustrasi konsep setimbang termal
2. Mengidentifikasi bagian bagian 5 jenis termometer
3. Menuliskan prinsip kerja lima jenis termometer
4. Menuliskan pengetian kalor
5. Memberikan penjelasan terhadap persamaan masing masing hukum
termodinamika
6. Menjelaskan variabel-variabel yang berperan pada perpindahan kalor
7. Menjelaskan metode pemanfaatan panas pada pengobatan
8. Memberikan cotoh penggunaan temperatur rendah pada kedokteran
A. TEMPERATUR
Suatu sifat yang menentukan apakah sistem
Setimbang termal dengan sitem lainnya
TEMPERATUR
Keadaan yang dicapai oleh dua sistem atau
lebih sistem yang dicirikan oleh keterbatasan
Pengertian harga Kordinat sistem itu setelah sistem
SETIMBANG
TERMAL saling berinteraksi melalui dinding diatermik

Jika dua sistem setimbang termal dengan sistem


HUKUM KE-NOL Ke tiga maka kedua sistem setimbang termal
TERMODINAMIKA satu sama lain
B. TERMOMETER
1. TERMOMETER RAKSA
2. TERMOMETER TAHANAN (Resistance Thermometer)

Kawat halus dililitkan pada kerangka tipis,

Temperatur rendah C atau Ge+Arsen

Kapsul berisi Gas He

Arus dibuat konstan dengan mengatur hambat geser

Rentang daya ukur suhu : -253 oC sd 1200oC


Kegunaan Klinis Termometer Tahanan

Alat untuk memonitor suhu Pernafasan


Pneumograf
3. TERMOKOPEL

Junction

Platina 100%

Platina 90% +
Rodium 10%

Sambuangan acuan
Dijaga suhunya tetap 0 oC
4. PYROMETER OPTIK
5. TEROMETER GAS VOLUME KONSTAN

Prinsip Kerja diperoleh dari


persamaan umum Gas Ideal

PV = nRT

Jika V Konstan maka :

P = (nR/V).T

Jadi perubahan tekanan akan


mengakibatkan perubahan suhu
C. SKALA TEMPERATUR

100 80 212 373 671,07

0 0 32 273 491,07

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin Rankine


100-0 : 80-0 : 212-32: 373-273 : 671,07-491,07
5 : 4 : 9 : 5 : 9

Tentukan variabel x sebagai faktor konversi sehingga menjadi

5x : 4x : 9x+32 : 5x+273 : 9x+491,07

Contoh : 80 oC = 5x atau x = 16 maka oR= 4x =4.16 = 64 0R


D. KALOR

Energi yang berpindah karena/menyebabkan perbedaaan suhu


Jumlah kalor yang diperlukan atau dikeluarkan agar suhu suatu benda berubah :

Dimana c merupakan fungsi dari T


c= f(T)

Pada interval temperatur biasa c bisa dianggap konstan


c

T(oC)

Hubungan Kalor dan Kapasitas Kalor


E. TRANSFER KALOR T1 X T2

KONDUKSI

TRANSFER KALOR KONVEKSI

RADIASI = 5,67.10-8
0 E 1
F. METABOLISME

ANABOLISME

Reaksi sintetik yang menjurus pada tempat


penyimpanan energi
METABOLISME

Konversi zat makanan


menjadi energi baik melalui proses
Fisika maupun kimia. KATABOLISME
Contoh: Metabolisme karbohidrat
Mengidentifikasi kerusakan jaringan dan
penggunaan sumber energi

Rekonstruksi proses oksidasi makanan dengan menggunakan kalorimeter

Proses metabolisme sesuai dengan Hk I Termodinamika yang membahas


berapa Besar energi yang diserap atau dilepas.

Makanan = Kerja +Penyimpanan energi + sampah


G. PENGATURAN SUHU TUBUH

1. Kesetimbangan Panas

Suhu tubuh diatur agar tetap konstan melalui proses fisiologis dimana terjadi
Kesetimbangan antara produksi dan kehilangan panas

Susunan syaraf pusat yang mengatur


Pada organisme
Metabolisme, sirkulasi darah, respirasi dan
homotermal
Pekerjaan otot skeletal.

2. Topografi suhu tubuh

Perbedaan pada tiap organ berkisar 24,4-37 oC (Kaki-Rektum)

Suhu rata-rata dapat dicari melalui metode :


T Rata-rata= 7% T Kepala +14% T Lengan +5% T Tangan+7% T Kaki+ 13% T Betis +
9% T Paha + 35% T Tubuh

Konduksi panas merupakan rasio antara rerata transfer panas terhadap perbedaan
temperatur luar dan dalam
Pengaturan Suhu Tubuh

Tanpa Feedback Dengan Feedback

Pengaturan Heat Loss


Proses Heat Loss dan Heat Production
dan Heat Production
melalui konduksi konveksi radiasi serta
evaporasi

T= 15-20 oC Melalui kulit dan pernafasan

70-80% panas hilang


T= 10 oC
melalui konveksi

Pengatur panas pada kulit adalah Krause’s Bulb dan Meismer’s


Corpuscle
Mekanisme panas tubuh

Mekanisme Aktifitas Dingin Mekanisme Aktifitas Panas

Peningkatan Produksi panas Peningkatan Kehilangan panas


1. Menggigil 1. Pelebaran pembuluh darah kulit
2. Kelaparan 2. Berkeringat
3. Peningkatan Aktifitas Otot lurik 3. Peningkatan pernafasan
4. Peningkatan sekresi norefeneprin
dan efeneprin Perunrunan Produksi panas
1. Nafsu makan berkurang
Penurunan kehilangan panas 2. Lesu dan lembam
1. Penyempitan pembuluh darah
2. Kulit mengkrut
Romans (600 SM memakai minyak panas)
Untuk memijat

Th. 1774, Faure menggunakan hotbrick


Kalor dalam Kedokteran untuk nyeri

1913, Reyn: sinar UV iradiasi tubuh

1917, penggunaan Ultrasonik

Fisik, pemuaian

Kimia, oksidasi, membran sel,


Efek Kalor dalam Kedokteran
metabolisme

Biologis, Peningkatan sel darah putih,


Reaksi peradangan, sirkulasi darah
Tekanan kapiler, Tekanan O2 dan CO2
Penurunan pH darah
Metoda Konduksi :
1. Botol/kantong/handuk panas
2. Mandi uap (spa)
3. Mud Pack
4. Wax Bath
5. Electric pads

Metoda Elektromagnetik:
Penggunaan
1. Short Wave diathermi
Kalor dalam
a. Teknik kondensor
Kedokteran
b. Tenknik Induksi
2. Microwave diathermi (900MHz) dg Magnetron untuk:
patah tulang, radang tendon, arthritis

Metoda Radiasi:

Sinar infra merah-merah


250-1000 W
800 > >40.000nm

Ultrasonik 1 MHz, 5 W/cm2


Efek

Kryoadhesia:
1. Pecahnya membran sel
2. Dehidrasi interseluler
3. Hipometabolisme seluler
4. Respo imunologik

Kryonekrosis
Penggunaan Kalor
Rendah (Kryogenik) Hemostasis
Pada Kedokteran
Anastesia

Kegunaan Bank Darah


(dengan N2O
atau Freon) Bank Sperma

Bank Sumsum
tulang

Medicine Storage
TERMOGRAFI

Anda mungkin juga menyukai