Manajemen Resiko
Manajemen Resiko
(KESELAMATAN
& KESEHATAN)
CSSD – MANAJEMEN
RESIKO
• Resiko:
– Penyakit Akibat Kerja (PAK)
– dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
Tuntutan terhadap
mutu layanan RS yang
semakin meningkat
Karateristik khusus dr rs
shg memiliki akses
bersingungan dgn selain Perlunya SDM, pasien,
pekerja rs pada proses penunjung & lingk rs
kegiatannya yang dapat mendapat
memberikan kontribusi perlindungan dari
terhadap gangguan gangguan kesehatan &
kesehatan & kecelakaan kecelakaan
Apa Dasar Hukum
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Wajib Dilaksanakan ?
Undang-Undang No. 13/2003
tentang Ketenagakerjaan
Setiap pekerja/buruh mempunyai
hak untuk memperoleh
perlindungan atas : a. keselamatan
dan kesehatan kerja;
Worker
Safety
Pasien
Safety
Bisnis RS
Safety
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
5 HINGGA $50
$
•
•
Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawatdarurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
TUJUAN Manajemen K3
Menciptakan tempat
kerja yang aman dan
sehat.
• KESEHATAN KERJA
Upaya peningkatan & pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan
kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari
resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan &
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara
pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya
KONSEKUENSI - INSIDEN
• Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau
kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cidera, keadaan merugikan atau
menguntungkan. Dan bisa juga berupa rentangan akibat – akibat yang
mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.
Contoh
• Lantai RS yang licin adalah bahaya (hazard)
• Jika seorang berjalan di lantai yang licin maka dia mempunyai risiko jatuh
• Jika seseorang berjalan di lantai yang licin kemudian terjatuh maka dia mengalami
insiden
FAKTOR-FAKTOR
ANCAMAN RESIKO
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
Faktor yg mempengaruhi
kesehatan & Keselamatan Kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik :
mengangkat -Kimia
mendorong -Biologi
dll -Ergonomi
-Mental
Kapasitas kerja
-Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
IMMEDIATE CAUSES
UNSAFE ACTS
Tergesadalambekerjaan H
TidakmenggunakanAPD
Berguraudalambekerja RESULT A
R
UNSAFE CONDITIONS
M
Mesin-mesinyangrusaktidakdiberi
pengamanan,
Tempatkerjayangtidakaman(becek/
licin,ventilasikurangbaik,bising,
suhupanas,kotor,dll)
CONTRIBUTING CAUSES
SAFETY MENTAL PHYSICAL
MANAGEMENT CONDITION CONDITION
PROGRAM OF OF
WORKERS WORKERS
BAHAYA POTENSIAL DI RS
Faktor Fisika
bising, getaran, debu,
panas, radiasi
Faktor Kimia
Disinfektan, cytotoxics,
Faktor Biologi Ethylene oxide
viruses, bacteria, fungi, (kamar operasi), formaldehyde,
Metthacrylate Hg (dr gigi),
parasites, insects, etc. solvent (lab) & gas-gas anesthesi
Faktor Ergonomi
Pekerjaan yg dilakukan manual, postur yg
salah dalam melakukan pekerjaan,
pekerjaan yg berulang.
Faktor Psikologi
Sering kontak dng pasien, kerja bergilir,
kerja berlebih, ancaman secara fisik
KMK 66/2016, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RS
Bahaya Potensial di Rumah Sakit
• APD
– Kewaspadaan standar harus dipatuhi oleh semua staf.
– Staf yang terlibat dalam reprosesing perangkat/peralatan harus dilatih dalam
hal cara penggunaan yang benar,kapan digunakan, batasan dan indikasi
penggunaan APD
– Ketersediaan eyewash/ shower
APSIC
• PENANGANAN BENDA TAJAM
– Prosedur pembuangan dan penanganan benda tajam harus tersedia ditempat untuk
mencegah cedera dari benda tajam Ketersediaan wadah / box penyimpanan benda
tajam single use
– Langkah-langkah dan prosedur tertulis harus tersedia untuk mencegah staff terjadi
cidera oleh benda tajam.
– Tidak menutup jarum yang sudah dipergunakan dan benda tajam lainnya kecuali
menggunakan perangkat/peralatan recapping;
– Dilarang membengkokkan dan mematahkan jarum secara manual
• PEMBATASAN KERJA
– Staf yang memiliki masalah pernapasan (misalnya asma) harus dievaluasi oleh team
kesehatan dan keamanan serta keselamatan sebelum bekerja pada saat menggunakan
bahan disinfektan atau bahan pembersih kimia; dan
– Staf yang memiliki lesi eksudatif atau dermatitis yang dipermukaan di tubuh (yaitu,
lengan di bawah siku, wajah atau leher) staff harus diistirahatkan untuk tidak melakukan
reprosesing peralatan/perangkat sampai masalah teratasi.
APSIC
1. Exhaust ventilasi yang memadai untuk melindungi petugas dari gas beracun
2. Bahan kimia diberi label, disimpan dan ditangani secara benar. MSDS tersedia
Langkah-langkah dan prosedur di tempat untuk segera merespon terhadap paparan darah
dan cairan tubuh staf. Ketersediaan Spill Kit.
3. Harus ada kebijakan yang melarang makan / minum, penyimpanan makanan, merokok,
menggunakan kosmetik atau / dan lensa kontak di area reprosesing
peralatan/perangkatt/perangkat
4. Vaksinasi :
– Semua staf yang bekerja di unit pengelolaan dan pengolahan peralatan/pengolahan
perlatan/perangkat medih harus diberikan Imunisasi Hepatitis B kecuali staff telah memiliki
kekebalan terhadap Hepatitis B, dan terdokumentasi
– Staff harus ditawarkan untuk pemberian vaksin sesuai kebijakan institusi (misalnya, gondok-
campak-rubella, varicella, influenza, tetanus-diphtheria atau tetanus- difteriaselular
pertusis)
Decontamination and Reprocessing of Medical
Devices for Health-care Facilities
WHO
1. Exhaust ventilasi yang memadai untuk melindungi petugas dari gas beracun
5. Ketersediaan kotak P3K & log book insiden register untuk dokumentasinya
7. Tatalaksana hand hygiene yang tepat & benar dengan sarana penunjang yang tersedia
Organisasi
SMK3RS Penilaian K3RS
K3RS
PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pemakaian Asbes
Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang Keselamatan DanKesehatan
Kerja Di Tempat Kerja Yang MengelolaPestisida
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian BahanKimia
Berbahaya Di Tempat Kerja
Permenakertrans No. 13 Men/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja
Instruksi menaker No. Ins. 01/Men/1988 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penertiban
terhadap Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan
d. Norma yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja
Bahan Kimia
Luka bakar/
Ergonomi Berbahaya dan
Luka terpotong
Beracun (B3)
Terpeleset/
Alergi Lateks
Jatuh
OSHA
BAHAYA BIOLOGI
Potensial Hazard
• Petugas dapat terkena patogen darah dan material infeksius lainnya dari barang dan
instrumen tajam yang terkontaminasi saat melakukan sortir.
• Petugas harus membuang benda tajam dan melakukan pemrosesan instrumen yang
perlu untuk dicuci dan disterilkan.
Possible Solutions
• Gunakan APD yang tepat jika dimungkinkan terdapat darah atau material infeksius
lainnya. APD meliputi:
– Sarung tangan digunakan saat melakukan kontak dengan darah, membran mukosa, cairan
tubuh dan peralatan yang terkontaminasi
– Gunakan sarung tangan tebal dan apron untuk memberikan pengamanan tambahan saat
melakukan sortir peralatan yang terkontaminasi
– Sarung tangan tebal dapat dilakukan dekontaminasi apabila dilakukan reuse. Selalu pastikan
integritas sarung tangan masih baik. Buang sarung tangan tebal apabila terdapat kerusakan,
robekan dan tanda-tanda kerusakan lainnya atau fungsi pengamanan telah rusak.
• Tingkatkan engineering controls seperti penggunaan jarum yang lebih aman untuk
mencegah resiko patogen darah pada petugas.
• Lakukan administrative controls seperti memiliki prosedur kerja yang aman untuk
penangganan peralatan dekontaminasi; kepatuhan terhadap semua praktik
pencegahan dan pengendalian infeksi; program imunisasi; pendidikan staf
Bloodborne Pathogens (BBP)
Patogen Darah
BAHAYA BIOLOGI
Potensial Hazard
• Petugas terpapar kontaminasi biologi dari lingkungan kerja seperti sistem
ventilasi dan air
Possible Solution
• Tingkatkan enginering control seperti pemeliharaan sistem ventilasi;
pemeliharaan preventif sistem ventilasi dan sistem pasokan air dengan
pengujian rutin untuk memastikannya berfungsi dengan baik; deteksi dini
dan pencegahan jamur
• Melakukan administrasi kontrol seperti : adanya praktek pencegahan dan
pengendalian infeksi yang terkait dengan pemeliharaan gedung; protokol
ICRA untuk proyek-proyek konstruksi dan renovasi agar mengurangi
kontaminasi; pendidikan staf
• Menggunakan APD yang tepat saat membersihkan permukaan lingkungan
yang terkontaminasi, termasuk sarung tangan, respiratory protection, dan
pelindung mata
BAHAYA KIMIA
Potential Hazard
• Petugas terkena paparan bahan kimia berbahaya saat
melakukan pencucian instrumen. Bahan kimia yang tidak
diberi label dan petugas yang tidak terlatih
Possible Solutions
• Manajer CSSD harus memberikan sarung tangan pada
petugas yang mungkin kontak dengan darah atau material
infeksius lainnya
• Manajer CSSD memberikan alternatif kepada petugas yang
alergi terhadap sarung tangan yang diberikan
Bahaya Fisik
Terpeleset / Jatuh
Potential Hazard
• Petugas terpeleset atau jatuh karena lantai yang licin karena
uap yang bocor atau proses pencucian
Possible Solutions
• Pastikan lantai selalu bersih dan kering
• Permukaan yang basah juga meningkatkan resiko infeksi
dengan timbulnya yeast dan jamur, serta bakteri.
• Pastikan lorong dan alur kerja dalam kondisi yang baik. Tidak
terdapat hambatan pada jalur kerja.
• Sediakan sumber listrik sehingga tidak perlu menarik kabel
dari tempat yang jauh.
Luka Bakar / Luka terpotong
Potential Hazard
• Petugas mengalami luka bakar atau luka terpotong saat melakukan
penanganan barang sterilisasi dalam kondisi panas atau penanganan
instrumen tajam
Possible Solutions
• Lakukan praktek kerja yang aman untuk menghindari bahaya:
– Tidak mengeluarkan barang hingga suhu turun.
– Hindari memegang bagian instrumen yang tajam
– Menggunakan forcep atau peralatan lainnya untuk melepaskan bagian tajam
instrumen
Potential Hazard
• Petugas dapat terkena MSD dairi pekerjaan yang repetitif (berulang), terus menerus,
melakukan setting instrumen, mengambil barang, mengangkat barang hingga di atas
bahu dan mendorong kereta dorong penuh dengan beban.
• MSD juga dapat muncul karena berdiri terus menerus pada posisi yang statis saat
melakukan pemilahan barang kotor.
• Trauma juga dapat terjadi pada ujung siku karena melatakkan lengan pada
permukaan yang tajam selama melakukan pemilahan.
Ergonomics
Possible Solutions
• Lakukan desain ulang tempat kerja sehingga saat melakukan pengemasan
siku tetap dekat dengan tubuh petugas
• Gunakan kereta doroing dengan roda yang mudah digerakkan, dengan
ukuran yang cukup besar sehingga mudah melewati rongga yang ada di
ujung lift atau lorong rumah sakit.
• Kurangi aktivitas mengambil atau meletakkan benda di atas bahu
(perbaikan model rak di bawah tinggi bahu)
• Gunakan meja yang ketinggiannya dapat diatur sehingga kepala tidak
terlalu menekuk
• Lakukan rotasi petugas untuk menghindari pekerjaan yang berulang-ulang
• Berikan pengaman pada ujung permukaan meja kerja yang melakukan
kontak pada siku atau lengan untuk menghindarai trauma kontak
• Sediakan tempat duduk berdiri pada area kerja
• Gunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman untuk digunakan
• Sediakan foot rest sehingga petugas dapat mengganti posisi dengan satu
kaki
Bahaya Kelistrikan
Potential Hazard
• Petugas dapat terkena bahaya listrik yang meliputi
tersengat, kematian dan ledakan.
• Sumber listrik yang rusak dapat menyebabkan shock
dan kematian.
• Sumber listrik yang fleksibel dapat rusak karena ujung
pintu atau jendela, terinjak peralatan atau karena
usia.
• Kemungkinan terjadinya sengatan listrik didapatkan
dari:
– Peralatan yang rusak atau pengkabelan yang kurang baik
– Kerusakan konektor
– Praktek kerja yang tidak aman
Bahaya Kelistrikan
Possible Solutions
• Gunakan Peralatan sesuai dengan instruksi pabrikan
• Sediakan ruang yang cukup untuk praktek kerja yang aman dan
memudahkan perawatan
• Pastikan semua alat menggunakan arde/grounding
• Berikan tanda pada peralatan yang rusak dan segera pindahkan
untuk perbaikan
• Segera lakukan perbaikan peralatan yang rusak sebelum digunakan
kembali
• Pastikan petugas tidak melepas atau memasang listrik dengan
kondisi tangan yang basah
• Gunakan APD yang tepat
• Lakukan praktek kerja yang aman dan praktek perbaikan yang aman
• Sediakan sekering/automatic breaker untuk mencegah kebakaran
pada korsleting
Resiko Kebisingan
Potential Hazard
• Paparan mesin dengan suara keras dapat menyebabkan hilangnya
pendengaran, kerusakan pendengaran, hipertensi, dan resiko
kesehatan lainnya
Possible Solutions
• Mengurangi nilai paparan kebisingan
– Perbaikan pencegahan mesin kerja
– Redesain fasilitas
– Peredam suara
– Penggunaan APD
Stress Panas
Potential Hazard
• Petugas dapat mengalami heat exhaustion dan
heat stroke. Heat exhaustion, pusing,
pandangan kabur, mual hingga pingsan. Heat
stroke merupakan keadaan tubuh tidak dapat
memproduksi keringat yang menurunkan suhu
badan. Dapat mengakibatkan kerusakan otak
hingga kematian
Possible Solutions
• Kenali tanda-tanda heat exhaustion dan heat
stroke
• Perbaikan fasilitas:
– Petugas sebaiknya bekerja di tempat yang lebih
dingin, ventilasi udara yang baik. Penggunaan
baju kerja yang sesuai. Rehidrasi berupa air
minum selalu tersedia.
– Area istirahat petugas yang dingin, ventilasi baik
– Pengaturan waktu kerja, beban yang berat pada
kondisi tidak panas (pagi hari)
Resiko Kebakaran
Potential Hazard
• Api/ Kebakaran dapat muncul dari berbagai sumber: Peralatan yang
menghasilkan panas/api, Penyimpanan bahan kimia mudah terbakar,
dan kesalahan instalasi listrik.
Possible Solutions
• Manajemen memberikan rute keluar yang memadai
– Jumlah rute keluar yang memadai dengan pintu yang cukup lebar
– Rute darurat menuju tempat yang aman
– Rute darurat dengan penerangan darurat dan diberi tanda khusus
– Menyediakan sistem alarm
• Tujuan
– Perbaikan mutu
– Peningkatan keselamatan
– Pencegahan dan pengendalian tuntutan-tuntutan malpraktek
K3
PPIRS
Px.Safety
Identifikasi Resiko
• Department Head / Supervisor or their delegated staff
shall identify all hazards associated with processing
plant and plant related systems of work using the
most relevant methods chosen from the following list:
– a visual inspection
– auditing
– testing
– technical or scientific evaluation
– an analysis of injury or near miss data
– discussions with designers, manufactures, suppliers,
importers, employers, employees or relevant parties.
Frekuensi Paparan
Untuk menjelaskan seberapa lama atau sering
kejadian tersebut terjadi.
Penilaian Faktor Peluang (P)
PENILAIAN FAKTOR AKIBAT (A)
NILAI KETERANGAN
100 Catastrophe / Malapetaka/ Keuangan ekstrem
Banyak kematian
Kerugian sangat besar / berhenti total
Kerugian keuangan > 10 Milyar
40 Disaster / Bencana/ Keuangan sangat berat
Beberapa kematian
Kerugian besar / sebagian proses berhenti
Menyebabkan penyakit yang bersifat komunitas/endemik pada karyawan atau pasien
Menyebabkan terhambatnya pelayanan hingga lebih dari 1 hari
Kerugian keuangan > 5 M – 10M
15 Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat
Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar
Memperberat atau menambah penyakit pada beberapa pasien atau karyawan
Menyebabkan penyakit yang bersifat permanen atau kronis (HIV, Hepatitis, keganasan, Tuli, gangguan fungsi organmenetap).
Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh permanen, hilang fungsi tubuh (fungsi motorik /
sensorik / psikologis (irreversibel)).
Menyebabkan terhambatnya pelayanan lebih dari 30 menit hingga 1 hari
Kerugian keuangan 1 – 5 Milyar
• Dihindari (Avoid)
tidak melaksanakan kegiatan yang menimbulkan risiko
• Direduksi (Reduction)
mengurangi atau mengandalikan dampak yang mungkin
terjadi
• Dipindahkan (Transfer)
mengatur agar pihak lain ikut menanggung atau berbagi
sebagian risiko, melalui kontrak,kerjasama, joint venture
• Diterima: (Accept)
beberapa risiko sangat ringan sehingga dapat diterima /
dikelola sendiri
What Next?
• Alternatif Penyelesaian
– SPO
– Peningkatan sarana prasarana
– Peningkatan Gaji? Remunerasi?
– Pelatihan Berkala
– Rotasi
– Brainstorming