Penyakit Gangguan Saraf Tepi
Penyakit Gangguan Saraf Tepi
Topik :
Saraf perifer
Etiologi :
Toksik metal : arsen, timah, tembaga
Bahan organik : kobalt, INH, streptomicin
Defisiensi dan metabolik : penyakit kronik,
defisiensi asam folat, DM, uremia
Infeksi : dipteri, TBC, sepsis, tetanus
Penyakit kolagen : SLE
Pemeriksaan Penunjang
Lumbal Punksi : LCS normal
EMG : untuk menentukan lokasi kerusakan
(otot, saraf perifer, sel kornu anterior)
KHS : untuk menentukan derajat kerusakan
Gambaran klinis
LP : normal
EMG : KHS menurun
Terapi :
Hilangkan penyebab
Simptomatis
Fisioterapi
Acute Inflamatory Demyelinating
Polineuropathy (AIDP)
Penyakit autoimun
Demielinisasi luas
Semua usia
0,75 – 2,00% per 100.000 penduduk
Topik : radik anterior dan posterior
- Non familial
- Ditemukan Autoreactive limfosit T
- Didahului oleh infeks, imunisasi, kehamilan
atau pembedahan.
- Campylobacter jejuni, kuman tersering
penyebab AIDP
Penyebab pasti belum
diketahui.
Tak satu pun tahu,
kenapa seseorang
terkena dan yang lain
tidak.
Biasanya terjadi
beberapa hari setelah
menderita gejala
penyakit infeksi sal
nafas dan cerna..
Sindroma Guillan Barre
Lumbal Punksi.
Cairan Cerebrospinal
Gangguan konduksi
saraf.
Electromyography.
Diagnosis
• Paralisis flakcid, simetris, ascenden
• Gejala motorik lebih berat dari sensorik
• LP : disosiasi sitoalbuminik (ditemukan
setelah lebih dari 96 jam)
• EMG/KHS
Begitu SGB dicurigai,
dianjurkan untuk
dirawat.
Plasmapheresis.
Pelihara fungsi
anggota gerak, selama
penyembuhan sistem
saraf(cegah kontraktur
dan disuse atropi)
Terapi :
• Awasi fungsi pernafasan
• Plasmaferesis atau IVIG(0,4g/kgBB selama 5
hari)
• Steroid
• Neurotropik
• Fisioterapi
Monitoring ketat fungsi nafas
Gizi.
Pemberian obat2an.
Cegah komplikasi :
Kontraktur, dekubitus, Gangguan ROM(Range of
Movement).
Fisioterapi sedini mungkin.
Mencegah kontraktur.
Miller Fisher Syndrome (± 5%)
Ataxia (gait and Trunk)
Ophtalmoplegia (sering mengenai n. abduscen,
oculomotor dan trochlearis )
Arefleks
Motorik biasanya tidak terkena
Perbaikan berlangsung dalam beberapa
minggu sampai bulan.
Definisi :
Suatu kondisi dimana saraf motorik
memperlihatkan sensitivitas yang tidak
normal, baik terhadap rangsangan mekanik
maupun listrik, sehingga otot cenderung
spasme, tetani ataupun kejang.
Otot mudah kejang / terangsang
lesu, lelah, kesemutan, kram otot, nyeri kepala,
emosi labil
Kolik, kadang-kadang sampai kejang
Pemeriksaan :
Cvhostec sign :
+ 1 : bibir sesisi berkontraksi
+ 2 : ujung hidung turut berkontraksi
+ 3 : otot muka sesisi turut berkontraksi
• Reflek Weiss + : Ketok sudut lateral orbita maka M.
orbikularis okuli akan mengerut
• Trousseau sign + : penekanan arteri brakhialis
dengan manset timbul obstetrical hand
Patogenesis :
- Saraf mudah terangsang bila kadar Ca++, Mg++, H+
menurun atau kadar K+, Na+ dan OH- meningkat
Terapi : preparat Ca + obat penenang
Bila penyebab tidak diketahui disebut “Bell’s
palsy”
Tiba-tiba, unilateral, semua usia, pria =
wanita
Patogenesis :
- Penekanan pada saraf (N.VII) atau pembuluh darah
di kanalis fasialis udema saraf terjepit
Bell’s Palsy:
Kelemahan otot wajah tipe perifer
idiopathic
Kerusakan diluar SSP
Tanpa disertai oleh kelumpuhan /gangguan
nn cranial yang lain.
Etiology pathology