Anda di halaman 1dari 6

TUGAS CBD

Kepaniteraan Dasar Saraf Koja (Coass)


Pembimbing : dr. Nino Widjayanto, Sp.S

Nama : Hillary Meydelyne Ribka Kokali

NIM : 112018181

Periode 29 Juni – 1 Agustus 2020

1) Anamnesis tambahan untuk menyingkirkan diagnosis banding

SOL

• Apakah ada nyeri kepala?lebihnyeri pada saat siang/pagi/sore/malam?

• Apakah ada penurunan kesadaran?

• Apakah ada muntah yang menyemprot, kejang?

• Apakah sebelumnya punya riwayat trauma?

Stroke

• Apakah ada keluhan kelumpuhan secara mendadak? Kalau ada, awalnya dibagian
mana?

• Apakah ada penurunan kesadaran? Mulut mencong? Bicara pelo?kesulitan bicara?

GBS

• Apakah ada keluhan kelumpuhan pada tubuh? Sebelah mana? Mulainya darimana?
Lama kelamaan semakin memburuk atau tidak? kelumpuhan terjadi mendadak atau
perlahan? Apakah diperberat dengan aktifitas?

• Apakah terdapat rasa seperti kebas/baal memakai sarung tangaan atau kaos kaki pada
tangan dan kaki??

• Apakah ada nyeri? Apakah sebelumnya ada demam? Diare?


Periodik paralisis ec Hipokalemi

• Kelemahan dirasakan dari bagian mana?apakah ada nyeri otot? Mati rasa? Sebelum
terjadi kelemahan apakah didahului dengan rasa berat atau kaku pada bagian
kelemahan?

• Hilang timbul atau terus menerus? Muncul mendadak atau perlahan? Pada kanan kiri
atau salah satu saja?

• Makannya banyak atau tidak? Berdebar-debar?apakah ada diare?muntah?

Teori diagnosis banding

1. Periodik paralisis ec hipokalemi

• Kalium serum < 3,5 mEq/l.

• Biasanya <16tahun

• Faktor pencetus: periode istirahat setelah latihan fisik yang berat, setelah bangun tidur
pagi hari, stres, kelelahan, penggunaan obat (cth: steroid), trauma, infeksi pernafasan
atas.

• Kelemahan mengenai otot-otot proksimal anggota gerak bawah yang secara cepat
berkembang menjadi general (diikuti oleh anggota gerak atas, badan dan leher)

• Serangan biasanya pada pagi hari saat bangun tidur dan berakhir dalam beberapa jam
sampai beberapa hari

• Mialgia +

• Otot-otot bulbar/respirasi jarang terkena

• pemeriksaan dijumpai refleks fisiologik menurun atau menghilang, sementara itu


sensasi kulit tetap normal

2. Space Occupying Lession (SOL)

• Tumor intrakranial : Massa intrakranial baik primer maupun sekunder -- yang


memberikan gambaran klinisproses desak ruang dan atau gejala fokal neurologis
• Faktor penyebab: bawaan, degenerasi atau perubahan neoplastmatik, radiasi, virus,
substansi karsinogen,, dll

• Gejala klinis: TIK meningkat, nyeri kepala dan muntah proyektil/muncrat, penurunan
kesadaran, kejang

3. Stroke

• sindrom klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal maupun global
dengan gejala klinis yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain kelainan
vascular

• Etiologi: vaskuler (aterosklerosis, inflamasi, SLE), kelainan jantung, kelainan darah

• Faktor risiko modifikasi: Hipertensi, DM, rokok, obesitas

• Faktor risiko tidak bisa modifikasi: usia, jenis kelamin

• Klinis: hemiparese, terjadi secara mendadak, mulut mencong, kesulitan bicara,


gangguan kesadaran, gangguan penglihatan

4. Guillain Barre Syndrom (GBS)


• suatu kelainan sistem saraf akut dan difus yang berhubungan dengan proses autoimun
dimana targetnya adalah radiks spinalis, saraf perifer dan saraf kranialis yang timbul
setelah suatu infeksi 1-3 minggu sebelumnya dengan manifestasi klinis kelumpuhan
simetris tipe LMN (lower motor neuron) dari otot-otot ekstremitas bawah yang
menyebar secara asendens ke badan, kadang-kadang wajah

• Etiologi: virus (CMV, EBV, HIV, VZV), bakteri (c.jejeni, mycoplasma pneumonia),
riwayat pembedahan, penyakit sistemik seperti keganasan, dan systemic lupus
erythematosus.

• Gangguan sensibilitas berupa parestesi yang biasanya lebih jelas pada bagian distal
ekstremitas

• Defisit sensorik : pola sarung tangan dan kaus kaki


Otot gerak bola mata

Kelainan Lapang Pandang

• Hemianopsia (heteronim) bitemporal atau binasal kelainan lesi di khiasma optikum

• Hemianopsia hormonim (kanan atau kiri) lesi di traktus optikum

• Anopsia kuadran  lesi di radiasi optikum atau korteks optik


Tes Klinis Diagnosis Miastenia Gravis

• Tes Klinis Sederhana


• Tes wartenberg : +
• Tes hitung : +
• Test ice pack eye : +  celah antara kedua kelopak mata yang mengalami ptosis akan
diukur terlebih dahulu kemudian dengan es yang terbalut kain akan ditempelkan ke
kelopak mata penderita. Celah antara kedua kelopak mata yang bertambah lebar
setelah penempelan es selama 2 menit dianggap positif.. Dengan mendinginkan
jaringan terutama serat otot rangka aktivitas asetilkolinesterase dihambat (<28C)

Anda mungkin juga menyukai