Anda di halaman 1dari 10

OSLER dr. Meyvita, Sp.

N  Apakah terdapat perubahan pola dari


kejang sebelumnya?
 Aktivitas pasien saat terjadi kejang,
Skenario 1 (Epilepsi) misalnya saat tidur, saat terjaga,
bermain video game, berkemih?
Seorang wanita 24 tahun dibawa oleh ibunya Setelah kejang:
ke poli dengan keluhan kejang. Lakukan :  Pingsan, langsung sadar, Bingung,
nyeri kepala, tidur, gaduh gelisah, ada
1. Anamnesis
kelemahan anggota gerak?
2. Pemeriksaan fisik terkait kasus
 Sebelumnya pernah minum obat anti
3. Diagnosis
epilepsy? Jika iya, jenis dan
4. Edukasi
kepatuhannya minum obat gimana
- RPD
1) Anamnesis
 Riwayat penyakit saraf : stroke,
- RPS
keganasan pada otak, infeksi pada
 Keluhan utama : kejang
otak dan selaputnya, trauma kepala?
 Onset: sejak kemarin
 Riwayat masa kanak2 pasien: waktu
 Lokasi : seluruh badan
kecil pernah kejang? Masa dikandung
 Kronologi: sejak kemarin pasien berapa bulan? Ketika dilahirkan ada
kejang lalu tadi pagi sebelum periksa infeksi? Riwayat imunisasi lengkap?
kejang lagi Tumbuh kembangnya normal?
 Kualitas dan kuantitas:  Riwayat kejiwaan : pernah di
Kejang berapa kali? Sudah 2x diagnosis atau punya gejala yang
Dari kejang pertama jam berapa dan berhubungan dengan kejiwaan?
kejang kedua jam berapa? >24 jam - RPK
Antara 2 kejang sempat pingsan?
 Di keluarga ada yg pernah kejang
tidak
atau punya penyakit epilepsy?
Berapa lama tiap kejangnya? <5
- Riw SOSEC dan kebiasaan?
menit
kelelahan, kurang tidur, hormonal,
Kejangnya seperti apa? Kaku dan
stress psikologis, alcohol?
klonjotan
Sebelum kejang:
2) Pemeriksaan Fisik
 Sebelum kejang apakah ada
- TTV
perubahan perilaku, perasaan lapar,
- GCS
berkeringat, kedinginan,
- Pupil
mengantuk, lebih sensitif?
- Kaku kuduk
Selama Kejang:
- Px Motorik
 Apakah terdapat aura, gejala yang
 Gerakan
dirasakan pada awal bangkitan?
 Kekuatan
 Bagaimana pola/bentuk kejang, mulai
dari deviasi mata, gerakan kepala,  Tonus
gerakan tubuh, vokalisasi, otomatisasi,  Trofi
gerakan pada salah satu atau kedua  Refleks fisiologi
lengan dan tungkai, kejang  Refleks patologis
kaku/lemes/kelonjotan, inkontinensia,  Klonus
lidah tergigit, pucat, berkeringat? Notes: tidak usah px n.cranialis
 Apakah terdapat lebih dari satu pola - Px sensorik
kejang?
3) Diagnosis 2. Farmakologi
Diagnosis klinis : generalized seizure Dizepam 10 ml IV bolus pelan 5
tonic-clonic menit  diulang dgn dosis dan
Diagnosis topis : Intracranial pemberian yang sama  fenitoin 15-
Diagnosis etiologi : epilepsy, sindrom 18mg/KgBB IV kecepatan 50
epilepsy (jika disertai aura) mg/menit  mildazolam 0,05-0,1
DD : sinkop, bangkitan non epileptic mg/KgBB bolus pelan  ICU +
psikogenik, sindrom hiperventilasi Ventilator

4) Edukasi Jika ada 1 bangkitan berulang > 30 menit


- Akan dilakukan pemeriksaan EEG atau ada 2/lebih bangkitan disertai
untuk melihat gelombang otak dan penurunan kesadaran  sudah masuk status
akan di evaluasi setiap kontrol epilepsy!
- Minum obat secara teratur dengan
pengobatan hingga 2 tahun
- Hindari 5K:
Kedinginan
Kepanasan
Kelelahan
Kemalaman tidur
Kurang/tidak makan
- Bias sembuh asal minum obat teratur

Must To Know:

 Definisi operasional epilepsy:


- Setidaknya ada dua kejang tanpa
provokasi atau dua bangkitan refleks Skenario 2 (Spondilitis e.c TB)
yang berselang lebih dari 24 jam Seorang laki-laki usia 34 tahung dibawa
- Satu bangkitan tanpa provokasi atau istrinya ke IGD dengan keluhan kedua kaki
satu bangkitan reflek dengan adanya tidak bias gerak. Lakukan
kemungkinan bangkitan berulang
dengan risiko rekurensi sama dengan 1. Anamnesis
dua bangkitan tanpa provokasi 2. Pemeriksaan fisik sesuai kasus
(setidaknya 60%), yang dapat timbul 3. Diagnosis
hingga 10 tahun ke depan (Bangkitan 4. Tatalaksana
refleks adalah bangkitan yang muncul 1) Anamnesis
akibat induksi oleh faktor pencetus - RPS
tertentu seperti stimulasi visual,  Keluhan utama : kedua kaki tidak bias
auditorik, somatosensitif, dan gerak
somatomotorik)  Onset : sejak 2 minggu yang lalu,
- Dapat ditegakkannya diagnosis mendadak atau perlahan? Subakut
sindrom epilepsy  Lokasi : kedua tungkai kaki
 Tatalaksana Epilepsi  Kronologi : Awalnya 3 bulan yang
1. ABC lalu ada benjolan di punggung terasa
Airway nyeri punggungnya, lalu kedua kaki
Breathing (oksigenasi 6-8 lpm) susah digerakkan hingga tidak biasa
Circulation (infus RL 0,9%) gerak
 Nyeri punggungnya seperti apa, Pasien disuruh miring
seperti tertusuk atau gimana? Nyeri Pemeriksaan sensibilitas : protopatik
punggungnya menjalar atau tidak? dan propioseptik
 Sebelum kaki tidak bias digerakan Lakukan batas sensibilitas mana?
sempet kesemutan atau mati rasa pada (sampe lumbal atau torakal berapa?)
kedua kakinya? 3) Diagnosis
 Kualitas kuantitas: Diagnosis klinis : paraplegi inferior
Nyeri punggung terus menerus, skor spastic, hipestesi kedua ujung jari kaki
nyeri sampai setinggi dermatom T10, demam
37℃, retensi urin dan alvi, riwayat TB
paru
 Gejala dan tanda TB: Diagnosis topis : medulla spinalis T9-
Batuk lama > 2 bulan, benjolan selain T10
di punggung, diare, perut kembung, Diagnosis Etiologi : Spondilitis e.c TB
demam terutama pada sore hari? DD : tumor medulla spinalis metastasis,
Berat badan turun drastis? Sering pyogenic vertebra osteomyelitis, fungal
lemas dan tidak nafsu makan? vertebra myelitis
 Keluhan lain: gangguan BAB dan
BAK 4) Tatalaksana
- RPD - Obat anti TB oral
Pernah di diagnosis TB? - Dexametason 4x2 ampul
Ada riwayat jatuh/trauma? - Gabapentin 300 mg 1x1
Ada riwayat kelemaha anggota gerak - Pct 500 mg jika demam
sebelumnya? Must to know:
Ada riwayat stroke?
Riwayat keganasan? - Pemeriksaan penunjang
- RPK Foto vertebra (servikal, torakal atau
Di keluarga ada yg menderita TB? lumbal sesuai kecurigaan)
Riwayat keganasan di keluarga Lab: darah rutin (Hb/leuko), ureum,
- Rsosec kreatinin, gula darah sewaktu,
2) Pemeriksaan Fisik natrium
- TTV Pemeriksaan mikrobiologi:
- GCS pewarnaan langsung dengan ZN,
- Inspeksi punggung: kultur Ogawa, GeneXpert
Deformitas vertebra? Pemeriksaan cairan serebrospinal
- Palpasi punggung: (CSS): protein tinggi, glukosa
Nyeri local dan spasme otot menurun, pleositosis limfositik pada
punggung 30-50% pasien
- Px Motorik Extremitas Bawah: Mielografi: filling defect sepanjang
Kekuatan Medula Spinalis
Tonus MRI (servikal/torakal/lumbal sesuai
Trofi (10 cm diatas patella dan 15 cm diagnosis) dengan/tanpa kontras
dibawah patella) - Edukasi
Refleks fisiologi : meningkat Pengobatan jangka panjang
Refleks patologis : +/+ Cara penularan tb
Klonus : +/+ Perawatan dirumah
- Px sensorik Diet tinggi kalori dan protein
Konsul ke bedah ortopedi Riwayat kejang?
Riwayat stroke?
Riwayat infeksi menular seksual?
Riwayat HIV AIDS
Riwayat keganasan
- RPK
Ada keluhan yang sama
Riwayat TB di keluarga
Riwayat HIV AIDS
Riwayat keganasan
- RSosec
Aktivitas seksual? Menggunakan
Skenario 3 (Meningoencepalitis ec TB)
kondom?
Seorang laki-laki dibawa oleh teman pria 2) Pemeriksaan Fisik
nya ke IGD dengan keluhan penurunan - TTV
kesadaran. Lakukan : - GCS
- Refleks pupil
1. Anamnesis - Kaku kuduk dan rangsang meningeal
2. Pemeriksaan fisik terkait kasus - Px n.cranialis
3. Diagnosis Terutama n. II, III, IV, VI, VIII
4. Tatalaksana - Px motorik
Gerakan
1) Anamnesis Kekuatan
- RPS Tonus
 Keluhan utama : penurunan kesadaran Trofi
 Onset : Subakut Refleks fisiologis
 Kronologi : awalnya sedang bermain Refleks patologis
bersama teman prianya di kosan Klonus
berduaan (diduga GAY wqwq), 3) Diagnosis
belakangan pasien mengeluh demam Diagnosis klinis : demam, sefalgia,
dan ga enak badan dan tiba tiba jatuh penurunan kesadaran (E3M5V2),
pingsan rangsang meningeal (+), hemiparesis
 Kualitas dan kuantitas: bilateral spastic
Demam berapa hari? Diagnosis topis : meningen
Ada batuk lama > 2 minggu Diagnosis etiologi : Meningoencepalitis
belakangan ini? ec TB (karena pasien diduga terinfeksi
Ada keluhan leher kaku? HIV pasti meningoencepalitis TB)
Ada keluhan ispa seperti pilek, sesak DD : ensefalitis ec TB, meningitis
napas? bakterialis
 Keluhan lain 4) Tatalaksana
Nyeri kepala? Kejang? Kelemahan - ABC
anggota gerak? Mual muntah? - Infuse RL
Sudah diobati sebelumnya? - Oksigenasi
Penurunan BB secara drastis? Sering - Pro foto thoraks, LAB (DR, ur dan cr,
sakit-sakitan? GDS, hitung jenis leukosit)
- RPD : - CT scan kepala kontras
Riwayat TB? - Pungsi lumbal
- Test HIV  Keluhan lain : mual muntah?
- Px mikro : pewarnaan ZN Penurunan kesadaran? Nyeri kepala?
- Farmakologi Nyeri saat jalan/aktivitas?
 Jika belum terkonfirmasi TB: - RPD :
Ceftriaxone 2x2 gr tiap 12 jam Riwayat serupa
selama 7 hari, Atau Riwayat hipertenesi
Vancomicin 3x1 gr (wajib cek cr dan Riwayat jantung
ur) Riwayat kolestrol
 Jika sudah terkonfirmasi TB Riwayat DM
OAT oral: Riwayat penyakit pembuluh darah
1. (Isoniazid (INH) 10-20 mg/KgBB/hari Riwayat penggunaan obat
(anak), 400 mg/hari (dewasa) antikoagulan
2. Rifampisin 10-20 mg/KgBB/hari, - RPK
dosis 600 mg/hari dengan dosis Riwayat serupa
tunggal (dewasa). O Riwayat stroke
3. Etambutol 25 mg/KgBB/hari sampai Riwayat jantung
150 mg/hari. Riwayat DM
 Dexametason per 6 jam selama 6 - Rsosec
minggu Kebiasaan makan berlemak
 PCT 50 mg jika demam Kebiasaan makan/minum manis
Kebiasaan merokok
Kebiasaan minum alcohol
Skenario 4 (SNH) 2) PF
- KU, GCS
Seorang laki-laki usia 65 tahun di bawa ke - TTV
IGD dengan keluhan kelemahan anggota - Kaku kuduk
gerak kiri. Lakukan: - N. cranialis : n vii dan xii
- Motoric
1. Anamnesis
Gerakan
2. PF
Kekuatan
3. Diagnosis
Tonus
4. Tatalaksana
Trofi
1) Anamnesis
RF
- RPS
RP
 Keluhan utama : kelemahan anggota
Klonus
gerak kiri
- Sensorik
 Onset : 1 jam SMRS
Protoseptik : tes raba
 Lokasi : tangan dan kaki sebelah kiri Propio : jempol kaki diangkat dan
 Kronologi : awalnya pasien bangun diturunkan
tidur lalu merasa kesemutan tibatiba
tidak dapat menggerakan anggota PP
gerak sebelah kiri dan
- Lab (DR, profil lipid, GDS, ureum
 Kualitas : kelemahan anggota gerak
keratinin, elektrolit)
kiri, aktivitas dibantu oleh keluarga
- EKG
pasien
- CT scan kepala non kontras
 Kuantitas : menganggu aktivitas?
- X foto thoraks AP/lateral
3) Diagnosis
Diagnosis klinis: hemiparesis dex/sin
spastik, hipestesi dex/sin, paresis n vii
sentral, parase n xii sentral Skenario 5 (SH)
Diagnosis topis : hemisfer cerebri Seorang laki-laki usia 60 tahun dibawa ke
dex/sin IGD dengan penurunan kesadaran. Lakukan:
Diagnosis etiologi : stroke non
hemoragik 1. Anamnesis dan PF
DD : SH, bell’s palsy 2. PP
3. Diagnosis
4) Tatalaksana 4. Tatalaksana
- Head up 30 derajat
- Breathing 1) Anamnesis
Oksigenasi 6-8 lpm NRM Keluhan utama : penurunan kesadaran
- Circulation Onset : <4,5 jam
 Infus RL 0,9% Ada nyeri kepala?
 Cek TD (sebelum pemberian Ada muntah?
alteplase) Riwayat : Hipertensi, DM, penyakit
a. Jika TD > 185/110mmhg: jantung, kolestrol, nyeri saat aktivitas?
Labetalol 10-20mg IV selama 1-2 Riwayat penggunaan obat antikoagulan
menit (ulangi 1x) 2) PF
Target TD ≤ 180/105mmhg - KU, GCS
b. Jika TD >220-120mmhg: - TTV
Labetalol 10 mg IV  diikuti - Pupil, reflex cahaya
infus IV 2-8 mg/menit - Kaku kuduk
c. Jika diastolic >140 mmhg : - Lateralisasi sisi
Beri sodium nitroprosida IV - N. cranialis : n vii (lipatan nasolabial)
 Cek GDS - Motoric
Kalo hiperglikemi >200 : beri insulin Kekuatan
IM Tonus
Kalo hipoglikemi : beri dextrose 5% Trofi
infus RF
 Pemberian alteplase IV RP
Syarat : onset <4,5 jam, tidak Klonus
menggunakan terapi anti koagulan, kaki diangkat dan diturunkan
tidak ada perdarahan otak dalam 3 PP:
bulan terakhir, tidak menjalani - Lab (DR, profil lipid, GDS, ureum
operasi besar dalam 3 bulan terakhir keratinin, elektrolit)
Initial dose  0.1 mg/KgBB bolus - EKG
dalam 1 menit - CT scan kepala non kontras
Maintenance : 0.9 mg/kgbb dalam 60 - X foto thoraks AP/lateral
menit 3) Diagnosis
Diagnosis klinis : penurunan kesadaran
 Jika tidak memenuhi syarat diberikan
(ExMxVx), hemiparesis dex/sin spastik,
alteplase:
paresis n.vii sentral, kaku kuduk
Beri aspirin 2x80 mg (untuk onset
Diagnosis topis : hemisfer cerebri
<4.5 jam), aspirin 1x80 (untuk onset
dex/sin
>4.5 jam)
Diagnosis etiologic : SH
Lalu dilanjutkan trombektomy
4) Tatalaksana Perifer Sentral
- Head up 30 derajat serangan mendadak mendadak
- Breathing : durasi <5menit >5mnt
Oksigenasi 6-8 lpm NRM onset <1 minggu Hingga
mingguan
- Circulation:
bulanan
 Infus RL 0.9%
 Lokasi : kepala
 Pro cek lab (Ureum kreatinin, DR,
 Kronologi : awalnya bagaimana kok
profil lipid, GDS, elektrolit)
bisa pusing? Sebelumnya disertai
Pro CT scan kepala non kontras berdenging pada telinga? Disertai
 Manitol 20% demam dulu? Ada riwayat
Initial : 1 gr/KgBB selama 20 jatuh/trauma? Abis menyelam?
menit diulang tiap 6 jam selama 3-  Kualitas : pusing berputar
5 hari
 Kuantitas : terus menerus/hilang
Maintanance : 0.5 mg/KgBB
timbul
 Asam tranexamat
 FX memperberat:
Loading : 1 gr selama 10 menit
Perubahan posisi?
Maintenance : 1 gr selama 8 jam
 FX memperingan:
(infus)
Istirahat membaik?
Diberikan selama 7 hari
 Keluhan lain:
 CEK TD
Mual muntah? Demam? Kelemahan
Turunkan dengan labetalol 10-20mg
anggita gerak? Telinga keluar
IV selama 1-2 menit bisa diulangi 1x
cairan? Perubahan cara jalan (seperti
- Jika TDS : 150 mmhg  aman jika
tidak napak)
diturunkan hingga TDS 140 mmhg
- RPD
- Jika TDS > 200, MAP: 150 
Riwayat serupa
Turunkan perlahan dan pantau tiap 5
Riwayat trauma
menit  pantau GDS dan suhu
Riwayat infeksi
- Jika TDS > 180, MAP:130
Riwayat keganasan
a) ADA peningkatan TIK : turunkan
Riwayat stroke
TD hingga CPP ≥60 mmhg
Riwayat penyakit jantung
b) TANPA peningkatan TIK :
- RPK
turunkan pelan2 hingga MAP 110,
Idem
TD 160/90 mmhg  pantau tiap
- Rsosec/kebiasaan
15 menit
Hobby diving
Skenario 6 (Vertigo) Sedang konsumsi obat antibiotic, anti
konvulsi, anti platelet
Seorang wanita usia 45 tahun mengeluh 2) PF
pusing berputar. Lakukan: - KU TTV
- Px motoric
1. Anamnesis
- Px sensorik
2. PF
- Test nystagmus
3. Diagnosis
- Test Romberg : posisi berdiri dengan
4. Tatalaksana
kaki rapat
1) Anamnesis
Bila saat buka jatuh kearah lesi 
 Keluhan utama : pusing berputar
cerebellum
 Onset
Bila saat tutup mata jatuh kearah lesi
 vestibuler
- Test berjalan - SOSEK:Ekonomibaik/cukup.
Jalan lurus
Jalan tandem, jinjit, tumit b. PF:
- Test disdiadokinesis - KU,GCS,TTV
3) Diagnosis
Diagnosis klinis: vertigo - Nervus cranialis  NIII,IV,VI
sentral/perifer
1. Px.Gerakbolamata
Diagnosis topis :
- Sentral: hemisfer cerebellum dex/sin 2. Refleks pupil
- Perifer : vestibuler
- Diagnosis etiologi : BBPV, tumor, 3. Liat mata  ada lagoftalmus/ptosis
infark, infark serebellum, infark
N.XI 1. Px.M.Sternocloidomastoideus .
serebellum, perdarahan serebellum
Px.M.Trapezius
4) Tatalaksana
Oksigenasi d.PP:
R/ flunarizin 5mg tab No.X
s.1.d.d tab I  untuk vertigo -LAB:darah rutin,kimia darah
disertai migraine - Ct Scan non kontras
R/ Betahistine mesilate 6mg tab
No.XIV e.diagnosis
s.2.d.d tab I
TTH

-Diagnosis KLINIS :cephalgia bilateral


Skenario 6 (Cephalgia)
-Diagnosis TOPIK : ekstracranial
1) Anamnesis:
- Diagnosis ETIOLOGI :
- Ku : nyeri kepala/mengikat, merdenyut
MIGRAIN
(aura (kunang2) / tanpa aura),menyengat.
-Diagnosis KLINIS : cephalgia unilateral
- Onset: bebas terserah ibue
-Duagnosis TOPIK :ekstracranial
- Lokasi : tth(bilateral), unilateral (migrain),
periorbital dan temporal(cluster). -Diagnosis ETIOLOGI :
- Kronologi:- CLUSTER
- Kualitas: -Diagnosis KLINIS : cephalgia unilateral
- Kuantitas: - Duagnosis OPIK :ekstracranial
- Berat:kenaangin,mengunyak,bicara –Diagnosis ETIOLOGI :
- Ringan: Terapi
- Keluhan penyerta: a) TTH
Tx abortif : ibuprofen 3x400 mg
RPD: riwayat keluhan sama,
Tx profilaksis : amiptriptilin
DM,herpes,cabut gigi
b) Migrain
- RPK: Tx abortif : Ergotamin 1x1mg
Tx profilaksis : prpanolol 2x40mg
c) Cluster 7. Kekuatan: 0-5
Tx abortif : Oksigenasi,
dihidroergotamin 8. Trof (bandingkan kanan dan kiri):
Tx profilaksis: carbamazepine 9. Tonus: fleksi ekstensi penuh

10. Refleks fisio:


Skenario 7 (Neuralgia Trigeminalis)
Atas: bicep tricep
Perempuan dating dokter keluarga nyeri
wajah. Lakukan: Bawah: patella achilles

a. Anamnesis: 11. Refleks patologi

- Ku : nyeri tersengat pada wajah sebelah Atas:hoffman,tromner


kanan atau kiri, allodynia, hyperalgesia
Bawah: babinski,chadok,gordon
- Onset: bebas terserah ibue
- Klonus untuk ekstremitas BAWAH
- Lokasi:wajahdex/sin (patella dan kaki)
- Nervus cranialis
- Kronologi: sikat gigi tiba tiba sakit  NV(Trigeminus)
- Kualitas: muncul tiba” saat sikat gigi atau Motorik:
mrngunyah, mengganggu aktivitas Gigit kuat tangan dibagian
rahang rasakan kuat ga
-Kuantitas: terus menerus/ hilang tibul, Mangap liat deviasi rahang
kurang dari 2 menit kearah lesi

- Berat:kena angin, mengunyak, bicara Sensorik:


-Ringan:- Pake kapasdi dahi, pipi, rahang
bawah
- Keluhan penyerta:
Refleks:
RPD: riwayat keluhan sama, DM, herpes,
Pake kapas  suruh melirik 
cabut gigi
dicolok pake kapas  N(kedip)
RPK:  NVII (Fascial)
Motorik:
- SOSEK: Ekonomi baik/ cukup. - Kerutdahi
- Menutup mata
b. PF:
- Mringis
- KU,GCS,TTV - Mencucu
- Menggembungkan pipi
- Motorik: ATAS DAN BAWAH  Sensorik:
Inspeksi: - Pasien tutup mata, julurkan
3. Tdk terdapat claw hand, drop lidah, diberikan rasa, suruh
hand, kontraktur,dll menunjuk

4. Gerakan bebas d.PP:

- Palpasi: -LAB: darah rutin, kimia darah

- MRI
e.diagnosis

-Diagnosis KLINIS: hiperestesi, allodynia


unilateral fascial

-Duagnosis TOPIK : nervus trigeminus


cabang rami opthalmica, maxila,
mandibuladex/sin

-Diagnosis ETIOLOGI :Neuralgia


trigeminal dex/sin

DD: Bellspalsy  N VII yang kelainan 


PEMERIKSAANNYA KYAK
NEURALGIA

Diagnosis KLINIS: wajah perot, paresis


wajah dex/sin

Diagnosis TOPIK : nervus VII perifer


dex/sin

Diagnosis ETIOLOGI :bells palsy

TX:

R/ metil prednisolone tab 16mg NO.XV

s.3.d.d tabI

R/mecobalamin caps 500 cmcg NO.

s.2.d.d caps I

R/ artifiscial tear eye drop fl NO.I

s.1.d.dgtt I OS/OD prn

TMJ  trauma

e.Tatalaksana

R/ carbamazepine tab 200 mg NO.X

s.2.d.d tab I

R/mecobalamin caps 500 cmcg NO.

s.2.d.d caps I

f. edukasi

1.obat dihabiskan

2.RUJUK DOKTER SARAF

Anda mungkin juga menyukai