DEFINISI
Secara sederhana miopati diartikan sebagai penyakit otot (dalam bahasa yunani mio=otot, sementara pati=menderita). Artinya kelainan primernya terjadi pada otot, bukan pada saraf (neuropati atau gangguan neurogenik) atau yang lain (otak dan sebagainya). Miopati adalah kumpulan kelainan pada otot yang biasanya tanpa melibatkan sistem saraf dan tidak berhubungan sama sekali dengan gangguan pada jembatan neuromuskuler.
Neurogen Otot distal, kec. GBS + kec. kelainan kornu anterior + kec. kelainan kornu anterior Akut / subakut, kec. ALS Potensial , fibrilasi +
Fasikulasi
KLASIFIKASI
Herediter Didapat
Umur
Perjalanan penyakit Insidensi
< 30 thn
Pelan (tahunan) Pria >
> 30 thn
Minggu bulan Wanita >
Gejala
Keluhan umum
Enzim CPK
Nyeri + LED
Febris, terasa tidak enak Meningkat
KLASIFIKASI
1. Herediter ( Primer ) Distrofi musculer Kongenital Gangguan Enzim (penyimpanan glikogen, penyimpanan lipid, gg metabolisme nukleotida purin, gg mitokondria ) 2. Didapat Gangguan metabolik dan endokrin ( penyakit tiroid, disfungsi paratiroid, disfungsi kelenjar pituitari, kortikosteroid, biokimia, DM ) Inflamatorik Induksi obat Infeksi
KLASIFIKASI
HEREDITER A. Distrofia Musculorum Progresiva ( DMP ) B. Miotonia kongenita ( Penyakit Thomsen ) C. Distrofia miotonika D. Familial Priodic Paralisis
DIAGNOSA
Cara menegakkan diagnosa 1. Pemeriksaan klinis 2. Pemeriksaan EMG ( ElektroMieloGrafi ) 3. Biopsi otot 4. Pemeriksaan darah 5. Pemeriksaan urine
DEFINISI
Kelainan distrofi otot yang bersifat progresif , disebabkan abnormalitas gen yang diturunkan secara X-linked ataupun secara autosom
ETIOLOGI
Herediter yang terkait kromosomal X(X-linked) penderita kebanyakan laki-laki dan pewaris gane adalah wanita
FAKTOR PREDISPOSISI
Perkawinan antar anggota keluarga yang masih punya hubungan dekat.
PATOFISIOLOGI
Tak adanya protein distrofin pada serabut otot gg membran sel otot kebocoran sel otot enzim CPK merembes keluar otot CPK serum
GEJALA KLINIS
1. Kelemahan otot biasanya diketahui saat anak sudah berjalan sekitar usia 3-6 tahun (pada tipe Duchenne Muscular Dystrophy) dan belakangan (pada tipe Becker Muscular Dystrophy), kecuali pada Congenital Muscular Dystrophy yang terlihat hipotoni saat lahir. 2. Sering jatuh, mengeluh nyeri, kesulitan menaiki tangga, dan toe walking. Terlihat pembesaran otot terutama bagian betis. Kelemahan yang paling dahulu terlihat adalah fleksor leher pada usia prasekolah. Kelemahan bersifat umum, namun predominan bagian proksimal dahulu. Gelang panggul mendahului gelang bahu beberapa tahun sebelumnya. Dorsifleksor kaki lebih lemah dari plantar fleksor, abduktor lebih lemah dari adduktor, ekstensor lebih lemah dari fleksor.
GEJALA KLINIS
3. Kelemahan berlanjut sampai akhirnya anak tidak dapat berjalan mandiri dan memerlukan kursi roda sekitar usia 7-13 tahun (pada tipe Duchenne Muscular Dystrophy). Bila sampai usia di atas 16 tahun masih ambulasi (perubahan posisi dari duduk di tempat tidur ke kursi roda) bukan termasuk kriteria Congenital Muscular Dystrophy melainkan Becker Muscular Dystrophy.
4. Sebesar 50% Duchenne Muscular Dystrophy menderita skoliosis pada usia 12-15 tahun. Kelainan otot dijumpai juga pada miokardium. 5. Gower's sign: kesulitan bangkit dari lantai (bertumpu pada lutut dan tangan, lutut ekstensi sementara lengan ke depan, lalu lengan menumpu pada paha sementara bangkit ke posisi tegak sehingga tercapai ekstensi hip maksimal).
DIAGNOSIS
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan lab :
1. Kreatinin serum 2. Aldolase serum 3. CPK sangat me
PENCEGAHAN KOMPLIKASI
1. Pengobatan bersifat paliatif dan menghambat komplikasi 2. Latihan lingkup gerak sendi, peregangan dan postur untuk pencegahan kontraktur sendi. 3. Jika terdapat skoliosis berat Bedah Ortopedi 4. Prednison 0,75mg/kgBB/hr 6 bln 5. Teknik terbaru terapi gen dengan transplantasi mioblas
PENJELASAN
Adalah penyakit miotoni ( yaitu adanya kontraksi otot yang berkepanjangan secara abnormal ) yang bersifat herediter dan autosomal dominan
Penyakit ini ditemukan miotoni tanpa miopati / distrofi. Penyakit ini baru muncul di usia 10th Mulainya perlahan lahan. Dapat mulai sesudah melakukan aktivitas berat. Sesudah latihan berat itu, lantas tampak otot otot itu tidak dapat berelaksasi.
PENJELASAN
Bila berjabat tangan, tangan tidak dapat segera dilepaskan Terdapat myotonic dimpling Bila thenar diketok, maka timbul kontraksi dari otot tenar tersebut.
Meningkat saat : keadaan tegang ( emosi ), sewaktu kecapaian, saat udara dingin, menstruasi, kehamilan, dan bila diberi obat obatan seperti prostigmin, kalium, dan asetilkolin
TERAPI
Kinin diberikan 0,3 0,6gr 3x sehari dapat ditambah kortison bila perlu Akhir akhir ini, terapi lebih sering dilakukan dengan dilantin 0,1gr 3x sehari
PROGNOSA
BAIK
Penyakit ini tidak progresif. Bahkan bila penderita telah lanjut umurnya, gejala gejala miotonia semakin berkurang
Distrofia Miotonika
PENJELASAN
Penyakit ini adalah penyakit yang jarang dijumpai.
Penyakit ini adalah heredo-familial Gejala-gejala yang nampak : 1. Distrofi pada otot otot wajah dan leher 2. Miotonia pada otot otot lain 3. Atrofi pada alat-alat tubuh lain, yang dapat menimbulkan gg fungsi tiroid, paratiroid, adrenal, dan hipofiser 4. Bisa terdapat katarak dan kepala botak ( pada penderita dengan alopesia )
PENJELASAN
Meningkat bila penderita diberikan prostigmin, kalium, dan asetilkolin Terdapat myotonic dimpling
Bila pada testis ada atrofi, maka akan timbul impotensi dan penderita tidak mendapat anak Bila pada atrofi pada ovarium akan menimbulkan amenore Bila tidak ada keturunan tentu penyakit ini lama lama akan lenyap
TERAPI
Terapi hormon
Kinin diberikan 0,3 0,6gr 3x sehari dapat ditambah kortison bila perlu
Kinin dapat diganti dengan : dilantin 0,1gr 3x sehari
PROGNOSIS
KURANG BAIK
Penyakit biasanya berlangsung secara progresif dan penderita meninggal karena sesuatu penyakit infeksi, mis. TB paru
PENJELASAN
Penyakit ini adalah herediter dominan dan familial Penyakit ini timbul karena ada gg metabolisme kalium sewaktu timbul bangkitan paralisis flaksid itu ternyata ada pula hipokalemia di dalam serum ( kadar kalium < 12mgr% )
GEJALA KLINIS
Gejala pokok : Paralisis flaksid yang sejenak dangan refleks refleks yang negatif Gejala prodromal : sejak beberapa hari sebelum bangkitan, penderita merasa haus dan lapar. Disertai rasa lelah sekali, kurang tidur, lekas marah, nyeri kepala, takikardi, berkeringat, bahkan sewaktu waktu ada diare Sewaktu bangkitan : biasanya dimulai pada pagi hari sebelum atau segera setelah bangun tidur. Otot otot kaki terasa melemah, sehingga kaki tidak dapat digerakkan. Paralisis ini dapat meluas ke atas, ke tubuh, dan ke tangan. Setelah 1 jam, biasanya puncak kelumpuhan telah dicapai dan paralisis tidak meluas lagi.
GEJALA KLINIS
Paralisis ini sifatnya flaksid dengan tonus yang menurun. Dapat berlangsung 6-24 jam. Setelah itu tenaga baik kembali, mulai dari atas ke bawah
DIAGNOSIS
Riwayat penyakit keluarga Pemeriksaan klinis Refleks-refleks yang negatif
PENATALAKSANAAN
Menghindari kelelahan dan emosi Jangan banyak makan karbohidrat dan alkohol Terapi : Sewaktu bangkitan, dapat diberikan Kalium / Aspar K Diamox 250-750mgr untuk mencega timbulnya bangkitan paralisis
Polimiositis
DEFINISI
Peradangan otot ( terutama proximal ) sebagai akibat proses imunologi
ETIOLOGI
TIDAK JELAS
Tetapi biasanya terjadi karena reaksi autuimun terhadap kelompok limf. T yang belum disensistisasi terhadap antigen permukaan pada serabut otot skelet
GEJALA
suhu tubuh meningkat, nyeri seluruh badan kelemahan otot simetris, proximal mulai otot panggul dan otot gelang bahu melibatkan otot lain : o otot wajah dan okular strabismus dan diplopia o rambut, kelopak mata, dan kulit dermatomioitis o sendi atralgia dan pembengkakan o jantung pericorditis
DIAGNOSIS
kelemahan otot proximal, simetris pengecapan enzim CK meningkat, aldolase meningkat EMG Biopsi terdapat nekrosis dari sel sel otot dan terdapat round cill infiltration di otot
TERAPI
DOC : Kortikosteroid 60-100mg/hr selama 4 minggu tapp off Second choise : plasma change gama globulin IV sitostatika : abatioprin 2,5 mg/kgBB MTX Siklofosamid Siklosporin ES : rambut rontok, mual, muntah, febris
Polimialgia Rematika
PENJELASAN
gg pada otot otot skelet umum > 50th nyeri dan tenaga berkurang sering bersama artritis temporalis dapat menyebabkan kebutaan tx : kortikosteroid dosis tinggi
Polimiopati
PENJELASAN
terdapat pada gg endokrin ( DM atau hipotiroid ) gejala : kelemahan otot, keadaan umum menurun, tetapi tidak nyeri PA : round cell infiltration tx : untuk gg endokrin nya
Periodic Paralisis
PENJELASAN
karena kekurangan kalium akut, pasien malam hari baik, waktu bangun tidur tidak dapat menggerakkan tangan dan tungkai paralisis ekstensif, RF menurun, tonus menurun, gg sensibilitas - , RP tidak menyerang otot muka dan pernafasan tx : Kcl cari penyebab penurunan kalium
NEURALGIA GLOSSOFARINGEUS
BATASAN
Suatu nyeri paroksismal yang timbul sepanjang N.Glossofaringeus.
Nyeri itu dapat dirasakan pada pangkal lidah, faring, atau di dalam telinga.
ETIOLOGI
- Idiopatik - Tumor - Malformasi vaskuler - Infeksi - Demielinisasi - Trauma - dll
GEJALA KLINIS
Gejalanya meliputi nyeri hebat di daerah terhubung ke saraf kranial kesembilan: Nasofaring, Belakang lidah, Telinga, Tenggorokan, Tonsil area, Laring Rasa sakit terjadi di episode dan bisa berat. Hal ini biasanya pada satu sisi, dan terasa menusuk. Episode dapat terjadi berkali-kali setiap hari, dan membangunkan orang dari tidur. Kadang-kadang bisa dipicu oleh: Mengunyah, batuk, tertawa , berbicara, menelan
DIAGNOSA
- Anamnesa dan Pemeriksaan Klinis - CT- Scan - MRI
Selalu ingat untuk memeriksa nasofaring sebagai karsinoma nasofaring diketahui menjadi penyebab sekunder dari neuralgia glossopharingeus.
PENATALAKSANAAN
- Obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan acetaminophen (Tylenol) -Obat antiseizure, seperti carbamazepine, gabapentin, dan fenitoin. - Antidepresan, seperti amitriptilin atau nortriptyline - Operasi
PROGNOSIS
Sebagian besar BAIK Tergantung dari etiologi penyakit dan efektivitas pengobatan
TERIMAKASIH