Anda di halaman 1dari 19

1.

Agung Hardiyono (ST181001)


2. Agus Nuryanto (ST181002)
3. Agus Triyono (ST181003)
4. Aji Saputra (ST181004)
5. Ali Rosjidi (ST181005)
6. Alif Nurrohim (ST181006)
7. Anindya Sheila Vacuita (ST181007)
8. Ardiana Yuliani (ST181008)
9. Arnia Wahyuningsih (ST181009)

Kelompok 1

Perawat dalam Kegiatan Koordinasi Bencana


BENCANA
adalah suatu kejadian luar biasa, yang
disebabkan oleh alam atau karena ulah
manusia, terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan-lahan, yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat, mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan,kerugian harta benda, dan
dampak psikologis
KLASIFIKASI BENCANA
Berdasar penyebab :
• Bencana alam (natural disaster)
yaitu kejadian-kejadian alami seperti banjir,
genangan, gempa bumi, gunung meletus, badai,
kekeringan, wabah dan lainnya.
• Bencana ulah manusia (man made disaster)
yaitu kejadian-kejadian karena perbuatan
manusia seperti tabrakan pesawat udara atau
kendaraan, kebakaran, huru-hara, sabotase,
ledakan, gangguan listrik, gangguan komunikasi,
gangguan transportasi dan lainnya.
Berdasar cakupan wilayah
• Bencana Lokal
Bencana ini biasanya memberikan dampak pada
wilayah sekitarnya yang berdekatan. Bencana
terjadi pada sebuah gedung atau bangunan-
bangunan disekitarnya. Biasanya adalah karena
akibat faktor manusia seperti kebakaran, ledakan,
terorisme, kebocoran bahan kimia dan lainnya.
• Bencana Regional
Jenis bencana ini memberikan dampak atau
pengaruh pada area geografis yang cukup luas, dan
biasanya disebabkan oleh faktor alam seperti
badai, banjir, letusan gunung, tornado dan lainnya.
Berdasar jenis bencana
• Bencana Geologi
• Bencana Hydro-meteorologi
• Bencana Biologi
• Bencana Kegagalan teknologi
• Bencana Lingkungan
• Bencana Sosial
• Kedaruratan kompleks yang merupakan
kombinasi dari situasi bencana pada suatu
daerah konflik.
FASE-FASE BENCANA
• Pra-dampak
dimulai sejak awitan bencana, jika kejadian ini sudah diketahui terlebih dahulu. Fase pra-
dampak didefinisikan sebagai periode yang pada saat itu kita mengantisipasi dan
diperingatkan.
• Dampak
periode selam bencana terjadi, berlanjut hingga dimulainya fase paska dampak. Fase ini juga
dikenal sebagai penyelamatan.Pada saat ini pengkajian penting harus dilakukan yaitu
mengevaluasi besarnya kerugian, identifikasi sumber daya yang ada, dan merencanakan
penyelamatan korban. Fase ini bisa berlangsung singkat.
• Paska-dampak
disebut fase pemulihan. Selama fase ini, besarnya kerugian sudah dievaluasi dan
penyelamatan korban telah selesai dilaksanakan, kerusakn lebih lanjut sudah diminimalkan.
Fase ini dapat menjadi fase yang paling lama.
MANAJEMEN BENCANA
• Suatu ilmu pengetahuan terapan yang mengobservasi
sistematis dan analisis bencana untuk meningkatkan
tindakan terkait dengan preventif (pencegahan), mitigasi
(pengurangan), persiapan, respon darurat dan
pemulihan
• Mempunyai empat fungsi pokok, yaitu: fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan fungsi
pengawasan
4 C Manajemen Bencana :

• Command (komando)
• Control (Pengendalian)
• Coordination (Koordinasi)
• Communication (Komunikasi)
Command
• Penanggulangan bencana terutama pada saat
tanggap darurat harus ada satu kesatuan perintah
(unity of command) dari seseorang kepada orang lain
yang bertanggung jawab kepadanya, sehingga
dilaksanakan jelas dan tidak membingungkan
Control
• merupakan upaya kontrol, pengawasan, evaluasi dan
monitoring terhadap SDM , organisasi, hasil kegiatan dari
bagian-bagian ataupun dari seluruh kegiatan yang ada.
Manfaat dari pengendalian ini dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dari sisi- sisi waktu (time), ruang
(space), biaya (cost) dan sekaligus untuk peningakatan
kegiatan baik secara kuantitas maupun kualitas
Coordination
• Koordinasi yang dimaksud adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dimanajemen dengan jelas, dengan
langkah-langkah yang jelas, memiliki definisi dan
prosedur, proses, tanggung jawab yang terstruktur
Tindakan yang dilakukan :
• Mengalokasikan personel dan peralatan
• Mengembangkan proses untuk
memungkinkan transfer pasien yang lancar
• Memastikan setiap personil sudah terlatih
dan dipersiapkan secara memadai
• Memastikan peralatan dan lingkungan fisik
memungkinkan tindakan penyelamatan
Communication
• Komunikasi pada masa bencana adalah komponen
penting dari tanggap bencana, untuk mengetahui
tentang tanggap darurat, dan meningkatkan
koordinasi antar sektor terkait proses perencanaan
darurat
Tindakan yang dilakukan :

• Memastikan adanya peralatan komunikasi


yang bisa digunakan saat bencana, misalnya
menggunakan HT. Karena saat bencana
biasanya saluran telepon dan telepon seluler
terputus.
• Memahami informasi dan
mengkomunikasikannya dengan jelas.
Persiapan menghadapi bencana :
Perencanaan Umum
• Pejabat polisi, pemadam kebakaran, pertahanan sipil, pamong praja terutama yang
terlibat dalam penanganan bencana dan bahan berbahaya.
• Harus sering dilatih dan di evaluasi.
• Memperhitungkan gangguan komunikasi, misalnya karena jaringan telepon rusak atau
sibuk.
• Mempunyai pusat penyimpanan perbekalan, tergantung dari jenis bencana yang di duga
dapat terjadi.
• Mencakup semua aspek pelayanan kesehatan dari pertolongan pertama sampai terapi
definitip.
• Mempersiapkan transportasi penderita apabila kemampuan local terbatas.
• Memperhitungkan penderita yang sudah di rawat untuk kemudian di rujuk karena
masalah lain.
Perencanaan Pada Tingkat Rumah Sakit
• Pemberitahuan kepada semua petugas.
• Kesiapan daerah triase dan terapi.
• Klasifikasi penderita yang sudah di rawat, untuk penentuan sumber daya.
• Pemeriksaan perbekalan(darah, cairan IV, medikasi) dan bahan
lain(makanan, air, listrik, komunikasi) yang mutlak di perlukan rumah sakit.
• Persiapan dekontaminasi(bila diperlukan).
• Persiapan masalah keamanan.
• Persiapan pembentukan pusat hubungan masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PENATALAKSANAAN
BENCANA
• Mencegah berulangnya kejadian.
• Meminimalkan jumlah korban
• Mencegah korban selanjutnya.
• Menyelamatkan korban yang cedera
• Memberikan pertolongan pertama.
• Mengevakuasi korban yang cidera.
• Memberikan perawatan definitive.
• Memperlancar rekonstruksi atau
pemulihan.
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN YANG
PERLU DIKEMBANGKAN
• Penanggulangan penderita ditempat kejadian
• Transpotasi penderita gawat darurat dan tempat
kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai
• Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk
menunjang kegiatan penanggulangan penderita
gawat darurat
• Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan
tenaga ahli
• Upaya penanggulangan pendereita gawat
darurat ditempat rujukan (Unit Gawat Darurat
dan ICU)
• Upaya pembiayaan penderita gawat darurat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai