Anda di halaman 1dari 26

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT

PENYUSUNAN
NERACA AWAL

INDRAMAYU, 24 SEPTEMBER 2019


A.1. Definisi Neraca
• Pengertian • Struktur dan Isi
– Laporan keuangan yang – Aset
menggambarkan posisi keuangan
• Aset Lancar
suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada • Investasi Jk Panjang
tanggal tertentu • Aset Tetap
• Manfaat • Aset Lainnya
– Menyediakan informasi mengenai – Kewajiban
posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas satker • Jk Pedek
pemerintah pusat pada tanggal • Jk Panjang
tertentu.
– Ekuitas
FORMAT NERACA BLUD
Neraca Awal:
Neraca awal BLUDmenyajikan informasi tentang posisi keuangan
BLUD mengenai aset, kewajiban, dan rekening Ekuitas pada saat
awal penggunaan Sistem Akuntansi BLUD. Angka-angka yang ada di
dalam neraca awal akan menjadi saldo awal pada tiap-tiap buku
besarnya,
A.2. Nilai Akun dalam Neraca Awal

 Permasalahan yang dihadapi oleh BLUD dalam menyusun neraca awal adalah
menentukan nilai yang wajar dari aset, kewajiban, dan ekuitasnya, terutama
untuk aset tetap yang menjadi tanggung jawab/hak BLUD.

 Hal ini disebabkan aset tetap yang digunakan oleh BLUD perolehannya
dilakukan sudah bertahun-tahun lalu, sehingga kemungkinan nilai
perolehannya sudah tidak sesuai lagi dengan harga pasar saat ini, atau bahkan
kemungkinan tidak ada dokumen perolehannya.

 Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat beberapa alternatif dalam


menetapkan nilai dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang akan dilaporkan
dalam neraca awal. Alternatif-alternatif tersebut harus tidak menyalahi
standar akuntansi yang berlaku di pemerintahan.
A.3. Pelaksana dan Langkah-langkah Penyusunan
Neraca Awal BLUD

 Pelaksana penyusunan neraca awal BLUD adalah Petugas


Penatausahaan Keuangan (Pejabat Keuangan BLUD)
 BLUD (PPK-BLUD) berkoordinasi dengan bagian perlengkapan
di SKPD dan PPKD.
 Koordinasidilakukan untuk mengetahui berapa aset daerah yang
dikuasakan ke tiap-tiap BLUD.
 Selain itu juga untuk mengetahui nilai dari aset-aset tersebut.
Langkah-langkah Penyusunan:
TAHAP 1 :
MembentukTim Teknis BLUD sebagai Pendukung Proses
Penyusunan Neraca Awal, dapat terdiri atas:
 Bendahara penerimaan
 Bendahara pengeluaran
 Pengurus / pemegang barang
 Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) BLUD
 Bagian lain yang relevan.
TAHAP 2
Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial
dimiliki oleh suatu BLUD, dengan rujukan utama pada neraca awal
Pemda (yang pada saat ini ada di dalam kewenangan BKAD), dan
mengacu pada PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
sebagai berikut:
1. Kas & setara kas: saldo bank, uang tunai di bendahara, deposito
kurang dari 3 bulan
2. Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar
pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang
pajak, piutang lainnya
3. Persediaan: ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan rumah tangga,
aset yang akan dijual
4. Investasi jangka pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk
diperjualbelikan seperti SUN/obligasi jangka pendek, investasi
jangka pendek lainnya
5. Aset tetap: tanah, peralatan & mesin, gedung & bangunan,
jalan/irigasi/jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam
pengerjaan
6. Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran,
TP/TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain
7. Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang,
utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK)
8. Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan,
utang jangka panjang lainnya.
TAHAP 3
Menyiapkan daftar/formulir, yang diperlukan untuk:
 Inventarisasi fisik
 Pengumpulan dokumen aset dan kewajiban, meliputi:
1. Tanggal Pelaksanaan
2. Nama Pelaksana
3. Aset/Kewajiban, kuantitas, kondisi
4. Persetujuan Kepala BLUD.
TAHAP 3
Menyiapkan daftar/formulir, yang diperlukan untuk:
 Inventarisasi fisik
 Pengumpulan dokumen aset dan kewajiban, meliputi:
1. Tanggal Pelaksanaan
2. Nama Pelaksana
3. Aset/Kewajiban, kuantitas, kondisi
4. Persetujuan Kepala SKPD.
TAHAP 4
Melaksanakan inventarisasi fisik aset per tanggal/bulan tertentu:
 - Inventarisasi fisik saldo kas
 - Inventarisasi fisik saldo bank
 - Inventarisasi fisik persediaan
 - Inventarisasi fisik surat berharga
 - Inventarisasi fisik aset tetap
 - Inventarisasi fisik aset lain.
TAHAP 5
Mengumpulkan dokumen terkait yang digunakan untuk menghitung
mundur agar mendapatkan saldo per 1 Januari 200X, dengan cara
memeriksa:
 Mutasi Kas dan Bank pada tahun berjalan (200X)
 Kartu mutasi barang (penerimaan barang, pengeluaran barang) tahun
berjalan (200X)
 Belanja barang dan jasa tahun berjalan (200X): ATK, perlengkapan
kantor, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain
 Belanja modal tahun berjalan (200X)
 Daftar inventaris pada posisi yang berakhir pada 31 Desember 200X-1
 Kartu induk barang pada posisi yang berakhir pada 31 Desember
200X-1.
TAHAP 6
Melakukan penilaian atas kuantitas aset hasil inventarisasi fisik, per
1 Januari 200X
 Membandingkan saldo aset per 1 Januari 200X dengan saldo
berdasarkan daftar barang/inventaris dan mutasinya per 1 Januari
200X
 Menganalisis perbedaan/selisih saldo kuantitas aset per 1 Januari
200X antara catatan pembukuan dengan hasil inventarisasi fisik.
TAHAP 6
Melakukan penilaian atas kuantitas aset hasil inventarisasi fisik, per
1 Januari 200X
 Membandingkan saldo aset per 1 Januari 200X dengan saldo
berdasarkan daftar barang/inventaris dan mutasinya per 1 Januari
200X
 Menganalisis perbedaan/selisih saldo kuantitas aset per 1 Januari
200X antara catatan pembukuan dengan hasil inventarisasi fisik.
TAHAP 7
Mengumpulkan dokumen:
 Surat-surat berharga
 Perjanjian/kontrak utang
 Daftar piutang
 Rekapitulasi pendapatan dana perimbangan terutang
 Laporan hasil pemeriksaan Inspektorat dan BPK
 Dokumen lain yang relevan.
TAHAP 8
Mengidentifikasi aset dan kewajiban per 1 Januari 200X berdasarkan
dokumentasi:
1. Investasi Jangka Pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk
diperjualbelikan, SBI, SUN, dan lain-lain
2. Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman
kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang dana
perimbangan, piutang lainnya
3. Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, TP/TGR,
Kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain
4. Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang, utang
kepada pihak ketiga, utang bunga, utang PFK
5. Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan, utang jangka
panjang lainnya.
TAHAP 9
Menentukan nilai aset dan kewajiban.

TAHAP 10
 Melakukan penjurnalan untuk pertama kali dalam mekanisme
penyusunan neraca awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas
 Melakukan posting ke akun yang terkait
 Menyusun neraca awal sesuai PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP
 Menyusun catatan atas laporan keuangan mengenai metode akuntansi,
metode penilaian, dan penjelasan lainnya yang diperlukan.
TAHAP 9
Menentukan nilai aset dan kewajiban.

TAHAP 10
 Melakukan penjurnalan untuk pertama kali dalam mekanisme penyusunan
neraca awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas
 Melakukan posting ke akun yang terkait
 Menyusun neraca awal sesuai PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP
 Menyusun catatan atas laporan keuangan mengenai metode akuntansi,
metode penilaian, dan penjelasan lainnya yang diperlukan.

Dalam proses pencatatan, nilai aset dan kewajiban akan menimbulkan saldo
ekuitas
TAHAP 9
Menentukan nilai aset dan kewajiban.

TAHAP 10
1. Melakukan penjurnalan untuk pertama kali dalam mekanisme penyusunan neraca
awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas
2. Melakukan posting ke akun yang terkait
3. Menyusun neraca awal sesuai PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP
4. Menyusun catatan atas laporan keuangan mengenai metode akuntansi, metode
penilaian, dan penjelasan lainnya yang diperlukan.

 Dalam proses pencatatan, nilai aset dan kewajiban akan menimbulkan saldo ekuitas
 Dalam hal SKPD menerima transfer aset dari PPKD, maka akan menimbulkan saldo
RK-PPKD sebagai bagian dari akun Ekuitas Dana SKPD.
Seluruh proses penyusunan neraca awal SKPD akan mengacu pada:
 PP No. 71 Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi
Pemerintahan
 Permendagri tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
yang berlaku
 Permendagri tentang PetunjukTeknis Pengelolaan Barang
 Daerah yang berlaku
 Standar Penilaian Indonesia (SPI)
 Pedoman Penyusunan Neraca Awal yang berlaku di Pemda
 Kebijakan akuntansi yang berlaku di Pemda.
A.4. Dokumen Sumber
Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan
akun-akun di neraca awal adalah sebagi berikut:
A.5. Standar Jurnal untuk Penyusunan Neraca Awal BLUD
 Jurnal untuk neraca awal dilakukan cukup sekali, yaitu pada saat awal
periode penggunaan sistem akuntansi keuangan daerah untuk pertama
kalinya, dan BLUD belum pernah memiliki neraca sebelumnya.
 Apabila BLUD sudah pernah memiliki neraca sebelumnya, maka
BLUD tersebut tidak perlu lagi membuat jurnal neraca awal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai