Anda di halaman 1dari 17

SURVEILANS DAN

PENANGANAN KASUS
LUAR BIASA CAMPAK DI
KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2014
KELOMPOK TUTOR A

Salma Mega Septania 220110180001


Devita Listuhayu Gumiwang Sari 220110180002
Reva Merliana Nugraha 220110180003
Hannifa Dwi Aulia 220110180004
Farah Qotrunnada Marpaung 220110180005
Nia Rosanti 220110180007
Syahla Rizki Alifiya 220110180008
Nisa Meina Nirmala 220110180009
Angela Vanessa Amabel Odelia S 220110180010
Hanny Cindi Parwati 220110180011
Khoerunnissa 220110180012
Noviana Amalia 220110180013
Cholilatur Rohmania 220110180014
ALLPPT

A PA I T U C A M PA K
Layout
Clean Text
Slide
for your
Presentation

???
ALLPPT.com
Campak (Measles) merupakan penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh virus
campak dengan gejala awal berupa demam, konjungtivitis, pilek, batuk dan bintik-bintik kecil
dengan bagian tengah berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di
daerah mukosa pipi (bercak koplik), gejala khas bercak kemerahan di kulit timbul pada hari ketiga
sampai ketujuh, dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4–7 hari,
kadang-kadang berakhir dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan.
(Salim, Basuki, & Syahrul, 2000)
Imunitas terhadap campak dipengaruhi
oleh beberapa faktor, di antaranya gizi.
Gizi yang baik menunjukkan
perkembangan antibodi terhadap
imunisasi campak lebih tinggi
dibandingkan dengan gizi buruk.
Penularan campak terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh
sekret orang yang telah terinfeksi.
Penyakit campak mempunyai masa
inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka
waktu dari mulai mendapat paparan
sampai munculnya gejala klinik
penyakit (Sari, Ginanjar, & Dian, 2012)
Menurut WHO, surveilans dapat
diartikan sebagai pengumpulan,
analisis, dan interpretasi data
kesehatan yang dilakukan secara terus-
menerus untuk perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi praktik
kesehatan masyarakat.

Tujuan dari Surveilans adalah sebagai


dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelasanaan,
pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan
kewaspadaan serta respon kejadian
luar biasa yang cepat dan tepat
secara menyeluruh (Buton, 2010).
Pengumpulan Data
Definisi Data secara Etimologis merupakan bentuk jamak dari
datum yang berasal dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu
Yang Diberikan". Dalam pengertian sehari-hari dat dapat berarti
Fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat berupa angka-
angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi
Statistika, maka data merupakan Fakta-fakta yang akan
digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. (Siswandari,
2009).
Metode Pengumpulan Data adalah Teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Sedangkan Instrumen Pengumpulan Data adalah Alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan
pengumpulan data agar menjadi lebih mudah dan sistematis.
Metode Pengumpulan Data yang digunakan yaitu melalui teknik
dokumentasi yang merupakan cara pemgumpulan data melalui
arsip tertulis. Instrumen Pengumpulan Data yang digunakan
yaitu goggle scholar. Data yang diperoleh berupa data kualitatif
dan data kuantitatif.
Pengolahan dan Penyajian
Data
Pengolahan data diartikan sebagai proses penafsiran data-data
di lapangan yang diperoleh melalui alat pengumpul data sesuai
dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian menjadi
informasi yang mudah dimengerti.

Langkah-langkah pengolahan data :


1. Penyusunan data
2. Klasifikasi data
3. Pengolahan data
4. Interpretasi hasil pengolahan data

Data yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk-bentuk


tertentu agar lebih mudah dipahami dan lebih mudah untuk
menarik kesimpulan. Bentuk-bentuk penyajian data diantaranya
grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart, map/peta
area), tabel. Jika data sudah disajikan, perlu dianalisis dan
dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
E A S Y T O C H A N G E C O L O R S

AWESOME
P R E S E N TAT I O N
Distribusi Kasus
Campak-Rubella dan
Capaian Kinerja
Surveilans CBMS
Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang
Tahun 2014
Proporsi Kasus Campak-
Rubella Surveilans CBMS
Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang
Tahun 2014
Grafik Kasus
Campak Klinis dan
Kasus Campak
Terkonfirmasi
Laboratorium Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Karawang Tahun
2014
Distribusi Kasus Campak-Rubella Berdasarkan
Kelompok Umur Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang Tahun 2014
Distribusi Kasus Campak-Rubella Berdasarkan Status
Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun
2014
ANALISIS DATA
 Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88)
mengemukakan bahwa “Data analysis is critical to the
qualitative research process. It is to recognition, study, and
understanding of interrelationshIp and concept in your data
that hypotheses and assertions can be developed and
evaluated”
 Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.
ANALISIS DATA BERDASARKAN DATA KASUS
CAMPAK-RUBELLA SURVEILANS CBMS KABUPATEN
KARAWANG TAHUN 2014

 Kasus campak yang terjaring disarana pelayanan puskesmas melalui surveilans CBMS pada tahun 2014
yaitu sebanyak 110 kasus.
 48 kasus (43,6%) diperiksakan spesimennya.
 Proporsi kasus CBMS terbanyak yaitu: kasus campak positif (50%) dan kasus rubella (29 %).
 Capaian CBMS tertinggi terjadi pada bulan Desember dan Juni 2014
 Kelompok umur kasus campak terbanyak usia 1- 4 tahun yaitu: sebanyak 43 kasus (39,8%).
 Kasus rubella positif, sebagian besar kasus terdistribusi pada kelompok umur 5 – 9 tahun sebanyak 12 kasus
(85,7%).
Status
Imunisasi
 Sebagian besar kasus campak (45 %) tidak
mengatahui secara pasti berkaitan dengan status
imunisasi campak putra/putrinya.
 Sebagian besar kasus campak positif tidak
mendapatkan imunisasi campak, yaitu sebanyak
7 kasus (29%) dan tidak jelas status imunisasinya
sebanyak 10 kasus (41%).
 Status imunisasi campak pada kasus rubella
positif, sebagian besarnya telah mendapatkan
imunisasi campak sebanyak 1 kali (42%) atau 6
kasus.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai