PENGOLAHAN LIMBAH

DI
INDUSTRI RAYON
JULI 2019
AREA PT. RAYON UTAMA MAKMUR
JL RAYA SONGGORUNGGI-JATIPURO KM 3 NO 8, PLESAN , NGUTER,
SUKOHARJO, JAWA TENGAH
PENGOLAHAN LIMBAH ; PADAT, CAIR
DAN GAS
Limbah

Industri
Cair
Textile Limbah
Padat
B3
Limbah
Gas
 ASPEK PENGOLAHAN LIMBAH

1. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

2. PENGOLAHAN LIMBAH PADAT B3

3. PENGOLAHAN LIMBAH UDARA

 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Sumber : Limbah berasal dari Proses Produksi

Viscose
Spinbath
Spinning
WWTP
Cara Pengolahan dengan proses IPAL
( Instalasi Pengolah Air Limbah)
 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Rekomendasi Permohonan Izin
Pembuangan Air Limbah
No 660.1/465/II/2019

Dikeluarkan Oleh Dinas Lingkungan Hidup

Kab Sukoharjo.

Izin Operasional Pembuangan Limbah Cair

terintegrasi secara OSS dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia .
PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
PERMENLH No 05 tahun 2014 Tentang Baku
Mutu Limbah Cair Industri Rayon
Parameter Satuan Kadar Paling
Tinggi
pH 6-9
BOD Mg/l 60
COD Mg/l 150
TSS Mg/l 100
Sulfida Mg/l 0.3
Zn Mg/l 5
Kuantitas Air m/ton produk 130
Limbah Paling serat rayon
Tinggi
 DIAGRAM ALUR PROSES PENGOLAHAN AIR
LIMBAH di PT RUM

ZINC
PRIMARY PRIMARY
HYDROLYSI
S (KIMIA)
REACTION SEDIMENT
(KIMIA) (FISIKA)
ALKALI
H2SO4
Ca(oh)2
NaOH
PAC Ca(oh)2
ACID PAM NaOH

DECALCIFIED SECONDARY
SECONDARY
MIDLE TANK SEDIMENT
(FISIKA) REACTION
(KIMIA)

UREA H2SO4
MAP Ca(oh)2
NaOH RECYCLING FROM
WASTE WATER TANK
COOLING EFFLUENT
TOWER CASS TANK SUNGAI
TANK
DIAGRAM ALUR PROSES PENGOLAHAN LUMPUR
di PT RUM Ca(oh)2
PAM

PRIMARY
SEDIMENT

SECONDAR
Y
SLUDGE SLUDGE STORAGE
SEDIMENT THICKENER

DECALCIFIE
D

WASTE FILTER PRESS

WATER
TANK

RECYCLING TO
SECONDARY REACTION
TPS
SLUDGE

PIHAK KE
3
WWTP (Waste Water Treatment Plant) / Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.RUM
WWTP (Waste Water Treatment Plant) / Instalasi Pengolahan
Air Limbah PT.RUM
Bak Sedimentasi

Bak Aerasi
Flowmeter
Outlet
koordinat
7”.73” 46”
73”LS, 110”
89” 6950 BT
 TITIK PENAATAN
PENGAMBILAN SAMPLE AIR LIMBAH SETELAH
DIPROSES
MONITORING AIR LIMBAH DGN DITANAMI IKAN

Kondisi ikan di sipon IPAL/air limbah PT.RUM

sebelum dibuang ke saluran umum/sungai
PEMANTAUAN KUALITAS AIR LIMBAH

Dilakukan Oleh : Balai Besar Teknologi

Pencegahan Pencemaran Industri,
Semarang

Sertifikat KAN : LP-084-IDN berlaku hingga

21 Juni 2020

Hasil Laboratorium Limbah Cair PT.RUM

yang dilakukan selama ini oleh BBTPPI
telah memenuhi standart baku mutu
HASIL UJI AIR LIMBAH
MARET DAN APRIL 2019
 PENGENDALIAN PENCEMARAN
LIMBAH PADAT B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 2 Tahun
2008 Tentang Pemanfaatan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
Peraturan Pemerintah RI No 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Rekomendasi Izin Penyimpanan Sementara Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun No
660.1/2836/X/2018 Dikeluarkan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo
Izin Operasional Pengelolaan Limbah B3 untuk
penghasil terintegrasi secara OSS dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
TPS Limbah B3 (General )
TPS Limbah B3 ( Fly Ash ) TPS Limbah B3 ( Bottom Ash )
koordinat 7”43”39”30 LS, koordinat 7”43”40”,63
110”53”58,00 BT LS,110”53”45,50” BT
TPS Limbah B3 ( Sludge WWTP )
Koordinat 7’’43”44.35’’ LS, 110”
53” 55.00 BT
PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA

Sumber :
* Viscouse
Spinning
Spinbath
WWTP / IPAL

Cara Pengelolaan Limbah Udara dengan Wet

Scrubber
ALUR PROSES INSTALASI WET
SCRUBBER PT. RAYON UTAMA
MAKMUR
 URAIAN PROSES WET SCRUBBER
1. Gas H2S dari hasil produksi masuk ke Tangki Wet Scrubber T01, T02, dan T03.
2. Pada tangki T01, T02, dan T03 harus sudah terisi Alkali/Caustic, diawali dari
Tangki T03 mencapai titik di ketinggian 1,5 m, sehingga 3 Tangki akan terisi
Alkali/Caustic dengan ketinggian 1,5 m pada masing-masing Tangki.
3. Pada saat Gas H2S sudah mulai masuk ke Tangki T01 , maka Alkali / Caustic
(NaOH) dipompakan dari Tangki bawah ke atas dengan System Spray
(disemprotkan) secara terus-menerus dari Tangki T01, T02, dan T03.
4. Setelah proses dalam 3 tangki maka sisa Gas bersih hasil proses Wet Scrubber
masuk Flueduct, Selanjutnya dilepas lewat Chimney.
5. Gas yang keluar lewat Chimney telah melalui monitoring CEMS sesuai dengan
Baku Mutu Industri Serat Rayon.
6. Dalam proses Wet Scrubber, Alkali akan mengalami kejenuhan dalam waktu ±8
jam, akan menghasilkan cairan NaHS yang akan ditampung di tangki (T102A &
T102B) selanjutnya dikelola oleh pihak ketiga.
7. Tangki T01 akan disuplay lagi dengan Alkali/Caustic (NaOH) baru (dari Tangki
Caustic) diproses lagi secara bergantian untuk 3 Tangki ( T01, T02, dan T03).
8. Selalu dilakukan Control secara terus menerus selama 24 jam agar kondisi tetap
stabil sesuai dengan Standar Baku Mutu .
Lokasi Instalasi Wet Scrubber dan CEMS
CONTINUOUS EMISION MONITORING
SYSTEM (CEMS)
 EMISION MONITORING SYSTEM
(CEMS)

Chimney ( Cerobong Gas Buang ) dengan ketinggian 120 m.

Pada Chimney terdapat Lubang Flowmeter pada Ketinggian 45 m untuk
mengukur laju Gas yang keluar lewat Chimney.
Pada ketinggian 27 m terdapat Lubang dan terpasang Sampling Point
( Penempatan CEMS ) yang terhubung dengan Pengecekan contoh Gas
yang akan di alirkan melalui Chimney ( Sample Conditioning ) yang
dialirkan dengan pompa penghisap ke Shelter.
Pada Shelter terdapat Sample Monitoring Analisa Gas dan Data Emision
yang dapat dihubungkan dengan Display Monitor.
CEMS dan perangkat yang ada pada Shelter ini digunakan untuk
Mengecek dan Monitor Data Gas yang lewat Chimney sudah memenuhi
Baku Mutu atau belum, yang dilakukan Proses di Wet Scrubber.
Proses Pemasangan CEMS di Chimney Proses Pemasangan platform CEMS di Chimney
Monitoring CEMS
Panel Monitoring Continuous Emission Monitoring System ( CEMS)
Tangki Wet Scrubber
Sirkulasi Proses Gas H2S Instalasi Wet
Scrubber
Instalasi Mesin Wet Scrubber
Udara Hasil Proses Wet Scrubber Menuju
 PERATURAN PEMERINTAH TERKAIT
LINGKUNGAN HIDUP TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH UDARA
1. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/
atau Kegiatan Industri Rayon
No Parameter Satuan Beban Emisi
Maksimum

1 Carbon Disulfide (CS2) Kg/ Ton Fiber 90

2 Hidrogen Sulfide (H2S) Kg/Ton Fiber 30
 EMISI UDARA
Per.Men.LH.Nomor 7 Tahun 2012 (Emisi Industri
Raayon /H2S)

• SATUAN : KG/TON
HASIL MONITORING EMISI H2S PT.
RUM
HASIL MONITORING EMISI H2S PT.
RUM
HASIL PENGUJIAN KUALITAS UDARA
HASIL UJI UDARA AMBIEN
KEGIATAN PENANAMAN POHON DI AREA PT.
RUM
3D SULPHURIC ACID PLANT
TERIMA KASIH

SUKSES SELALU