Nasionalisme Latsar
Nasionalisme Latsar
ANGKATAN 89
KELOMPOK 8:
1. EXMA WAHYUNI (14)
2. ROKHIM (27)
3. ROZA KURNIA W (28)
4. WAHYU ARDIANI (35)
5. WIDA PUSPITASARI (36)
INDIKATOR HASIL BELAJAR
NAT’L POWER
GLOBALISASI
RENDAH
Nasionalisme berperan dalam pembinaan
kharakter bangsa, pengawal nation building, MANIFESTASI
KESADARAN NASIONAL
dan pengerat integrasi nasional. YANG MENGANDUNG
CITA-CITA DAN
PENDORONG BAGI
SUATU BANGSA BAIK
SECARA
UNTUK MEREBUT
POLITIK KEMERDEKAAN
MAUPUN SEBAGAI
PEDORONG UNTUK
MEMBANGUN DDIRINYA
MAUPUN LINGKUNGAN
MASYARAKAT, BANGSA
NASIONALISME DAN NEGARANYA
DENGAN INDIKASI :
MENEMPATKAN PERSATUAN KESATUAN,
KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN
NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN GOLONGAN
MENUNJUKKAN SIKAP RELA BERKORBAN DEMI
KEPENTINGAN BNGSA DAN NEGARA DLLL
LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
S
MENEMPATKAN
PERSATUAN
PANDANGAN ATAU
KESATUAN,
PAHAM KECNTAAN
KEPENTINGAN
MANUSIA DAN
INDONESIA KESELAMATAN
NASIONALISME TERHADAP BANGSA BANGSA DAN
NASIONALISME
BANGSA DAN TANAH NEGARA DI
PANCASILA
INDONESIA AIRNYA YANG ATAS
DIDASARKAN PADA KEPENTINGAN
NILAI-NILAI GOLONGAN
PANCASILA MENUNJUKKAN
SIKAP RELA
BERKORBAN
DEMI
KEPENTINGAN
BNGSA DAN
NEGARA DLLL
Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan
Bangsa Indonesia
ASN sebagai pelaksana ASN sebagai pelayan ASN sebagai perekat dan
kebijakan publik publik pemersatu bangsa
5) Kesetiawanan Sosial;
LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
WAWASAN NUSANTARA
1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Sosial Budaya
3. Kesatuan Ekonomi
4. Kesatuan Pertahanan Keamanan Negara
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara
itu
ALIRAN KEPERCAYAAN :
KEJAWEN, SINDA WIWITAN
ANIMISME
PENGARUH AGAMA
DINAMISME - BUDHA ABAD KE 3
- ISLAM ABAD 7
- KRISTEN ABAD KE 16
Pancasila menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagi landasan pengelolaan
kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan salah satu
agama tertentu mendikte negara
Indonesia bukan negara sekuler sekaligus bukan negara agama
Nilai-nilai ketuhanan sebagai sila tertinggi di atas sila yang lain kehidupan berbangsa
dan bernegara memiliki landasan rohani dan moral yang kuat etos kerja
2. Keluar, pedoman politik luar negeri bebas aktif dalam rangka ‘ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’
Bung Hatta
NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
HATTA, 1982
Political Nationalism
Nasionalisme indonesia
kebangsaan
Soekarno
Kehendak
Hidup
Bersama
Indonesia
Gotong
Royong
IMPLEMENTASI NIALAI-NILAI SILA PERSATUAN
INDONESIA PADA ASN
MUH YAMIN
KEBIASAAN
MUSYAWARAH DI
PEM DES
PAHAM DEMOKRASI
BARAT
BERPENGARUH PD
PERJUANAGAN
KEMERDEKAAN
Tiga prasyarat dalam pemerintahan yang demokratis, yakni
Negara menghendaki
CIRI-CIRI
persatuan di atas
DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN kepentingan perseorangan
PANCASILA (KEKELUARGAAN) dan golongan
Penyel. Pem berdsr atas
kekeluargaan
KEMAKMURAN
INDONESIA Indonesia terletak di
posisi silang dengan
jawa sebagai pusat
Terganggunya
ZAMAN PRA perekonomian bangsa
MODERN karena kolonialisme
dam imperialisme
Munculnya
perkumpulan
perjuangan
kemerdekaan bagsa
Sukarno • Marhaenisme
Kebijakan diciptakan
oleh aparat Kebijakan muncul karena tuntutan
pemerintah kebijakan
-Perumusan kebijakan
-Implementasi kebijakan
-Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan
PENEGASAN ASN SEBAGAI PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
W
PELAYANAN PUBLIK
negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik Pelayanan publik kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik disebut Penyelenggara setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik
ASN Profesional
Menurut Arif Faizal dan Sujudi (1995) secara umum wujud pelayanan
yang didambakan masyarakat adalah sebagai berikut:
Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan
Memperoleh pelayanan secara wajar
Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama
Pelayanan yang jujur dan terus terang
Pelayanan yang bermutu
Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat memberi kepuasan
yang optimal dan terus-menerus bagi pelanggan, yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Dimensi Kualitas Pelayanan Publik :
-Ketepatan waktu pelayanan
-Akurasi pelayanan
-Kesopanan, keramhan dalam memberikan pelayanan
-Tanggungjawab
-Kelengkapan
-Kemudahan mendapatkan pelayanan
-Variasi model pelayanan
-Pelayanan pribadi
-Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
-Atribut pendukung pelayanan lainnya
Gasperz dalam Lukman (1998:8)
Pelayanan Publik
Kemajuan Tekonologi
informasi dan Komunikasi