Anda di halaman 1dari 79

 1.

Instalasi listrik
 Adalah jaringan yg tersusun secara terkoordinasi
mulai dari pembangkit sampai pada beban akhir sesuai
maksud dan tujuan penggunaanya
 2. Perlengkapan listrik
 Adalah sarana yang diperlukan dalam instalasi listrik
misalnya fitting, saklar dll
 3. Peralatan listrik
 Adalah semua jenis alat, pesawat mesin dan sejenisnya
yang digerakan dengan tenaga listrik
 4. Besaran listrik
 Besaran listrik yg harus dipahami adalah : tegangan,
arus, frequensi, daya dan resistansi
 Tegangan extra tinggi 200 – 500 kV
 Tegangan tinggi 35 – 150 KV
 Tegangan menengah 1kV – 35kV
 Tegangan rendah < 1000V
 Tegangan extra rendah < 50V
 Cara menghitung arus listrik yang dibutuhkan untuk
motor listrik 3 phase
• 220/380, 1.5 kW, cos phi 0.9
• W = 1.732 x 380 x I x Cos phi
• I = W /(1.732 x 380 x 0.9 )
• I = 1500/(1.732 x 380 x 0.9)
• I = 2.532 A
 Tegangan jaringan = 220 VAC
 Perbedaan phase E dgn I = 60 0
 Besarnya arus I = 10 A
 Ditanya
 Berapa Daya buta ?
 Berapa daya semu ?
 Berapa daya nyata ?
 5. Bahaya sentuhan listrik
 Adalah senthuhan yang dapat membahayakan
manusia. Nilai tegangan dan arus listrik yang
dapat mengakibatkan kematian adalah sbb:
 T (detik) 1 0.8 0.6 0.4 0.3 0.2
 E (volt) 90 100 110 125 140 200
 I (mA) 180 200 250 280 330 400
 6. Bahaya sentuhan langsung
 Adalah menyentuh pada bagian konduktif yang secra
normal bertegangan
 7. Bahaya sentuh tidak langsung
 Adalah menyentuh pada bagian konduktif yang secara
normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan
karena adanya kebocoran isolasi
 8. Bahaya sembaran petir
 Adalah bahaya pada manusia, binatang, bangunan
atau peralatan karena dilalui oleh arus petir baik
langsung maupun tidak langsung
 9. Lift
 Adalah sarana transfortasi vertikal untuk
mengangkut orang atau barang dengan tenaga
penggerak motor listrik dan dikendalikan
secara otomatis melalui sistem kontrol otomatis
 Jenis gangguan yang mungkin terjadi
 Supply listrik mati
 Sistem kontrol gagal
 Tali baja putus
Yang perlu diperhatikan :
 Suhu maksimum yang diijinkan

 Drop voltage yang diijinkan

 Stress electromagnetik

 Stress mekanik

 Impedansi maximum

 Metode instalasi
 Pada umumnya pengisisn arus listrik ke penghantar atau jala jala
dapat dilakukan dengan 2 cara :
 1. Pengisian dari satu sisi atau satu jurusan
 2. Pengisian dari dua sisi
 Pada jaringan listrik diperbolehkan terdapat kerugian tegangan
sebesar 2 %.
 Bila tegangan masuk 200V sedangkan beban I1 = 5 A , I2 = 10A, I3
= 20A Berapa luas penampang kabel tersebut .
 Jarak koneksi adalah dari sumber ke I1 = 50m, sumber ke I2 = 70m
dan sumber ke I3 = 100m
 Cara menghitung
• E drop = 2% x 200 = 4 volt
• E drop = 1/30q x Ii
• Q = 1/30x4 x (5x50+10x70+20x100)
• Q = 1/120 x 250 + 700+ 2000) = 24.6 mm2
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
 P3K
 APD
 Mencegah menyebar luasnya suhu, radiasi, gas, kototran, debu,
kelembaban, kebisingan dll
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
 Penerangan yang cukup
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 Mencegah terkenanya aliran listrik yang berbahaya
 Memperoleh keserasian antara tenagan kerja, alat kerja ,
lingkungan kerja dan cara kerja.
 Tujuan
 1. Mengenal jenis bahaya listrik
 2. Mengetahui penyebab bahaya
listrik
 3. mengetahui dampak yang
timbul akibat listrik
 4. Mengetahui cara pengamanan
terhadap bahaya listrik
Efek
Arus kejut medan

Suhu
berlebihan

Potensi bahaya listrik


 Sentuh langsung maupun tidak langsung
dapat mengakibatkan kecelakaan sert
kerugian .
 Tabel dibawah ini menggambarkan
pemgarus arus listrik pada tubuh
manusia
PENGARUH ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA

BESARNYA ARUS PENGARUH PADA TUBUH MANUSIA


0 ……… 0,9 mA BELUM DIRASAKAN PENGARUHNYA
0,9 ……… 1,2 mA BARUS TERASA ADANYA ARUS LISTRIK

1,2 ……… 1,6 mA MULAI TERASA SEAKAN-AKAN ADA YANG


MERAYAP DIDALAM TANGAN

1,6 ……… 6,0 mA TANGAN SAMPAI KESIKU MERASA KESEMUTAN

6,0 ……… 8,0 mA TANGAN MULAI KAKU, RASA KESEMUTAN MAKIN


BERTAMBAH
RASA SAKIT TIDAKTERTAHANKAN PENGHANTAR
13 ……… 15,0 mA MASIH DAPAT DILEPASKAN DENGAN GAYA YANG
BESAR SEKALI

15 ……… 20,0 mA OTOT TIDAK SANGGUP LAGI MELEPASKAN


PENGHANTAR

20 ……… 50,0 mA DAPAT MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA


TUBUH MANUSIA
50 ……… 100,0 mA BATAS ARUS YANG DAPAT MENYEBABKAN
KEMATIAN
JARAK BEBAS MINIMUM ANTARA PENGHANTAR SUTT DAN SUTET DENGAN TANAH DAN BENDA LAIN

SUTET 500 KV
SUTT 66 SUTT 150 SIRKIT SIRKIT
NO LOKASI KV (M) KV (M) GANDA (M) TUNGGAL (M)
1 LAPANGAN TERBUKA ATAU DAERAH 6,5 7,5 10 11
TERBUKA

2 DAERAH DENGAN KEADAAN TERTENTU :


2.1. BANGUNAN TIDAK TAHAN API 12,5 13,5 14 15
3,5 4,5 8,5 8,5
2.2. BANGUNAN TAHAN API
8 9 15 15
2.3. LALU LINTAS JALAN / JALAN RAYA
2.4. POHON - POHON PADA UMUMNYA,
3,5 4,5 8,5 8,5
HUTAN, PERKEBUNAN
2.5. LAPANGAN OLAH RAGA
12,5 13,5 14 15
2.6. SUTT LAINNYA, PENGHANTAR 3 4 8,5
8,5
Catatan : UDARA TM, JARINGAN
TELEKOMUNIKASI, ANTENA RADIO,
ANTENA TELEVISI DAN KERETA
GANTUNG
2.7. REL KERETA BIASA 8 9 15 15
2.8. JEMBATAN BESI, RANGKA 3 4 8,5 8,5
BESIPENAHAN PENGHANTAR,
KERETA LISTRIK TERDEKAT DSB.
2.9. TITIK TERTINGGI TIANG KAPAL PADA 3 4 8,5 8,5
KEDUDUKAN AIR PASANG /
TERTINGGI PADA LALU LINTAS AIR
 Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan
manusia atau binatang dengan bagian aktif
 Bagian aktif : Bagian konduktif yang
merupakan bagian dari sircuit listrik yang
dalam keadaan normal umumnya bertegangan
dan dialiri arus listrik
 R kulit kering : 100 – 500 Kohm
 R kulit basah : 1 Kohm
•Faktor manusia
•Peralatan yang tidak
standard
PENYEBAB •Penggunaan
SENTUH
LANGSUNG
peralatan yang salah
•Pemasangan yang
salah
•Gangguan external
•Hilang
kesadaran
Dampak
sentuh
langsung
•Luka bakar
•Jantung
berhenti
 Sentuhan tidak langsung adalah sentuhan pad
bagian konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan karena
terjadi kegagalan isolasi
•Kegagalan isolasi
peralatan
•IP yang tidak sesuai
PENYEBAB dg kondisi lokasi
SENTUH TAK
LANGSUNG •Gangguan akibat
cuaca
•Pemasanga instalasi
yg tidak benar
•Membahayakan
manusia
•Membahayakan
Dampak peralatan sendiri
sentuh tak
langsung
•Membahayakan
peralatan lain
•Mengganggu kinerja
peralatan proteksi
lainnya
•Suhu isolasi
naik
DAMPAK
BEBAN
LEBIH
•Isolasi rusak
•Terjadi
pemadaman
•Human error
•Kegagalan atau
kerusakan isolasi
PENYEBAB
HUBUNG •Timbulnya tegangan
PENDEK tinggi
•Pemasangan isolasi
yang jelek
•Gangguan external
•Terjadi
DAMPAK pemadaman
HUBUNG
PENDEK •Temperatur
tinggi
•Petir
•Adanya
PENYEBAB
TEGANGAN
LEBIIH
switching pada
pemutus tenaga
di saluran
• Merusak isoalsi
• Flash over karena
ketahanan isolasi jarak
DAMPAK
TEGANGAN udara dan kerapatan
LEBIH berkurang
• Terjadi gangguan sistem
secara sementara atau
permanen ( karena
terjadi hubung singkat )
 1. Manusia
 Cedera, Luka bakar, Lumpuh, Mati
 2. Instalasi dan perlengkapannya
 Kebakaran, Kabel, panel dan peralatan
jadi rusak
 3. Materi
 Terhentinya proses produksi, Biaya
dan Pelayanan terganggu.
a) Short circuit
b) Over load
c) Ledakan karena penggunaan perlengkapan
listrik yg salah
d) Peralatan tidak standard
e) Sistem proteksi yang tidak benar
f) Identifikasi warna yang salah
g) Sambungan yang tidak benar atau jelek
h) Kondisi instalasi yang jelek
i) Terjadi tegangan unbalance
 Semua arus yang disebabkan hubung pendek yg terjadi
pada setiap titik sirkuit harus diputuskan dalam waktu yg
tidak melampaui batas suhu penghantar .
 Untuk hubung pendek yang berdurasi sampai dengan 5
detik, maka waktu t selama itu akan menaikan suhu
penghantar dari suhu tertinggi yang diizinkan kerja
bnormal sampai mencapai suhu batas.
 Dapat dihitung dari rumus pendekatan sebagai berikut :
 √t = K S T = Waktu
I K = 115 Cu PVC / 135 Cu XLPE / 87 AL PVC
/ 74 AL XLPE
S = Luas penampang mm2
I = Arus hubung pendek effektif dalam Ampere
1. Mencegah kerusakan peralatan pada sistem
kelistrikan
2. Mengurangi kerusakan
3. Mempersempit daerah gangguan
4. Pelayanan dengan kehandalan yang tinggi
5. Mengamankan manusia
 Faktor manusia
 Faktor internal
 Faktor external

JENIS JENIS GANGGUAN YANG HARUS


DIAMANKAN
 Gangguan tegangan lebih
 Hubung singkat
 Beban lebih
 Reverse power
 Tanda warna Arus nominal
 Hijau 6A
 Merah 10 A
 Abu-abu 15 A
 Biru 20A
 Kuning 25 A
 Hitam 35 A
 Putih 50 A
 Tembaga 60 A
 Coklat 80 A
 Kuning mas 100 A
 Yang harus diperhatikan dalam waktu
pemeliharaan :
 1. Pengaman lebur (Fuse) / MCB
 Bebas dari sumber daya
 Periksa terminal
 Kencangkan semua dudukan
 Lihat rating arusnya
 2. Penghantar / kabel
 Matikan listrik bila perlu
 Periksa kabel dalam saluran
 Periksa tanda pengenal
 Hantaran udara, periksa penopang pemegang
kabel, benda benda sekitar
 3. Peralatan kerja listrik
 Umur peralatan tergantung pemeliharaan
 Cara pemeliharaan tergantung dari jenis peralatan
 Kerusakan segera dilaporkan / diperbaiki
 Sebelum digunakan, periksa secara visual
 Ikuti buku petunjuk peralatan
 4. Pemutus tenaga
 Harus selalu bersih
 Koneksi tidak boleh kendor baik mekanis maupun
elektris
 Lakukan pengujian mekanis dan elektris
5. Sistem pembumian
Seluruh sistem harus diperiksa
Pengukuran tahanan tanah
 6. Pengamanan daerah yang dalam
pemeliharaan
 Memiliki prosedur khusus
 Pasang tanda yan jelas dan dimengerti
 Pasang segel / kartu ( LOTO)
 Yakinkan kondisi aman
 LOTO hanya boleh dilepas oleh pihak yang
berwenang
 7. Alat pelindung diri
 Sepatu pengaman khusus listrik
 Sarung tangan karet khusus
 Pengujian APD secara berkala
METODA

•Isolasi bagian aktif


•Penghalang / selungkup
•Rintangan
•Jarak aman
•GPAS
•Isolasi lantai kerja
 Ditutup dengan isolasi yang hanya bisa dilepas
dengan cara merusaknya
 Mampu menahan pengaruh :
Mekanik, Kimia, Listrik dan thermal

Note : Mutu isoalsi ditetapkan dengan pengujian


dan jaminan mutu .
 Diberikan selungkup terhadap sentuh langsung ke bagian yang
berbahaya
 Memproteksi bagian aktif tegangan tinggi yang berbahaya
dibawah jarak bebas yang memadai didalam selungkup
 Penghalang atau selungkup harus terpasang dengan kokoh dan
mempubnyai kestabilan dan daya tahan yang memadai
 Memberikan proteksi paling rendah IP 2X

 Note : Membuka selungkup hanya dapat digunakan dengan kunci


atau perkakas lain
 Penghalang / selungkup
 Mencegah sentuh tdk sengaja tapi tdk
mencegah sentuh disengaja
 Mencegah bagian tubuh menyentuh dengan
tidak sengaja ka bagian aktif
 Rintangan dapat dilepas tanpa menggunakan
kunci atau perkakas tetapi harus aman
sehingga tercegah lepas dari rintyangan secara
tidak sengaja.
 Hanya dimaksud untuk mencegah sentuh
tidak sengaja pd bagian aktif
 Bagian berbeda potensial yg dapat terjangkau
secara simultan harus berada diluar jangkauan
 Dua bagian dapat terjangkau secara simultan
jika berjarak tidak lebih dari 2.5 m

 Jarak aman atau diluar jangkauan
 TegangankV Jarak cm
 1 50
 12 60
 20 75
 70 100
 150 125
 220 160
 500 300
 Untuk menambah proteksi
 Arus operasi sisa pengenal tdk lebih dari 30mA

 Note : GPAS ini bukan satu satunya cara


proteksi dan tidak menghilangkan preteksi
yang lain.
Rd = 3000 ohm

R1 = Rd (V1/V2 -1) Ohm


R1 min. 50 kilo Ohm V2

75
kg V1

Kayu
Pelat logam 25 x 25 x0.2 cm
Kain basah 27 x 27 cm

ISOLASI LANTAI

TANAH
 Dilakukan pada saat tegangan dimatikan dan diberikan
tanda / rambu
 Lakukan pemeriksaan tegangan
 Perlengkapan di grounding
 Surat tugas bila perlu
 Pasang LOTO
 Pemasangan LOTO harus menurut prosedur yang ada
 Dilakukan minimal 2 orang dan memiliki
surat ijin
 Kondisi sehat jasmani dan rohani
 Gunakan APD
 Gunakan peralatan yang aman ( terisolasi )
 Dilarang menyentuh perlengkapan listrik
dengan tangan telanjang
 Dll yang berhubungan dengan potensi bahaya
listrik
 Perlengkapan listrik harus dicantumkan :
 1. Nama / merk product
 2. Daya, frequency, Tegangan dan arus
pengenal
 3. Standard yang digunakan
 4. Data teknis lainnya
 Penolong harus mengamankan diri dahulu
untuk menhindarkan pengaruh arus listrik,
berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan
logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua
tangan penolong dibalut dengan kain kering,
pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas,
karet).
 Pada saat memberikan pertolongan, penolong
harus menjaga diri agar tubuhnya jangan
bersentuhan dengan benda logam.
 Persyaratan ketentuan pada ruang dan instalasi
khusus.
 Ruang khusus adalah ruang dengan sifat dan keadaan
tertentu yang memerlukan pengaturan lebih khusus
untuk instalasi
 Contoh : Ruang lembab, berdebu, berpotensi
menimbulkan ledakan, kimia dll
 Instalasi khusus adalah instalasi listrik dengan
karakteristik tertentu sehingga penyelenggaraannya
memerlukan ketentuan sendiri.
 Contoh : Instalasi derek, instalasi sistem proteksi
kebakaran dll.
 1. (n) Ruang kering
 2. (l) Ruang kerja listrik
 3. (lk) Ruang kerja listrik terkunci
 4. (d) Ruang berdebu
 5. (blg) Ruang dg bahaya kebakaran & ledakan
 6. (bld) Ruang dg bahaya kebakaran & debu
 7. (bks) Ruang dg kebakaran serat
 8. (ko) Ruang dg gas uap dan debu
 9. (lb) Ruang lembab dan basah
 10. (p) Ruang sangat panas
 11. (k) Ruang kerja kasar
 12. (r) Ruang radiasi
Pengawasan

APAR Penerangan

Ruang
kerja
APD
listrik Isolasi

Lampu
tanda Ventilasi
flasher
 Potensi bahaya
a) Adanya debu kapuk,
penggergajian kayu, pengering
tepung dsb
b) Jenis jenis gas / bahan kimia mis :
Aceton, Amonia, Acetylen dsb.
c) Pengaruh external dan suhu
sekitarnya
d) Instalasi, armatur tidak tepat
Beban lebih

Sambungan
Sambaran petir yang tidak
sempurna

KEBAKARAN
KARENA
LISTRIK
Perlengkapan
Listrik statis
yg tdk standar

Pemasangan
Kebocoran
rating breaker
isolasi
salah
1. Zone 0 : Adanya atmosfir gas ledak secara terus
menerus atau dalam waktu lama
2. Zone 1 : Adanya atmisfir gas ledak dalam
operasi normal
3. Adanya atmosfir gas ledak dalam operasi
normal tidak sering dan berlangsung dlm
waktu singkat
 Kelompok I :
 Perlengkapan untuk pengembangan (gas methan)
 Kelompok II :
 Untuk industri lainnya
 Untuk penggunaan gas kelompok II dibagi menjadi :
 IIA : Atmosfir mengandung ; aceton, methan, propan,
atau gas lain yang ekivalen
 IIB : Atmosfir mengandung acetaldehid, etylen atau
gas lain yang ekivalen
 IIC : Atmosfir mengandung acetylen, hydrogen, atau
gas lain yang ekivalen
 Klasifikasi ruang
 Suhu nyala gas/ uap
 Selungkup perlengkapan yang sesuai
 Pengaruh external dan suhu sekitarnya
Syarat tanda pengenal perlengkapan listrik
a) Nama pabrikan atau merk
b) Identifikasi pabrikan
c) Simbol Ex ( tanda telah lulus uji kondisi gas ledak)
d) Punya tanda jenis proteksi
e) Simbol kelompok perlengkapan
f) Tanda suhu saja utk Klp II dgn T > 450 0C
g) No. Seri
h) Tanda sertifikasi
 Potensi bahaya
 Mudah korosi
 Mudah dialiri listrik
 Armatur tidak sesuai standar
a) Instalasi ruang lembab harus dapat diputus dari bagian
instalasi lainnya
b) Plat besi harus dilapisi seng atau dicat bebas asam dan
tahan lembab
c) Air tdk boleh berkumpul dalam mesin
d) Panel harus sesuai dengan IP yang dibutuhkan
e) Isoalsi sesuai prosedur
f) Perlengkapan memenuhi standar
g) Perlengkapan tidak mudah terbakar
h) Pengawatan yang baik dan benar
i) Beban sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan
 Potensi bahaya :
 Merusak dan melumerkan penghantar listrik
maupun peralatan listrik
 Membahayakan pekerja
 Kemampuan isolasi berkurang
 Peralatan, perlengkapan, armatur yang
memadai
 Instalasi; penghantar regang dengan isolator
max 1 meter, atau kabel tahan panas
 Penghantar telanjang dengan bahaya mekanis
harus dilindungi
 Potensi bahaya :
 Kondisi tertentu mudah terbakar
 Bersifat konduktif

 Instalasi / armatur yang salah dapat menimbulkan


kebakaran
Persyaratan :
a) Mesin dan pesawat harus tahan debu
b) PHB kedap debu
c) Kabel berisolasi tunggal harus dipasang dalampipa berulir
d) Kabel flexibel untuk perlengkapan portable harus kedap
debu
e) Fitting lampu pijar harus memenuhi standar
a) Ruang sinar X
b) Ruang radiasi tinggi
c) Ruang mikroskop elektron
d) Sel radio aktif
e) Rung gamma
f) Ruang linac
g) Ruang neutron
 Potensi bahaya :
a) Pengaruh terhadap petugas
b) Ada tegangan tinggi
c) Kemungkinan kegagalan isolasi
d) Pemakaian pengantar yang tidak tepat
e) Kebocoran radiasi
 Persyaratan
a) Lantai berisolasi
b) Bagian logam harus diisolasi dengan baik
c) Saklar mudah dicapai
d) Kabel flexible harus dari jenis pemakaian
kasar/selubung logam flexible
e) PHB dan panel pengatur diluar ruangan
 Klasifikasi
 Kelompok 1 : Instalasi untuk utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengaruh langsung terhadap pasien
 Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk medik, yang
berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus
dari dalam tempo 10 detik harus segera mandapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)

 Kelompok 2E : Instalasi listrik untuk instalasi medik


berfungsi langsung dengan penderit, bila terputus
harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus
(CDPK)
 Tingkat proteksi :
 Zone 0 = IPX7

 Zone 1 = IPX5

 Zone 2 = IPX4

 Zone 3 = IPX1

Pengawatan tertanam min 5 cm


Kotak sambung tdk blh dipasang pada Zone 0, 1, 2
Pada zone 3 dapat dipasang koak kontak jika
 Dilengkapi transformator pemisah
 Disupply dgn V ekstra rendah
 Di protek dgn GPAS (<30mA)
 Akibat petir
 Luka bakar bahkan kematian
 Rusaknya instalasi listrik
 Rusaknya peralatan elektronik
 Rusaknya peralatan telekomunikasi dan teknologi
lain
 Kebakaran
 Sistem proteksi terbagi menjadi 2 bagian utama :
 1. Sistem proteksi Internal
 2. Sistem proteksi external
 Sistem Proteksi Internal
 Adalah proteksi terhadap sambaran petir secara tidak
langsung, misalnya menyambar jaringan listrik
sehingga jaringan listrik bertegangan petir, imbas
melalui grounding listrik.
 Metode pengamanannya adalah dengan memasang
arrester.
 Arrester berfungsi untuk membatasi tegangan lebih
transien agar berada pada suatu nilai yang diizinkan .
 Untuk membatasi tegangan lebih biasanya digunakan
elektroda Varistor, Dioda zener yg masing masing
mempunyai mekanisme kerja yang berbeda,
perbedaannya adalah terletak pada tegangan potong
dan waktu potong, level pembatas, ketelitian pembatas
tegangan, kemampuan penyalur impuls, sisa pada
daerah batas dan karakteristik pemadaman besar
listrik
Contoh : Pemotong
tegangan lebih petir
pada arrester
 Arrester sedapat mungkin dipasang pada titik
pencabangan dan pada ujung ujung saluran yang
panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang.
Jarak antara arrester yang satu dengan yang lain tidak
boleh lebih dari 1000 meter dan didaerah banyak petir
tidak boleh melebihi 500 meter.
 Instalasi penyalur petir harus dilakukan pemeriksaan
dan pengujian sbb:
 Sebelumpenyerahan instalsi penyalur petir dari
instalatir ke pemakai
 Setelah ada perbaikan atau perubahan
 Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir
 Secara berkala setiap 2 tahun sekali
 Permenaker No. Per.02/Men/1989 tentang pengawasan
instalasi penyalur petir.
 Tempat / bangunan yang perlu dipasang penyalur petir
anatar lain :
a) Bangunan yang terpencil atau tinggi dari bangunan
sekitarnya seperti Menara, cerobong, silo, antena, pemanas,
monumen dll.
b) Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan
yang mudah meledak atau terbakar
c) Bangunan untuk kepentingan uum seperti : tempat ibadah,
rumah sakit, sekolah, hotel, pasar, gedung perkumpulan dll
d) Bangunan sejarah seperti Museum, perpustakaan, gedung
arsip dll.
e) Banguna yg terbuka seperti : lapangan stadion, perkebunan
golf dll
 Sistem proteksi petir terdiri dari
 1. Penerima
 2. Penghantar penurunan
 3. Elektroda bumi yang nilai tahan sebarannya
max 5 ohm
 Gradien tegangan
 Akibat samping penyaluran arus petir ke bumi ialah dapat
timbul flash over pada saluran hantaran penurunan serta
gradien tegangan sekitar elektroda bumi.
 Nilai sebran tahanan sangat menentukan penyebaran arus
listrik ke bumi.
 Nilai pembumian sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah
setempat.
 Dengan mengalirnya arus discharge ke dalam tanah
terjadilah penyebaran arus sehubungan dengan sifat
konduktifitas tanah yang tidak homogen.
 Arus ini akan menimbulkan beda tegangan antara satu titik
dengan titik lainnya yang lebih jauh dari elektroda
kepadatan arusnya makin keci, sehingga daerah yang cukup
jauh dari elektroda bumi beda tegangan praktis sudah tidak
ada
 Perbedaan tegangan ditanah antara titik disekitar
elektroda bumi khususnya dipermukaan tanah yg
terjadi akibat mengalirnya arus dari titik pusat
elektroda menyebar ke tanah disebut gradieant
tegangan ( Potensial gradient).
 Bahaya yang ditimbulkan bagi manusia adalah apabila
:
a) Tegangan sentuh adalah sebagain dari tegangan
dijembatani oleh manusia
b) Tegangan langksh adlah sebagian dari tegangan
elektroda bumi yang dijembatani dengan langkah
sekitar 1 meter
Apakah sudah dilakukan pengawasan ?
Sampai sejauh mana pengawasan dilakukan ?
Siapakah yang melakukan pengawasan ?
Siapa ya g seharusnya melakukan pengawasan ?
Bagaimana hasilnya ?
Bagaimana dengan banyaknya produk produk
listrik, yang tidak memenuhi standar ?
Langkah langkah apa saja ya ng dilakukan
Apakah langkah lnangkah selanjutnya ?

Anda mungkin juga menyukai