Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG

PENGENDALIAN PRODUKSI DI
PT ADEV NATURAL INDONESIA
KELOMPOK 1
Juana Musfirah J3K117082
M. Hisyam Ramadhan J3K117117
Annisa Widanti P J3K117155
Rizkania Salsabila J3K217189
Dwi Alvis Riandi J3K417226

1
PROFIL PERUSAHAAN
PT Adev Natural Indonesia (ANI) didirikan di Kota Bogor pada tanggal 15 Januari 2007 dengan
pemrakarsanya adalah Prof. Dr. Ir. Erliza Hambali, MSc dan Dr.Ir. Ani Suryani, DEA, mereka merupakan
peneliti/ilmuwan dan dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) juga sebagai pengusaha. Ide awal didirikannya
perusahaan ini berasal dari dorongan Prof. Dr. Ir. Erliza Hambali, MSc dan Dr.Ir. Ani Suryani, DEA untuk
memberdayakan lulusan mahasiswa IPB menjadi pengusaha dibidang kosmetik.
PT. Adev Natural Indonesia yang selanjutnya disebut PT. ANI resmi berdiri dengan Notaris Lisa
Karwati, SH. dan No. Akta Pendirian W8-02143 HT.01.01-TH.2007, pengesahan ini terdaftar di
Depkumham dengan No. 503/91-Ekbang/ Tahun 2010. Upaya pengembangan yang dilakukan PT ANI
adalah terus menerus memperbaiki mutu secara berkesinambungan melalui penerapan hasil temuan inovasi-
inovasi baru dan terobosan dengan berbagai macam cara, seperti membuka maklon untuk di awal dan
kemudian membangun produk untuk merek sendiri selanjutnya membentuk jaringan distribusi yang
diharapkan dapat menyerap produk secara optimal. Produk-produk yang dikembangkan oleh PT ADEV
NATURAL INDONESIA lebih memfokuskan pada produk kosmetik dan personal care yang berbasis
natural dan alami, dengan adanya kecenderungan pasar menengah dan atas yang sangat perduli terhadap
kesehatan dan perubahan iklim dunia, produk natural dan alami juga memiliki kecenderungan aman
terhadap kesehatan manusia.
Analisis ABC PT Adev Natural Indonesia
Kebutuhan Bahan Baku

Kebutuha
No Bahan Baku % Nilai %Kumulatif Kelas
pertahun

1 Gula Rafinasi 9,1 36000 9,1 C

2 Fragance (Sakura) 1,5 600 10,6 C

3 Gliserine 13,4 24000 24 B


4 Collagen 38 30000 62 A

5 Zak Aktif (NaOH) 38 30000 100 A


Lanjutan…
Analisis ABC Bahan Baku PT Adev Natural Dari diagram analisis ABC di atas dapat
Indonesia disimpulkan bahwa bahan baku zat adiktif (NaOH)
40
dan Collagen merupakan kelas A karena bahan
35 baku tersebut merupakan bahan baku inti yang
30
sangat dibutuhkan dala proses produksi sabun
batang transaparan di PT Adev Natural Indonesai.
25
Bahan baku gliserine termasuk ke dalam
20 kelas B karena bahan baku tersebut tidak memiliki
Bahan Baku

15
pengaruh yang terlalu besar pada proses produksi
sabun batang transparan dan bahan baku
10
fragarance dan gula rafinasi termasuk ke dalam
5 kelas C karena penggunaan bahan baku ini
0
merupakan optional dan digunakan hanya ketika
Gula Rafinasi Fragance
(Sakura)
Gliserine Collagen Zat Atif (NaOH) konsumen memesan secara khusus pada sabun
tersebut.
ECONOMIC ORDER QUANTITIY di PT Adev
Jenis-Jeis Persediaan yang ada di perusahaan

Model Sumber
No Jenis Item Persediaan Data/Informasi
1 Bahan Baku Utama Gula Rafinasi Dependent Wawancara
Gliserine Dependent
Collagen Dependent
Zat Aktif (NaOH) Dependent
Fragrance
2 Bahan Baku Pendukung (Sakura) Dependent Wawancara
Sabun Batang
3 Produk Transparan Wawancara
Lanjutan…
Jenis-jenis gudang (tempat penyimpanan) yang ada di perusahaan beserta luas atau kapasitas gudang

Sumber
No Jenis Gudang Luas Kapasitas Data/Informasi

Gudang Bahan
1 Baku 15,6 X 10,1 = 157,56 20 Ton Wawancara

2 Gudang Kemas 5 X 5 X 5 = 125 Wawancara

Gudang Barang
3 Jadi 18 X 13 = 234 30 Ton Wawancara
Lanjutan…
Fasilitas-fasilitas yang ada di gudang

Sumber Data /
NO Jenis Gudang Fasilitas Sumber Energi
Informasi
1 Bahan Baku Lampu
Palet
Rak Listrik dan
Wawancara
Meja Genset
Kursi
Timbangan
2 Bahan Kemas Lampu
Rak Listrik dan Genset
Pallet Wawanacara
3 Bahan Jadi Pallet
Handlift
Listrik dan Genset Wawancara
Handpallet
Lampu
Lanjutan…
Jenis-jenis Biaya Di Perusahaan
• Biaya Penyimpanan • Biaya Pemesanan

Keperluan Biaya/tahun
Keperluan Biaya/tahun
Biaya Sewa Gudang Rp64.000.000

Biaya Tenaga Kerja Rp36.000.000 Formulir Rp2.640.000

Listrik Rp1.200.000 Biaya


Telpon/surat/fax Rp600.000
BBM Rp3.000.000

Total Rp104.200.000 Total Rp3.240.000


Lanjutan…
Dikarenakan permintaan bahan baku serta lead time diketahui secara konstan PT Adev
Natural Indonesia menggunakan model persediaan untuk permintaan independent dengan
menggunakan model EOQ. Berikut hasil perhitungan EOQ perusahaan ini:
Rumus yang digunakaan:
Q* =√(2DS/H)
ROP = d x L
TC = Biayapenyimpanan + BiayaPemesanan
Gula
Demand pertahun = 36.000 Kg
OO]Demand perhari = 120 Kg
Leadtime = 0,25/ bulan
Q* =√(2x36000x3240000/104200000)
= 57, 24 kg ^ 58 Kg
ROP = d x l
120 x 0,25
30 Kg
Berarti, perusahaan melakukan pemesanan gula kembali ketika bahan baku gula tinggal 30 Kg
Lanjutan…
gula

58

32

1 2 3
Lanjutan…
fragrance
Demand pertahun = 600 Kg
Demand perhari = 2 Kg
Leadtime = 0,25/ bulan
Q* =√(2x600x3240000/104200000)
= 6,108 kg ^ 7 Kg
ROP = d x l
2 x 0,25
0,5 Kg
Berarti, perusahaan melakukan pemesanan gula kembali ketika
bahan baku gula tinggal 0,5 Kg
Lanjutan…
Gliserine
Demand pertahun = 24.000 Kg
Demand perhari = 80 Kg
Leadtime = 0,25/ bulan
Q* =√(2x24000x3240000/104200000)
= 38,633 kg ^ 39 Kg
ROP = d x l
80 x 0,25
20 Kg
Berarti, perusahaan melakukan pemesanan gula kembali ketika
bahan baku gula tinggal 20 Kg
Lanjutan…
gliserin

39

20

1 2 3
Lanjutan…
Collagen
Demand pertahun = 30.000 Kg
Demand perhari = 100 Kg
Leadtime = 0,25/ bulan
Q* =√(2x30000x3240000/104200000)
= 43,193 kg ^ 44 Kg
ROP = d x l
100x 0,25
25 Kg
Berarti, perusahaan melakukan pemesanan gula kembali ketika
bahan baku gula tinggal 25 Kg
Lanjutan…
Collagen

44

25

1 2 3
Lanjutan…
Zat Aktif (NaOH)
Demand pertahun = 30.000 Kg
Demand perhari = 100 Kg
Leadtime = 0,25/ bulan
Q* =√(2x30000x3240000/104200000)
= 43,193 kg ^ 44 Kg
ROP = d x l
100x 0,25
25 Kg
Berarti, perusahaan melakukan pemesanan gula kembali ketika
bahan baku gula tinggal 25 Kg.
Lanjutan…
Zat Aktif (NaOH)

44

25

1 2 3
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dengan Analisis ABC bahwa ketiga bahan baku pembuatan sabun
batang transaparan di PT Adev Natural Indonesia memiliki kategori kelompok yang berbeda
yaitu zat aktif (NaOH) dan collagen A, gliserine B, gula rafiransi dan fragarance C sesuai
dengan kebutuhan pemakaian bahan baku tersebut. Selanjutnya, setelah melakukan
perhitungan didapatkan bahwa kuantitas ekonomis/ maksimum untuk gula yaitu 58 Kg.
Kemudian perusahaan harus melakukan pemesanan kembali saat persediaan gula tinggal 38
Kg. Untuk fragarance kuantitas ekonomis/ maksimum yaitu 7 Kg. Kemudian perusahaan
harus melakukan pemesanan kembali saat persediaan tinggal 0.5 Kg. Untuk gliserine
kuantitas ekonomis/ maksimum yaitu 39 Kg. Kemudian perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali saat persediaan tinggal 20 Kg. Untuk collagen kuantitas ekonomis/
maksimum yaitu 44 Kg. Kemudian perusahaan harus melakukan pemesanan kembali saat
persediaan tinggal 25 Kg. Untuk zat aktif (NaOH) kuantitas ekonomis/ maksimum yaitu 44
Kg. Kemudian perusahaan harus melakukan pemesanan kembali saat persediaan tinggal 25
Kg.
Saran
Saran dari kelompok kami yaitu agar perusahaan melakukan perhitungan dengan metoda
EOQ agar dapat mengetahui kuantitas ekonomis/maksimum dan pada saat kapan harus
melakukan pemesanan kembali kemudian menerapkannya.

Anda mungkin juga menyukai