Anda di halaman 1dari 26

OTK II TEKKIM

UPN
Dr. Srie Muljani, MT
Ekstraksi merupakan proses pemisahan konstituen yang
menggunakan pelarut terdiri dari
-Ekstraksi solid – liquid (leaching)
-Ekstraksi liquid - liquid

Mekanisme ekstraksi
- Perubahan fase konstituen yang dilarutkan
- Difusi melalui pelarut dalam pori-pori
- Perpindahan konstituen seluruhnya kedalam bulk liquid
- Pemisahan konstiuen dari pelarutnya

Faktor yang berpengaruh


- Ukuran partikel
- Pelarut
- Temperatur operasi
- Pengadukaan
Ekstraksi solid – liquid (leaching)
Peralatan untuk ekstraksi
1. Fixed bed leaching
2. Moving bed leaching
3. Agitated solid leaching
Single stage Leaching
A. Penentuan jumlah stage dengan Diagram segitiga

1 Solute : A
Inert : B
Solven : S
Mass fraksi solven (S)
xS, yS

xA + xB + xS = 1
dan
0 1
yA + yB + yS = 1
xA, yA
Mass fraksi solute (A)
-Membuat grs overflow dan underflow
-Letakkan titik x0, y1, yN+1 dan xN yang
yN+1 diperoleh dari data atau neraca
1 massa
overflow -Titik ∆ diperoleh dari perpanjangan
garis xN-yN+1 dan garis x0-y1
y2
-Titik ∑ diperoleh dari perpotongan
y1 garis x0-yN+1 dan garis xN-y1

xS, yS

xN
x1
Melalui titik jumlah dapat
dihitung rasio pelarut VN+1
terhadap feed L0
0 x0 1

underflow
VN+1 x0 ∑
L0 =
∑ yN+1


Contoh Soal 1

Kandungan minyak dalam hati ikan 25,7% massa, diharapkan


95% dari minyak yang ada akan terserap (terecover) ke
dalam produk akhir dengan kadar 70 % berat minyak. Hitung :
a) Jumlah ether yang diperlukan per 1000 kg hati ikan masuk
b) Jumlah stage ideal
c) Jumlah stage aktual bila efisiensi total stage 70%
Untuk menyelesaikan problem dengan cara diagram segitiga
Langkah 1 : Membuat garis underflow XA vs XS dengan cara
mengolah data
1 2 3 4 5 6 7
(1)x(2) (2)-(3) (2) + harga (3)/(5) (4)/(5)
1
A/ (A+S)/ B A/B S/B (A+B+S)/B A/ S/
(A+S) (A+B+S) (A+B+S)

yA (XA) (XS)
0.00 0.205
0.10 0.242
0.20 0.286
0.30 0.339
0.40 0.405
0.50 0.489
0.60 0.600
0.65 0.672
0.70 0.765
0.72 0.810
Langkah 2: Membuat garis overflow

Langkah 3: Meletakkan titik x0= 0.257, y1= 0.7, yN+1 = 1.0 dari data yang sudah
diketahui sedangkan xN diperoleh dari perhitungan neraca massa berdasarkan
recovery 95%. Sisa yang tidak terecover 5%, sehingga minyak yang tersisa pada
underflow di stage terakhir = 5% x 0.257 = 0.01285 kg/kg hati.
Kandungan minyak dalam hati ikan 25,7% maka inert = 74.3%
Ratio massa minyak tersisa terhadap inert bebas solven = 0.01285 /
(0.01285+0.743)
= 0.017. Letakkan harga 0.017 pada absis (titik P). Titik P dihubungkan dengan
yN+1 diperoleh xN pada garis underflow. Dari titik ini dapat dibaca komposisi
produk underflow :
fraksi massa solven ether = 0.173
fraksi massa minyak = 0.013
fraksi masa inert = 1- 0.186 = 0.814
Jumlah underflow = 0.743 / 0.814 = 0.913 kg inert / kg hati

Langkah 4 : Menentukan titk ∑ yang diperoleh dari perpanjangan garis x0-yN+1


dan garis xN-y1 . Jumlah ether yang diperlukan adalah perbandingan jarak garis
lurus x0∑ / ∑yN+1
Langkah 5: Menentukan jumlah stage ideal dan stage aktual
B. Penentuan jumlah stage dengan Diagram segiempat

Sumbu absis menyatakan kadar solute dalam aliran overflow dan underflow

XA = kg A Pada liquid underflow


kg A + kg S (entraiment)

yA = kg A Pada liquid overflow


kg A + kg S

Sumbu ordinat menyatakan kadar inert


N= kg B
kg A + kg S Garis underflow : N vs X
Titik jumlah (Σ) dan titk beda (Δ)

-Titik ∆ diperoleh dari


perpanjangan garis xN-yN+1 dan
garis x0-y1
-Titik ∑ diperoleh dari
perpotongan garis x0-yN+1 dan
Σ garis xN-y1

L0 x0 - V1 y1
xΔ= L - V
0 1

L0 x0 + VN+1 yN+1
xΣ = L0 + VN+1
LN xN + V1 y1
= LN + V1
Contoh Soal 2
Sebuah CCME digunakan untuk mengekstrak minyak dari bungkil dengan
pelarut benzene. Bungkil kacang masuk ekstraktor mengandung 2000 kg/ jam
inert, 800 kg minyak dan 50 kg benzen. Pelarut benzene digunakan sebanyak
1310 kg/jam dan masih mengandung 20 kg minyak. Bungkil yang sudah diproses
ketika keluar ekstraktor masih mengandung 120 kg minyak. Data perrcobaan
tercantum dalam tabel berikut.

kg entraitment/ kg inert kg solute / kg


larutan

0.5 0.0
0.505 0.1
0.515 0.2
0.529 0.3
0.549 0.4
0.571 0.5
0.555 0.6
0.621 0.7
a) Tentukan jumlah dan komposisi overflow
b) Jumlah stage ideal uang diperlukan
Penyelesaian
1) Membuat garis underflow dengan cara mengubah data pada tabel sehingga
diperoleh N = B /(A+S) vs xA = A/(A+S) , dan dilukiskan pada grafik

2) Garis overflow berimpit dengan absis

3) Dari soal telah diketahui


Lo = 800 + 50 = 850 kg (solid free) jam
x0 = 800 / (800+50) = 0.941
N0 = 2000 / 850 = 2.36
VN+1 = 1310 + 20 = 1330 kg/jam
yN+1 = 20/1330 = 0.015
letakkan titik-titik x0;N0 dan yN+1
LN masih mengandung 120 kg minyak, pada titik xN atau LN di underflow
perbandingan inert terhadap minyak = 2000/120 = 16.67 dan ini = N/x
Dari titik asal 0, dibuat garis dengan slope 16.67, perpanjangan garis ini akan
memeotong garis underflow pada titik xN
Dari grafik diperoleh xN = 0.018 dan NN = 1.95

4) Menentukan titik y1 dengan bantuan titik jumlah.


xΣ = (850x0.941) + ( 1330x0.015) = 0.376
850+1330
Letakkan titik ∑ dengan memotongkan x = 0.376 pada garis x0-yN+1
Perpanjangan garis xN ∑ akan meotong garis overflow pada y1.= 0.6
a) Jumlah overflow = LN + V1 = L0 + VN+1 = ∑
= 850 + 1330 = 2180
V1 = 2180 - LN (1)
Dari persamaan :
LN xN + V1 y1 LN 0.118 + V1 0.60
xΣ LN + V1
0,376
2180
(2)
=
=
Substitusi persamaan (1) ke pers (2) diproleh :
Aliran produk underflow LN = 1016 kg/jam dan
Aliran produk overflow V1 = 1164 kg/jam

b) Jumlah stage ideal dari grafik diperoleh sekitar 4


buah.
Ekstraksi Liquid-Liquid
Tipe Peralatan

-Baffle-plate column
-Spray column
-Perforated (sieve) plate column
-Baffle cap column
-Packed column

Metode operasi

-Single contact
-Simple multiple contact
-Countercourrent multiple contact
Spray column Plate column
Penentuan jumlah stage dengan Diagram segitiga
V1, y1 VN+1, yN+1
Ekstrak Solven

Feed Rafinat
L0, x0 LN, xN

Kurva sistem terner


Kurva sistem biner

yA
xS, yS

xA, yA xA
Data sistem terner: Aceton-Water- Chlorobenzene pada 25
°C
Water Layer Solven Chlorobenzene
Aseton Water MCB Aseon Water MCB
xA xC xS yA yc yS
0.00 0.9989 0.0011 0.00 0.0018 0.9962
0.05 0.9482 0.0018 0.0521 0.0032 0.9447
0.10 0.8979 0.0021 0.1079 0.0049 0.8872
0.15 0.8478 0.0024 0.1820 0.0063 0.8317
0.20 0.7980 0.0031 0.2223 0.0079 0.7698
0.25 0.7458 0.0042 0.2901 0.0117 0.6982
0.30 0.6942 0.0058 0.3748 0.0172 0.6080
0.35 0.6422 0.0078 0.4328 0.0233 0.5439
0.40 0.6864 0.0136 0.4944 0.0305 0.4751
0.45 0.5276 0.0224 0.5492 0.0428 0.4080
0.50 0.4628 0.0372 0.5910 0.0724 0.3357
0.55 0.3669 0.0631 0.6179 0.1383 0.2438
0.60 0.2741 0.1259 0.6107 0.2285 0.1508
0.6058 0.2566 0.1376 0.6058 0.2566 0.1376

Data sistem biner : XA vs YA


Pembuatan stage
menggunakan diagram segitiga

yN+1 -Letakkan titik x0 pada absis dan


xN pada garis rafinat serta y1
dan yN+1 pada garis ekstrak
yang diperoleh dari data atau
neraca massa
-Titik ∆ diperoleh dari
y2 y1 perpanjangan garis xN-yN+1 dan
garis x0-y1
xS, yS

-Titik ∑ diperoleh dari


perpotongan garis x0-yN+1 dan
garis xN-y1

xN x1

x0
Penentuan Pelarut Minimum

VN+1 VN+1
L0 =a L0
op min

min VN+1 x0 ∑
yN+1
L0 = ∑y
N+1
min

y1
maks

xS, yS

xN x

x0
Contoh soal 3

Larutan asetat-air sebanyak 2000 kg/jam dengan konsentrasi


40% berat diekstraksi menggunakan pelarut murni sebanyak
3000 kg/jam isopropil ether dalam countercurrent multistage
ekstraktor . Diharapkan larutan rafinat yang keluar
mengandung asam asetat tidak lebih dari 3% berat.
Tentukan jumlah stage ideal untuk keperluan tersebut’

Penyelesaian

Siapkan data dan kurva kesetimbangan sistem Isopropylether-acetic


acid-water
Letakkan titik fraksi yang sudah diketahui yaitu
x0 = 0.40, yN+1 = 0, xN = 0.03
Untuk memperoleh y1, dicari dari ratio L0/VN+1 = 2000/3000 = 2/3
L0/VN+1 = yN+1 zΣ / zΣ x0 = 2/3

Setelah mendapat titik Σ, dapat diperoleh y1 yang merupakan


perpotongan dari perpanjangan garis xN Σ pada garis rafinat.
Penentuan pelarut minimum (V/L) min pada contoh soal 3
dengan cara menentukan titik Δmin dengan mentrial hingga
diperoleh stage yang tak berhinga. Lokasi titk Δmin
diharapkan diatas Δoperasi namun yan terdekat dengan
diagram segitiganya.
Haarga y1 yang diperoleh dari adalah y1 maksimum.
Potongkan garis xNy1 maks dengan x0yN+1 untuk
mendapatkan Σ

VN+1 x0 ∑ 45 = 1,385
L0 = ∑y =
N+1 32,5
min

Jadi pelarut minimum: VN+1 min = 1,385 L0 = 1,385 x 2000 = 2770


kg/jam
Soal-Soal Ekstraksi

1) Larutan pyridine-air dengan kadar 50% berat pyridine , laju 2,25 kg/s
diekstraksi menggunakan pelarut chlorobenzene murni dalam CME.
Diharapkan kadar pyridine pada produk rafinat tidak lebih dari 2%
berat.
a) Tentukan laju pelarut minimum
b) Bila diguakan 2,3 kg/s chlorobenzene murni, tentukan jumlah stage
ideal
Equilibrium tie line data sistem water-chlorobenzene-pyridine
pada 25 °C dalam persen berat

Pyridne Water CB Pyridin Water CB


e
0.00 0.05 99.95 0.00 99.92 0.08
11.05 0.67 88.28 5.02 94.82 0.16
18.95 1.15 79.90 11.05 88.71 0.24
24.10 1.62 74.28 18.90 80.72 0.38
28.60 2.25 69.15 25.50 73.92 0.58
31.55 2.87 65.58 36.10 62.05 1.85
3505 3.95 61.00 44.95 50.87 4.18
4060 6.40 53.00 53.20 37.90 8.90
49.0 13.2 37.8 49.0 13.2 37.8
2) Asam cuka-air sebanyak 10.000 kg/jam dengan kadar 28 % berat
asam cuka diekstraksi menggunakan isopropil ether murni sebanyak
30.000 kg pelarut Diharapkan produk ekstrak mengandung 8 % asam
cuka.
Tentukan :
a) jumlah stage ideal,
b) b) perbandingan solven terhadap feed minimum untuk mendapatkan
komposisi rafinat yang sama dengan (a)

Anda mungkin juga menyukai