Sumber Dan Sifat Dasar Hukum
Sumber Dan Sifat Dasar Hukum
Praktek Nasional
Menyangkut Norma HAM
yang Bersifat Mengikat
Sumber-Sumber yang Tidak Mengikat Secara Hukum
DEKLARASI ORGANISASI -
1. ORGANISASI INTERNASIONAL DAN
REGIONAL
(Sumber : Rhona Smith dkk. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII. Hlm. 63)
3
Deklarasi Organisasi-Organisasi
Internasional dan Regional
5
Pendapat atau rekomendasi Mahkamah Internasional
1 mengenai keberlanjutan kehadiran Afrika Selatan di
Namibia (Afrika Barat Daya)
Resolusi Dewan Keamanan yang menetapkan sanksi-sanksi
2 misalnya terhadap Rhodesia tahun 1968 dan Afrika Selatan
KEBIJAKAN DAN
3 manusia misalnya di Afrika Selatan, Chile, dan Timur
Tengah
1 Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Konstitusi Amerika Serikat dan Pernyataan HAM
Keputusan pengadilan dan pemerintahan negara bagian yang menangani berbagai aspek
3 kegiatan korporasi Amerika di Afrika Selatan.
Peraturan yang melarang bantuan militer kepada negara yang pemerintahnya diduga
5 terlibat secara sistematik melakukan pelanggaran HAM yang diakui secara internasional
7
(Sumber : Rhona Smith dkk. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII. Hlm. 64)
Praktek Nasional Menyangkut Norma HAM
yang Bersifat Mengikat
1.
2.
3.
(Sumber : Rhona Smith dkk. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII. Hlm. 67)
8
MENGIDENTIFIKASI NORMA-NORMA HAM
Untuk menentukan apakah sebuah norma HAM
Dalam konteks ini juga perlu diingat bahwa beberapa
internasional secara hukum relevan dengan suatu
situasi HAM perjanjian HAM telah diratifikasi secara luas sehingga
tertentu di suatu negara tertentu, penting untuk dianggap menjadi instrumen hukum kebiasan
melihat: internasional yang berlaku universal, dan dianggap
mengikat bahkan pada negara yang tidak
Apakah instrumen yang memuat norma tersebut mengandung
bahasa yang tegas yang “mewajibkan” negara menghormati meratifikasinya
HAM tertentu yang sedang menjadi persoalan?
Putusan pengadilan domestik yang merujuk pada Standar HAM yang dicerminkan dalam hukum
instrumen HAM internasional sebagai pertimbangan kebiasaan internasional juga dapat dimasukkan ke
hukumnya, seringkali menjadi yurisprudensi praktek dalam hukum nasional. Beberapa negara bahkan
hukum selanjutnya di negara tersebut, dan bukan tidak mengambil langkah yang lebih “radikal” dengan
mungkin pada akhirnya akan menjadi pemicu membuat peraturan perundangan yang secara
amandemen instrumen hukum nasional yang tidak eksplisit menyadur/mengutip norma-norma HAM
sesuai atau bahkan merupakan pelanggaran terhadap internasional. Misalnya Konstitusi Afrika Selatan yang
hukum HAM internasional. dalam salah satu bagiannya menyadur Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia.
10
(Sumber : Rhona Smith dkk. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII. Hlm. 67)
Praktek Negara
SUMBER SEKUNDER
• Wahyu Sri Handayani. 2016. Hak Asasi Manusia. Klaten: Cempaka Putih. hlm. 20
• Mashood Baderin. 2010. Hukum Internasional Hak Asasi Manusia & Hukum Islam.
Jakarta: Komnas HAM. hlm. 217 dan 232
• Jurnal Online Mahasiswa FISIP Bima Widya "Implementasi Konvensi Internasional
tentang Hak Anak (Convention on The Rights of The Child) di Indonesia" oleh Raissa
Lestari hlm. 4
• https://www.ohchr.org/Documents/ProfessionalInterest/vienna.pdf
• https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-hak-asasi--
$R48R63.pdf
• https://adsdatabase.ohchr.org/IssueLibrary/Inter-parliamentary Coalition for Combating
Antisemitism_The London Declaration on Combating Antisemitism EN.docx
• https://www.ohchr.org/EN/PublicationsResources/Pages/databases.aspx
• https://adsdatabase.ohchr.org/IssueLibrary/CERD_Recommendation%20No33.pdf
12
TERIMA KASIH