Anda di halaman 1dari 11

OLEH KELOMPOK 6:

SYAMSUDDIN AMIR (10539128614)


WAHIDAH (10539145915)
NURUL AINUN MUDILKHAWAIR (105391107716)
NURDAHLIA (105391108616)
KASJAN MAUMUDE (105391109816)
Kurikulum

1. Hakikat Kurikulum

2. Asas Kurikulum

3. Prinsip Kurikulum

4. Ciri Kurikulum

5. Isi Kurikulum

6. Orientasi Kurikulum
1. Hakikat Kurikulum

Hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk


menunjukkan makna yang yang sebenarnya atau makna yang paling
dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.
Secara etimologi, kurikulum (curriculum) berasal dari
kata curir yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat
berpacuatau tempat berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu
jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai
dari start hingga finish.
Hakikat kurikulum adalah suatu program yang direncanakan
dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu.
kurikulum pada dasarnya ditujukan untuk mengantarkan anak didik
pada tingkatan pendidikan, perilaku dan intelektual yang diharapkan
membawa meeka pada sosok anggota masyarakat yang berguna bagi
bangsanya.
Asas Sosiologi

Asas Filosofi

Asas
Kurikulum Asas Organisatoris

Asas Psikologi

Asas Teknologi
1. Prinsip Relevansi
Secara umum, istilah relevansi pendidikan dapat diartikan sebagai
kesesuaian atau keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan. Dengan
kata lain, pendidikan dipandang relevan bila hasil yang diperoleh dari
pendidikan tersebut berguna atau fungsional bagi kehidupan.

2. Prinsip Fleksibelitas
• Prinsip Fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur tidak kaku, terutama
dalam hal pelaksanaannya. Pada dasarnya kurikulum didesain untuk mencapai suatu
tujuan tertentu sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Akan tetapi,
meskipun demikian dalam hal strategi, yang didalamnya tercakup metode atau teknik,
kurikulum harus fleksibel
3. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas artinya kurikulum itu dikembangkan secara
berkesinambungan. Kesinambungan ini meliputi sinambung antar kelas
maupun sinambung antar jenjang pendidikan
4. Prinsip Praktik atau Efesiensi
• Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan aplikabilitasnya di
lapangan. Kurikulum harus bisa diterapkan dalam praktek pendidikan sesuai
dengan situasi dan kondoso tertentu.
5. PrinsipEfektifitas
Prinsip ini merujuk pada pengertian bahwa kurikulum itu selalu
berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Kurikulum bisa
dikatakan adalah instrumen untuk menacapai tujuan. Oleh karena itu, jenis
dan karakteristik tujuan apa yang ingin dicapai harus jelas. Kejelasan tujuan
akan mengarahkan dalam pemilihan dan penentuan isi, metode, dan sistem
evaluasi, serta model konsep kurikulum apa yang ingin digunakan
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum
pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek
dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum
sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi
di masyarakat.
Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan
pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang
meliputi bahan kajian dan mata pelajaran. Isi kurikulum adalah
mata pelajaran pada proses belajar mengajar, seperti pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai yang diasosiasikan dengan mata
pelajaran. Pemilihan isi menekankan pada pendekatan mata
pelajaran (pengetahuan) atau pendekatan proses (keterampilan).
Kriteria Menetukan Isi Kurikulum Yang Akan Dikembangkan
Kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan isi
kurikulum sebagaimana yang dikemukakan oleh Hilda Taba dalam Ali
(2008) adalah:
a) Isi kurikulum harus valid (sahih) dan signifikan (terpercaya)
b) Isi kurikulum harus berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial
c) Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang
d) Isi kurikulum menjangkau tujuan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap
e) Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan
pengalaman siswa
f) Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik minat
siswa
Orientasi kurikulum menyangkut enam aspek, yaitu:

1. Tujuan pendidikan menyangkut arah kegiatan pendidikan. Artinya , hendak dibawa ke


mana siswa yang kita didik itu.

2. Pandangan tentang anak. Apakah anan dianggap sebagai organisme yang aktif atau pasif.

3. Pandangan tentang proses pembelajaran. Apakah proses pembelajaran itu dianggap


sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan atau mengubah prilaku.

4. Pandangan tentang lingkungan. Apakah lingkungan belajar harus dikelola secara formal,
atau secara bebas yang dapat memungkinkan anak bebas belajar.

5. Konsepsi tentang peran guru . Apakah guru harus berperan sebagai instruktur yang
bersifat otoriter, atau guru dianggap sebagai fasilitator yang siap memberi bimbingan dan
bantuan pada anak untuk belajar.

6. Evaluasi belajar. Apakah mengukur keberhasilan ditentukan dengan tes atau nontes.

Anda mungkin juga menyukai